Anda di halaman 1dari 7

Denver Art

Museum,
Amerika Serikat
5190911108/SEPTY PRAY.D ZEGA
Denver Art Museum - DAM adalah sebuah museum seni
yang terletak di Civic Center of Denver, Colorado.
Museum ini merupakan salah satu museum seni
terbesar antara Pantai Barat dan Chicago. Hal ini dikenal
dengan koleksi seni Indian Amerika, dan koleksi lainnya
lebih dari 70.000 karya yang beragam dari seluruh abad
dan dunia

Arsitek : Daniel Libeskind


Arsitek pengembang : Gio Ponti
Start Perancangan : 2000
Kontruksi start : July 2003
Pembukaan Museum : 2006

Terinspirasi oleh vitalitas dan pertumbuhan Denver,


selain saat ini merumahkan koleksi seni Modern dan
Kontemporer serta koleksi Kelautan dan Seni Afrika.
Salah satu tantangan membangun Denver Art Museum adalah
untuk bekerja sama dan menanggapi berbagai hal dari
transformasi dalam terang, warna, efek atmosfer, temperatur dan
kondisi cuaca yang unik ke Kota ini. ini diintegrasikan tidak hanya
fungsional dan fisik, tetapi budaya dan berdasarkan pengalaman
untuk kepentingan pengalaman pengunjung.

Hal yang pertama kali nampak pada bangunan ini adalah proyeksi
trimatra yang nampak kontras namun menjadikan bangunan ini
lebih berirama.
Bentukan yang penuh dengan bidang mencuat yang dikantilever
menjadi daya tarik utama dari bangunan ini. Penggunaan metal,
kaca, titanium dan batu-batu alam dianggap menambah sifat
artistic dari bangunan ini.

Untuk dapat menghasilkan bentukan seperti ini tentunya juga


mengandalkan kemampuan teknologi dan pemilihan bahan yang
tepat dan memiliki spesifikasi yang tepat dan tentunya berkualitas
tinggi.

Bangunan ini lebih cenderung mencerminkan ‘massa’ daripada


‘ruang’ yang ada didalamnya. Sehingga eksprisi sang arsitek dapat
dituangkan secara lugas tanpa ada batasan apapun.
Denver Art Merupakan Hasil dari Arsitektur Dekonstruksi
Yang dimana sang Arsitek ingin mengubah padangan
publik yang monoton.

Pada arsitektur dekonstruksi yang ditonjolkan adalah


geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga
muncul kesan miring dan semrawut yang menunjuk
kepada kejujuran yang sejujur-jujurnya.
Penggunakan warna sebagai aksen juga ditonjolkan dalam
komposisi arsitektur dekonstruksi sedangkan
penggunaan tekstur kurang berperan.
Bangunan yang menggunakan langgam arsitektur
dekonstruksi memiliki tampilan yang terkesan ‘tidak
masuk akal’, dan memiliki bentukan abstrak yang kontras
melalui permainan bidang dan garis yang simpang siur.
Pembangunan Gedung Hamilton membutuhkan sekitar 2.740 ton besi,
230.000 ft2 titanium dan 7.400 yd ³ beton. Hampir semua besi yang
digunakan dibuat di AS.
Terdapat tiga balok baja seberat 550 lb/ft’ dan panjang 60ft – begitu
panjangnya balok utama tersebut sehingga hanya ada satu perusahaan
yang mampu membuat baja tersebut yakni di Belgia. Mortensen
menggunakan program komputer 3D state-of-the-art untuk
memetakan lokasi setiap batang baja sebelum dipasang. Perusahaan
juga menerapkan bahan anti api pada semua baja.
Untuk membuat gedung Hamilton aman dan stabil, 116 kolom vertikal
terbuat dari baja dan beton diinstal mulai dari pondasi bangunan
hingga ke batuan dasar

Gedung baru tidak didasarkan pada gagasan tentang gaya atau


mengulangi ide membuat siap atau bentuk eksternal karena
arsitekturnya tidak memisahkan dalam dari luar atau memberikan
fasad yang cukup di belakang yang pengalaman khas ada; arsitektur ini
memiliki koneksi organik untuk masyarakat luas dan untuk aspek-
aspek pengalaman yang juga intelektual, emosional, dan sensual.
Integrasi dimensi ini untuk kesenangan dan budaya masyarakat
dicapai di sebuah bangunan yang menghormati tangan alam dibuat
arsitektur dan komunikasi terdekatnya dari tangan, mata, untuk
pikiran. Setelah semua, bahasa arsitektur melampaui kata-kata sendiri
adalah tata cahaya, proporsi dan materialitas.
KAIDAH ARSITEKTUR
Standar Etika 4.3 “Seorang Arsitek senantiasa
megembangkan diri”

Kaidah Tata Laku 4.301 “Sebagai seorang profesional,


arsitek harus terus menerus mengembangkan kepakaran,
ketrampilan dan wawasan keprofesiannya”

Kaidah Tata Laku 4.302 “Arsitek dengan segala


kesungguhan dan kemampuannya, berkewajiban untuk
berperan serta dalam pengembangan ilmu dan
pengetahuan, wawasan kearsitekturan, kebudayaan dan
pendidikan.”

Yang dimana Arsitek Daniel Libeskind & Gio Ponti Terus


Mengembangkan Ilmu dan Pengetahuan dan
Menerapkanya dalam desain dengan mempertimbangkan
bebagai aspek lingkungan,masyarakat serta budaya
setempat.
KAIDAH ARSITEKTUR

Kaidah Tata Laku 5.203


Arsitek dapat/boleh melanjutkan atau
menggantikan pekerjaan sesama arsitek setelah
ada penyelesaian hubungan kerja antara
pengguna jasa dan arsitek yang digantikannya.

yang di mana setelah arsitek Daniel


menyelesaikan perancangan DAM,Gio ponti
terpilih untuk melanjutkan Pengembangan,
perluasan dan penambahan museum.

Anda mungkin juga menyukai