Rahmayanti Tugas 5A 2102015097
Rahmayanti Tugas 5A 2102015097
NIM : 2102015097
Kelas : 5A-Teori Akuntansi
TUGAS
1. Tunjukan dalam keadaan bagaimana pos berikut ini dapat dianggap tidak lancar: (1) Kas dan
(2) Piutang.
2. Apa yang disebut standar materialitas yang berlaku dalam akuntansi.
3. Jelaskan tentang (1) capital expenditure, (2) revenue expenditure, (3) matching cost against
revenue, (4) capitalization in asset. Berikan contohnya.
4. Bagaimana seharusnya asset tetap dan asset tidak berwujud dilaporkan pada neraca?
Pengungkapan apa saja yang harus disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
5. Sebutkan pos-pos yang terdapat dalam kelompok ekuitas. Jelaskan tentang modal sumbangan.
6. Jelaskan perbedaan perbedaan sementara dan perbedaan tetap dalam menghitung laba fiscal.
Berikan contohnya
JAWABAN :
1.
• Kas dianggap tidak lancar jika jumlahnya terbatas dan tidak mencukupi untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek.
• Piutang dianggap tidak lancar jika terdapat tunggakan pembayaran yang signifikan
atau jika pelanggan sulit untuk membayar.
2. Standar materialitas dalam akuntansi mengacu pada batas signifikan atau relevansi suatu
informasi keuangan. Informasi dianggap material jika pengabaian atau kesalahan dalam
informasi tersebut dapat memengaruhi keputusan pengguna yang berdasarkan laporan
keuangan. Standar materialitas membantu memastikan bahwa hanya informasi yang
relevan secara signifikan disajikan dalam laporan keuangan.
3.
Prinsip ini membantu mencapai akuntansi yang akurat dan mencerminkan dengan baik
kinerja perusahaan dalam laporan keuangan.
4. Pada neraca, asset tetap dilaporkan sebagai bagian dari kelompok aset, biasanya di bawah
pos "Aset Tetap" atau "Aset Lancar". Asset tidak berwujud (intangible assets) juga
dilaporkan dalam kelompok yang sesuai, seperti "Aset Tidak Berwujud" atau "Aset Tetap
Lainnya."
Dalam catatan atas laporan keuangan, seharusnya terdapat pengungkapan rinci mengenai
aset tersebut. Pengungkapan yang umum mencakup:
1. Nilai Buku dan Amortisasi: Menunjukkan nilai buku bersih, serta rincian amortisasi
untuk aset tidak berwujud selama periode tersebut.
2. Metode Amortisasi: Jika aset tidak berwujud diamortisasi, catatan harus menyajikan
metode amortisasi yang digunakan.
3. Nilai Wajar: Jika relevan, informasi mengenai nilai wajar atau penurunan nilai
(impairment) harus disajikan.
4. Biaya Perolehan dan Peningkatan: Jika terdapat biaya perolehan tambahan atau
peningkatan nilai yang signifikan, hal tersebut harus diungkapkan.
5. Informasi Spesifik Jenis Aset: Pengungkapan lebih rinci untuk aset tertentu, seperti
paten atau hak cipta.
Pengungkapan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang nilai, umur manfaat,
dan potensi risiko atau ketidakpastian yang terkait dengan aset tetap dan tidak berwujud
dalam laporan keuangan.
1. Modal Saham Merupakan investasi yang dilakukan pemegang saham dengan membeli
saham perusahaan.
2. Prive (Modal Pribadi): Jumlah uang atau aset yang diambil atau digunakan oleh pemilik
perusahaan untuk keperluan pribadi, bukan untuk kepentingan perusahaan.
3. Cadangan: Dana yang disisihkan dari laba bersih untuk tujuan tertentu, seperti cadangan
umum atau cadangan spesifik.
4. Laba Ditahan: Laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham, tetapi tetap
diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk pengembangan atau keperluan operasional
lainnya.
Contoh modal sumbangan termasuk saat pemegang saham membeli saham baru dari
perusahaan atau saat investor eksternal memberikan aset atau layanan sebagai kontribusi
langsung kepada perusahaan. Modal sumbangan memberikan dasar ekuitas yang penting
untuk mendukung operasi dan pertumbuhan perusahaan.
6. Perbedaan sementara dan perbedaan tetap merupakan dua konsep yang terkait dengan
menghitung laba fiskal, dan keduanya memainkan peran penting dalam penetapan pajak.
Berikut adalah perbedaannya:
• Perbedaan Sementara:
- Definisi: Perbedaan sementara bersifat sementara karena akan menyatu (reverse) pada
periode-periode berikutnya.
- Penyebab: Timbul karena peraturan pajak dan standar akuntansi memiliki perlakuan
yang berbeda untuk beberapa item.
- Contoh: Amortisasi akselerasi, pengakuan pendapatan tertentu pada pajak lebih cepat
daripada di laporan keuangan.
• Perbedaan Tetap:
- Definisi: Perbedaan tetap bersifat permanen karena tidak akan menyatu di masa depan.
- Penyebab: Timbul karena item tertentu dihitung atau diakui dengan cara yang berbeda
antara perhitungan laba fiskal dan laporan keuangan.
- Contoh: Penerimaan pajak yang tidak dikenakan pajak (non-taxable income) atau
pengeluaran yang tidak diakui untuk tujuan pajak.
Contoh: Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian dari penurunan nilai aset yang
diakui di laporan keuangan. Jika peraturan pajak mengizinkan perusahaan untuk mencatat
kerugian penurunan nilai ini sebagai beban lebih cepat daripada di laporan keuangan, maka
perbedaan ini adalah perbedaan sementara. Namun, jika perusahaan tidak diizinkan
mencatat kerugian penurunan nilai ini pada laba fiskal, perbedaan tersebut menjadi
perbedaan tetap.