Anda di halaman 1dari 33

▪ Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba

maksimum adalah pada saat MR=MC, namun demikian 2


perusahaan memiliki struktur biaya yg identik (biaya sama),
jumlah output yang dihasilkan masing-masing perusahaan pada
kondisi laba maksimum belum tentu sama. Salah satu faktor yg
menimbulkan perbedaan adalah posisi perusahaan dalam pasar
(struktur perusahaan)
▪ Perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna dimana
jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap
perusahaan untuk mempengaruhi harga sangat kecil. Yang
dilakukan perusahaan adalah menyesusaikan jumlah output
untuk mencapai laba maksimum.
▪ Perusahaan hanya satu-satunya produsen (monopoli),
perusahaan mampu mempengaruhi harga dan jumlah output
dalam pasar.
▪ Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen.
▪ Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi yang
sempurna dan informasi tersebut mudah didapatkan.
▪ Output perusahaan relatif kecil dibandingkan output pasar.

▪ Harga ditentukan oleh pasar atas dasar permintaan dan

penawaran.
▪ Semua perusahaan mudah untuk keluar masuk pasar.
▪ Produk yang memberikan kepuasan (utility) kepada konsumen

tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Karena itu semua


perusahaan dianggap mampu memproduksi barang/jasa
dengan kualitas dan karakteristik yang sama.
▪ Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan yang
sempurna tentang harga dan input yang dijual. Konsumen tidak
akan mendapatkan perlakuan harga jual yang berbeda dari
satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Produsen hanya
akan menghadapi satu harga yang sama dari berbagai pemilik
faktor produksi.
▪ Semua perusahaan dalam pasar dianggap berproduksi efisien

dengan biaya rata-rata terendah, namun output setiap


perusahaan secara individu dianggap relatif kecil
dibandingkan output seluruh perusahaan dalam industri.
▪ Perusahaan menjual produknya dengan harga yang ditetapkan

oleh pasar, sehingga perusahaan secara individu tidak dapat


mempengaruhi harga pasar. Perusahaan hanya dapat
melakukan penyesuaian jumlah output untuk mendapatkan
laba yang maksimum.
▪ Asumsi yang mendasari ini adalah faktor produksi
mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang
dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

▪ Misalnya faktor produksi tenaga kerja yang mudah


dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya tanpa
biaya sehingga perusahaan dengan leluasa keluar dan masuk
pasar.
▪ Harga jual barang/jasa adalah yang termurah.

▪ Jumlah output paling banyak sehingga rasio output


perpenduduk maksimal.

▪ Produk homogen memberikan kemudahan dan kenyamanan

bagi masyarakat karena tidak perlu membuang waktu untuk


memilih barang/jasa dan tidak takut tertipu dengan kualitas
dan harga.
▪ Kelemahan dalam hal asumsi, perpindahan faktor produksi

mustahil tidak membutuhkan biaya. Hasil (output dan


informasi) yang didapat tidak homogen dan sempurna.

▪ Kelemahan dalam pengembangan teknologi untuk


meningkatkan efisiensi produksi.

▪ Konflik efisiensi – keadilan karena menekankan pada efisiensi.


▪ Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin agar perusahaan mencapai keadaan yang
optimal. Hal ini berarti perusahaan berproduksi sampai MR=MC dan pada saat itu biaya
marginal jangka pendek sama dengan biaya marginal jangka panjang.

▪ Tidak mengalami kerugian agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam
produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual.

▪ Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk keluar masuk, karena laba nol. Laba nol disebut
juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama
jika uang atau faktor produksi lain digunakan pada kegiatan alternatif. Jika laba lebih
besar dari nol, maka akan ada perusahaan lain tertarik untuk masuk ke pasar dan
sebaliknya jika laba kecil dari nol, maka perusahaan akan keluar dari pasar.

▪ Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala
produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum biaya rata-rata.
▪ Pasar monopoli
▪ Pasar persaingan monopolistik
▪ Pasar Oligopoli
▪ Pasar yang hanya ada satu produsen atau penjual yang

menguasai pasar tanpa pesaing langsung dan tidak langsung


dan output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi.
▪ Perusahaan tidak memiliki pesaing dikarenakan adanya
hambatan bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang
bersangkutan. Hambatan tersebut terdiri dari hambatan teknis
dan hambatan legalitas.
▪ Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus
yang memungkinkan untuk berproduksi sangat efisien.

▪ Tingginya tingkat efisiensi sehingga perusahaan mempunyai biaya


produksi marginal yang menurun, semakin besar jumlah produksi
maka biaya produksi marginal makin menurun sehingga biaya
produksi per unitnya makin rendah.

▪ Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengawasi faktor


produksi dengan baik seperti sumber daya alam, sumber daya
manusia maupun lokasi produksi.
▪ Undang-undang dan hak khusus. Secara hukum mendapatkan
hak monopoli seperti BUMN. Hak khusus juga dapat diberikan
oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya, seperti wara
laba (franchise), importir tunggal.

▪ Hak paten /hak cipta merupakan hak monopoli secara hukum


dikarenakan ada pengetahuan dan kemampuan khusus yang
menciptakan daya monopoli secara teknik. Penulis buku,
menemukan resep masakan atau ramuan obat yang kemudian
dipatenkan.
▪ Hanya ada 1 perusahaan

▪ Listrik yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi.

▪ Perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik


dikarenakan adanya hambatan, yaitu hak monopoli PLN
berdasarkan Undang-Undang.
a. Pengaturan harga (price regulation). Menetapkan tingkat
harga maksimum bagi perusahaan monopoli. Perusahaan
yang menjual diatas harga maksimum yang telah ditetapkan
maka akan mandapatkan sanksi. Tujuan dari pengaturan
harga adalah untuk mencegah terjadinya eksploitasi
keuntungan dengan memproduksi dlm jumlah sedikit dan
menjual dengan harga tinggi.

b. Pajak dengan asumsi pajak yang diberlakukan adalah pajak


nominal per unit, misalnya pajak penjualan
▪ Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

▪ Menjamin tersedianya barang-barang kebutuhan publik.

▪ Peningkatan kesejahteraan masyarakat.


▪ Adanya diferensiasi produk.
▪ Jumlah perusahaan dalam industri banyak.
▪ Bebas masuk dan keluar pasar.
▪ Kemmapuan monopoli yang terbatas
▪ Produk dapat dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa

produsennya, kualitas produk, model, bentuk, warna bahkan


pelayanannya.

▪ Antar produk dapat menjadi saling substitusi.


▪ Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan

tentang harga dan output tidak perlu memperhatikan reaksi


perusahaan lain dalam industri.
▪ Proses keluar masuk pasar akan terhenti bila semua
perusahaan hanya memperoleh laba normal.
▪ Struktur pasar ologopoli adalah pasar yang terdiri dari

beberapa produsen/penjual.

▪ Setiap perusahaan memiliki kekuatan cukup besar dalam

mempengaruhi harga.
▪ Hanya sedikit perusahaan dalam industri.
▪ Poduknya homogen atau terdiferensiasi.
▪ Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
▪ Kompetisi non harga.
▪ Efisiensi skala besar, dalam industri padat modal efisensi biaya
rata-rata baru dapat tercapai jika perusahaan meproduksi
dalam skala besar. Ex. Perusahaan yg bergerak dlm industry
mobil, semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin.

▪ Kompleksitas manajemen. Kemampuan keuangan yang besar


saja tidak cukup untuk bertahan dalam pasar oligopoli.
Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang
sangat baik untuk bertahan dalam pasar oligopoli karena
persaingan bukan hanya dalam harga tetapi juga non harga.
Jenis Struktur Jumlah Bentuk Produk Hambatan
Pasar Produsen yang Dihasilkan untuk masuk
dalam Industri
Pasar persaingan Banyak (seorang homogen Tidak ada
sempurna produsen tidak
dapat
mempengaruhi
harga)
Persaingan Banyak (dalam Produk berbeda Kalau ada hanya
monopolistik batas tertentu kecil
dapat
mempengaruhi
harga)
oligopoli Sedikit Produk berbeda Cukup besar
(kegiatannya
saling
mempengaruhi)
Monopoli murni Satu (dapat Barang publik Sangat besar
mempengaruhi
pasar)

Anda mungkin juga menyukai