Anda di halaman 1dari 21

Pencegahan/Mitigasi

Pra Bencana Non


Alam
Kelompok 3
Nurul Ashikin 1911312062
Hesty Amelia Mayora 1911313025
Dinia Hendi Agesti 1911312056
Nur Afni Eka Fitri 1911312059
Radhiatul Hamdi 1911312053
Cantika Dwi Putri 1911312065
Fitria Vanesa 1911313010
Gezi Maretha 1911313019
Cindy Aviola 1911313004
Aida Adila 1911313031
Khairunnisa hazira 1911313001
Fajar Audio 1911313028
Mifthahur Rahmi 1911313034
Amanda Echa Putrie 1911313043
M. Abdan Syakura 1911313037
Nurul Irhamna 1911313013
BENCANA NON ALAM
Bencana non alam adalah serangkaian
peristiwa yang bukan berasal dari alam.
Bencana non alam ini bisa disebabkan konflik
sosial antarkelompok, masyarakat, ataupun
aksi teror.

Kecelakaan Kecelakaan Kejadian Luar


transportasi industri Biasa (KLB)

Definisi
Kegagalan teknologi
Jenis-
Jenis Gagal modernisasi
Bencana
Non Alam Epidemi, wabah,dan kejadian luar biasa
Penanggulangan Dari Pemerintah
& Penatalaksanaan
Bencana Non Alam
Beberapa
01 Pandemi Covid 19
Bencana
Non Alam 02 Kecelakaan Kerja

03 Kebakaran Hutan
Pandemi Covid-19

Penanggulangan dari Pemerintah

Penanggulangan dari Pemerintah


Memasuki awal tahun 2020 hampir seluruh negara
di belahan dunia mendapat serangan virus bernama
novel corona virus (Covid-19) dan telah ditetapkan
oleh badan kesehatan dunia sebagai masalah
kesehatan global karena menjadi pandemi.
Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, bahwa Covid-19 dapat
dikategorikan sebagai bencana non alam dan yang menjadi
penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana adalah pemerintah, baik pusat dan daerah.
Pemerintah Indonesia berusaha keras mengatasi virus corona
melalui tindakan pencegahan dan mitigasi. Pengawasan dan
isolasi pasien terduga Covid-19 juga terus dilakukan.
Pemerintah berupaya melakukan serangkaian pencegahan awal dan
mitigasi sebelum virus corona menjadi wabah di Indonesia. Seperti yang
dilakukan saat mengobservasi dan mengevakuasi Warga Negara
Indonesia (WNI) dari negara episentrum virus corona.

Prosedur keamanan dilakukan secara ketat terhadap orang yang masuk


ke Indonesia dan dilakukan pemeriksaan protokol kesehatan sesuai
standar yang ditentukan pemerintah. Upaya terhadap sarana kesehatan
pemerintah telah menambah jumlah rumah sakit rujukan.

Kementerian Kesehatan telah merilis pedoman pencegahan dan


pengendalian corona virus dengan strategi bahwa setiap provinsi dan
kabupaten/kota harus melakukan identifikasi, mengelola, dan memberi
dukungan intervensi pada kasus-kasus baru Covid-19.
Name Here
Selain itu, terdapat upaya pencegahan transmisi kasus baru dengan
menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada setiap aktivitas atau
kegiatan masyarakat saat adaptasi kebiasaan yang baru.

Menteri Dalam Negeri dalam merespons arahan kebijakan operasional


menetapkan peraturan nomor 20/2020. Pada intinya menekankan kepada
kepala daerah agar dalam membentuk Satgas percepatan penanganan Covid-
19 Daerah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas
Kesehatan Daerah bertugas mengkaji dan menilai dalam menetapkan status
siaga bencana atau tanggap darurat bencana.

Sebagai wujud melakukan percepatan penanggulangan dan


pengendalian Covid-19, pemerintah daerah melakukan dukungan
strategis, antara lain penyediaan sarana prasarana kesehatan yang
memadai terutama kamar isolasi, alat uji deteksi Covid-19, ventilator
oksigen, rekrutmen tenaga medis yang baru lulus pendidikan (dokter
dan tenaga kesehatan) untuk menjadi relawan dan memberikan
pelatihan singkat tentang prosedur dan standar penanganan pasien
Covid-19. Memastikan kecukupan kebutuhan pokok terutama bahan
Name Here pangan dengan menugaskan BUMD di bidang pangan untuk respon
melalukan evaluasi pasar (Kementerian Dalam Negeri, 2020).
Penatalaksanaan Pandemi Covid-19
PEMERIKSAAN PCR SWAB

• Pengambilan swab di hari ke-1 dan 2 untuk penegakan diagnosis.

• Pada pasien rawat inap, pemeriksaan RT-PCR dilakukan evaluasi secara berkala.

• Untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up.

• Untuk PCR follow-up pada kasus berat dan kritis, dapat dilakukan setelah sepuluh hari dari pengambilan swab
yang positif.

• Bila diperlukan, pemeriksaan PCR tambahan dapat dilakukan dengan disesuaikan kondisi kasus sesuai
pertimbangan DPJP dan kapasitas di fasilitas kesehatan masing-masing.

• Untuk kasus berat dan kritis, bila setelah klinis membaik, bebas demam selama tiga hari namun pada follow-up
PCR menunjukkan hasil yang positif, kemungkinan terjadi kondisi positif persisten yang disebabkan oleh
terdeteksinya fragmen atau partikel virus yang sudah tidak aktif.

• Untuk kasus berat dan kritis termasuk imunocompromised, bila setelah klinis membaik, bebas demam selama tiga
Name
hari namun Here
pada follow-up RT-PCR menunjukkan hasil yang positif, kemungkinan terjadi kondisi positif persisten.
Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
Upaya pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindari kerugian
kerugian yang timbul serta untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja
di tempat kerja.

upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain :


 Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian bahaya di tempat
kerja
 Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pembinaan dan pengawasan
 Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui sistem manajemen, seperti
prosedur dan aturan K3 di tempat kerja.

Name Here
Penanggulangan Pra
Bencana Kebakaran
Hutan
Carter (2008) menjelaskan bahwa dalam kegiatan manajemen pengelolaan
bencana, aspek pra bencana harus betul-betul diperhatikan dengan serius.
Ia membagi menjadi tiga aktifitas yaitu (1) preventif, (2) mitigasi, (3)
kesiapsiagaan/preparedness. Preventif adalah upaya yang dilakukan agar
bencana tidak terjadi, mitigasi adalah upaya untuk meminimalisir dampak
bencana, sedangkan kesiapsiagaan adalah langkah cepat yang harus
dilakukan untuk merespon terjadinya bencana. Memaksimalkan semua
tahapan tersebut akan menentukan kesuksesan dalam mencegah
terjadinya bencana. Carter juga memberikan tekanan utama pada aspek
preventif ketimbang sisi mitigasi dan kesiapsiagaan. Dikatakannya bahwa
preventif adalah aspek utama karena bisa mencegah bencana terjadi.
Aspek Pra Bencana

 Sosialisasi kepada masyarakat, perusahaan dan seluruh pihak


terkait yang berpotensi terjadinya karhutla.

 Edukasi dan Penyuluhan.

 Penyelidikan, penindakan dan penegakan hukum.

 Melakukan sayembara bagi pihak-pihak yang bisa menangkap


pelaku pembakar lahan.

 Publikasi/Opini melalui media massa.

 Pembuatan sekat kanal (canal blocking).

 Penciptaan teknologi tertentu untuk mendukung upaya


pencegahan karhutla.
Aspek Mitigasi

Pendataan dan pencatatan.


Patroli Rutin.
Mendorong keterlibatan masyarakat dalam organisasi Desa
Peduli Api.
Aspek Kesiapsiagaan
 Menetapkan SK Gubernur tentang penetapan Satgas
 Pelaksanaan rapat-rapat rutin satgas umumnya membahas soal kesiapsiagaan antisipasi api
di musim kemarau.
 Melakukan upaya sinkronisasi program kerja satgas dengan lembaga lain yang ada dalam
kesatuan satgas
 Pelaksanaan rapat koordinasi dengan unsur lain di luar satgas seperti dengan unsur
pemerintahan kabupaten/kota, perusahaan, kelompok masyarakat, TRGD dan BRG,
membahas tentang peran serta semua pihak dalam menangani ancaman bencana karhutla
yang akan terjadi ataupun yang sedang berlangsung
 Koordinasi dengan Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) dan Badan Restorasi Gambut
(BRG)
 Pembentukan posko-posko penanganan karhutla
 Pembangunan sumur-sumur bor sebagai sumber air untuk pemadaman api
 Pelengkapan sarana prasarana mengatasi karhutla.
Peran Perawat
Di Bencana Non Alam
Peran Perawat Pada Pandemi Covid-19
Keterlibatan perawat yang berada di garis depan dalam menangani pasien
Covid-19 harus memiliki pengetahuan dan keterampilan pencegahan
danpengendalian infeksi yang tepat, serta perawat harus update perkembangan
Covid-19.
• Perawat memiliki peran sebagai caregiver yang merupakan peran utama
dimana perawat akan terlibat aktif selama 24 jam dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien.

• Perawat juga berperan sebagai edukator yang bertugas memberikan


pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjalani isolasi, keluarga, dan
masyarakat umum.

• Peran perawat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sangat


diperlukan karena bisa membuat orang yang diberi edukasi mengerti dengan
informasi yang disampaikan. KIE yang dimaksudkan adalah komunikasi risiko
pemberdayaan masyarakat (KRPM). KPRM merupakan komponen penting
yang tidak terpisahkan dalam penanggulangan tanggap darurat kesehatan
Name Here baik secara lokal, nasional, maupun internasional.
masyarakat,
Peran Perawat Pada Kecelakaan Kerja
Manager
Case Manager
Perawat kesehatan kerja mengorganisasi tim
Perawat kesehatan kerja diwajibkan memiliki
kesehatan secara internal dalam kegiatan
pengetahuan yang adekuat serta bertindak
sehari-hari.
cepat untuk menangani sebuah kecelakaan
kerja, khususnya pada pertolongan pertama.
Profesional Regulator
Perawat kesehatan kerja yang professional
Clinical Practitioner
memahami regulasi dan undang-undang
Perawat kesehatan kerja berfokus pada
terkait kesehatan dan keselamatan,
langkah primer untuk pencegahan cedera dan
manajemen risiko, dan pengendalian bahaya
penyakit.
kesehatan ditempat kerja.
Health Surveyor
Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan
Perawat kesehatan kerja melakukan prosedur
Perawat kesehatan kerja berperan
pengawasan kesehatan kepada karyawan
memberikan pendidikan kesehatan pada
secara rutin, memberikan penilaian kesehatan
pekerja berupa program pelatihan yang
berkala, dan Here
Name mengevaluasi hasil screening
dikembangkan secara khusus oleh perawat
kesehatan yang berisiko.
kesehatan kerja.
Peran Perawat Pada Kebakaran Hutan

Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan


dalam penanggulangan ancaman kebakaran untuk tiap fasenya
(preimpact, impact, postimpact)

Misalnya mengenali instruksi ancaman bahaya kebakaran dengan


mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan saat fase emergency
(makanan, air,obat obatan, pakaian dan selimut, serta tenda) dan
mengikuti pelatihan penanganan pertama korban bencana

Perawat ikut terlibat bersama berbagai dinas pemerintahan,


organisasi lingkungan, palang merah nasional maupun lembaga
lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhandan
simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana seperti
kebakaran kepada masyarakat

Name Here
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai