Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhamad Adi Irawan

Prodi : Ilmu Hadist


Dosen Pengampu : M. Heri Tohari, M.P.I
Tugas : Resume Novel Gadis Garut

Abdullah Adalah seorang yang berasal dari Yaman, dia menempuh perjalanan ke
Garut. Dia sangat senang dengan kota garut karena pemandangan yang indah dan banyak
Gadis yang cantik, terutama ketika melihat si neng. Di Garut ia di pertemukan dengan
seorang Gadis yang fasih dalam bahasa Arab dan tidak bisa berbahasa Sunda, tanpa di
sadari bahwa perempuan itu adalah Jodoh Abdullah.

Abdullah dan neng, atau Ipah di pertemukan di Tarogong saat Abdullah sedang
asik melihat pemandangan. Faktor yang menyebabkan Abdullah dan eng Ipah berjodoh
karena Abdullah sering nongkrong di warung kopi milik Rosida, Abdullah sering
menanyakan tentang Ipah kepada Rosidah. Jadi Abdullah banyak mengegtahui tentang
Ipah atau si neng.
Abdullah pun meminta bantuan kepada Rosidah agar ia membantunya untuk lebih
mengenal Ipah dan keluarganya.

Pertama-tamanya Rosidah menlak untuk mebantu dan ia marah karena ia ikhlas


dalam membantu Abdullah, Abdullah pun berterima kasih kepada Rasidah karena
Rasidah mau membantunya.
Abdullah sering melamunkan saat pertemuannya dengan Neng, setiap kali ia
melakukan kegiatan sehari-hari dia sela tersirat di dalam pikiranya akan si neng, bahkan
pembantunya pun merasa khawatir dengan keseharian Abdullah yang selalu melamun-
lamun. Pembantunya yang bernama Sitrun menannyakan keadaannya yang setiap hari
melamun. Pembantunya kadanng bertanya pada dirinya snediri apakan tuan Abdullah
baik-baik saja atau tidak, karena pembantunya merasa aneh dengan tingkahnya yang
sekarang-sekarang. Abdullah menerima surat daari saudaranya bahwa ada yang
mnjelekkan nama menjadi burukn namun pada saat itu juaga ia membalas surat itu
kepada saudaranya.

Singkat cerita neng katanya akan di jodohkan dengan Van Ridijk oleh Haji
Mukhti, awlnya Pak Haji Mukhti tidak setuju karena neng tidak mepunyai seorang ayah
tapi, akhirnya pak Mukhti pun setuju.

Ketika mendengar hal itu neng pun ingin pergi dari rumah karena ia tidak mau di
jodohkan dengan pria yang berasal dari Erofa itu. Neng pun berniat agar Pak Haji Mukhti
mengagumi dirinya dengan melakukan suatu hal agar ia tidak jadi nikah dengan si Van
Ridijk.

Pak haji mukhtar membela neng karena neng dihina oleh istrinya, namun ketika
Rusna dan Minah hendak memisahkanya seraya mereka dimarahi oleh Pak Haji Mukhti
mereka semua pun di periksa oleh pak haji mukhti karena takut sekongkol.
Dan ketika itulah pengorbanan cinta mereka, yang mana pada waktu itu neng pun
dantang kerumah Abdullah dan pada waktu Abdullah sedang tidak ada disana dan neng
hendak meminta kartu nama tuianya dari nyonya tersebut. Ketika ia bertemu dengan
Abdullah neng menceritakan semua yang dialaminya dan Abdullah mengagumi
kecedasanya dan pada Akhirnya merekapun menikah di sela-sela kebahagian yang
mereka rasakan sebeleum melaksanakan perneikahan mereka, neng terlebih dahulu
menyelesaikan masa idahnya dan setelah selesai masa idah nya merekapun menikah.

Garut sendiri adalah sebuah kota di Priangan, yang terletak di Pulau Jawa, salah
satu pulau di Kepulauan Asia Pasifik. Seandainya Pulau Jawa yang dianugerahi oleh
Allah tanah yang subur dan pemandangan yang indah, kita umpamakan seikat cincin
zamrud, maka Garut adalah pusat dari cincin itu yang merupakan permata yang tiada
bandingnya. Garut terletak di sebuah bukit, ketinggiannya 2336 kaki dari permukaan laut,
sedangkan jaraknya dari Betawi sekitar 253 km dan dapat ditempuh dengan kereta api
selama kurang lebih tujuh setengah jam (di masa itu— pen.). Ada kereta api khusus yang
menuju Garut dari Stasiun Cibatu yang merupakan stasiun terbesar kedua untuk kereta
api ekspres yang berangkat dari Bandung ke Surabaya.

Pulau Jawa mempunyai keistimewaan dibandingkan pulau-pulau lain dengan hasil


buminya yang melimpah, tanahnya yang subur, dan pemandangan alamnya yang indah,
terutama Garut. Sedangkan daerah Priangan dibandingkan daerah-daerah lain di Pulau
Jawa mempunyai keistimewaan lagi karena semua yang ada di sana menarik perhatian
dan menyejukkan pandangan. Bukit-bukitnya, lembah-lembahnya, dan dataran-
datarannya bagai ditutupi kain sutera hijau yang ditenun oleh tangan-tangan alam.

Jika Anda naik kereta api dari Surabaya menuju Bandung, maka pada waktu siang
hari Anda akan merasakan sulitnya perjalanan disebabkan penuh sesaknya para
penumpang, buruknya tingkah laku sebagian mereka, udara panas yang menyiksa, dan
kurangnya pandangan yang menyejukkan mata dan sebagainya. Sehingga, terkadang
Anda membayangkan seolah-olah sedang berada di sebuah penjara yang bergerak. Tetapi
jika kereta telah sampai di stasiun Banjar yang merupakan stasiun pertama di daerah
Priangan, Anda akan merasa seolah-olah pindah dari satu alam ke alam yang lain.
Lihatlah ke luar jendela….! Anda akan saksikan dataran yang luas yang diliputi
hamparan hijau, dikelilingi bukit-bukit yang tinggi dan ditutupi rerumputan yang dapat
menenangkan hati dan menghilangkan kegundahan. Semua yang Anda lihat dapat
menyejukkan pandangan. Kereta api bergerak naik di kaki-kaki perbukitan yang hijau
sampai ke puncak-puncaknya. Pemandangan itu semakin jelas terlihat dan tampak dalam
bentuknya yang paling indah, dengan warna yang jarang ditemui dan dengan tampilan
yang sungguh mempesona.

Di Stasiun Banjar dan di stasiun-stasiun sesudahnya, para penumpang dari daerah


tersebut naik dengan tertib, dengan penampilan yang baik dan pakaian yang bersih. Anda
akan kagum dengan akhlak mereka yang lembut, penuh sopan santun terhadap teman
duduknya, dan sangat menghormati orang yang berbicara dengannya. Anda pun akan
merasa bahwa berbincang-bincang dengan mereka itu tidak kurang asyiknya
dibandingkan menikmati pemandangan-pemandangan indah yang Anda saksikan.
Jika sebelumnya Anda selalu menghitung waktu dari menit ke menit dan ingin
seandainya saja kereta itu mempunyai sayap dan dapat membawa Anda terbang sampai
ke Bandung agar Anda bebas dari kesulitan-kesulitan yang dirasakan, maka sekarang
waktu terasa berlalu begitu cepat. Waktu sejam Anda rasakan seolah-olah hanya beberapa
menit saja. Anda ingin agar kereta berjalan lambat-lambat saja di antara bukit-bukit dan
dataran-dataran itu.

Jika sebelumnya Anda merasa lesu dan letih karena terlalu lama duduk di bangku
kereta, maka sekarang Anda merasa bahwa duduk di bangku itu akan sangat
menyenangkan tanpa perasaan tersiksa. Setiap kali kereta berhenti dan Anda butuh
makanan, Anda dapat memanggil pedagang yang mana saja yang Anda sukai. Anda dapat
membeli apa pun yang Anda senangi. Anda akan melihat tempat-tempat makanan yang
bersih dan rupa-rupa makanan yang membangkitkan selera. Para pedagangnya tampak
bersih dan sangat lemah lembut. Tingkah laku mereka terhadap pembeli pun baik sekali.
Kesimpulannya, semua yang Anda tidak sukai di dalam kereta sepanjang perjalanan dari
Surabaya ke Banjar sekarang berubah menjadi Anda sukai. Hal itu tidak lain karena Anda
sekarang sudah berada di daerah Priangan dan kebanyakan orang yang Anda ajak bicara
adalah orang-orang Sunda. Sebelum jam enam sore, pemeriksa karcis melewati seluruh
gerbong dan mengingatkan para penumpang bahwa mereka yang memegang karcis ke
Garut agar bersiap-siap pindah ke kereta lain di Stasiun Cibatu. Pada jam enam kereta
berhenti di stasiun tersebut. Para penumpang yang hendak ke Garut pindah ke kereta
khusus yang biasanya telah menunggu mereka di stasiun itu. Sejam setelah itu yakni pada
jam tujuh, kereta sampai di Stasiun Garut. Daerah inilah tempat terjadinya sebagian besar
kejadian dalam kisah ini.

Garut bukanlah daerah perdagangan, melainkan daerah yang banyak tempat


rekreasinya. Karena itu di sana banyak dibangun tempat-tempat penginapan yang besar
dan rumah makan-rumah makan yang teratur rapi yang menyediakan semua yang dapat
menyenangkan para wisatawan dan dapat memenuhi cita rasa mereka. Kebanyakan orang
Eropa yang menetap di Garut adalah para wisatawan dan orang-orang yang ingin
menikmati udaranya yang sejuk. Mereka adalah orang-orang kaya atau orang-orang yang
mempunyai kedudukan yang tinggi dalam pekerjaannya. Jika dilihat ketinggiannya dari
permukaan laut, daerah Garut pantas berudara dingin. Terkadang udara terasa begitu
dingin sehingga orang-orang sengaja mandi dengan air panas alami di daerah Cipanas.
Daerah ini terletak di lereng gunung berapi. Dari situlah memancar sumber air panas
yang terkadang panasnya mencapai 36 derajat. Di Garut terdapat daerah-daerah wisata
seperti Situ Bagendit, Sanatorium, dan lain-lainnya yang semuanya dikelilingi oleh
pemandangan alam yang menakjubkan. Alam daerah tersebut, daerah kota Garut dan
sekitarnya, memang mempunyai kelebihan dengan keindahannya yang memikat.

Bila Anda berkeliling kota, Anda akan saksikan rumah-rumah yang indah dan jalan-jalan
yang bersih. Orang-orang dari berbagai bangsa merasa bahagia. Terlihat tanda-tanda
kegembiraan di wajah mereka. Sedangkan para penduduk asli, baik laki-laki maupun
perempuannya merupakan gambaran dari perasaan yang lembut dan halus.
Jika Anda berjalan-jalan keliling kota, Anda akan melihat pemandangan-pemandangan
yang Allah jadikan dapat menghibur hati yang sedang sedih dan jiwa yang sedang
berduka. Anda akan lupa dengan kesedihan dan kesusahan Anda. Saat Anda berada di
daerah itu terasa seolah-olah diri Anda sedang berada di alam yang lain dari alam tempat
hidup Anda. Anda berada di suatu alam di mana teman Anda adalah pemandangan yang
indah dan kawan bicara Anda adalah alam yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai