Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI 11

Dosen Pengampu : Esraida Simanjuntak. SKM., M.Kes

Kristinus wiro sadawa Nim : 2213462142

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TA.2023/2024
1. Mengumpulkan data pelayanan kesehatan difasyankes

Upaya kementerian kesehatan (kemenkes) untuk menghadirkan platform satusehat


yang menyediakan dan merekam data kesehatan setiap individu masyarakat mulai
lahir hingga meninggal dunia, termasuk rekam medik elektronik (rme), terus bergulir.

Satusehat merupakan platform yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar


fasyankes dalam bentuk rekam medis elektronik (rme) guna mendukung
interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.

Pada 1 hingga 3 november lalu diselenggarakan uji coba dan pendampingan integrasi
satusehat dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di pulau jawa-bali. Kali ini
menyasar jawa barat
yaitu 804 sistem informasi di fasyankes, yang terdiri dari 762 puskesmas dan 42
rumah sakit yang siap terintegrasi ke satusehat.
“tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah terfragmentasinya data kesehatan di
berbagai aplikasi serta tidak seragamnya metadata pada sistem informasi di fasyankes.
Oleh karenanya, satusehat menjadi solusi untuk menghadirkan standar format
interoperabilitas sehingga data kesehatan pada sistem informasi fasyankes dapat
saling interoperable dan terintegrasi,” kata kepala pusat data dan teknologi informasi
(pusdatin) kemenkes, tiomaida seviana.

Tiomaida menjelaskan, melalui satusehat, data informasi kunjungan hingga diagnosis


pasien pada sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) dan sistem informasi
manajemen rumah sakit (simrs) yang tercatat secara elektronik melalui rme dapat
dipertukarkan antar fasyankes yang terintegrasi atas izin pemilik data. Pada uji coba
integrasi, para peserta diberikan pendampingan terkait cara mengirimkan data rme ke
dalam platform satusehat. Data tersebutlah yang nantinya dapat dimanfaatkan
fasyankes terintegrasi untuk mendapatkan referensi informasi kondisi kesehatan
pasien.

Kepala bidang pelayanan kesehatan dinas kesehatan (dinkes) provinsi jawa barat,
raden vini adiani dewi berharap, dengan terintegrasinya simpus dan simrs di jawa
barat ke dalam platform satusehat dapat meningkatkan efektivitas kerja para tenaga
kesehatan (nakes) di fasyankes.

“selama ini para nakes harus melakukan pelaporan di banyak aplikasi. Saya berharap
dengan adanya platform satusehat ini rekan-rekan nakes bisa lebih fokus dalam
melayani pasien,” kata vini.

Pada platform satusehat, nakes cukup menginput data pada satu sistem utama milik
masing-masing fasyankes, yang kemudian akan terintegrasi secara otomatis dengan
sistem informasi kesehatan lainnya melalui platform satusehaat.

Bagi para tenaga pengembang sistem informasi kesehatan daerah (sikda) kota
bandung, kegiatan pendampingan ini telah membantu memahami dan mempercepat
penerapan satusehat mulai dari proses pengenalan katalog hingga uji coba langsung.

Rangkaian kegiatan ini didukung country health information systems and data use
(chisu) usaid bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan dinkes
provinsi/kabupaten/kota terkait. Hingga diselenggarakan uji coba satusehat kali ini,
ada total 7.363 fasyankes di pulau jawa yang siap terintegrasi.

Setelah diselenggarakan di provinsi jawa barat, uji coba selanjutnya juga akan
dilaksanakan di bali. Kemenkes menargetkan 12.000 fasyankes di pulau jawa-bali
akan terintegrasi dengan satusehat pada tahun ini, dan seluruh fasyankes pada 2023
mendatang.

https://www.persi.or.id/implementasi-platform-satusehat-berlaku-penuh-pada-2023-
data-kesehatan-akan-terintegrasi-antar-fasyankes/

Anda mungkin juga menyukai