Anda di halaman 1dari 21

PENYELENGGARAAN

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI


PASCABENCANA
JOHNY SUMBUNG, SKM., M.Kes
Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Balikpapan, 20 September 2022


Mengganggu
Bencana adalah peristiwa atau PERISTIWA
rangkaian peristiwa yang Mengancam
mengancam dan mengganggu
Kehidupan,
kehidupan dan penghidupan Penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik Masyarakat
oleh faktor alam dan atau faktor BENCANA
non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan korban Korban Jiwa
jiwa manusia, kerusakan Manusia
Faktor Alam Kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda
Antara lain: gempa bumi, Lingkungan
dan dampak psikologis. tsunami, gunung meletus,
Kerugian
(UU Nomor 24 Tahun 2007) banjir, angin topan, tanah
Harta
longsor
Benda

Faktor Non Alam Faktor Manusia / Sosial


Konflik Sosial dan Teror
Antara lain: gagal teknologi,
Dampak
gagal modernisasi, epidermis,
wabah penyakit
Psikologis
BENCANA
ATAUKAH
FENOMENA?
• Peristiwa
• Disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia
• Terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan
• Menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta
benda, dan kerusakan lingkungan
• Terjadi di luar kemampuan masyarakat dengan
segala sumberdayanya

Gn. Anak Krakatau


3. Fenomena Hidrologi
 Banjir air sungai

 Terjangan air laut


 Kekeringan
 Erosi

4. Fenomena Gunung Meletus


 Lontaran batuan

 Erupsi piroklastik

 Lumpur panas
1. Fenomena Kegempaan
 Aliran lava
• Pergerakan garis lempengan
2. Fenomena Atmosferik  Gas emisi berbahaya
• Getaran dan gempa bumi
• Angin badai dan badai  Hujan asam
• Pergeseran lempengan
• Hujan deras  Polusi dari gas berbahaya
• Tsunami
• Kekeringan
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

PRABENCANA SAAT TANGGAP DARURAT PASCABENCANA

Pencegahan &
Mitigasi
Siaga Transisi
Kesiapsiagaan Darurat Tanggap Darurat Darurat-Pemulihan
Rehabilitasi &
Rekonstruksi

Build back better, safer and sustainable


DASAR HUKUM
• Penanggung jawab utama Penanggulangan Bencana adalah Pemerintah dan
Undang-Undang
No. 24 Tahun 2007 Pemerintah Daerah.
• Koordinasi tingkat pusat oleh BNPB dan tingkat daerah oleh BPBD

• PP No.21/2008, tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana


Peraturan
• PP No.22/2008, tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Pemerintah (PP)
• PP No.23/2008, tentang Peran Serta Lembaga Internasional

• Peraturan BNPB No. 05/2017, Penyusunan Rencana RR Pascabencana


• Peraturan BNPB No. 06/2017, Penyelenggaraan RR Pascabencana
Peraturan Kepala • Peraturan BNPB No. 03/2019, Pemanfaatan Hibah Dari Pemerintah Pusat
BNPB Kepada Pemerintah Daerah Untuk Bantuan RR Pascabencana
• Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan
Mulai tahun 2015
Rekonstruksi Pascabencana.
“Hibah Pemerintah
Daerah dalam
▪ PP Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
Rangka Rehabilitasi
dan Rekonstruksi ▪ PMK Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah
Pascabencana” Pusat Kepada Pemerintah Daerah
PENGERTIAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
PENGERTIAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN
REHABILITASI & REKONSTRUKSI

Pengkajian Penyusunan Pengalokasian Pelaksanaan Monitoring


Kebutuhan Rencana Sumber Daya Rehabilitasi & Evaluasi,
Pascabencana Rehabilitasi & Dana dan serta
& Rekonstruksi Pelaporan
Rekonstruksi
Jitupasna
dalam Kerangka Manajemen RR

REGULASI
▪ UU No 24/2007
▪ PP. 21/2008
▪ PP. 22/2008
▪ PP. 23/2008
▪ Peraturan BNPB No. 5/2017 Psl 9
▪ Peraturan BNPB No. 6/2017 Psl 4

Ina
PDRI
Peraturan BNPB No. 05 Tahun 2017
Jitupasna
Pengkajian kebutuhan pascabencana adalah
suatu rangkaian kegiatan penilaian AKIBAT,
analisis DAMPAK serta perkiraan KEBUTUHAN,
yang menjadi dasar bagi penyusunan Rencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Alur Jitupasna
(R3P)

Ruang Lingkup Jitupasna

SEKTOR SUB SEKTOR


Prinsip Dasar Jitupasna
PERUMAHAN Rumah dan Prasarana Lingkungan

Transportasi (Darat, Air, Udara); Sumber Daya Air (Tanggul Sungai, Irigasi,
INFRA
Drainase, Bendung, Bendungan, Embung, Sabo); Air & Sanitasi; Postel; Energi Berbasis pemenuhan kebutuhan dasar
STRUKTUR (Listrik, Minyak & Gas).

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Pertambangan, Perindustrian,


EKONOMI Perdagangan, , Koperasi/UMKM, Pariwisata. Partisipatif

SOSIAL Kesehatan, Pendidikan, Agama, Budaya, Lembaga Sosial.


Pendekatan pengurangan risiko bencana
Pemerintahan, Keamanan, Ketertiban, Keuangan/Perbankan, Lingkungan
LINTAS Hidup, Pengurangan Risiko Bencana.
SEKTOR
Akuntabel dan transparan
REGULASI

“Implementasinya sudah tidak sesuai dengan


kondisi dan kebutuhan”.

3 point penting:
1. Landasan hukum penyusunan R3P
2. Memberikan mandat untuk menyusun
Juklak Jitupasna
3. Mencabut Perka BNPB No. 17/2010
Surat Edaran Deputi RR
No. 12/BNPB/D-IV/RR.01/02/2020
ttg Pembentukan Tim Teknis
Jitupasna dan R3P
di Prov/Kab/Kota
▪ Tahapan
- Persiapan -R3P- Perban BNPB No.
05/2017
- Penyusunan
- Penyajian ▪ Isi Kondisi
Wilayah & ▪ Ruang lingkup
- Konsultasi 2 1 Kejadian - Permukiman
- Finalisasi Pengkajian Pascabencana
Kebutuhan
- Infrastruktur
- Penetapan - Ekonomi
Pascabencana
▪ Penyusunan 3 - Sosial
Kebijakan & - Lintas Sektor
- Dimulai pada saat TD Strategi
- Paling lama 90 hari 4
Pelaksanaan
- Tim Pemerintah ▪ Jangka waktu
RR Pascabencana
dan/atau Pemda - Max 3 tahun dari
Penutup penetapan
▪ Penangungjwb+Penetapan
- Sesuai skala bencana 5
- Ka.BNPB/Gub/Bup/Walikota

▪ Kedudukan Dokumen sebagai :


- Acuan penyelenggaraan RR sesuai Kew+tanggungjawab
- Integrasi RPJMN+D, wil terdampak
- Integrasi RKP+/Pemda dg pemb sektor terkait
- Acuan penganggaran APBN/APBD/Hibah
KEBUTUHAN DAN PENDANAAN
INDIKASI KEBUTUHAN IDENTIFIKASI SUMBER PENDANAAN

SEKTOR, SUB SEKTOR, KEGIATAN


JUMLAH LOKASI/ INDIKASI
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota Sumber Lain
(Unit) SASARAN BIAYA

PERUMAHAN

INFRASTRUKTUR

SOSIAL

EKONOMI

LINTAS -SEKTOR

JUMLAH Diverifikasi dan divalidasi Diusulkan sesuai kewenangan,


konsistensinya terhadap data untuk diproses lebih lanjut sesuai
kerusakan mekanisme perencanaan dan
penganggaran

▪ Rencana RR disepakati bersama antara BNPB/BPBD, K/L/SKPD wilayah terpapar dan ditetapkan oleh
Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kepala BNPB
▪ APBN-K/L : sesuai dengan kewenangan (Pusat)
▪ APBN-Hibah : hanya untuk kewenangan daerah, prioritas dan menutup gap yg tidak dapat didanai APBD
▪ Jangka Waktu Rencana RR maksimal 3 tahun.
- Pengalokasian Sumber Daya & Dana
- Pelaksanaan RR

STIMULAN BDR
PEMERINTAH o APBN
o APBD
o DANA DESA

MASYARAKAT
o SWADAYA
DUNIA
USAHA o DANA CSR 17
nrk
MONEV &
PELAKSANAAN PELAPORAN
❖ BPBD mengkoordinasikan & melaksanakan
kegiatan RR dengan melibatkan OPD terkait
dalam Tim Teknis; Monev mengacu
❖ BNPB dan BPBD melibatkan K/L dan OPD pada Dok R3P
teknis sesuai dengan tupoksi;
❖ Pelaksanaan RR dan pengadaan barang/jasa
berpedoman pada standar teknis sesuai BNPB dan BPBD
Ka. BNPB/BPBD menyusun
dengan ketentuan peraturan perundang- laporan evaluasi bersama mengkoordinasikan
undangan; lembaga perencana pelaksanaan monev
❖ Lembaga internasional dan lembaga asing berdasarkan hasil kegiatan
non pemerintah dan/atau Lembaga non yg dilakukan oleh pimpinan
K/L & OPD
pemerintah yang terlibat dalam RR wajib Pelaksanaan monev
berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, K/L dan dpt melibatkan K/L,
OPD; Setiap pelaksanaan RR OPD teknis dan/atau
❖ Hasil kegiatan RR menjadi aset Pemerintah, wajib menyusun & masyarakat
melaporkan kepada
Pemda dan/atau masyarakat dilakukan
pemangku kepentingan
penatausahaan sesuai dengan ketentuan termasuk BPBD dan/atau
peraturan perundang-undangan. BNPB
Surat Tanggapan Kemendagri Terkait Nomenklatur Kegiatan RR
*“............ maka disepakati bersama,
bahwa Sub Kegiatan ‘Penanganan
Pasca Bencana Provinsi dan
Kabupaten/Kota’ yang semula
dicantumkan Kegiatan Pelayanan
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
terhadap Bencana menjadi Sub
Kegiatan pada Kegiatan Penataan
Sistem Dasar Penanggulangan
Bencana dan menjadi salah satu
capaian kinerja Bidang Rehabilitasi
dan Rekonstruksi.”

*Kutipan Surat Kemendagri Nomor : 050/71/SJ tanggal 05 Januari 2022 tentang Tanggapan Atas
Usulan Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Kegiatan RR pada poin no. 5
KESIMPULAN

1. Tanggung Jawab Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha;


2. Objek Fisik Dan Non Fisik Terdampak Bencana;
3. Membangun Kembali Yang Lebih Baik Berbasis PRB (Build Back
Better And Safer);
4. Kemandirian Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan Dan Good
Governance;
5. Pendekatan Sosial Budaya Dan Pemanfaatan Sumber Daya Setempat;
6. Tepat Waktu, Terencana, Terpadu, Koordinatif Dan
Berkesinambungan Dengan Pembangunan Daerah;
7. Mendahulukan Kelompok Rentan, Keadilan Dan Kesetaraan Gender.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai