Anda di halaman 1dari 2

Memilih jurusan kuliah bukan merupakan perkara yang mudah.

Beberapa mungkin sudah


mempersiapkan dari jauh hari, sedangkan yang lain masih belum mengetahui tentang gambaran
jurusan yang nantinya akan dipilih. Keputusan pemilihan jurusan dipengaruhi berbagai pihak
misalnya teman-teman, orang tua, dan masyarakat. Mahasiswa yang merasa salah jurusan tidak
semuanya mempunyai prestasi buruk. Bisa juga mereka memiliki prestasi yang cukup baik,
namun mereka merasa bahwa prestasinya tidak layak didapatkan karena mereka merasa ini
hanya sebuah keberuntungan. Salah satu dari kalangan akademis yang rentan terhadap tekanan
psikis merupakan mahasiswa baru. Tekanan muncul disebabkan adanya perubahan lingkungan
dan peran mereka di akademis. Pada saat mahasiswa baru tersebut merasa ragu terhadap
kemampuan dirinya, hal ini akan memicu suatu perasaan bersalah terhadap keberhasilan yang
telah diraih (P. R. Clance and Imes 1978). Perasaan bersalah ini dikenal sebagai impostor
syndrome.
Impostor syndrome adalah perasaan bersalah akan keberhasilan, kurangnya penerimaan
terhadap keberhasilan, ketakutan evaluasi, perasaan tidak berharga dan perasaan
ketidakmampuan pada pendidikan (P. Clance and Imes 1978). Dr. Maria Klawe seorang
presiden Harvey Mudd College California merasa dirinya seorang penderita Impostor. Setiap
Dr. Maria Klawe dipromosikan untuk suatu jabatan beliau tidak nyaman, karena merasa bukan
yang ahli di posisi tersebut. melakukan survey pada mahasiswa baru di collegenya. Setiap awal
tahun ajaran baru, Dr. Maria Klawe mengadakan pertemuan dengan seluruh siswa baru dan
menanyakan apakah mereka merasa bahwa diterimanya mereka di Harvey Mudd College karena
ada kesalahan dalam panitia penerimaan? Setengah dari siswa itu mengangkat tangannya. Saat
mahasiswa baru menghadapi tantangan di semester pertamanya, mereka merasa ragu apakah
mereka sepandai siswa lainnya? Dan mereka khawatir suatu saat teman-temannya akan
mengetahui kebodohannya. Perasaan seperti ini disebut sebagai Impostor Syndrome (Klawe
2018).
Impostor syndrome dapat muncul dari keterlibatan keluarga terutama orangtua pada saat
pertimbangan akan memilih jurusan yang akan ditempuh. Terdapat empat karakteristik umum
dari keluarga yang berkontribusi terhadap Impostor Syndrome, yaitu orang tua membandingkan
bakat masing-masing anggota keluarga, mereka menanamkan persepsi tentang pentingnya
kemampuan intelektual dan keberhasilan, orang tua membandingkan prestasi anak yang satu
dengan anak lainnya serta orang tua kurang memberikan feed back positif terhadap keberhasilan
anak (Sakulku and Alexander 2011). Konsultan perguruan tinggi Lynn O'Shaughnessy (NBC
News, 2013) mengatakan tidak sesuai, sering mendengar bahwa keluarga tetap bersikeras
mengatur jurusan kuliah yang dengan minat atau kemampuan anaknya.
Penelitian (Gardner et al. 2019) dan (Ati et al. 2015) menyatakan bahwa sindrom impostor ini
kebanyakan berada dikalangan mahasiswa, yang membuat mahasiswa memiliki rasa bersaing
dan berdampak signifikan terhadap mahasiswa dalam menentukan jurusan akuntansi. Banyak
yang mulai merasa ditipu karena mereka bertemu dengan sekelompok besar siswa lain yang
dapat bermain di level yang sama, sehingga semakin sulit untuk melihat diri mereka sebagai
salah satu siswa "terbaik" di kelas mereka. Impostor syndrome ini juga memiliki dampak atau
pengaruh terhadap pilihan mahasiswa. Sedangkan pada penelitian (Enget, Garcia, and Webinger
2020), menunjukkan bahwa sindrom impostor tidak berdampak signifikan bagi mahasiswa untuk
menentukan akuntansi dikarenakan mahasiswa memilih jurusan akuntansi berdasarkan atas
keinginannya dan melihat faktor- faktor lain yang menguntungkan apabila memilih jurusan
akuntansi
Berdasarkan penelitian yang telah disebutkan terdapat perbedaan hasil. Maka dari itu diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai apakah impostor syndrome memengaruhi mahasiswa dalam
memilih jurusan akuntansi dan juga berdasarkan saran penelitian selanjutnya oleh (Enget,
Garcia, and Webinger 2020) untuk mempertimbangkan faktor penentu mahasiswa dalam
memilih jurusan seperti pertimbangan keluarga. Sehingga penulis mengangkat judul Peran
Impostor Syndrome Dan Pertimbangan Keluarga Dalam Memengaruhi Pemilihan Jurusan
Pendidikan Akuntansi Pada Mahasiswa Baru Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai