Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESIDENSI I

BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE


TAHUN 2016

H. Instalasi Laundry
3.1. Organisasi dan Manajemen Instalasi Laundry
3.1.1. Visi
Visi RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng adalah
Terwujudnya RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Primadona
Selatan Selatan
Tabel
Pertanyaan Uji Visi RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu

Kab. Bantaeng Tahun 2017

No Pertanyaan Uji Ya Tidak

Apakah pernyataan visi memberikan gambaran

1. yang jelas dari kondisi ideal organisasi di masa

mendatang?

Apakah pernyataan visi memberikan pengaruh


2.
dan menantang?

Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan


3.
mudah dimengerti?

Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi


4.
karyawan, pelanggan dan stakeholder?

Apakah pernyataan visi bersifat tetap


5.
sepanjang waktu, selalu up to date?

Sumber : Data Primer, 2017

Berdasarkan checklist uji visi di atas disimpulkan bahwa :

1.1. Visi RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu sudah mencerminkan dan

berorientasi pada sesuatu yang akan dicapai oleh rumah sakit di masa

depan yaitu menjadi primadona atau yang paling utama yang

258 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

memfokuskan pada peningkatan pelayanan dengan nilai-nilai moral

berdasarkan etika kedokteran dan menjadi salah satu alternative utama

dalam penyelesaian masalah kesehatan masyarakat di wilayah selatan

Sulawesi Selatan.

2. Visi RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu memiliki pengaruh dan

menantang karena ingin menjadi rumah sakit primadona atau yang paling

utama di wilayah selatan selatan, hal ini membuat RSUD harus mampu

bersaing dengan rumah sakit lain di daerah selatan Sulawesi, bersaing dalam

hal pelayanan baik dari segi SDM yang berkualitas maupun fasilitas rumah

sakit.

3. Pernyataan Visi RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu singkat namun tidak

mudah dimengerti karena menggunakan kata-kata yang tidak biasa seperti

kata primadona dan selatan selatan yang kurang jelas maknanya.

4. Visi RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu bersifat menarik karena

mengundang rasa ingin tahu tentang makna dan arti yang terkandung di dalam

visi tersebut.

5. Visi RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu bersifat tetap dan up to date

karena kondisi yang ingin dicapai rumah sakit daerah dalam 5 tahun kedepan

yaitu menjadi rumah sakit primadona atau yang utama di wilayah selatan

Sulawesi Selatan.

Misi
1. Misi

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan

organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai visi yang telah

259 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

ditetapkan. Untuk memenuhi visi yang telah ditetapkan, RSUD

Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng menjabarkannya ke dalam tiga

misi yaitu :

a. Menciptakan pelayanan kesehatan mandiri dan proaktif.

b. Menciptakan pelayanan kesehatan berorientasi kendali mutu dan

kendali biaya.

c. Menciptakan masyarakat yang berprilaku sehat mandiri.

Tabel 2

Pertanyaan Uji Misi RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu

Kab. Bantaeng Tahun 2017

No. PertanyaanUji Ya Tidak

1. Apakah penyataan misi menyatakan secara



jelas tentang manfaat kehadiran organisasi?

2. Apakah penyataan misi telah jelas sehingga

semua karyawan dalam organisasi dapat



melihat bagaimana mereka dapat

berkontribusi?

3. Dapatkah misi itu bertahan terhadap



perubahan-perubahan dalam administrasi?

4. Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab

pertanyaan tentang: siapa kita, apa dan untuk



siapa kita melakukan itu, dan mengapa itu

penting?

260 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

No. PertanyaanUji Ya Tidak

5. Apakah penyataan misi itu mampu

memberikan jawaban terhadap alasan mengapa



kita membelanjakan dana pada usaha-usaha

organisasi, program atau sub program?

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil uji checklist mengenai misi rumah sakit yaitu :

1) Misi RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu memberikan

gambaran yang jelas mengenai manfaat kehadiran organisasi.

Dengan pernyataan misi ingin menciptakan Pelayanan Kesehatan

Mandiri dan Proaktif yang memberi maksud bahwa organisasi ini

ingin memberikan layanan kesehatan yang berkualitas yang

terbentuk dari kemampuan SDM sesuai standar dan etika profesi,

yang dilakukan dengan kepedulian tinggi dan tanggap terhadap

masalah yang dihadapi oleh pelanggan atau pasien.

2) Misi RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu telah jelas sehingga

semua karyawan dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka

dapat berkontribusi. Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang

mandiri dan proaktif maupun pelayanan kesehatan yang

berorientasi mutu dan biaya tentu saja memerlukan peran SDM

rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang segera, berkualitas,

akurat, dan sesuai kebutuhan pasien agar misi tersebut dapat

terlaksana. Juga dalam mewujudkan visi masyarakat berprilaku

261 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

sehat dan mandiri membutuhkan peran SDM dalam organisasi

untuk memberikan pendidikan, penambahan pengetahuan dan

mengajarkan perilaku hidup sehat.

3) Misi RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu akan mampu

bertahan dalam perubahan-perubahan administrasi. Karena rumah

sakit akan terus menyelenggarakan kegiatan pelayanan walaupun

sewaktu-waktu terjadi perubahan administrasi.

4) Misi RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu telah mampu

menjawab siapa kita. Kita disini adalah sebuah organisasi yang

bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk

pertanyaan apa dan untuk apa tentunya adalahorganisai terus

berusaha meningkatkan profesionalitas SDM yang ada di dalamnya

untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan menjadi pilihan

terpercaya dan utama di wilayah selatan sulawesi selatan.

5) Misi rumah sakit tersebut telah menjawab penggunaan dana pada

usaha organisasi yaitu untuk memberikan pelayanan yang

berkualitas dengan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik yaitu

prinsip pelayanan kesehatan yang mengacu kepada standar mutu

pelayanan terbaik berdasarkan kaidah dan hukum pelayanan medis

dalam segala aspek pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan

terus berusaha meningkatkan mutu pelayanannya.

262 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

3.1.2. Struktur Organisasi

Gambar 17
Struktur Organisasi Instalasi Laundry
BLUD RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone
Tahun 2016
KEPALA SEKSI
PENUNJANG
KEPERAWATAN

PENANGGUNG JAWAB
LAUNDRY

PETUGAS PETUGAS
PENERIMAAN DAN PETUGAS PENCUCI PENYETRIKA DAN
PENDISTRIBUSIAN PELIPATAN

Sumber: Data Sekunder, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru


Kabupaten Bone, Tahun 2016

Secara umum Unit laundry RSUD Tenriawaru Bone berada


dibawah garis komando kepala seksi penunjang
keperawatan dan dipimpin oleh seorang penanggung jawab
unit laundry yang membawahi para petugas laundry yang
terbagi dalam beberapa tugas pokok.Menurut pedoman
manajemen linen rumah sakit, struktur organisasi dan SDM
unit laundry sudah memenuhi standar dengan adanya
penanggung jawab laundry serta petugas laundry dengan
kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan.

Job Description
a. Penanggung Jawab Unit Laundry
Tugas pokok:
Menyediakan sumber daya dan fasilitas untuk
mendukung penyelenggaraan kegiatan di Instalasi
laundry RSU Tenriawaru Bone.
Uraian tugas:

263 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

1. Mengawasi terlaksananya kegiatan pelayanan pada


Instalasi laundry.
2. Menyusun rencana kegiatan pelayanan di Instalasi
laundry.
3. Membuat laporan kegiatan pelayanan di Instalasi
laundry.
4. Koordinasi yang baik dengan seluruh jajaran
manajemen Rumah Sakit dan Instalasi dalam
infrastruktur rumah sakit.
5. Melakukan pekerjaan lain yang diperintahkan
b. Petugas Laundry
Tugas pokok:
Bertanggungjawab terhadap penyediaan linen untuk
operasional linen Rumah Sakit
Uraian tugas:
1. Mengambil linen kotor di ruangan.
2. Mengelola linen kotor, yang meliputi kegiatan
Melakukan pemilahan sesuai tingkat kekotorannya,
Pencucian, Pengeringan, Penyetrikaan, Pelipatan,
Penyimpanan.
3. Mendistribusikan linen bersih di ruang pelayanan
seperti: IGD, Ruang Rawat inap, Instalasi bedah
sentral, Instalasi penunjang, Rawat jalan dll.
4. Melaksanakan tugas lain yang di perintahkan
pimpinan.

Yang perlu diperhatikan dari job deskripsi diatas bahwa


harus ada pembagian job deskripsi yang lebih terperinci
untuk masing masing petugas laundry karena dalam struktur
organisasi tergambar 3 jabatan petugas laundry yaitu
petugas penerimaan dan distribusi, petugas pencuci dan
petugas penyetrika dan melipat.

264 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

3.2. Deskripsi Fisik dan Bangunan Instalasi Laundry


3.2.1. Deskripsi Bangunan
Instalasi Laundry terletak di bagian kiri belakang
gedung unit transfusi darah yang berdekatan dengan
Instalasi Gizi. Ruangan kepala instalasi laundry untuk
sementara berada terletak didalam ruang utd Instalasi
Laundry sendiri menempati gudang utd dipisahkan dengan
pintu dan sekat tembok.

3.2.2. Denah Ruangan


Gambar 18
Denah Ruangan Instalasi Laundry
RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu Kab.Bantaeng

Tahun 2017

Penyimp
Mesin

an linen
cuci
Mesin
cuci

bersih
Mesin
cuci

lemari
Mesin
Cuci

Meja
setrika

265 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

3.2.3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel
Analisis Sarana dan Prasarana
BLUD RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu Kab. Bantaeng

BerdasarkanPedoman Teknis Sarana dan Prasarana


Rumah Sakit Kelas c
Standar
Nama
No Fungsi Besaran/ Kebutuhan Keterangan
Ruangan
Ruangan Luas Fasilitas
1. Ruang Ruang para 3~5 Meja, kursi, Belum
2
distribusi Petugas m /petug lemari sesuai
Dan melaksana- as berkas/arsip karena
Pencatatan kan (min. 9 intercom/tel ruang
Kegiatan 2 epon, administrasi
m)
administra-si, safety box masih
keuangan dan bergabung
personalia dengan
ruangan
kepala
laundry
2
2. Ruang Ruang tempat 9-12 m Meja, kursi, Belum
penerimaan kepala lemari sesuai
dan sortir laundry berkas/arsip Karena
bekerja dan , Ruangan
melakukan intercom/tel kepala
kegiatan epon, instalansi
perencana-an safety box laundry
dan Masih
manajemen belum tetap
karena
hanya
bersifat
menumpang
diinstalansi
UTD
3. Ruang Ruang tempat Min. 12 Meja, kursi, Sesuai
2
Kepala penerimaan m rak,
Instalasi linen kotor kontainer
Laundry dari unit-unit di
RS kemudian
disortir

266 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

4. Ruang Ruang tempat Min. 20 Bak Standar


2
Dekontamin melaksana- m pembilasan luas belum
asi/ kan awal, bak sesuai
perenda- dekontami- Perenda-
man Linen nasi linen, man, bak
meliputi urutan pembila-
kegiatan san akhir,
pembilasan keran dan
awal, perenda- sink
man
dan
pembilasan
akhir
5. Ruang Cuci Ruang tempat Min. 16 Mesin cuci Sesuai
2
dan mencuci dan m dan
Pengeri- mongering-kan pengeringlin
ngan Linen linen en
6. Ruang Ruang tempat Min. 30 Setrika, Standar
2
Setrika dan penyetrika-an m meja luas belum
pelipatan dan melipat setrika, sesuai
Linen linen meja
lipat,
handpress
7 Ruang Ruang tempat Min. 20 Rak/lemari Belumsesua
2
Penyimpa- penyimpa-nan m i
nan Linen linen Karena
Bersih setelah masih
dicuci, setrika bergabung
dan dilipat dengan
ruang
administrasi
dan
pencatatan
linen
2
8 Ruang Ruang tempat Min. 6 m Keran, Belum ada
Dekontami- melaksana- selang, alat (Belum
nasi Trolley kan pengering sesuai)
Dekontami-
nasi dan
pengeringan
troli
2
9.. Ruang Ruang tempat Min. 8 m Belum
Penyimpa- penyimpa-nan sesuai
nan Trolley Troli bersih untuk
setelah standar
didekontamina luas ruang
si &
dikeringkan

267 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

2
10. Gudang Tempat Min. 8 m Lemari Belum
Bahan menyimpan sesuai
Kimia bahan-bahan (luas
kimia ruangan
seperti yang tidak
deterjen, dll mencukupi
standar
karena
lemari
penyimpa-
nan berada
di ruang
penanggun
g jawab)
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Prof.DR.dr.Anwar
Makatuttu Kabupaten Bantaeng, Tahun 2017
Hasil Perbandingan antara Kebutuhan, Fungsi, Luasan

Ruang serta Kebutuhan Fasilitas berdasarkan Standar pada

pedoman teknis bangunan rumah sakit kelas C dengan Kondisi

Ruangan Instalasi Laundry RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu

Kab. Bantaeng dapat dilihat bahwa masih perlu banyak perbaikan

dan penambahan ruang serta fasilitas sarana dan prasarana

pendukung di unit Laundry agar sesuai dengan standar

sebagaimana yang disyaratkan dalam pedoman teknis sarana

dan prasarana rumah sakit kelas C.

Penambahan Peralatan yang perlu dilakukan yaitu


penambahan mesin cuci, setrika listrik, trolley, setrika uap, serta
intercom/telepon untuk meperlancar pelaksanaan pekerjan pada
unit laundry sehingga pencapaian indikator pelayanan dapat
tercapai.
Penambahan/penyediaan bangunan ruangan yang belum
ada dan penambahan ruangan juga diperlukan seperti harus
adanya ruang penyimpanan linen bersih yang tersendiri,
gudang bahan kimia untuk tempat penyimpanan deterjen dan
bahan kimia lain agar tidak mengkontaminasi bahan-bahan lain

268 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

serta ruang untuk perbaikan linen sehingga linen yang rusak


dapat diperbaiki dengan segera.
Selain standar sarana yang telah disebutkan diatas,
ketentuan umum unit laundry yang harus diperhatikan
adalah:
1. Dalam proses pengumpulan linen dari tiap-tiap unitnya
harus dilakukan pemilahan yang baik antara linen
infeksius dan lnen non-infeksius.
2. Dalam pencatatan linen tidak menghitung berdasarkan
berat linen dari tiap-tiap unitnya melainkan berdasarkan
banyaknya linen yang diterima.
3. Pada proses pencucian linen, karena masih
menggunakan mesin cuci rumah tangga dan
perhitungan tidak menggunakan sistem berat linen
maka tidak dapat menyesuaikan kapasitas mesin cuci.
4. Pada unit laundry tidak adanya ruangan khusus untuk
penyimpanan linen bersih sehingga menggunakan
ruang administrasi dan pencatatan sebagai tempat
penyimpanan linen bersih.
5. Perlu diupayakan Penggunaan alat pelindung diri dalam
melaksanakan tugas di unit laundry untuk mencegah
penularan kepada petugas laundry, pasien, pengunjung
dan lingkungan.
6. Penggunaan intercom/telepon untuk meperlancar
komunikasi dengan unit lain dan pegawai di rumah sakit
yang terkait dengan pelayanan laundry.

3.3. Deskripsi Kegiatan Instalasi Laundry


Instalasi Laundry merupakan suatu unit di RSUD Tenriawaru
yang memegang tanggung jawab atas pengelolaan bahan linen
dalam hal pencucian dan penyiapannya, baik untuk kebutuhan
internal maupun eksternal Rumah Sakit.Unit Laundry menerima

269 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

pakaian kotor dari semua unit yaitu rawat Inap, IGD, Kamar
Operasi, ICCU, ICU dan unit lain yang membutuhkan jasa Linen.
Adapun kegiatan unit Laundry RSUD Prof. Dr. H. M Anwar Makkatutu

Kab. Bantaeng Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Proses perencanaan kegiatan unit laundry.


2. Penerimaan dan pencucian barang tenun kotor.
3. Pengorganisasian tugas setiap staf di unit laundry
pembagian dan penjadwalan tugas.
4. Menerapkan proses administrasi dalam hal pencatatan
kebutuhan bahan dan besar penerimaan linen untuk
dibersihkan.
Pakaian yang akan dicuci diantarkan oleh petugas laundry
dari masing-masing unit, setelah pakaian bersih, pakaian akan
disimpan per unit yang kemudian akan diambil oleh petugas dari
tiap unit yang tadi mengantarkannya atau kadang diantar
langsung oleh petugas apabila pekerjaan yang utama sudah
selesai.
Adapun pembagian kerja akan dirotasi setiap minggu dan
ketika masing-masing bagian telah selesai dengan pekerjaannya,
akan segera menuju ruang setrika, karena ini membutuhkan
tenaga yang agak berat. Adapun pembagian tugas di unit Laundry
ini adalah sebagai berikut :
Tabel 100
Jadwal Kerja Instalasi Laundry RSUD Prof.DR.dr.H Anwar
Makkatutu Kab.Bantaeng
SIFT JAM KERJA JUMLAH SDM
I 07.00 12.00 WITA 2 orang
II 12.00 17.00 WITA 1 orang
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Prof.DR DR H.Anwar
Makkatutu Kabupaten Bantaeng, Tahun 2017
3.4. Kinerja Kegiatan Instalasi Laundry
Kinerja kegiatan Unit Penunjang Laundry dapat dilihat pada
rekapitulasi cucian berdasarkan jenis cucian dua tahun terakhir
yaitu sebagai berikut.

270 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

Tabel 101
Rekapitulasi Cucian Berdasarkan Jenis Ruangan
Instalasi Laundry RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone
Tahun 2015
Jumlah Cucian
No Jenis Cucian
(buah)
1 Ruang Rawat Inap 40.995
2 Instalasi Kamar Bedah 39.789
3 IGD 104
4 IRD Obgyn 355
5 Haemodialisa 13.504
6 Apotik 33
7 Laboratorium 51
8 Radiologi 175
9 IPJA 59
10 Gizi -
11 CSSD 2
12 IPSRS 19
13 Poli+Masjid+Pos Satpam 602
14 Kantor 145
TOTAL
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru Kabupaten
Bone, Tahun 2016

Dari laporan jumlah cucian di tiap ruangan dapat dilihat bahwa


ruangan yang memiliki cucian paling banyak yaitu perawatan inap
interna (7.586 buah), perawatan bedah (5.150 buah), instalasi
kamar bedah dan hemodialisa. Hal ini disebabkan di ruangan
tersebut merupakan ruangan yang sangat berisiko terjadinya
infeksius sehingga perlu dilakukan pencucian linen berulang-
ulang. Sedangkan jumlah cucian linen yang paling sedikit berada
pada ruangan-ruangan penunjang seperti gizi, apotik,
laboratorium dan CSSD karena merupakan daerah yang kurang
berisiko terjadinya infeksius.

271 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

Tabel 102
Indikator Kinerja Pelayanan
InstalasiLaundry RSUD Tenriawaru Bone
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal RS
Tahun 2015
Standar
Indikator Kinerja
No Pelayanan Capaian Ket
Pelayanan
Minimal
1 Ketersediaan Pelayanan Tersedia Tersedia Memenuhi
Laundry standar
2 Adanya Penanggung Jawab Ada SK Ada SK Memenuhi
Pelayanan Laundry Direktur Direktur Standar
3 Ketersediaan Fasilitas dan Tersedia Tersedia Memenuhi
Pelayanan Laundry Standar
4 Ketepatan Waktu 100 % 100% Memenuhi
Penyediaan Linen untuk Standar
Ruang Rawat Inap dan
Ruang Pelayanan
5 Ketepatan Pengelolaan 100 % 100 %
Memenuhi
Linen Infeksius Standar
6 Ketersediaan Linen 2,5 3 3 Set/TT Memenuhi
set/TT Standar
7 Ketersediaan Linen Steril 100 % 100 % Memenuhi
untuk Kamar Operasi Standar
Sumber: Data Sekunder, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru Bone,
Tahun 2016

Bahwa dari indikator-indikator Standar Pelayanan Minimum RS


yang ada maka secara umum Unit laundry telah memenuhi
beberapa standar. Indikator yang lain yang sudah memenuhi
standar tapi masih perlu peningkatan adalah standar ketersediaan
fasilitas pelayanan seperti peralatan dimana masih ada beberapa
fasilitas peralatan yang belum ada bila dibandingkan dengan
standar unit laundry untuk rumah sakit kelas B.

272 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

Tabel 103
Standar peralatan dan Prasarana Instalasi Laundry
Berdasarkan Pedoman Manajemen Linen Rumah Sakit
Tahun 2004
Standar peralatan DEPKES RI Keadaan pada RSUD
No
Tahun 2004 Tenriawaru Bone
1 Mesin cuci 3
2 Mesin pengering 1
3 Mesin peras -
4 Setrika manual 1
5 Mesin setrika pres -
6 Mesin Uap -
7 Mesin jahit -
8 Meja Setrika 1
9 Meja Administrasi 1
10 Timbangan Duduk -
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2017

Berdasarkan standar peralatan yang harus tersedia di unit


Laundry, maka ada beberapa peralatan yang belum ada seperti
yang tergambar dalam tabel diatas sehingga perlu dilakukan
penambahan peralatan untuk menunjang kinerja unit laundry.
Dari sisi lain, setrika listrik yang hanya satu unit dapat
mempengaruhi ketepatan waktu pekerjaan unit laundry
dikarenakan besarnya volume linen yang harus dikelola.
Sehingga lebih memungkinkan diadakan peralatan setrika pres
untuk lebih memudahkan pekerjaan.
Pada unit Laundry terdapat satu unit mesin jahit namun
tidak ada petugas yang bisa mengoperasikan mesin jahit
tersebut,yang artinya jika terjadi kerusakan linen maka tidak ada
proses perbaikan, hal ini dapat mempengaruhi kebutuhan jumlah
linen di rumah sakit.
Kemudian hal yang masih kurang adalah keterbatasan
bahan pencuci yang dipakai. Di Instalasi Laundry hanya
menggunakan bahan pencuci seperti deterjen, softener dan
pemutih sementara bahan pencuci seperti alkali, emulsifier, dan
sour tidak tersedia sehingga dapat menghambat proses kimiawi

273 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

pencucian. Bahan pencuci chlorine bleach juga tidak ada di


instalasi laundry padahal chlorine bleach berfungsi sebagai
desinfeksi dalam penanganan linen infeksius.

3.5. Sumber Daya Manusia Instalasi Laundry


Jumlah dan kualifikasi tenaga instalasi penunjang Laundry
BLUD RSUD Tenriawaru digambarkan pada tabel berikut ini.

Tabel 104
Sumber Daya Manusia
Instalasi Laundry RSUD Tenriawaru Bone
Tahun 2016
No Jenis Ketenagaan Pendidikan jumlah
1 Penanggung jawab S-1 1
S-1 1
SMA 1
2 Petugas laundry
SMP 4
SD 2
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru Kab.Bone,
Tahun 2016

Berdasarkan Pedoman Kementerian Kesehatan tentang


Manajemen Linen, jika melihat standar kualifikasi pendidikan SDM
di bagian Laundry, maka untuk jabatan penanggung jawab sudah
memenuhi standar kualifikasi yang dibutuhkan yaitu berlatar
belakang S-1 Kesehatan atau perawat.Sedangkan untuk standar
pendidikan petugas laundry belum memenuhi standar karena
seharusnya berpendidikan minimal SMP.

3.6. Kebijakan-Kebijakan Instalasi Laundry


A. Adanya alur kerja unit laundry yang telah disepakati dan
dijalankan oleh staf pelaksana sehingga dapat memudahkan
petugas laundry dan petugas rumah sakit yang lain untuk
memahami alur manajemen linen di rumah sakit.
B. Standar Prosedur Kerja Yang ada di Unit Laundry RSUD
Tenriawaru antara lain:

274 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

1. Alat Pelindung Diri (APD)


Tujuan:Melindungi bagian-bagian tubuh tertentu agar
terhindar dari resiko-resiko dalam menjalankan aktifitas
kerja secara rutin.
Kebijakan:Menghindarkan pekerja dari resiko kecelakaan
kerja atau pemaparan mikoorganisme yang akan beresiko
dikemudian hari

2. Pengambilan Linen Kotor


Tujuan:Untuk menghitung jumlah linen kotor yang akan
dicuci dari setiap unit kerja yang menggunakan linen.
Kebijakan:Pengambilan linen kotor dilakukan oleh unit
laundry untuk mencegah/mengurangi infeksi nosokomial
3. Pengambilan Linen Infeksius
Tujuan:Mencegah pemaparan pekerja, pengunjung,
pelaku out source serta lingkungan rumah sakit dari linen
infeksius.
Kebijakan:Pengambilan Linen infeksius dilakukan oleh unit
Laundry yang sudah terlatih dalam penanganan linen
infeksius.
4. Pencucian Linen Infecsius
Tujuan:Menghilangkan atau mencegah pemaparan
mikroorganisme dari penderita pada linen sehingga linen
dapat digunakan kembali.
Kebijakan:Linen infeksius dapat diproses pencucian
dengan mengunakan disinfektan khusus untuk linen sesuai
standar yang berlaku (angka kuman nol).
5. Pencucian Linen Warna Noninfeksius
Tujuan: membersihkan linen warna dari noda dan kotoran
yang ada setelah pemakaian agar dapat digunakan
kembali.

275 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

Kebijakan: pencucian linenwarna non infeksius terhadap


noda ataupun tanpa noda sehingga dapat digunakan lagi
sesuai dengan standar yang ada.
6. Pencucian Linen Putih Non infecsius
Tujuan: membersihkan linen warna putih dari noda dan
kotoran yang ada setelah pemakaian agar dapt digunakan
kembali.
Kebijakan: pencucian linen warna putih non infecsius
terhadap noda ataupun tanpa noda sehingga dapat
digunakan lagi sesuai dengan standar yang ada.
7. Pencucian Linen Putih Non infeksius
Tujuan: membersihkan linen warna putih non infeksius
dari noda dan kotoran yang ada setelah pemakaian agar
dapt digunakan kembali.
Kebijakan: pencucian linen warna putih non infeksius
terhadap noda ataupun tanpa noda sehingga dapat
digunakan lagi sesuai dengan standar yang ada.
8. Proses Pengeringan Linen
Tujuan:Mempercepat proses pengeringan linen tanpa
harus tergantung pada panas matahari dan cuaca.
Kebijakan:Mengatur pengeringan linen menurut jenis,
tebal tipis material, bahan dasar material tekstil dll
sehinggalinen tepat dan benar proses yang dilakukan.
9. Proses Penyetrikaan
Tujuan:Menyiapkan linen untuk disimpan dan siap
digunakan setiap saat, tanpa harus dilicinkan terlebih
dahulu
Kebijakan:Memberikan kesiapan pelayanan linen yang
siap pakai bersih dan rapi.
10. Proses Pelipatan

276 | P a g e
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2016

Tujuan:Menyiapkan linen untuk penyimpanan, pengiriman


dan pemakaian di ruangan yang membutuhkan, termasuk
persiapan sebelum disterilisasi (CSSD).
Kebijakan:Menyesuaikan pelipatan setiap linen sesuai
dengan sistem pemakaian di ruangan yang membutuhkan.
11. Proses Penyimpanan Linen Bersih
Tujuan:Mengurangi resiko kehilangan, ketidak rapian linen
sebelum atau saat mau digunakan.
Kebijakan:Menempatkan linen pada linen room dan
tersusun dalam rak-rak linen sesuai dengan jenis linen
masing-masing.
12. Penyerahan Linen Bersih
Tujuan:Menyiapkan linen bersih untuk digunakan di
ruangan.
Kebijakan:Memberikan pelayanan linen bersih pada
ruangan yang menggunkan linen.
13. Kerusakan dan Kehilangan Linen
Tujuan: mengetahui asal usul kerusakan linen atau
kehilangan linen rumah sakit
Kebijakan: mengurangi resiko akibat kehilangan atau
kerusakan linen.
14. Quality Control Linen Kotor
Tujuan: untuk mencegah kesalahan proses dalam
lingkungan laundry rumah sakit dan untuk mengetahui
kerusakan-kerusakan yang ada dalam linen sebelum
dilakukan pencucian.
Kebijakan: dilakukan oleh petugas laundry yang sudah
mengetahui proses pencucian secara benar serta
penanganan linen infeksius.

277 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai