Anda di halaman 1dari 21

PENYELENGGARAAN

REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
PASCABENCANA
ANDRIAN, SE., M.M
SEKERTARIS BPBD PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Kendari, 21 November 2022


Mengganggu
Bencana adalah peristiwa atau PERISTIWA
rangkaian peristiwa yang Mengancam
mengancam dan mengganggu
Kehidupan,
kehidupan dan penghidupan
Penghidupan
masyarakat yang disebabkan, Masyarakat
baik oleh faktor alam dan atau BENCANA
faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga Korban Jiwa
mengakibatkan korban jiwa Manusia
Faktor Alam Kerusakan
manusia, kerusakan lingkungan,
Antara lain: gempa bumi, Lingkungan
kerugian harta benda dan tsunami, gunung meletus,
dampak psikologis. Kerugian
banjir, angin topan, tanah
Harta
(UU Nomor 24 Tahun 2007) longsor
Benda

Faktor Non Alam Faktor Manusia / Sosial


Konflik Sosial dan Teror
Antara lain: gagal teknologi,
Dampak
gagal modernisasi, epidermis,
Psikologis
wabah penyakit
BENCANA
ATAUKAH
FENOMENA?
• Peristiwa
• Disebabkan oleh alamatau karena ulah
manusia
• Terjadi secara tiba-tiba atauperlahan-lahan
• Menyebabkan hilangnya jiwa
manusia, harta benda, dan kerusakan
lingkungan
• Terjadi di luar kemampuan masyarakat
dengan segala sumberdayanya
Gn. Anak Krakatau
Hidrologi
3. Fenomena Hidrolo
 Banjir
 Banjir air
air sung
sungai
 Terjangan air
 Terjangan air
 Kekering
laut

 Kekeringan
4. Fenomena Gunung  Erosi
 Lontaran bat
CINCINAPI
4. Fenomena Gunung Meletus
 Erupsi
 Lontaran batuan
 Lumpur
1. Fenomena Kegempaan  Erupsi piroklastik
 Aliran lav
• Pergerakan garis lempengan  Lumpur panas
2.2. Fenomena
Fenomena Atmosferik
Atmosferik Gas emisi
 Gas emisi
 berbaha
berbahaya
• Getaran dan gempa •• Angin badaidan
dan badai  Aliran lava
Angin badai badai Hujan asam
Hujan
• bumi Pergeseran • Hujan deras  Polusi dari gas berbaha
• Tsunami • Hujan deras
• lempengan Tsunami
• Kekeringan
 Polusi dari gas berbahaya
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

PRABENCANA SAAT TANGGAP DARURAT PASCABENCANA

Pencegaahh &
aa nn
Mitigassii
Siaga Transisi
Kesiiappssiiaagg a urraatt Tanggap Darurat arurat-Pemulihan
DOar
aaaann D Rehabiilliittaassi
i &~
Rekonssttrru
uk k s s i i

Build back better, safer and sustainable


DASAR HUKUM
• Penanggung jawab utama Penanggulangan Bencana adalah Pemerintah dan
Undang-Undang
Pemerintah Daerah.
No. 24 Tahun 2007
• Koordinasi tingkat pusat oleh BNPB dan tingkat daerah oleh BPBD

• PP No.21/2008, tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana


Peraturan
• PP No.22/2008, tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Pemerintah (PP) • PP No.23/2008, tentang Peran Serta Lembaga Internasional

• Peraturan BNPB No. 05/2017, Penyusunan Rencana RR Pascabencana


• Peraturan BNPB No. 06/2017, Penyelenggaraan RR Pascabencana
Peraturan Kepala • Peraturan BNPB No. 03/2019, Pemanfaatan Hibah Dari Pemerintah Pusat
BNPB Kepada Pemerintah Daerah Untuk Bantuan RR Pascabencana
• Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan
Mulai tahun 2015
Rekonstruksi Pascabencana.
“Hibah Pemerintah
Daerah dalam
Rangka Rehabilitasi
▪ PP Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
dan Rekonstruksi ▪ PMK Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah
Pascabencana” Pusat Kepada Pemerintah Daerah
PENGER TIAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

REHIABIL1TASI

"Perbaikan dan pe:mulihan sernua aspek pelayanan


atau rnasyarakat sarnpai tingkat yang rnemadai pada wilayah
ptJblfk
pa scabencana deng an sasa ran utama u ntuk normalisa si a
tau aspek pernerinta h an
berja lannya secara we jar sernua
dankehidu[Pan rnasyarakat pada wilayah pascabencana."
- UU R No. 24 Tahun 2007 Pasal -
I 1

Rub lie
facllfflas

Social
Environ ,-..__,.._ Psycology .
ment

Reha bi Iitation Healt h


PENGERTIAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

O Pernbangunan
kernbali
prasarana dan sarana REKON1Sffifi ~SI
U
"Pam ban g un an kembali semu a pra serana clan
• Pembangunan kernball sarana sosial masyarakat saran a,
kelembaqaan
pemerintaha pad a \l\rilaya~
maupun pascaben
masyarakat bark pada
cana,sasaran
dengan
n utarna
tumbuh dan berkembanqnya tinqkatk.egiatan soslal
~ perekonomlan,
Pembanqkltan kernbali sostal budaya dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan
',u, kehidupan bangkutanya
masyarakat peran bermasyarakat
serta masyarakat pada dalam seqala
wilayah aspek kehldupan
pascabencana.
- UU RI No 24 Tahun 2007 Pasal -
. 1

Puhlie Service
P artisipa si d an p e ran serta lern bag.a d an organ isa si
lir.Jl\
kernasyarakatan dunia usaha dan 'U/ ct)
@
, rnasyarakat Economy

Peninqkatan
kondisi
scsial, ekonomi, dan budaya D Gow.mrne.n
Bette!

Peningkata
n
fungsi pelayanan publlik II t
and
Socla~cuttu,e llul~·n·it• .· .,..
organization @ \.!!)
role
Reconstruction
RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN
REHABILITASI & REKONSTRUKSI

- -
Pengkajian Penyusunan Pengalokasian Pelaksanaan Monitoring
Kebutuhan Rencana Sumber Daya Rehabilitasi & Evaluasi,
Pascabencana Rehabilitasi & Dana dan serta
& Rekonstruksi Pelaporan
Rekonstruksi

PERATURAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 06 TAHUN 2017
TENTANG
PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
Tim Kaji CepaV
Jitupasna
----------::;--
Tim Jitupasna
Manajemen RR

REGULASI
▪ UU No 24/2007
PP. 21/2008
INPUT -- - - - ·d • -R3P-al a m Kerangka
PROSES
PerbanBNPB
No. 05/2017

(JITUPAS

▪ PP. 22/2008
Rencana RR
▪ PP. 23/2008 NA} Alokasi
▪ Peraturan BNPB No. 5/2017 Psl 9
▪ Peraturan BNPB No. 6/2017 Psl 4 Sumber da a
Pengkajian Rekomen-
Perkiraan
dan Analisis dasi Awai Pelaksanaan
Penilaian Kebutuhan
Keterangan Dampak terhadap Monitoring
: Aki bat Pasea- dan Strategi
~ Saat Bencana Bencana Strategi
Evaluasi
Bencana bencana
- - - - - Pascabencan Pemulihan Pelaporan
a

DAM PAK KELUARAN HASIL


(IMPACT) (OUTCOME) (OUTPU
T}
darnpak (impact) terhaclap pericaparan tujuan pemulihan
clan rencana pembangunan daerah dan nasional.

keluaran ( outcome) yaitu manfaat yang dirasakan oleh


masyarakat korban bencana clan lingkungan;

hasil ( outputs yaitu hasil Rehabilitasi clan Rekonstruksi


Pascabencana;
Peraturan BNPB No. 05 Tahun 2017
Jitupasna
Pengkajian kebutuhan pascabencana adalah
suatu rangkaian kegiatan penilaian AKIBAT,
analisis DAMPAK serta perkiraan KEBUTUHAN,
yang menjadi dasar bagi penyusunan Rencana
Alur Jitupasna
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
(R3P)

Ruang Lingkup Jitupasna

SEKTOR SUB
SEKTOR Prinsip Dasar Jitupasna
Rumah dan Prasarana Lingkungan
PERUMAHAN
Transportasi (Darat, Air, Udara); Sumber Daya Air (Tanggul Sungai, Irigasi, Drainase,
INFRA Bendung, Bendungan, Embung, Sabo); Air & Sanitasi; Postel; Energi Berbasis pemenuhan kebutuhan dasar
STRUKT (Listrik, Minyak & Gas).
UR
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Pertambangan, Perindustrian, Perdagangan, ,
EKONOMI Koperasi/UMKM, Pariwisata. Partisipatif

Kesehatan, Pendidikan, Agama, Budaya, Lembaga Sosial.


SOSIAL
Pendekatan pengurangan risiko bencana
Pemerintahan, Keamanan, Ketertiban, Keuangan/Perbankan, Lingkungan
LINTAS Hidup, Pengurangan Risiko Bencana.
SEKTO
R Akuntabel dan transparan
REGULASI
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR 17 TAHUN 2010

TENT ANG

PEDOMAN UMUM PERATURAN


PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
PASCA BENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA
NOMOR 5 TAHUN
2017
“Implementasinya sudah tidak sesuai dengan TENTAN
kondisi dan kebutuhan”. G

PERATURAN PENVUSUNAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN RENCANA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
BENCANA
PASCABENCAN
NOMOR 1 S TAHUN 2011
TENTAN
G 3 point penting:
1. Landasan hukum penyusunan R3P
PEOOMAN PENGKAJIAN KEBUTUHAN 2. Memberikan mandat untuk menyusun
PASCA
BENCANA Juklak Jitupasna
3. Mencabut Perka BNPB No. 17/2010
B f't S 'AT I\ 11 Mr~ TIM JITl,J~
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA •RM.\f F:P "fl:A
Gedung Grahn BNPB Jalan Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur 13120
Telepon: 021-2982 7766, Faksimile: 021-2128 1200
Situs ihttp :/lwww.bnpb.go.id
BNPB
Nomor 8. \'l.. /BNPB/D-IV/RR.01/02/2020 Jakarta, 1 Februan 2020
Lampiran
Hal Pembentukan Tim Teknis Pengkajian Kebutuhan Pascabencana
dan Penyusun Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana

Yth. Gubemur I Bupati I Walikota


se-lndonesia

Dalam rangka penyelenggaraanrehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta pemnqkatan


kapasitas sumber daya manusia di wilayah terdampak maka disampaikan sebagai berikut:
1 Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 Tahun 2011 perlu dibentuk Tim Teknis
Pengkajian Kebutuhan Pascabencana di llngkat provinsi/kabupaten/kota yang dipimpin oleh
""' .. jll
BPBD dengan melibatkan OPD Teknis dan para ahli.
2 Berdasarkan Peraturan BNPB Nomor 05 Tahun 2017 pasal 3, penyusunan rencana rehabilitas1 dan
rekonstruksi pascabencana dilaksanakan oleh tim yang terdiri atas BPBD, Bappeda, perangkat
daerah terkait di tingkat prcvmsizkabupatervkotawilayah terdampak, dan melibatkan masyarakat serta
dunia usaha.

3. Berdasarkan Peraturan BNPB Nomor 06 Tahun 2017 pasal 4, ruang lingkup penyelenggaraan
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana meliputi pengkajian kebutuhan pascabencana dan
penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Pasal 6 ayat (1) kebijakan
penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana menjadi tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah. Pasal 13 ayat (1) BPBD provinsi/kabupatenlkota sesuai
dengan urusan kewenangannya menqoorcinasikan dan melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana dengan melibatkan perangkat daerah terkait yang ditetapkan dalam tim
teknis.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pemerintah provinsi/kabupaten/kotawajib:
4 a. Menetapkan tim teknis pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) sekaligus penyusun
rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (R3P) setiap awal tahun melalui SK
Kepala Daerah; dan
b Mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk meningkatkan kapasitas melalui kegiatan
bimbinqan teknis bagi tim yang disebutkan pada poin a.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Surat Edaran Deputi


RR
Tembusan. No.
1 Kepala BNPB (sebagai laporan);
2. Sekretaris Utama BNPB; 12/BNPB/D-IV/RR.01/02/2020
3. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi/Kabupaten/Kotase-lndonesia;
ttg Pembentukan Tim
T
▪▪ Tahapan
Perban BNPB
-- Persiapan -R3P- No.
05/2017
-- Penyusunan
-- Penyajian ▪ Isi Kondisi
▪ Ruang lingkup
-- Konsultasi 2 1 Wilayah &
Kejadian - Permukiman
-- Finalisasi Pengkajian
- Infrastruktur
Pascabencana
-- Penetapan Kebutuhan - Ekonomi
▪ Penyusunan
Pascabencana - Sosial
3 - Lintas Sektor
- Dimulai
Dimulaipada
padasaat TD Kebijakan &
- Paling
Palinglama
lama9090
hari
4
Strategi

- Tim Pelaks ▪ Jangka waktu


Pemerintah
dan/atau Pemda anaan - Max 3 tahun dari
dan/atau Pem RR penetapan
▪ Penangungjwb+Penetapan Pascabencana
- Sesuai skala bencana
- Ka.BNPB/Gub/Bup/Walikota Penutup
▪ Kedudukan Dokumen sebagai : 5
- Acuan penyelenggaraan RR sesuai
Kew+tanggungjawab
- Integrasi RPJMN+D, wil terdampak
- Integrasi RKP+/Pemda dg pemb sektor
- terkait
KEBUTUHAN DAN PENDANAAN
INDIKASI KEBUTUHAN IDENTIFIKASI SUMBER PENDANAAN

SEKTOR, SUB SEKTOR, KEGIATAN


JUMLAH LOKASI/ INDIKASI
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota Sumber Lain
(Unit) SASARAN BIAYA

PERUMAHAN

INFRASTRUKTUR

SOSIAL

EKONOMI

LINTAS -SEKTOR

D Diusulkan sesuai
JUMLAH iverifikasi dan
kondivalidasi
sistensinya terhadap dipro es lebih lanjut sesuai
kewenangan,
untuk
data kerusakan s
mekanisme perencanaan
e peren
dan penganggaran

▪ Rencana RR disepakati bersama antara BNPB/BPBD, K/L/SKPD wilayah terpapar dan ditetapkan oleh
Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kepala BNPB
▪ APBN-K/L : sesuai dengan kewenangan (Pusat)
▪ APBN-Hibah : hanya untuk kewenangan daerah, prioritas dan menutup gap yg tidak dapat didanai APBD
▪ Jangka Waktu Rencana RR maksimal 3 tahun.
- Pengalokasian Sumber Daya & Dana
- Pelaksanaan RR

STIMULAN BDR

PEMERINTAH o APBN
o APBD
o DANA DESA

MASYARAKAT
o SWADAYA
DUNIA
USAH o DANA CSR 17
A
r-..

" MONEV &


PELAKSANAAN
PELAPORAN
❖ BPBD mengkoordinasikan & melaksanakan
kegiatan RR dengan melibatkan OPD terkait
dalam Tim Teknis; Monev mengacu
❖ BNPB dan BPBD melibatkan K/L dan OPD pada Dok R3P
teknis sesuai dengan tupoksi;
❖ Pelaksanaan RR dan pengadaan barang/jasa
berpedoman pada standar teknis sesuai Ka. BNPB/BPBD menyusun BNPB dan BPBD
dengan ketentuan peraturan perundang- mengkoordinasik
dengan ketentuan peraturan perundang- laporan evaluasi bersama
laporan evaluasi bersama mengkoordinasikan
undangan;
undangan; lembaga perencana
lembaga perencana
pelaksanaan mone
pelaksanaan monev
❖ Lembaga internasional dan lembaga asing berdasarkan hasil kegiatan
non pemerintah dan/atau Lembaga non yg dilakukan oleh pimpinan
K/L & OPD
pemerintah yang terlibat dalam RR wajib Pelaksanaan monev
berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, K/L dan dpt melibatkan K/L,
OPD; Setiap pelaksanaan RR OPD teknis dan/atau
❖ Hasil kegiatan RR menjadi aset Pemerintah, wajib menyusun & masyarakat
melaporkan kepada
Pemda dan/atau masyarakat dilakukan
pemangku kepentingan
penatausahaan sesuai dengan ketentuan termasuk BPBD dan/atau
o peraturan perundang-undangan. BNPB e,
. - - . . - . ..
.
Surat Tanggapan Kemendagri Terkait Nomenklatur Kegiatan RR
*“............ maka disepakati bersama,
bahwa Sub Kegiatan ‘Penanganan
Pasca Bencana Provinsi dan
Kabupaten/Kota’ yang semula
dicantumkan Kegiatan Pelayana
n
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
terhadap Bencana menjadi Sub
Kegiata pada Kegiatan Penataan
n Sistem Dasar Penanggulangan
Bencana dan menjadi salah satu
capaian kinerja Bidang Rehabilitasi
dan Rekonstruksi.”

*Kutipan Surat Kemendagri Nomor : 050/71/SJ tanggal 05 Januari 2022 tentang Tanggapan Atas
Usulan Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Kegiatan RR pada poin no. 5
KESIMPULAN

1. Tanggung Jawab Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha;


2. Objek Fisik Dan Non Fisik Terdampak Bencana;
3. Membangun Kembali Yang Lebih Baik Berbasis PRB (Build
Back
Better And Safer);
4. Kemandirian Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan Dan Good
Governance;
5. Pendekatan Sosial Budaya Dan Pemanfaatan Sumber Daya
6. Setempat;
Tepat Waktu, Terencana, Terpadu, Koordinatif Dan
7. Berkesinambungan Dengan Pembangunan Daerah;
Mendahulukan Kelompok Rentan, Keadilan Dan Kesetaraan Gender.
- Terim Kasi -
a h
BNPB

Anda mungkin juga menyukai