Definisi
Scaling
Proses pengambilan plak,kalkulus dan juga deposit lain dari permukaan gigi, baik
supragingiva maupun subgingiva
Root Planing
Proses pembuangan sisa kalkulus yang tertanam pada permukaan semen akar dan
sebagian dari semen dengan maksud untuk menghasilkan permukaan akar yang licin,
keras dan bersih
Tujuan
Disarankan untuk
digunakan pada penelitian
klinis
Kode warna UNC-15 pada
5,10,dan 15 mm
Probe Periodontal
c.Probe World Health Organization (WHO)
Lekukan pada 1- 10 mm
(Penanda pada 4 dan 6 mm
tidak ada)
Working-end pipih
Probe Periodontal
e.Probe Nabers
Lengkung: Lurus:
• Kuret universal memiliki blade yang dapat dimasukkan pada sebagian besar area gigi-geligi .
Permukaan di antara kedua cutting-edge membentuk sudut 900 terhadap shank.
• Kuret spesifik terdiri dari berbagai macam instrument yang didesain untuk beradaptasi pada
area spesifik gigi geligi. (contoh kuret gracey)
Instrumen Untuk Scaling,Root Planing dan Kuretase
2.Kuret Gracey
Kuret Mini-Five
• Blade dikurangi setengah inchi
Instrumen Untuk Scaling,Root Planing dan Kuretase
2.Modifikasi Kuret Gracey (After Five dan Mini Five)
Gambar (Kiri dan Tengah) Perbedaan Kuret Gracey Standar dengan After Five
(Kanan) Perbedaan After Five dengan Mini Five.
Instrumen Untuk Scaling,Root Planing dan Kuretase
3.Hoe Scaler
Penggunaan instrumentasi alat periodontal dapat dilakukan secara efektif melalui serangkaian
prinsip umum yang meliputi :
1. Aksesibilitas (Penempatan Posisi Pasien dan Operator)
2. Visibilitas (Pencahayaan dan Retraksi)
3. Kondisi ketajaman Instrumen
4. Daerah kerja yang bersih
5. Stabilisasi instrumen
6. Gerakan dan aktivasi instrumen
7. Pemilihan Instrumen yang tepat
Prinsip Umum Penggunaan Instrumentasi
1. Aksesibilitas (Penempatan Posisi Pasien dan Operator)
1. Aksesbilitas
Pengguna instrumen
dengan tangan kanan
• Letak posisi dapat berada
pada posisi arah jam 8 -
12
Penguna instrumen
tangan kiri
• Letak posisi berada pada
arah jam 12 - 4
Posisi Pasien
• Pencahayaan untuk
rahang bawah
• Pencahayaan untuk
rahang atas
Retraksi akan meningkatkan visibilitas, aksesbilitas, dan pencahayaan daerah
kerja. Didapatkan melalui jari-jari operator dan kaca mulut.
Prinsip Umum Penggunaan Instrumentasi
3.Kondisi dan Ketajaman Instrumen
Alat harus dalam keadaan bersih, steril dan baik, serta harus tajam.
Keuntungan dari alat yang tajam :
Kesalahan pengasahan :
-Sudut dalam > 800 menghasilkan bulky working end, susah untuk adaptasi
-Sudut dalam < 700 menghasilkan working end yang lemah dan mudah tumpul
Prinsip Umum Penggunaan Instrumentasi
4.Mempertahankan daerah kerja tetap bersih
Untuk menjaga visibilitas, daerah kerja harus bebas dari saliva, darah, maupun kotoran. Adanya
saliva juga dapat mengurangi kontrol tumpuan jari karena licin dan basah.
Mempertahankan daerah kerja dapat menggunakan :
• Saliva Ejector
• Tampon
• Cotton Pellet
• Udara bertekanan
Prinsip Umum Penggunaan Instrumentasi
5.Stabilisasi Instrumen
Stabilisasi dan kontrol penting untuk tercapainya instrumentasi yang efektif dan mencegah
terjadinya kecelakaan oleh instrumen
Pen grasp
Definisi
Merupakan tumpuan jari yang digunakan untuk menstabilisasi tangan yang
memegang instrument selama melakukan prosedur scaling dan root planning
Smoking,
Psikososial trauma, genetic,
(STRESS) alcohol, cafein,
drugs
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Electromyographic
Anamnesis
Klinis (EO,IO) (EMG)
Manifestasi Rongga Mulut
Manifestasi Pada Gigi & Jaringan Periodontal
Atrisi Abfraksi
Resesi Sensitif
Penebalan
Mobility Ligamen
Periodontal
Fraktur
Manifestasi di Otot
Pengunyahan
Nyeri
Disfungsi
Otot
Hipertropi
otot
TMJ disorder
Nyeri
Clicking
Sulit mengunyah
TERAPI
Occlusal intervention
• achieving harmonious relationships between occluding surfaces’ occlusal equilibration,
occlusal rehabilitation and orthodontic treatment
Occlusal Appliances
• occlusal bite guard, bruxism appliance, bite plate, night guard, occlusal device
Pendekatan perilaku
• psychoanalysis, autosuggestion, hypnosis, progressive relaxation, meditation, self-
monitoring, sleep hygiene, habit reversal/ habit retraining and massed practice.
Obat-obatan
Occlusal Splint (Night Guard)
• Mencegah kebiasaan bruxism yang lebih parah
• Mengurangi hiperaktivitas otot
• Mengurangi aktivitas otot parafungsional yang
dikaitkan dengan peningkatan stres emosional.
• Dapat juga dipakai pada kelainan TMJ terutama jika
terasa sakit ketika bangun tidur
• Memberikan stabilisasi postural
• Dipakai pada malam hari
• Rahang atas
Occlusal splint (night guard) tipe keras
Kelebihan:
1. mencegah perubahan oklusi dan artikulasi
2. efektif dalam perawatan mencegah kebiasaan bruxism
Kekurangan :
1. Proses pembuatan lebih sulit
2. Memakan waktu lama
3. Ketidaknyamanan pada awal pemakaian
Occlusal splint (night guard) tipe lunak
Occlusal splint (night guard) tipe lunak
• Vinyl termoplastik
• Sangat flexible dan nyaman
• Lebih cepat mengalami perubahan permukaan oklusalnya
keuntungan:
1. Bisa dipakai oleh anak-anak
2. Proses pembuatan lebih cepat
3. Lebih nyaman
Kekurangan :
kestabilan kurang
THANK YOU
DESENSITISASI
drg. Mellani Cindera Negara, Sp. Perio
Hipersensitivitas dentin
⊹ kondisi nyeri yang berasal dari dentin yang terbuka sebagai respon
terhadap rangsangan kimia, termal, atau rangsangan osmotik yang bukan
berasal dari kelainan pada gigi atau penyakit gigi lain
⊹
Sifat nyeri nya tajam dan pendek
2
Etiopatogenesis
3
4
Mekanisme Hipersensitivitas Dentin
6
diagnosis
7
Prinsip Perawatan
menghilangkan etiologi hipersensitivitas
dentin:
• mengedukasi cara menyikat gigi yang
benar
• menghilangkan kebiasaan buruk
• menghindari minum atau makan makanan
yang bersifat asam dan korosif.
Perawatan
9
Perawatan Non
Perawatan Invasif
Invasif
potassium nitrate,
potassium
chloride, dan
potassium citrate.
perawatan
⊹ Desensitizing agent yang diaplikasikan
pada permukaan dentin yang terekspos
⊹ Restorasi dengan resin komposit, veneer
atau crown
⊹ Bedah
11
Desensitisasi
Desensitisasi merupakan perawatan untuk mengatasi
kondisi dentin yang hipersensitif akibat terbukanya tubuli
dentin.
Desensitizing agent apat diaplikasikan oleh pasien di rumah
atau oleh dokter gigi pada klinik dental.
Mekanisme aksi dari desensitizing agent yaitu mereduksi
diameter dari tubulus dentin untuk membatasi perpindahan
cairan di dalamnya.
Bahan Desensitisasi (Klinik/in office)
c. Kombinasi
15
Cara Penggunaan Bahan Desensitisasi
Cairan
Pengaplikasian menggunakan
cotton pellet dioleskan ke bagian
gigi selama 1-3 menit 17
CASE 1
⊹ Skor OHI-S 1,16 (baik)
⊹ Abrasi pada gigi 13,16,21,22 dan 23
⊹ Terdapat tumpatan resin komposit pada gigi 11 dan 14 yang warnanya tidak sesuai
⊹ Atrisi pada semua gigi anterior rahang atas
⊹ Resesi gingiva pada gigi 11,13,14,16,21,22,23
18
Case 2
⊹ Pemeriksaan intraoral
⊹ Hipersensitif dentin di gigi 11,21,
13,16,24,26,34,35,36,44,45,46,47
⊹ Kontak prematur di gigi
36,45,46,47
⊹ Restorasi klas V dengan adaptasi
yg buruk pada marginal di gigi
12,14,15,23,25,27
⊹ Jaringan periodontal : Resesi
gingiva
11,12,13,14,15,16,21,23,24,25,26,27,34,
35,36, 44,45,46,47
19
Case 3
Pemeriksan Intraoral :
• OHIS baik
• Abfraksi pada gigi 42,43
• Abrasi pada gigi 13,14,15
• Resesi gingiva pada gigi 13,14,42,43
Thank you
SPLINTING
mydentistburbank.com
Fisiologis Patologis
Reversible Irreversible
Berkurangnya
Eliminasi etiologi dukungan jaringan
periodontal
Derajatnya dapat
dikurangi tetapi
tidak dapat
dihilangkan
Penyebab Kegoyangan Gigi
Attachment loss
Alveolar Bone loss
RATEITSCHAK, 2005
Periodontitis
Bakteri plak
Inflamasi jaringan
Osteoclast
Kolagenase
Kehilangan perlekatan
Resorbsi tulang
Carranza, 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEGOYANGAN GIGI
1 Oklusal adjusment
2 Splinting
3 Ekstraksi
SPLINT PERIODONTAL
Temporary
Intra
(day- Removable
coronal
months)
Semi
Extra
Permanent Fix
coronal
(months-
years)
Permanent
(years)
Temporary Splinting (fixed)
Wire Splint
• Terbuat dari kawat SS tunggal atau dobel, berukuran
0,25mm yang dilingkarkan pada permukaan gigi
• Keuntungan:
• Non invasive
• Reversibel
• Mudah dibuat, disesuaikan dan diganti
• Sederhana dan murah
• Kerugian:
• Tidak rigid
• Kawat mudah putus
• Tidak dapat digunakan untuk gigi posterior
Teknik Figure of Eight
Contoh Kasus
Essig
Tahapan
Kawat dikelilingkan ke sisi fasial dan lingual sedikit di
bawah titik kontak gigi yang mengalami kegoyangan dan
diikat pada ujungnya.
Gunakan interdental ligature memberikan stabilisasi
masing-masing gigi
Temporary Splinting (fixed)
b.Composite without tooth preparation
• Sering digunakan karena kemudahannya, estetik baik
• Resin komposit diletakkan hanya disisi proximal
• Kekuatan mekanis rendah (tidak ada komponen retensi)
• Rawan terjadi fraktur apabila lebih dari empat gigi disatukan
Temporary Splinting (removable)
c.Oclusal splinting/night guard/Michigan splint
• Kontra indikasi:
• Gigi dengan tekanan kunyah berat posterior
• Keuntungan:
• Estetik baik
• Reversibel
• Dapat diperkuat dengan wire
• Kerugian:
• Kekuatan tergantung retensi kimiawi
• Resin komposit jenis light cure
merupakan pilihan terbaik
• Digunakan dengan kombinasi preparasi
gigi.
Semi permanent Splinting (fixed)
a.Composite with tooth preparation
Kombinasi wire dan composite splinting pada kasus gigi posterior. Gigi posterior dipreparasi
sedemikian rupa, kemudian kawat diinsersikan dan ditutup dengan resin composite (Nevins dan
Mellonig,2000)
Wire + Composite Splint
• Keuntungan
• Estetiknya baik
• Stabilisasi baik
• Tidak mengiritasi mukosa
• Dapat dipakai pada gigi anterior dan posterior
• Kerugian
• Dapat patah dibawah tekanan kuat
• Memerlukan plak kontrol yang baik
• Kontraindikasi pada gigi dengan indeks karies tinggi
Semi permanent Splinting (removable)
c.Retainer Hawley
III.Permanent Splinting