Anda di halaman 1dari 5

1.

Angka kuman permukaan alat makan diwarung siap saji 500 kuman /cm2, persyaratan 100 kuman /
cm2.

Pertanyaan
Metode ambil sample apakah yang digunakan?

Pilihan jawaban
A. Ringsing
B. Swabbing
C. Rhodac
D. Cawan terbuka
E. Maserasi
Kunci jawaban B. Swabbing
Referensi : Depkes RI, Pengujian Kualitas higines sanitasi ruang dan proses dan produksi makanan,
Jakarta. 2003

2. Dua jam setelah makan pastel isi ayam, 40 dari 139 tamu sakit. Investigasi menemukan
staphylococcus aureus di peroleh dari isi pastel identik dengan dari hidung penjamah.

Pertanyaan soal
Bagaimana upaya untuk mengurangi resiko keracunan staphylococcus aureus pada dagung isi paste?
l

Pilihan jawaban
A. Pemanasan daging 1000C selama 30 menit
B. Penerapan standar hgiene pemotong ayam
C. Menggunakan penjepit daging masak
D. Menyimpan dingin daging masak
E. Mematikan staphylococcus aureus suhu 600C selama 10 menit

Kunci jawaban A. Pemanasan daging 1000C selama 30 menit


Referensi : PM Gaman, Ilmu pangan, Gajah madya Universiti press, F.T.P- UGM, 1992

3. Persyaratan angka kuaman ruang makan restoran lima juta per gram. Untuk pengawasan perlu
pengambilan sampel udara ruang.

Pertanyaan soal
Metode pengambilan sample apakah yang tepat?

Pilihan jawaban
A. Swabbing
B. Rinsing
C. Maserasi
D. Rhodac
E. Midget impinge

Kunci jawaban E. Midget impinge


Referensi : Depkes RI, pengambilan contoh uji kualitas udara, Jakarta. 2003

4. Jeroan daging ungas umum menjadi penyebab infeksi salmonella. Karena tercampurnya antara
yang mentah dengan yang masak selama penanganan di dapur, sehingga menimbulkan kejadian luar
biasa.
Pertanyaan soal
Bagaimana upaya untuk mengurangi risiko salmonelosis dari penjamah?

Pilihan jawaban
A. Mencegah kontaminasi
B. Pembersihan bahan mentah
C. Pemasakan dengan baik
D. Refrigerasi
E. Menghilangkan carrier

Kunci jawaban E. Menghilangkan carrier


Referensi : Betty Sri Laksmi Jenie, Sanitasi dalam industri pangan, PAU-Pangan dan gizi, IPB, 1987

5. Lima KLB terjadi dirumah makan, menimpa 13 pelangan nasi goreng. Semuanya muntah 1-6 jam
setelah makan dan 8 diantaranya diare. Investigasi ditemukan bacilus cereus dalam tinja penderita
dan nasi goreng. 1 sample nasi mengandung 350 juta bacilus cereus per gram.

Pertanyaan soal
Bagaimana upaya untuk mengurangi resiko keracunan bacilus cereus dari kebiasaan menanak nasi di
dapur

Pilihan jawaban
A. Sajian dari beras, saus tepung jagung harus didinginkan cepat.
B. Nasi dipanaskan cepat dan sempurna lalu disajikan cepat
C. Nasi untuk digoreng ditanak dulu pada hari sebelumnya lalu diangin-anginkan semalam pada suhu
kamar.
D. Nasi untuk digoreng ditanak dulu pada hari sebelumnya lalu disimpen semalam pada suhu 70
derajat celsius
E. Menambah sisa nasi dari penanakan sebelumnya kepenanakan nasi yang baru

Kunci jawaban: D. Nasi untuk digoreng ditanak dulu pada hari sebelumnya lalu disimpen semalam
pada suhu 70 derajat celsius
Referensi : Ronal F cichy, Sanitation Management, educational institute of the American hotel and
Motel association, 1987

6. Kebersihan tangan penjamak makanan merupakan sumber kontaminan untuk itu perlu pengamatan
mikroba tangan pekerja.

Media agar apakah yang digunakan untuk pengamatan E-coli tangan.

Pilihan jawaban
A. Media nutrien agar
B. Media vogel Johnson agar
C. Media eosine methyline blue agar
D. Potato dextrose agar
E. Plate count agar

Kunci jawaban C. Media eosine methyline blue agar


Referensi : Depkes RI, Pengujian sampel makanan dan minuman, Jakarta. 2003
1. Anak umur 5 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk imunisasi. Imunisasi yang sudah pernah
dilakukan, hepatitis B 2x, Polio 3x, BCG 1x, DPT 1x. Imunisasi yang perlu dilakukan saat ini :

a. BCG-DPT
b. DPT-HIV
c. DPT-Hepatitis B
d. Hepatitis B-Campak
e. Campak-BCG

Jawaban : c. DPT-Hepatitis B
Rasional : cukup jelas, pasien mengalami keterlambatan dalam pemberian imunisasi, seharunsya
anak telah diberkan imunisasi DPT-HB 2 kali dan memasuki yang ke 3 kalinya

2. Satu minggu sebelum PIN dimulai tampak Kepala Puskesmas Pakisaji sibuk rapat dengan staf
untuk persiapan. Saat pelaksanaan ternyata ada hambatan pada pos pin A yaitu jumlah sasaran
imunisasi tidak tercapai dan vaksin jumlahnya kurang. Menanggapi masalah tersebut, Kepala
Puskesmas tersebut menegur dengan keras staff pelaksana di pos PIN A sedangkan staff yang
berada di pos PIN lain dipuji-puji di depan forum. Hal ini mengakibatkan suasana kerja yang tidak
mendukung dan motivasi kerja menurun.

Dari unsur-unsur pokok manajemen, unsur manakah yang tidak dilakukan oleh kepala puskesmas
sebelum pelaksanaan PIN?

a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
e. budgeting

Jawaban : a. Planning
Rasional : pimpinan seharunya merembuat perencanaan yang matang sebelum dilakukan PIN

3. Formulir untuk pelaporan KLB diare yang dilakukan secara rutin menggunakan?

a. LSD 4
b. LSD 1
c. W1
d. W2
e. WTF

Jawaban : d. W2
Rasional :
W2 atau laporan rutin atau laporan mingguan yang dibuat.
Untuk dapat membuat laporan rutin perlu pencatatan setiap hari (register) penderita diare yang datang
ke sarana kesehatan, posyandu atau kader agar dapat dideteksi tanda–tanda akan terjadinya
KLB/wabah sehingga dapat segera dilakukan tindakan penanggulangan secepatnya. Laporan rutin ini
dikompilasi oleh petugas RR/Diare di Puskesmas kemudian dilaporkan ke Tingkat Kabupaten/Kota
melalui laporan bulanan (LB) dan STP setiap bulan.

Petugas/Pengelola Diare Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi dari masing-masing Puskesmas dan


secara rutin (bulanan) dikirim ke tingkat Propinsi dengan menggunakan formulir rekapitulasi diare.
Dari tingkat Propinsi direkap berdasarkan kabupaten/kota secara rutin (bulanan) dan dikirim ke Pusat.
4. Satu minggu sebelum PIN dimulai tampak Kepala Puskesmas Pakisaji sibuk rapat dengan staf
untuk persiapan. Saat pelaksanaan ternyata ada hambatan pada pos pin A yaitu jumlah sasaran
imunisasi tidak tercapai dan vaksin jumlahnya kurang. Menanggapi masalah tersebut, Kepala
Puskesmas tersebut menegur dengan keras staff pelaksana di pos PIN A sedangkan staff yang
berada di pos PIN lain dipuji-puji di depan forum. Hal ini mengakibatkan suasana kerja yang tidak
mendukung dan motivasi kerja menurun.

Pada pelaksanaan PIN pada soal di atas, unsur pokok manajemen manakah yang tidak dilakukan
oleh kepala puskesmas??

a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
e. Budgeting

Jawaban : d. Controlling
Rasional :
Controlling atau pengkontrolan ketika berjalanan kegiatan harus dilakuakn agar terhindar terhap
sesuatu yang diluar keinginan

5. Sasaran Imunisasi pada Pekan Imunisasi Nasional tidak tercapai, hal tersebut merupakan indikator
apa?

a. Input
b. Proses
c. Output
d. Outcome
e. impact

Jawaban : c. Output
Rasional :
cukup jelas, merupakan bagian dari output atau hasil yang telah dilaksanakan dan dievaluasi

6. Kepala Puskesmas sengaja menegur keras beberapa staf dan memuji staff yang lain di depan
forum karena ingin menerapkan manajemen konflik. Mengapa itu dilakukan?

a. Agar staf tersebut bisa menyelesaikan konflik dengan baik


b. Membuat persaingan antar karyawan
c. Membentuk sikap positif agar tujuan organisasi tercapai
d. Agar staf lain bisa memngambil manfaat dari peristiwa tersebut
e. Agar orang akan cenderung memikirkan masalah tersebut

Jawaban : b. Membuat persaingan antar karyawan


Rasional :
Cermati kata kunci soal diatas, "Kepala Puskesmas sengaja menegur keras beberapa staf dan
memuji staff yang lain di depan forum". Hal diatas merupakan entuk manajemen secara Lost-Win
Solution

7. Pada suatu daerah terjadi diare, sebagai kepala puskesmas yang akan melakukan promosi
kesehatan, apa langkah pertama dilakukan?
a. Analisis masalah kesehatan
b. Analisis masalah perilaku
c. Penetapan strategi
d. Penetapan sasaran
e. Penetapan tujuan

Jawaban : a. Analisis masalah kesehatan


Rasional :
langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan analisis kejadian sehingga dapat
menentukan sikap selanjutnya seperti intervensi, tujuan dan sasaran

Anda mungkin juga menyukai