Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS CERITA RAKYAT YANG MENGANDUNG NILAI-

NILAI KEARIFAN LOKAL


"LEGENDA SAMPURAGA"
CERITA RAKYAT DARI SUMATERA UTARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : NENG FAIZATUL UMMAH
NO : 18
KELAS : 12 IPS 3

SMA NEGERI 2 GRABAG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr.wb.
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelsaikan tugas laporan
analisis cerita rakyat ini dengan lancar.
Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibu Rahayu Ari P.Spd. selaku guru
mapel sosiologi dan orang tua saya serta teman-teman yang telah mendukung saya.
Saya mohon maaf jika masih banyak kekurangan didalam laporan ini,saya juga
menerima saran dari pembaca agar kedepannya dapat membuat laporan yang lebih baik
lagi.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Grabag,10 Januari 2020

Neng Faizatul Ummah

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

LEGENDA SAMPURAGA ............................................................................................. 1

1. Ringkasan Cerita Rakyat ........................................................................................... 1

2. Hasil Analisis ............................................................................................................ 2

3. Perubahan sosial dalam cerita rakyat Legenda Sampuraga ...................................... 2

4. Kesimpulan ............................................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 4

iii
LEGENDA SAMPURAGA

1. Ringkasan Cerita Rakyat


Salah satu cerita yang diwariskan secara turun temurun di Mandailing adalah
cerita ataupun “Legenda Sampuraga”. Dahulu, Sampuraga dan ibunya tinggal di tempat
daerah Padang Bolak. Keadaan sangat miskin di tempat ini, sehingga menyebabkan
Sampuraga berkeinginan untuk mengubah kehidupannya. Dia tidak ingin pekerjaannya
hanya mencari kayu bakar setiap harinya. Ia ingin menjadi pemuda yang membayangkan
masa depan yang cerah. Kemudian ia berniat untuk merantau dan mohon izin pada ibunya
yang sudah sangat tua. Sampuraga meninggalkan orang tuanya dengan linangan air mata.
Dia berjanji akan membantu keadaan ibunya apabila telah berhasil kelak. Ibunya
kelihatan begitu sedih, karena Sampuraga adalah putra satu-satunya yang dimilikinya. Ia
melepas kepergian putranya dengan tetesan air mata.
Sampuraga terus melanjutkan petualangannya dengan kelelahan yang terus
menerus. Setelah beberapa lama sampailah ia ke Pidelhi (sekarang pidoli), dan berdiam
di sana untuk beberapa waktu. Kemudian dilanjutkannya perjalanannya ke Desa
Sirambas. Pada waktu itu, Sirambas dipimpin oleh seorang raja yang bernama Silanjang
(Kerajaan Silancang). Di tempat ini, Sampuraga bekerja keras, yang merupakan
kebiasaannya sejak masa kanak-kanak. Raja pun tertarik, dan ingin menjodohkannya
pada putrinya. Tentu saja Sampuraga sangat senang setelah mengetahui hal ini. Raja
bermaksud membuat pesta besar, semua raja di sekitar Mandailing diundang. Sementara
ibunya sangat rindu pada putranya. Sampuraga telah tumbuh menjadi dewasa dengan
begitu banyak perubahan. Dia tidak lagi seorang yang miskin seperti dahulu. Dia adalah
lelaki yang kaya raya dan menjadi seorang raja.
Ketika upacara perkawinan tiba, ibunya datang ke pesta itu berharap dapat
berjumpa dengan putranya secepatnya. Tetapi yang terjadi kemudiian adalah Sampuraga

1
tidak mengakui kalau itu adalah ibunya. Dia malu kepada istrinya karena ibunya kelihatan
sangat tua renta dan miskin. Dia menyuruh ibunya untuk pergi dari tempat itu. Sampuraga
berkata, “Hei orang tua, kamu bukan ibu kandungku! Ibuku telah lama meninggal dunia.
Pergi!!!” Sampuraga tidak peduli dengan kesedihan dan penderitaan ibunya. Ibunya pun
pergi sambil memohon dan berdo’a kepada Allah SWT. Sampuraga dikutuk oleh ibunya,
dan kedurhakaannya tidak lain adalah disebabkan oleh kekayaannya. Ibunya memeras air
susunya, Sampuraga lupa bahwa ia pernah disusui oleh ibunya. Atas kehendak Allah
SWT, datanglah badai secara tiba-tiba. Di sekitar tempat istana, terjadi banjir, dan istana
tersebut dihempas oleh air. Sampuraga tenggelam, dan tempat itu menjadi Sumur Air
Panas. Itulah yang dikenal dengan Air Panas Sampuraga di Desa Sirambas.

2. Hasil Analisis
Nilai-Nilai Kearifan Lokal yang terkandung didalam cerita rakyat yang digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah akibat perubahan sosial:
1.Nilai ekonomi:seseorang yang bekerja keras meskipun harus merantau dan jauh
dari orang yang sangat disayangi .Meskipun hidup susah tetapi tetep bekerja keras
untuk bertahan hidup
2.Nilai Sosial:seorang anak yang tidak mengakui ibu kandungnya sendiri
dihadapan orang lain karena malu dengan kondisi fisik ibunya yang sudah tua
renta dan miskin
3.Nilai sabar:Terlihat ketika ibunya selalu sabar dan tabah menghadapi cobaan
dalam hidupnya seperti ketika ditinggal anak yang disayang merantau dan
anaknya tidak mengakuinya bahwa itu ibu kandungnya
4.Nilai budaya:didaerah pedalaman Sumatera Utara sangat menarik wisatawan
karena memiliki banyak suku.Tidak hanya itu sumatera utara juga memiliki baju
adat,tarian adat,rumah adat,alat musik,senjata adat dll.
5.Nilai moral:sebagai anak tidak boleh durhaka kepada orang tuanya, selalu
hormat dan patuh kepada orang tuanya.
3. Perubahan sosial dalam cerita rakyat Legenda Sampuraga
Nilai sosial dahulu yaitu membandingkan penampilan antara ibu dan anak pada
zaman sekarang sudah berkurang karena sekarang zaman modern,hampir semua orang
sudah mempelajari dunia mode,dan mengerti cara berpenampilan era modern.Dahulu
kala zaman belum berkembang mode,hanya sebagian saja yang sudah.Jadi perbandingan
nilai-nilai dalam cerita yaitu nilai sosial.

2
4. Kesimpulan
Dari cerita legenda sampuraga tersebut kita dapat mengetahui jika ada seorang
pemuda yang bernama sampuraga dan ibunya yang hidup didesa dengan keadaan miskin
dan hidup sangat sederhana.Tetapi sampuraga ingin mengubah nasib hidupnya dengan
merantau keluar kota.Kemudian sampuraga bertemu dengan seorang raja yang bernama
silanjang dari kerajaan silancang yang berada didesa sirambas.Lalu raja silanjang
menginginkan sampuraga untuk menjadi istri dari anaknya.Penawaran diterima oleh
sampuraga dan akhirnya sampuraga menikah dengan putrinya raja silanjang.Pada saat
pernikahan itu ibunya sampuraga datang ke pernikahan sampuraga,tetapi ditolak mentah-
mentah oleh sampuraga karena sampuraga merasa malu mempunyai ibu yang sudah tua
dan miskin.Sampuraga tidak mau mengakui bahwa itu ibunya.Ibunya sangat sakit hati
karena tidak diakui oleh sampuraga.Kemudian ibunya mengutuk karena sampuraga
durhaka terhadap ibunya.Lalu ibunya memeras air susunya kemudian datanglah badai
dan hujan deras setelah itu sampuraga tenggelam dan menjadi sumur air panas.Itulah
yang dikenal dengan Air Panas Sampuraga didesa Sirambas.

3
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampuraga
www.madina.go.id [1]
www.depdagri.go.id [2]

Anda mungkin juga menyukai