PEDOMAN PENGORANISASIAN
ANESTESI DAN UNIT KAMAR BEDAH
2023
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan kami kekuatan untuk
menyelesaikan penyusunan Pedoman Pengorganisasian Anestesi dan Kamar Bedah. Dengan adanya
Pedoman Pengorganisasian Anestesi dan Kamar Bedah ini kami harap dapat menjadi pedoman bagi tim
anestesi dan dapat meningkatkan kinerja, sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
Kami menyadi bahwa Pedoman Pengorganisasian Anestesi dan Kamar Bedah ini masih banyak
kekurangan dan perlu penyempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pihak terkait
demi perbaikan penyusunan Pedoman Pengorganisasian Anestesi dan Kamar Bedah selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
serta memberi masukan sehingga Pedoman Pengorganisasian Anestesi dan Kamar Bedah ini dapat
tersusun dengan baik.
Penyusun
1. Martini, A.Md.Kep
2. Firdha Khusnul Khotimah, A.Md.Kep
3. Ns. Prima Dinar Ainur Rofiq, S.Tr.Kep
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan, diperlukan beberapa profesi guna
meningkatkan pelayanan seperti profesi kedokteran, keperawatan/kebidanan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan yang efektif dan efisien sebagai sumber daya
manusia.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan
sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Manajemen Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) mempunyai kegiatan sebagai
berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan
dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas dan tugas
pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang meliputi pemberian
tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-
individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah berikutnya
pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh manajemen agar
pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan
tersebut manajemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana.
Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan petunjuk
yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan
terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.
1
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu
memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah
ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam
mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang dicapai
dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi masa lalu dan
meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RSIA PUTI BUNGSU
II.1 SEJARAH INSTITUSI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PUTI BUNGSU
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu adalah sebuah rumah sakit khusus ibu dan anak yang
berada di wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Rumah Sakit ini merupakan
rumah sakit yang berdiri atas kerja keras dan semangat pemiliknya yang merupakan seorang bidan
dan dokter umum untuk selalu meningkatkan pelayanan khususnya untuk ibu dan anak-anak.
Pada awal didirikan, Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu hanyalah sebuah klinik dokter
umum kecil dan praktek bidan. Tanpa alat-alat canggih dan kamar bersalin yang sederhana.
Sebagian besar pasien melahirkan ditolong oleh Bidan Elva Zuwita Halim, tentu tak lepas dengan
pengawasan dr. Halim W Abbas. Dan dengan Motto Bidan Elva saat itu adalah “Menolong Pasien
dengan Hati Nurani” sehingga banyak pasien yang merasa dekat dan senang melahirkan dan
memeriksakan diri di Klinik dokter umum dan praktek Bidan. Sehingga klinik ini pun tidak lepas
dari nama besar dari dr. Halim W Abbas yang merupakan dokter yang dipercaya oleh sebagian
besar masyarakat Lampung Tengah.
Pada tahun 1999 didirikanlah Yayasan Puti Bungsu untuk memuluskan langkah dari para
pemilik dalam usahananya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Lampung
Tengah.
Untuk memenuhi permintaan jumlah pasien yang semakin meningkat dan perkembangan
zaman yang kian maju dan demi meningkatkan pelayanan, maka klinik dan praktek bidan ini pun
berubah hari demi hari dimulai dengan penambahan jumlah tempat tidur sampai penambahan
lahan bangunan dan fasilitas-fasilitas. Statusnya pun mengalami perkembangan mulai dari menjadi
Rumah bersalin (2010), lalu menjadi Rumah Sakit Bersalin (2013) dan akhirnya menjadi Rumah
sakit Ibu dan Anak (2015).
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu berada di Jl. S.Parman Lk.2 Bandar Jaya Lampung
Tengah, dengan lahan seluas 1425 m2, dimana lokasi ini berada di pusat ekonomi Kabupaten
Lampung Tengah sehingga sangat strategis, aman dan nyaman. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti
Bungsu secara resmi mendapatkan Surat Ijin Operasional dari Bupati Lampung Tengah pada
tanggal 2 juli 2015, sehingga semakin memuluskan langkah Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti
Bungsu dalam melayani kesehatan masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah dan wilayah –
wilayah lain di sekitarnya.
Sejak tahun 2016, Yayasan Puti Bungsu mulai berusaha dan mencari cara untuk
mengembangkan Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu, sehingga rumah sakit ini mampu
menjadi rumah sakit yang terdepan di bidang kesehatan ibu dan anak. Pihak yayasan pun tidak
menutup diri dari berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak, sehingga Yayasan
mampu mengetahui dimana saja kelemahan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti
Bungsu untuk dapat segera dicarikan solusi yang membangun. Yayasan juga terus melakukan
3
pembenahan internal dan bekerja sama dengan para professional di bidang kesehatan untuk dapat
memajukan Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu.
Sejalan dengan pembenahan internal dan pembangunan fisik yang berlangsung, Yayasan juga
mendorong Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu untuk segera melakukan Akreditasi dan turut
serta mendukung program pemerintah dengan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kedua hal
ini harus berjalan secara sinergis sehingga Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu dapat semakin
memperluas layanannya hingga ke masyarakat ekonomi lemah.
Pihak Yayasan, beserta seluruh jajaran Direksi, staff dan karyawan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puti Bungsu terus berkomitmen untuk mengembangkan dan memajukan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Puti Bungsu, sehingga mampu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti
Bungsu menjadi rumah sakit yang dipercaya masyarakat Lampung Tengah.
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN MOTO RSIA PUTI BUNGSU
III.1 VISI
Visi RSIA Puti Bungsu merupakan deskripsi atau gambaran tujuan yang ingin dicapai RSIA Puti
Bungsu melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam 5 tahun kedepan. Sebagai gambaran terkait
apa yang ingin dicapai RSIA Puti Bungsu dalam mewujudkan cita cita RSIA Puti Bungsu dalam 5
tahun kedepan maka dirumuskan sebuah Visi yaitu:
“Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Yang Dipercaya Masyarakat Lampung Tengah”
III.2 MISI
III.4 MOTTO
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSIA PUTI BUNGSU
IV.2 KETERANGAN/PENGERTIAN
A. Unit Struktural
1. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSIA Puti Bungsu
2. Manajer
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan
rumah sakit, yaitu :
a. Manajer Umum
b. Manajer Keperawatan
c. Manager Medis
d. Manajer Penunjang Medis
e. Manajer Keuangan
6
B. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi
tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSIA Puti Bungsu sebagai berikut :
1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap Ibu & Anak
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Kamar Operasi & HCU
5. Unit Farmasi
6. Unit Laboratorium
7. Unit Gizi
8. Bagian Administrasi
9. Bagian Sumber Daya Manusia
10. Bagian Rekam Medik
11. Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit
12. Bagian Pemeliharaan Sarana
13. Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi
14. Bagian Akuntansi
15. Bagian Inventory
16. Bagian Keuangan
17. Bagian Pemasaran
18. Bagian Humas
7
2. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.
Kelompok Staf Medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Kelompok Staf Medis Bedah.
b. Kelompok Staf Medis Non Bedah.
3. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit
a. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
b. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Panitia Rekam Medik.
d. Panitia Farmasi dan Therapi.
e. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Manajer Medis
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
Unit Kamar Bedah memiliki suatu organisasi yang didalamnya saling keterhubungan antara anggota
yang satu dengan anggota yang lainnya. Untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan/pekerjaan
masing-masing anggotanya, dibuatlah identifikasi jabatan yang inti didalamnya berisi tanggung jawab
dan wewenang sesuai jabatannya.
Identifikasi Jabatan
Nama Jabatan Kepala Unit Kamar Bedah
Tujuan Jabatan Mengatur dan mengendalikan kegiatan tindakan pelayanan Unit Kamar
Bedah Rumah sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu baikpelayanan pembedahan,
administrasi serta peralatan yang
ada di Unit Kamar Bedah.
Tanggung Jawab a. Kebenaran dan ketepatan hasil pembedahan
b. Kebenaran dan ketepatan fasilitas alat, pemeliharaan, keamanan,
kebersihan, dan penggunaan segala perlengkapan dan alat
c. Kebenaran dan ketepat laporan berkala, data medis secara sistematis,
efisien dan benar
d. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana, peralatan yang ada di
bagiannya.
Wewenang a. Melaksanakan fungsi perencanaan :
1) Merencanakan, menyusun dan menetapkan peraturan / tata tertib
tindakan pelayanan di Unit Kamar Bedah
2) Merencanakan pembinaan dan pengembangan karir tenaga
keperawatan Merencanakan, menyusun dan menetapkan falsafah
dan tujuan Unit Kamar Bedah secara keseluruhan sesuai visi, misi
rumah sakit.
3) Merencanakan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan Unit Kamar
Bedah antara lain melalui pendidikan/pelatihan berjenjang dan
berlanjut.
4) Berperan serta menyusun perencanaan kebijakan
rumah sakit antara lain dalam pengembangan pelayanan
rumah sakit
6) Membantu kepala rumah sakit dalam merencanakan anggaran
belanja.
7) Merencanakan jumlah dan jenis alat kesehatan danalat umum di Unit
Kamar Bedah disesuaikan dengan kebutuhan.
8) Merencanakan penggantian peralatan (alat kesehatan, alat umum)
sesuai kebutuhan
10
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
1) Memberikan bimbingan kepada kepala ruang untuk memelihara
serta mempertahankan mutu pelayanan tindakan di Unit Kamar
Bedah
2) Mengusahakan kelengkapan peralatan dalam menunjang tindakan
pelayanan di Unit Kamar Bedah
3) Mengadakan rapat dengan kepala ruang dan staffsewaktu – waktu
bila diperlukan.
4) Mengumpulkan, mengelola serta merumuskan data tentang
prosedur tindakan pelayanan, ketenagan dan peralatan untuk bahan
informasi bagi pengembanganinformasi Unit Kamar Bedah.
5) Memelihara serta meningkatkan sistim pencatatan dan pelaporan
tindakan pelaporan yang tepat, sehingga dapat tercipta suatu sistim
informasi Unit Kamar Bedah yang dapat dipercaya (akurat)
6) Membuat laporan tahunan tentang pelaksanaan hasil kegiatan
pelayanan, upaya perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan yang
telah dilakukan untuk disampaikan kepada kepala rumah sakit
7) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah yang diadakan oleh rumah
sakit atau institusi lain untuk meningkatankan keterampilan dan
pengetahuan sertamutu pelayanan tindakan.
Mengadakan kerjasama dan hubungan baik dengan kepala bidang,
kepala Unit di lingkungan rumah sakit dan dokter mitra.
9) Berperan serta dalam kegiatan yang diselenggarakan rumah sakit
10) Mengupayakan kesejahteraan tenaga keperawatan dan tenaga yang
lain di Unit Kamar Bedah untuk meningkatkan semangat kerja yang
lain.
11
dipertahankan dan perkembangan kemajuan di bidang pelayanan
medikdapat diikuti
5) Mengendalikan pendayagunaan peralatan di Unit Kamar Bedah
dapat efektif dan efisien
6) Menampung dan menanggapi usul-usul serta keluhan-keluhan, baik
tentang masalah ketenagaan maupun pelayanan tindakan
7) Melaksanakan tindakan terhadap upaya peningkatan pengetahuan
dan keterampilan tenaga di Unit Kamar Bedah
Identifikasi Jabatan
Nama Jabatan Kepala Anestesi
Tujuan Mengatur dan mengendalikan kegiatan tindakan pelayanan anestesi di
Rumah sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu baik pelayanan anestesi dan sedasi,
administrasi serta peralatan anestesi yang ada di Rumah sakit Ibu dan Anak
Puti Bungsu.
Tanggung Jawab a. Bertanggung jawab penuh atas kewenanganya dalam memberikan
pelayanan anestesi
b. Bertanggung jawab atas fasilitas alat anestesi danpemeliharaannya
c. Bertanggung jawab dalam mengatur pembagian timpenata anestesi
d. Mengembangkan, menerapkan, dan menjaga regulasi.
e. Melakukan pengawasan administrative.
f. Menjalankan program pengendalian mutu yang dibutuhkan.
g. Memonitor dan mengevaluasi pelayanan anestesi, sedasi moderat dan
dalam.
Kewenangan 1. Mengidentifikasi setiap masalah saluran pernafasan yang dapat
mempengaruhi jenis sedasi.
2. Evaluasi pasien terhadap resiko tindakan sedasi.
3. Merencanakan jenis sedasi dan tingkat kedalaman sedasi yang
diperlukan pasien berdasa sedasi yang diterapkan.
4. Teknik dan berbagai macam cara sedasi.
5. Farmakologi obat sedasi dan penggunaan zat reversal(antidote-nya).
6. Pemonitoran pasien operasi.
7. Bertindak jika ada komplikasi.
8. Pemberian sedasi secara aman.
9. Evaluasi dan menyimpulkan temuan dari monitor selamadan sesudah
sedasi.
10. Penyusunan rencana termasuk identifikasi perbedaan
antara populasi dewasa dan anak atau pertimbangan khusus
12
lainnya.
11. Dokumentasi yang diperlukan tim pelayanan untuk dapatbekerja dan
berkomunikasi secara efektif.
12. Persyaratan persetujuan (consent) khusus, bila
diperlukan.
13. Frekuensi dan jenis monitoring pasien yang diperlukan.
14. Kualifikasi atau ketrampilan khusus para staf yangterlibat dalam proses
sedasi.
15. Ketersediaan dan penggunaan peralatan spesialistik.
16. Tehnik berbagai modus sedasi.
17. Memberikan pelayanan pengelolaan bidang anesthesiology dan terapi
intensif
18. Resusitasi jantung paru dasar (bls)
19. Resusitasi jantung paru lanjut
20. Tindakan intubasi endotracheal (oral dan nasal)
21. Tindakan anestesi umum, inhalasi, dan intravena sesuai kebutuhan
bedah perspesialisasinya
22. Anestesi pediatri umur >1 tahun
23. Blok subarachnoid dengan/ tanpa kateter
24. Blok epidural lumbal – thorakal dengan/ tanpa kateter
25. Blok kombinasi spinal-epidural aa.Blok kaudal dengan/ tanpa kateter
26. Penanggulangan nyeri pasca bedah
27. Anestesi dengan kelainan jantung
28. Anestesi dengan tehnik khusus (misalnya tehnik hipotensi)
29. Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT,
berbagai tipe LMA
30. Menentukan indikasi masuk pasien hcu
31. Melakukan pengelolaan dasar awal pasien-pasien masuk hcu
32. Tindakan anestesi umum elektif dan darurat pada pasien asa ≥3
33. Penanggulangan awal gagal nafas
Identifikasi Jabatan
Nama Jabatan Kepala ruangan unit kamar bedah
Standart a. Pengalaman memimpin pelayanan keperawatan di kamar bedah 1–2
tahun.
b. Memiliki kemampuan memimpin
c. Memiliki sertifikat manajemen kamar bedah
d. Sehat jasmani dan rohani
13
Tanggung jawab a. Bertanggungjawab penuh kepada kepala Unit Kamar Bedah
b. Bertanggungjawab penuh terhadap efisiensi dan kelancaran kerja
dibagiannya
c. Bertanggungjawab atas adanya pencatatan dan data medis secara
sistematis efisien dan benar
d. Bertanggungjawab atas pemeriksaan keamanan serta kebersihan dan
penggunaan segala perlengkapan mesin dan alat-alat lain di bagiannya
e. Bertanggungjawab atas adanya sistem inventarisasi peralatan di
Unit Kamar Bedah
14
serta kegiatan keperawatan kepada kepala bidang keperawatan dan
kepala Unit Kamar Bedah secara rutin atau sewaktu – waktu sesuai
kebutuhan mencakup peristiwa penting lainnya
12) Mengupayakan dan memelihara suasana kerja harmonis di
Unit Kamar Bedah
13) Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan
kepala keperawatan lainya dan kepala bagian lain di rumah sakit
14) Memelihara hubungan baik dengan pasien dankeluarga.
15
6) Membuat program kerja berkenaan dengan obat- obatan, alat rumah
tangga, linen, alat kesehatan, pendidikan dan pelatihan yang
berkoordinasi dengan kepala Unit.
Identifikasi Jabatan
Nama Jabatan Perawat Pelaksana
Standart a. Pendidikan formal D III / S1 Keperawatan / Ners
b. Memiliki sertifikat bedah dasar kamar operasi
c. Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 tahun sebagaiperawat
sirkuler
d. Mempunyai bakat, minat, dan iman
e. Berdedikasi tinggi
f. Berkepribadian mantap / emosional stabil
g. Dapat bekerja sama dengan anggota tim
h. Cepat tanggap
Tanggung Jawab a. Melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif danholistic
b. Menyiapkan, memelihara serta menyimpan peralatanagar selalu siap
pakai
c. Melakukan dinas sesuai jadwal yang sudah dibuat olehkepala ruang
perawatan
d. Memelihara lingkungan unit pelayanan untuk kelancaranpelayanan
e. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik denganpasien dan
keluarga
f. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengansesama profesi,
profesi lain dan unit kerja terkait lainnya
g. Berperan aktif dengan sesama profesi dan atau profesi
lain dalam upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan melalui
komite mutu rumah sakit.
h. Melaksanakan serah terima tugas (operan shift) kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan/kepala ruang dalam
rangka pelaksanaan tugas kedinasan
j. Mengembangkan diri sendiri sehingga memiliki wawasan, sikap dan
keahlian yang sepadan dengan tuntutan jabatan saat ini dan siap
menerima tanggung jawab yang lebih besar dimasa yang akan datang.
16
Wewenang (INSTRUMENT)
a. Sebelum pembedahan
b. Saat pembedahan
17
15) Menutup luka dengan kain kasa steril
c. Setelah pembedahan
1) Memfiksasi drain dan kateter
2) Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pasien pada
daerah yang tertekan atau akibat pemasangan elektroda/ plate
diatermi
3) Mengganti alat tenun pasien, memindahkanpasien ke brankar
4) Memeriksa dan menghitung semua instrumen
5) dan menghitung ulang sebelum dikeluarkan dari kamar operasi
6) Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam
keadaan lengkap
7) Membersihkan dan menyiapkan kamar bedah untuk pembedahan
berikutnya bersama-sama dengan petugas lain
(ASSISTEN BEDAH)
a. Sebelum pembedahan :
1) Menyiapkan peralatan dan alat penunjang operasi yang akan
dipakai : ruangan, lampu, meja operasi, suction, diatermi,
celemek dalam keadaan siap pakai.
2) Menyiapkan peralatan cuci tangan
3) Membantu dokter operator memasang doeksteril pada pasien
pada saat drapping
18
vii. Menutup luka dengan kain kasa steril
3) Mengingatkan perawat sirkuler tentang
blangko pemeriksaan patologi/laboratorium
c. Setelah pembedahan
1) Memfiksasi luka operasi
2) Memfiksasi drain dan kateter
3) Bersama perawat instrumen membersihkan dan memeriksa
adanya kerusakan kulit pada pasien
4) Membersihkan semua berkas darah atau cairandesinfektan pada
tubuh pasien agar penderita keluar dalam keadaan bersih atau
bila ada sebab lain dapat segera di ketahui
5) Membersihkan ruangan kamar bedah dan peralatan agar siap
pakai kembali
(SIRKULER)
a. Sebelum pembedahan :
1) Memeriksa dengan formulir “check list” meliputi
Kelengkapan dokumen medis antara lain :
Izin operasi
Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
Hasil pemeriksaan radiologi/foto rontgen
Hasil pemeriksaan ahli anastesi (pra visitanastesi) untuk
operasi elektif.
Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
Kelengkapan obat-obatan, cairan, dan alat kesehatan
Kersediaan darah (bila diperlukan)
2) Memeriksa persiapan fisik pasien
3) Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas
kewenangannya tentang :
Tindakan pembedahan yang akan dilakukan
Tim bedah yang akan melakukan tindakanpembedahan
Fasilitas yang ada dikamar bedah antara lainlampu operasi,
suction, diatermi.
b. Saat pembedahan
1) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerja
sama dengan petugas anestesi
2) Membuka set steril dengan memperhatikan tekhnik
aseptic
19
3) Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya
penyimpangan penerapan tekhnik aseptic
4) Mengikatkan tali jas operasi tim bedah
5) Mencatat jumlah kehilangan cairan (perdarahan)
6) Menghubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi,
petugas laboratorium) bila diperlukan selama pembedahan.
7) Menghitung dan mencatat pemakaian kasabekerjasama dengan
perawat instrument
8) Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat
9) Memeriksa kelengkapan instrumen dan kasa bersama perawat
instrumen agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien
c. Setelah pembedahan
1) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudahselesai
dilakukan pembedahan
2) Memindahkan pasien dari meja operasi ke transfer bed
3) Memeriksa kelengkapan dokumen rekam medis antara lain
Laporan pembedahan
Program terapi dokter bedah
Pengisian formulir (resep, PA, foto rontgen,laboratorium).
4) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama
pembedahan antara lain :
Identitas :
Nama pasien
Umur
Nomor rekam medis
Nama tim bedah dan anastesi
Waktu dan lama pembedahan dananestesi
Jenis pembedahan
Jenis kasus operasi (bersih, bersih kontaminasi,
kontaminasi, infeksi)
Tempat tindakan
Urutan jadwal tindakan pembedahan
Masalah yang timbul selama pembedahan
Tindakan yang dilakukan
5) Membantu perawat instrumen menyusun instrumen yang telah
digunakan
6) Membantu membersihkan kamar bedah setelah tindakan
pembedahan
20
Identifikasi Jabatan
Nama Jabatan Penata Anestesi
Standart a. Pendidikan formal D III Anestesi, Strata anestesi, S1Keperawatan, Ners
b. Berdedikasi tinggi
c. Berkepribadian mantap, iman / emosional stabil
d. Dapat bekerja sama dengan anggota tim
e. Cepat tanggap
Tanggung jawab Bertanggung jawab kepada kepala Unit Kamar Bedah dan dokter spesialis
anestesi. Penata anestesi juga bertanggung jawab dalam melakukan
observasi di ruang pulih sadar
sampai keadaan pasien sadar penuh.
Wewenang Asuhan kepenataan praanestesi yaitu melakukan
Pengkajian pra anestesia yang meliputi:
Persiapan administrasi pasien;
Pemeriksaan tanda-tanda vital;
Pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan pasien baik secara
inspeksi, palpasi, maupun auskultasi;
Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien;
Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien;
Evaluasi tindakan penatalaksanaan pelayanan pra anestesia,
mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif;
Mendokumentasikan hasil anamnesis/ pengkajian;
Persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan
digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan
baik dan siap pakai;
Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk
memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesi maupun obat
emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit;
Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan jadwal,
waktu, dan jenis operasi tersebut.
21
Bertindak jika ada komplikasi.
Penggunaan zat reversal (antidote-nya).
22
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
UNIT VK K3 RS
SEKRETARIAT
INSTALASI FARMASI
LOGISTIK UMUM
BAGIAN STERILISASI
BAGIAN KEUANGAN
LOGISTIK MEDIS
UNIT LAUNDRY
BAGIAN GIZI
23
VII.2 TATA LAKSANA KERJA UNIT KAMAR BEDAH
24
2. Pelaporan jumlah tindakan pembedahan ke Unit rekam medik dilakukan setiap bulan.
J. Unit Gizi
Berkoordinasi dengan bagian gizi dalam kebutuhan makanan dokter dan crew setiap sift
maupun cyto
K. Unit Keamanan
L. Unit Informasi
1. Berkoordinasi dengan bagian informasi dalam pemberian informasi kepada paraoperator,
dokter anestesi, dan team anestesi tentang perencanaan operasi
2. Berkoordinasi dengan bagian informasi tentang estimasi biaya dan klasifikasioperasi
M.Bagian PPI
1. Berkoordinasi dengan bagian PPI dalam pencegahan dan penanganan infeksi padapasien
operasi melalui laporan infeksi operasi
2. Berkoordinasi dengan bagian PPI dalam pembuatan IKRA pada saat adanyarenovasi
25
3. Berkoordinasi dengan bagian PPI dalam sosialisasi 5 momen cuci tangan danHand
Hygiene
O. Bagian Skretariat
1. Berkoordinasi dengan bagian skretariat dalam hal pembuatan surat ijin kerja medisdan para
medis
2. Berkoordinasi dengan bagian skretariat dalam hal perizinan cuti tahunan staf
P. Bagian Keuangan
1. Berkoordinasi dengan bagian keuangan dalam hal estimasi pembiayaan operasi.
2. Berkoordinasi dengan bagian keuangan dalam hal honorer staf
Q. Bagian Laundry
Berkoordinasi dengan bagian londry dalam hal pencucian duk operasi, jas operasi, dan baju
operasi staf
26
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pola ketenagaan dan kualifikasi personil di Unit Kamar Rumah sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu
JUMLAH
MASA STATUS
NO JABATAN KEBUTUHAN REAL KEKURANGAN KUALIFIKASI KERJA KEPEGAWAIAN
Kepala Unit 1 1 - 9 Th
1 Spesialis Bedah Dokter mitra
Kamar Bedah
Kepala 1 1 - 4 Th
2 Spesialis Dokter mitra
Anestesi
Anestesi
Kepala 1 1 - 8 Th
3 D III Kartap
Ruang
Kebidanan
Perawat 6 4 2 1-9 Th Kartap
4 D III
Bedah Kontrak
Keperawatan
2 2 - D III 0-9 Th
Penata
5 Keperawatan,
anastesi
D IV
Kartap
Anestesi, S1
Keperawatan,
Ners
6 Perawat RR 3 0 3 D III 0
-
Keperawatan
Cleaning 4 3 1 5-9 Th
7 SMA / Kartap
Service
Sederajat
27
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Program Orientasi atau Masa Percobaan merupakan salah satu program di Bagian Sumber Daya
Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan para karyawan baru agar
dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya. Kegiatan orientasi karyawan
baru unit kamar bedah dan HCU mengacu pada pedoman orientasi umum dan khusus Rumah Sakit Ibu
dan Anak Puti Bungsu.
Program orientasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puti Bungsu terbagi menjadi 2 yaitu:
28
A. Perawat Bedah
29
Fiksasi pasien operasi
B. Perawat Anestesi
30
Operasional bedsite monitor
2 I Ceramah
Operasional meja operasi Praktik
Operasional suction bedah
Operasional lampu operasi
Operasional mesin anestesi
Persiapan prosedur general anestesi dan spinal
II Ceramah
Prosedur sign in, time out dan sign out Praktik
31
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
32
BAB XI
PELAPORAN
Laporan harian adalah laporan yang disusun setiap hari oleh kamar bedah, laporan harian akan di
rekapitulasi menjadi laporan bulanan.
Laporan bulanan unit kamar bedah adalah laporan yang disusun oleh unit kamar bedah sebagai
bahan evaluasi pelayanan pada setiap bulannya oleh manajemen.
Laporan tahunan unit kamar bedah adalah laporan yang dibuat sebagai bahan evaluasi mutu dan
pencapaian program kerja unit kamar bedah.
Laporan yang dibuat setiap ada kegiatan besar baik yang diselenggarakan sendiri maupun bersama
dengan bagian lain yang terkait.
33