Anda di halaman 1dari 3

Pengertian apa itu narkotika adalah zat atau obat yang menyebabkan terjadinya penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi nyeri serta bersifat adiktif (ketergantungan).
Zat ini terbuat dari beberapa bahan yang diambil dari tanaman atau bukan tanaman. Dalam hal
ini, "Narkoba" adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Sebagaimana dikutip
dari laman Badan Narkotika Nasional (BNN), pemakaian narkotika tanpa resep dari dokter dapat
menyebabkan ketergantungan sebagainana dijelaskan dalam UU No. 35/2009 tentang narkotika.
Dampak Penggunaan Narkotika dan Bahayanya Terdapat bahaya besar yang bisa dirasakan oleh
pelaku penyalahgunaan narkoba. Dampak Narkoba atau Narkotika pada Fisik Gangguan sistem
syaraf (neurologis) misalnya kejang, kerusakan syaraf tepi, halusinasi, turunnya kesadaran
Infeksi virus berbahaya seperti HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C akibat pemakaian jarum
suntik bersama-sama. Gangguan jantung dan pembuluh darah misalnya infeksi pada otot jantung,
gangguan pada peredaran darah. Gangguan pada kulit misalnya abses, alergi, eksim Gangguan
paru-paru misalnya susah bernapas, sesak, pengerasan jaringan paru Sakit kepala, mual, muntah,
diare, demam, pengecilan hepar (hati) dan insomnia. Gangguan pada sistem reproduksi misalnya
turunnya hormon estrogen, progesteron dan testosteron, impoten, masalah periode menstruasi,
amenorhoe, dan lainnya. Kematian akibat overdosis. Pengaruh Narkoba atau Narkotika bagi
Psikologis Hilang kepercayaan diri, apatis, paranoid, curiga, suka berkhayal Pengguna narkoba
jadi lamban berpikir, tegang, gelisah Perubahan perilaku menjadi agitatif, emosian, ganas, brutal
Sulit fokus dan konsentrasi, sering marah, kesal dan tertekan Kerap menyakiti diri, merasa tak
aman dan muncul keinginan bunuh diri Dampak Sosial Penggunaan Narkoba atau Narkotika
Pengguna narkoba kerap menjadi anti-sosial, dikucilkan Menjadi pelaku tindak asusila Menjadi
beban keluarga karena tidak bisa mandiri Masa depan suram karena malas dan pendidikannya
terganggu.
Contoh Narkotika Golongan I Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya dan
daya adiktifnya sangat tinggi. Jenis narkotika yang masuk ke dalam golongan I ini adalah
narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Bukan
untuk terapi atau pengobatan dan sangat berpotensi memicu ketergantungan. Contoh jenis
narkotika golongan I berdasarkan Permenkes 9/2022 adalah antara lain opium mentah, tanaman
koka, daun koka, kokain mentah, heroina, metamfetamina, dan tanaman ganja
. Berikut beberapa jenis zat yang termasuk Narkotika golongan I:
a. Kokain Kokain (turunannya adalah putaw) yang digunakan secara terus menerus dapat
menimbulkan efek paranoid, halusinasi serta berkurang rasa percaya diri. Kokain juga merusak
saraf di otak, merusak sistem pernafasan, dan jika berlebihan dosisnya dapat menimbulkan
kematian.
b. Heroin Heroin (adalah turunan morfin yang juga disebut putau) awalnya dipakai sebagai
pengobatan untuk ketergantungan morfin. Namun terungkap bahwa kecanduan heroin malah
berakibat lebih buruk dibanding morfin.
c. Ganja (Cannabis sativa) Awalnya ganja yang berasal dari tanaman dipakai sebagai obat
relaksan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Akan tetapi lantas disalahgunakan
karena membuat ketergantungan secara mental. Efek lain adalah memperlambat kerja otak,
memicu penggunanya berfikir lambat, dan pecandu menjadi bodoh.
Cara Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Berikut ini beberapa cara lain untuk menghindar dari
pemakaian narkotika, psikotropika serta obat terlarang: Biasakan pola hidup sehat Pola hidup
sehat akan mendorong pada kebiasaan yang sehat pula. Misalnya hidup teratur dan disiplin
bangun pagi, ibadah, makan sehat, menjaga kebersihan kamar dan tubuh, dan lainnya. Hidup
sehat akan menjauhkan Anda dari masalah kesehatan fisik dan psikis, sehingga tak perlu mencari
obat terlarang untuk mengatasinya. Tegas menolak bujukan untuk mencoba narkoba Walau
teman dekat Anda membujuk dengan berbagai cara, tolak dengan tegas dan jangan takut
kehilangan teman yang terbiasa dengan narkoba. Isi waktu dengan hal positif Isi waktu luang
dengan kegiatan yang positif misalnya membaca buku motivasi hidup, olahraga, kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah atau kampus, membantu orang tua, bekerja, kursus, dan lainnya.
Hindari kegiatan tak bermanfaat seperti tawuran, nongkrong dan menghamburkan uang orang tua
tanpa hasil, dan lainnya.

Tentang UU Narkotika Golongan 1 Penyalahgunaan narkotika adalah salah satu tindak pidana
khusus yang aturan hukumnya tercantum dalam UU Narkotika. Dalam UU tersebut dijelaskan
bahwa narkotika adalah zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman, sintetis, maupun semi
sintetis, yang bisa memberikan efek tertentu, mulai dari penurunan kesadaran, menghilangkan
nyeri, hingga menimbulkan ketergantungan. Narkotika hanya legal digunakan untuk kepentingan
medis atau pengobatan dan tujuan ilmu pengetahuan. Penyaluran dan penggunaannya pun telah
diatur di sejumlah pasal dalam UU Narkotika. Salah satunya adalah Pasal 41 yang menyebutkan
bahwa narkotika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu kepada
lembaga ilmu pengetahuan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di luar kepentingan tersebut, maka penyaluran dan penggunaan narkotika akan dikenakan sanksi
sesuai aturan yang tercantum dalam UU Narkotika. Dikutip dari laman Kemenkumham, sanksi
atau ancaman pidana tidak didasarkan pada golongan narkotika, melainkan subyek pelakunya,
apakah ia termasuk pengguna, pengedar, produsen, atau orang yang mengendalikan.Pemberatan
ancaman pidana juga ditentukan berdasarkan berat atau jumlah narkotika serta dampak yang
ditimbulkan.

Isi Pasal 114 dan 115 UU Narkotika Tentang Pengedar Narkoba Penyaluran maupun penggunaan
narkotika secara legal telah diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang telah melanggar
ketentuan tersebut, maka dapat dikenai Pasal 114 dan 115 tentang pengedar narkoba. Berikut ini
bunyi Pasal 114 dan 115 dalam UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika: Pasal 114: (1) Setiap
orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). (2) Dalam hal
perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)
batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditambah 1/3 (sepertiga). Pasal 115: (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). (2) Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon
beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah ⅓ (sepertiga).

Anda mungkin juga menyukai