Anda di halaman 1dari 58

Respon Tanggap Darurat

Bencana
Oleh : Hidayatul Irwan, S.Kom, MT
Kepala Markas PMI Prov Sumbar/ POF PB BPBD SUMBAR/Pengawas PUSDALOPS BPBD Sumbar

Disampaikan Pada Kuliah KEPERWATAN BENCANA FKEP UNAND


Padang, 26 -27 September 2022

1
Nama : Hidayatul Irwan
Lahir bayang, Pesel Tanggal 14 Agustus 1970
Pendidikan Terakhir : Mahasiswa Pasca Sarjana Fak Teknik Universitas
Bung Hatta Konstrasi Manajemen Pengurangan Risiko Bencana
Pekerjaan : Kepala Markas PMI Prov Sumatera Barat
Pof PB BPBD Sumbar, Koord Umum FPRB Sumbar
Asessor BNSP
Pelatih Utama PMI Bidang PB
Senior Trainer (Badan Nasional Sertifikasi Nasional/BNSP)
Dosen Tamu di FKEP Unand, STIKes Dharma Landbau dan STIKes
NanTongga
Penugasan Bidang PB antara lain :
Operasi Gempa Liwa Lampung Barat 1995
Operasi Tanggap Darurat Gempa Bengkulu 2000
Operasi Banjir Sumbar – Jambi , Kerinci 2003
Pimpinan Operasi Tanggap Darurat Gempa/Tunsmai Aceh 04/05
Operasi Tanggap Darurat Letusan Gunung Talang 2006
Pendamping Teknis Operasi TD Gunung Merapi Jateng-DIY 2006
Operasi Tanggap Darurat Gempa DIY 2006
Koord Operasi Gempa Sumbar 2005, 2007
Pimpinan Operasi Tanggap Darurat dan Pemulihan Gempa Sumbar 2009
Pimpinan Operasi Tanggap Darurat dan Pemulihan Gempa/Tsunami
Mentawai 2010
LO Operasi Gempa . Tsunami dan Likuifaksi Palu Sulteng 2018
Pengantar

3
BENCANA ?
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis

(pasal 1, ayat 1, UU No. 24 / 2007 tentang Krisis Kesehatan adalah peristiwa atau rangkaian
Penanggulangan Bencana) peristiwa yang mengancam kesehatan individu atau
masyarakat yang disebabkan bencana dan atau
berpotensi bencana (PPKK – Kemkes 2011)
4
TIGA ASPEK DASAR PENGERTIAN BENCANA
mengakibatkan korban, kerugian harta benda dan
melampaui kemampuan masyarakat untuk mengatasi
dengan sumber daya mereka sendiri

0
peristiwa atau tersebut mengganggu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat

3
terjadinya peristiwa (alam atau
non alam) yang merusak
0
0 2
Pusdiklat.bnpb.go.id 5
Pengantar

• Setiap korban bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan


kebutuhan dasar. (UU 24 Thn 2007 Psl 26 ayat 2.)

• Bantuan pemenuhan kebutuhan dasar diberikan dalam bentuk


penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih
dan sanitasi, dan pelayanan kesehatan. (PP 22 Thn 2008 Psl 28
ayat 1.)

 Bantuan pelayanan kesehatan diberikan dengan memperhatikan standar minimal dan


prioritas kepada kelompok rentan.
 Bantuan pelayanan kesehatan harus memenuhi prinsip-prinsip: (1) Cepat dan Tepat. (2)
Prioritas. (3) Koordinasi dan Keterpaduan. (4). Berdaya Guna dan Berhasil Guna. (5).
Transparansi dan Akuntabilitas. (6). Kemitraan. (7). Pemberdayaan. (8). Non
Diskriminatif; (9). Non Proletisi. (10) Penurunan angka kesakitan dan kematian, dan (11)
Penyelamatan, dan perlindungan.
 PB dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi melibatkan seluruh potensi pemerintah, 6
swasta dan masyarakat.
KEADAAN DARURAT BENCANA

• Keadaan Darurat Bencana adalah


suatu keadaan yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan sekelompok
orang/masyarakat yang
memerlukan tindakan
penanganan segera dan
memadai.

PERKA NO 3 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM KOMANDO PENANGANAN DARURAT BENCANA (SKPDB) 7
Manajemen Tanggap Darurat Bencana

“Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan


segera pada saat kejadian bencana untuk
menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan,
serta pemulihan prasarana dan sarana”. (UU No.
24/2007)

8
TUJUAN MANAJEMEN DARURAT
 Mengurangi jumlah korban
 Meringankan penderitaan
 Stabilisasi kondisi korban / pengungsi
 Mengamankan aset
 Memulihkan fasilitas kunci
 Mencegah kerusakan lebih jauh
 Menyediakan dasar penanganan pasca darurat
 Meringankan beban masyarakat setempat
 Ada yang lain ..?

9 9
STATUS KEADAAN DARURAT
BENCANA

Status Keadaan Darurat Bencana


adalah suatu keadaan yang
ditetapkan oleh Pemerintah untuk
jangka waktu tertentu atas dasar
rekomendasi lembaga yang diberi
tugas untuk menanggulangi bencana.

10
TATUS KEADAAN DARURAT BENCANA

TRANSISI
SIAGA TANGGAP DARURAT
DARURAT DARURAT KE PEMULIHAN

BENCANA

Di lakukan apabila Di lakukan sesaat Di lakukan sejak kondisi


terdapat ancaman yang setelah bencana terjadi masyarakat berangsur
memerlukan sampai dengan kondisi pulih terutama perbaikan
penanganan segera, masyarakat berangsur darurat objek-objek vital
walaupun akhirnya pulih yang dapat mengganggu
bencana tidak terjadi kehidupan masyarakat
11
UPAYA TANGGAP DARURAT
Kaji Cepat
BENCANA
1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap Pemulihan
kerusakan dan sumberdaya Sarana dan Penentuan
Prasarana Status Darurat
2. Penentuan status keadaan darurat bencana Vital

3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena


bencana

4. Pemenuhan kebutuhan dasar Perlindungan


Penyelamatan
Kelompok
dan evakuasi
5. Perlindungan terhadap kelompok rentan Rentan

6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana Pemenuhan


Kebutuhan
vital Dasar
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA PASAL 48
12
12
Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana

Penyelenggaraan penanganan darurat bencana pd


keadaan darurat bencana diatur dlm satu sistem
komando
(Ps 47 PP no. 21 tahun 2008)
Perka BNPB yg mengatur Sistem Komando
Penanganan Darurat Bencana Perka BNPB no.
03/2016
Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana 
satu kesatuan upaya terstruktur dlm satu
komando yg digunakan utk mengintegrasikan
kegiatan penanganan darurat secara efektif dan
efisien dlm mengendalikan ancaman/penyebab
bencana dan menanggulangi dampak pd saat
keadaan darurat bencana
13
[2]
KAJI CEPAT [RAPID ASSESSMENT]
• Segera dilakukan setelah kejadian diketahui
• Dilakukan oleh tim yg anggotanya multi sektor
(sesuai kompetensi)
• Tim Kaji Cepat, dlm melaksanakan tugasnya atas
dasar penugasan dari Kepala BNPB atau Kepala
BPBD setempat sesuai kewenangannya
[Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Pasal 22 Ayat 2]
14
PENYELAMATAN dan
EVAKUASI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA PASAL 52

• Pencarian dan penyelamatan


korban
• Pertolongan darurat
• Evakuasi korban
[Prioritas pd korban luka parah dan kelompok rentan]

15
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR DARURAT BENCANA

AIR BERSIH PENAMPUNGA PELAYANAN


PANGAN SANDANG
SANITASI N SEMENTARA KESEHATAN

16
[1]
AIR BERSIH
1. Pendistribusian air bersih
2. Perbaikan kualitas air:
• Penjernihan air cepat
• Desinfeksi air bersih
3. Pengawasan kualitas air
bersih:
• Kekeruhan
• Ph
• Bakteriologis

17
[2]
AIR BERSIH
STANDAR KEBUTUHAN
• Awal kejadian kebutuhan air bersih 7 lt/org/hari,
berikutnya 15 – 20 lt/org/hari
• Fasilitas pelayanan kesehatan 50 lt/org/hari
• 1 kran distribusi (tanki penampungan) utk melayani
80 – 100 org
• Air bersih yg didistribusikan hrs diperiksa keadaan
bakteri E. coli (coli tinja) ≈ <10 bakteri E. coli/100
ml air
18
[1]
SANITASI
• Penyediaan sarana (jamban darurat, MCK,
tempat sampah)
• Pembersihan lingkungan

19
[2]
SANITASI
STANDAR KEBUTUHAN
• 1 jamban utk 20 org, lokasi tdk lebih dari 50 m
dari tmpt penampungan pengungsi dng kloset
berpenutup
• Lokasibak penampungan tinja minimal 30 m
dari sumber air bersih
• Tempat sampah berpenutup kapasitas 100
lt/10 kk atau polybag (0,6 m x 1 m) utk 1 – 3 kk
• Tidak ada air limbah yg menggenang di sekitar
penampungan pengungsi

20
[1]
PANGAN
• Pendistribusian bahan makanan
• Pengoperasian dapur lapangan
• Pengawasan kualitas pangan
• Pendistribusian perlengkapan pengolah bahan
makanan

21
[2]
PANGAN
STANDAR PELAYANAN
• Standar minimum pangan 2.100 kkal, 40 gr lemak dan 50 gr
protein/org/hari (400 gr beras/org/hari + lauk pauk)
• ASI eksklusif bagi bayi sampai usia 6 bln
• Susu formula tdk diperkenankan kepada bayi kecuali bayi piatu,
terpisah dari ibu atau ibu sakit berat (penggunaan botol susu dan dot
tdk dianjurkan)
• Ibu hamil di tambah 330 kkal, 17 gr protein/org/hari dan ibu
menyusui ditambah 500 kkal, 17 gr protein/org/hari

22
SANDANG
Pendistribusian perlengkapan diri:
• alas tidur
• selimut
• pakaian
• alas kaki

Pendistribusian sarana kebersihan pribadi


• sabun mandi 250 gr/org/bln
• sikat gigi
• pasta gigi

• Setiap wanita yg telah menstruasi mendapatkan pembalut wanita yg cukup


23
PELAYANAN KESEHATAN
• Pelayanan pengobatan
• Pelayanan rujukan
• Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
(pengendalian vektor, surveilans, imunisasi,
distribusi sarana)
• Pelayanan gizi (pemantauan status gizi, distribusi
kapsul vit. A, tablet Fe, penanganan balita gizi
kurang/buruk)
• Pelayanan psikososial/kesehatan mental
• Pelayanan kesehatan reproduksi

24
PENAMPUNGAN & TEMPAT HUNIAN
• Luas lokasi penampungan 45 m2 per orang (ideal), 30
m2 per orang (minimum)
• Utk mencegah kebakaran ada pengaturan jarak antar
tempat penampungan dibuat jarak 30 m
• Tempat tinggal : luas lantai 3,5-4,5m2 per orang,
terlindung dari terik matahari dan hujan, aliran udara
dan suhu optimal
• Penampungan sementara dpt berupa tenda, barak,
memanfaatkan gedung fasum (stadion, tempat ibadah,
sekolah dll)

25
PERLINDUNGAN KELOMPOK
RENTAN

BAYI
IBU HAMIL
LANJUTIBU
USIA
MENYUSUI
PENYANDANG
BALITADISABILITAS
ANAK

26
PERLINDUNGAN KELOMPOK
RENTAN
PENGAMANAN

LAYANAN DUKUNGAN
PELAYANAN KESEHATAN
PSIKOSOSIAL

PENYELAMATAN &
EVAKUASI

27
PEMULIHAN SEGERA FUNGSI SARANA &
PRASARANA VITAL
• Pembersihan lokasi (puing-puing, sampah, bahan berbahaya
dll)
• Perbaikan darurat fasilitas umum (jalan, jembatan, bandara,
pasar dll)
• Perbaikan sarana dan prasarana pendukung (utilitas)
seperti; jaringan komunikasi, listrik, air bersih dll

28
Sistem Komando Penanganan Darurat
Bencana

Penyelenggaraan penanganan darurat bencana pd


keadaan darurat bencana diatur dlm satu sistem
komando
(Ps 47 PP no. 21 tahun 2008)
Perka BNPB yg mengatur Sistem Komando
Penanganan Darurat Bencana Perka BNPB no.
03/2016
Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana 
satu kesatuan upaya terstruktur dlm satu
komando yg digunakan utk mengintegrasikan
kegiatan penanganan darurat secara efektif dan
efisien dlm mengendalikan ancaman/penyebab
bencana dan menanggulangi dampak pd saat
keadaan darurat bencana
29
02.
MANAJEME
N PDB Bid
Kes
DAMPAK THD KESEHATAN

Pengungsian

Bencana •Kesakitan
•Kematian
•Kurang Gizi
•SAB & Lingk. (-)
•Yankes lumpuh
•dll

Korban Massal Rusaknya Sarana


dan Prasarana Kes.
•Luka •Gedung (RS/Pusk/Pustu) rusak
•Kecacatan •Alkes, Transport, Alkom rusak/hilang
•Kematian •Stock obat rusak/hilang, dll

31
SITUASI KEDARURATAN / BENCANA

kebutuhan Ketersediaan sumber


Kebutuhan dasar

masyarakat
& pelayanan

32
PERAN PEMERINTAH DALAM KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014

Fokus
KESEHATAN
PENCARIAN DAN
EKONOMI PENYELAMATAN

PEMULIHAN DINI LOGISTIK

PENGUNGSIAN DAN
SARANA DAN PERLINDUNGAN
PRASARANA

PENDIDIKAN

9 Klaster 33
SISTEM KLASTER
KOORDINASI BANTUAN

KOLABORASI KAPASITAS

AP
GG T
TAN RURA
DA

INTEGRASI SISTEM BENCANA

VERY
RECO

PASKA
MANAJEMEN
RESIKO PRA BENCANA
BENCANA REH
REK ABILI
ON TAS
STR I
UK
SI
34
TUGAS KLASTER/SEKTOR KESEHATAN
1. PELAYANAN KESEHATAN

2. PENGENDALIAN PENYAKIT

3. PENYEHATAN LINGKUNGAN

4. PENYIAPAN AIR BERSIH DAN SANITASI YANG BERKUALITAS

5. PELAYANAN KESEHATAN GIZI

6. PENGELOLAAN OBAT BENCANA

7. PENYIAPAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM SITUASI BENCANA

8. PENANGANAN KESEHATAN JIWA

9. PENATALAKSANAAN KORBAN MATI

10. PENGELOLAAN INFORMASI BIDANG KESEHATAN 35


PENYELENGGARAAN UPAYA KESIAPSIAGAAN &
PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

RAPID HEALTH ASSESSMENT


SURVEYLANCE EMERGENCY / RAPID NEED ASSMT.
BENCANA

waktu

KESIAPSIAGAAN MEDICAL PASCA BENCANA


RESPONSE PEMULIHAN DARURAT
DaLA BIDANG KESEHATAN
PUBLIC HEALTH RESPONSE :
AIR BERSIH DAN SANITASI
CONTINGENCY
SURVAILANS.
PLAN
PERENCANAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT & IMMUNISASI
DARURAT PELAYANAN KESEHATA DASAR
GIZI, DLL
36
03.
Penanganan korban
Banyak
PKDD
C-QRST
INCIDENT COMMAND SYSTEM
DAN
PERTOLONGAN
KORBAN BANYAK

38
PKDD / Pelayanan
Kesehatan Dasar
Darurat
Saat Bencana
PALANG MERAH INDONESIA
Medical Action Team (MAT) PMI

• Rumah Sakit Lapangan – 250.000 orang


• 15-24 personil medis dan non medis
• Rawat Inap : 120 -160 tempat tidur
• Sejak tahun 2006 – 2010 telah dilatih sebanyak 203
orang dari 24 Provinsi
• Kendala Mobilisasi dan Perawatan

40
41
Pelayanan Kesehatan Dasar
Darurat (PKDD)
• Klinik Lapangan yang mengampu 30.000 orang
• Kegiatan kuratif, preventif, promotif dan
rujukan
• Mempunyai 20 tempat tidur (obeservasi)
• 14 personil (medis dan non medis)
• Maksimal 4 bulan, dengan masa penugasan
masing-masing 1 bulan
• Berdasarkan hasil kaji cepat kesehatan dan
keputusan Pengurus PMI
42
Mobilisasi PKDD PMI
Jenis Pelayanan Syarat
PKDD Klinik lapangan  Fasilitas kesehatan setempat tidak tersedia atau tidak berfungsi
normal
 Fasilitas setara Puskesmas terdekat minimal dalam radius lebih dari 5
km dan atau jarak tempuh lebih dari satu jam
 Jumlah populasi terdampak minimal 30.000 jiwa
 Banyak korban yang mengalami luka ringan dan sedang
 Belum ada pelayanan kesehatan dasar yang disediakan oleh pihak
lain

PKDD Klinik Bergerak  Masyarakat terdampak mengalami hambatan untuk mengakses


pelayanan kesehatan
 Permintaan dari pemerintah setempat

43
Jenis Pelayanan PKDD PMI
Pelayanan PKDD adalah klinik lapangan yang dapat ditambah dengan
klinik bergerak untuk menjangkau masyarakat terdampak.

Menggunakan sistem modular, sehingga memungkinkan untuk


menambah atau mengurangi pelayanan sesuai kebutuhan di lapangan.

44
Klinik Lapangan PKDD PMI
• Rawat Jalan dan Bedah Minor
• Kesehatan Ibu dan Anak
• Dukungan Psikososial
• Rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
• Kesehatan Masyarakat :
• Promosi kesehatan
• Pengendalian KLB
• Kampanye Imunisasi

45
Klinik Bergerak PKDD
PMI
• Pelayanan Utama adalah
pengobatan (rawat jalan)
• Pelayanan Pendukung yaitu:
• Promosi Kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit
• Dukungan psikososial
• Rujukan ke fasilitasi kesehatan
46
Struktur PKDD PMI
Koordinator
Layanan

PJ. Medis dan PJ. Dukungan PJ. Kesehatan


PJ. Administrasi
Keperawatan Psikososial Lingkungan

1. Administrasi
1. Dokter dan Keuangan
2. Perawat 2. Logistik
3. Bidan 3. Teknisi
4. Farmasi

47
Komposisi Tim PKDD PMI
Personil Jumlah
Koordinator Layanan/Manajer 1
Dokter 2
Perawat 4
Bidan 1
Farmasi 1
PSP 1
WASH/Kesehatan lingkungan/sanitarian 1
Administrasi dan Logistik 1
Total 14
48
Persyaratan Khusus
Medis:
• Memiliki kompetensi sesuai dengan profesinya
• Memiliki surat tanda registrasi (STR) profesi dan surat ijin praktek (SIP)
yang masih berlaku.

Non Medis:
• Telah mengikuti pelatihan WASH/PSP/Logistik yang dilaksanakan oleh PMI.
• TSR PMI yang memiliki profesi kesehatan lingkungan, sanitarian, ekonomi,
administrasi keuangan, rekam medis
• Tenaga umum lainnya yang menguasai teknik mekanik dan elektrik

49
SKEMATIK TANGGAP DARURAT
PENCARIAN DAN PENGUNGSIAN DAN
PENYELAMATAN PERLINDUNGAN

TITIK
POS UNGSI SEMENTARA PENGUNGSIAN
AN
G UNG S I
PEN

SAR MEDIS PRE-HOSPITAL CARE HOSPITAL CARE

EK
STR - PELAYANAN
AK GAWAT DARURAT
SI TIM AMBULAN
TRIAGE - PERAWATAN
DEVINITIF
RESUSITASI EVAKUASI
SISTEM RUJUKAN

DAERAH BENCANA PRE-HOSPITAL CARE HOSPITAL CARE

DAERAH TERDAMPAK
LANGSUNG DAERAH TERDAMPAK TIDAK LANGSUNG DAERAH TIDAK TERDAMPAK
50
04.
Layanan PMI Lainnya
PENUTUP
52
KEGIATAN YANG MASIH DILAKSANAKAN

Disenfeksi

Promkes

Pemeriksaan Antigen

Evakuasi, Pemulasaran dan


Pemakaman Jenazah Covid
Plasma Konvalesen / UDD
PMI Kota Padang
Vaksinasi Covid
53
54
55
Promosi
Kesehatan

56
Disenfeksi Gunner dengan ciaran Enzim

57
Tarimo Kasih
Selamat Mengabdi
dan Berbagi ………

Anda mungkin juga menyukai