BAB I
PENDAHULUAN
bangsa dan diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Selain itu pendidik juga dapat menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang
damai, tertib dan teratur. Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai
pendidikan karakter.
akhir ini, hal ini berkaitan dengan perkembangan arus globalisasi, kemajuan
teknologi dan informasi serta bergesernya nilai dan norma yang ada dalam
penyimpangan perilaku. Kenakalan remaja pada saat ini, seperti yang banyak
diberitakan diberbagai media, juga yang kita jumpai, banyak anak remaja dan
anak di bawah umur sudah mengenal rokok, narkoba, seks bebas, tawuran,
pencurian, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya yang menyimpang dari
UUSPN di atas, intinya adalah peningkatan iman dan takwa serta pembinaan atau
karakter peserta didik membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan harus
tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan atau implementasi dan
karakter dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas,
satunya terdapat pada QS. Luqman (31) ayat 13 sampai 19, sebagai berikut:
َو ِإْذ َقاَلُلْقَٰم ُنٱِلْبِنِهۦَو ُهَو َيِع ُظ ۥُهَٰي ُبَنَّىاَل ُتْش ِرْك ِبٱلَّلِۖه ِإَّنٱلِّش ْر َك َلُظْلٌمَعِظ يٌم. . .
َۚك
َو ٱْقِص ْد ِفىَم ْش ِيَك َو ٱْغ ُضْض ِم نَص ْو ِت ِإَّنَأنَك َر ٱَأْلْص َٰو ِتَلَص ْو ُتٱْلَح ِم يِر. . .
Terjemah:
sebagai berikut:
materi pendidikan tentang keimanan atau akidah yang kokoh dan akhlak
yang mulia.
6. Metode.6
MTs. Negeri 1 Banggai Laut adalah salah satu lembaga pendidikan yang
Laut dalam pola kehidupan sehari-hari. Salah satu kebiasaan di kalangan peserta
didik di MTs. Negeri 1 Banggai Laut, misalnya kebiasaan hidup mereka mulai
5
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Terjemahan dan Tajwid, (Bandung: Creative Media
Corp, 2014), h. 405-406
6
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 203-204
5
meniru budaya barat. Hal ini menyebabkan banyak perilaku amoral yang
seharusnya tidak terjadi dikalangan mereka. Sehingga mereka tidak optimal dalam
dan budi pekerti menurun drastis, seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi.
MTs. Negeri 1 Banggai Laut Provinsi Sulawesi tengah pada tanggal 15-16
penanaman nilai karakter pada peserta didik MTs. Negeri 1 Banggai Laut.
Misalnya masih ada saja ketidak jujuran yang terjadi, baik itu ketika ulangan
berlangsung, bahkan juga ketika ada salah satu temannya yang kehilangan uang
saku, kurangnya rasa hormat pada guru, dan juga mereka saling mengolok-olok
atau bertutur kata yang kasar secara berlebihan sehingga berakibat dapat
S.Pd.I selaku guru Akidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam, peserta
didik yang demikian mencapai 50% dari keseluruhan peserta didik di MTs. Negeri
1 Banggai Laut.7
tergantung pada akhlak, artinya tidak ada kehidupan tanpa akhlak. Itulah sebabnya
karakter menjadi perhatian dalam kehidupan manusia. Para pendidik harus selalu
7
Saprudin Jawana, Guru Akidah Akhlak MTs. Negeri 1 Banggai Laut, Wawancara di
Lingkungan Madrasah oada Tanggal 15 Desember 2021
6
1. Rumusan Masalah
Laut?
2. Batasan Masalah
gambaran yang jelas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang
Negeri 1 Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah. Maka dalam hal ini, peneliti
1. Tujuan Penelitian
7
Banggai Laut.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademis
b. Manfaat praktis
Diharapkan dalam penulisan ini dapat memberikan hasil dan manfaat bagi
3) Sebagai sarana untuk penulis dan peneliti lain yang akan melakukan penelitian
D. Hipotesis Penelitian
8
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
1. Pengertian Judul
Peserta Didik di MTs. Negeri 1 Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah” dengan
begitu, kata yang perlu di definisikan agar tidak terjadi kesalah pahaman sebagai
berikut:
a. Pengaruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan daya yang
ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
cara, perbuatan mendidik atau proses mengubah sikap dan tata laku seseorang
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 99
9
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
d. Akhlak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu budi pekerti atau
kelakuan.
e. Peserta Didik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu murid atau
2. Definisi Operasional
Banggai Laut yaitu reaksi yang timbul dari proses pembinaan dan bimbingan
9
Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Jakarta:
Kencana, 2016), h. 60
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Didik kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Kabupaten Pinrang”. Penelitian ini
Islam sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan berfokus pada Pendidikan
keluarga memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap karakter anak.
10
Nurhudayana, Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak
Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Kabupaten Pinnrang,Vol. 17,Jurnal
Pendidikan Islam ,2019, h. 57-70
11
Hal tersebut dapat dilihat dari koefesien korelasi yang ditemukann sebesar 0,6664
pendidikan karakter.
B. Landasan Teori
1. Pendidikan Karakter
baik.12
Secara etimologis, kata karakter berasal dari bahasa Latin kharakter atau
memahami karakter sama dengan kepribadian, yaitu ciri atau karakteristik, gaya,
sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
11
Zakiah Daradjat, Hubungan antara Lingkungan Keluarga dengan Pembentukan
Karakter Anak Murid Kelas V SDN No. 196 Bontomajannang Kecamatan Galesong Utara
Kabupaten Takalar, Skripsi, (Makassar: Universitas Muhamadiyah Makassar, 2021)
12
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
(Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 2
13
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Amzah, 2019), h. 19-20
12
khas yang dimilki suatu benda atau individu (manusia). Ciri khas tersebut adalah
asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan
merespon sesuatu.14
didorong dan diberdayakan melalui keteladanan, kajian (sejarah dan biografi para
bijak dan pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal untuk
loving the good (mmencintai kebaikan), dan acting the good (melakukan
kebaikan), yaitu proses pendidikan yang melibatan tiga ranah, pengetahuan moral,
perasaan moral dan tindakan moral. Tanpa melibatkan ketiga ranah tersebut
pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
14
Amirullah Syarbini, Op Cit, h.28-29
15
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Op Cit, h 45
16
Amirullah Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga: Revitalisasi Peran
Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Gramedia,
2014), h. 13
13
lingkungannya.
dasar agar berhati baik, dan berperilaku baik, memperkuat dan membangun
peserta didik dikelola dengan menanamkan nilai-nilai religius dan nilai-nilai yang
positif. Nilai itu perlu ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata
pelajaran. Oleh karena itu, perlu disiplin sejumlah nilai utama sebagai pangkal
tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. 18 Dari penjelasan di atas peneliti dapat
budaya, dan tujuan pendidikan nasional, tersebut adalah religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
17
Daryanto dan Suryatri Darmiatun, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013), h. 45
18
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Op Cit, h. 39
14
cinta damai, gemar membaca, peduli lingungan, peduli sosial dan tanggung
1) Religius, ialah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
3) Toleransi, ialah sikap dan tindakan yang enghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4) Disiplin, ialah tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
dengansebaik-baiknya.
6) Kreatif, ialah berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
7) Mandiri, ialah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
8) Demokratis, ialah cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama
19
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung:
Rosdakarya, 2019), h. 52
15
9) Rasa ingin tahu, ialah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
10) Semangat kebangsaan, ialah cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
kelompoknya.
11) Cinta tanah air, ialah cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
12) Menghargai prestasi, ialah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
14) Cinta damai, ialah sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang
16) Peduli ingkungan, ialah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
17) Peduli sosial, ialah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
18) Tanggung jawab, ialah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, baik terhadap diri
yaitu ikhlas, rela, tabah, kejujuran, keadilan, saling menyayangi, saling mencintai,
yang tepat sehingga tujuan dapat tercapai. Begitu juga dalam karakter peserta
didik diperlukan berbagai macam metode karena ada banyak karakter yang perlu
4) Metode cerita, ialah upaya mendidik yang bertumpu pada bahasa, baik lisan
Islam pada anaknya, seperti menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk
disertai keteladanan.
ingin dihargai.22
akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan yang memiliki arti perangai (as-sajiyah) yang berarti
(al-‘adat) yang berarti peradaban yang baik (al-muru’ah) dan agama (ad-diin).
Kata khuluqu juga ada yang menyamakan dengan kesusilaan, sopan santun, serta
gambaran sifat batin dan lahiriah manusia. Sedangkan secara terminologi akhlak
22
Amirulloh Syarbini, Op Cit, h. 59-73
23
Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012), h. 72
18
pertimbangan.24
Dari berbagai pengertian di atas, tampak saling melengkapi oleh karena itu
kita dapat melihat 5 ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak yaitu:
1) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang,
2) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran.
3) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
Dari uraian di atas penulis dapat mennyimpulkan bahwa akhlak adalah sifat
adalah yang dikehendaki oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah. Sedangkan
24
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),
h. 14
25
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 4-7
19
aklak yang tercela adalah akhlak yang dibenci oleh Allah sebagaimana akhlak
kewajiban individual setiap muslim. Selain itu, Ibnu Qayyim juga berpendapat
bahwa, akhlak terpuji adalah ketundukan dan keinginan yang tinggi. Sifat-sifat
tentang bumi yang tunduk dengan ketentuan Allah, ketika air turun menimpanya,
indah. Demikian pula manusia, tatkala diliputi rasa ketundukan kepada Allah,
kemudiian turun taufik dari Allah, ia akan merespon dengan sifat-sifat terpuji.27
perilaku manusia yang baik dan disenangi menurut individu dan sosial, serta
sesuai ajaran yang bersumber dari Allah SWT. adapun contoh akhlak terpuji,
yaitu:
2. Al-haya’ (malu),
4. Al-ikhlas (ikhlas)
5. Ash-shabru (sabar)
26
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Op Cit, h. 199-200
27
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Amzah, 2019), h. 180
20
6. Asy-syukur (syukur)
Secara bahasa, kata madzmumah berasal dari bahasa Arab yang artinya
tercela. Segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan akhlak terpuji disebut
akhlak tercelah. Akhlak tercelah merupakan tingkah laku yang dapat merusak
tercela juga menimbulkan orang lain merasa tidak suka terhadap perbuatan
tersebut.
1. Al-khiyanah (khianat)
2. Al-ghadhab (marah)
3. Al-kadzbu (menipu)
4. Al-ghibah (mengumpat)
5. As-sirqah (mencuri)
28
Ibid, h. 182
29
Ibid, h. 232-233
21
2. Al-haya’ (malu), ialah malu terhadap Allah dan malu kepada diri sendiri di
4. Al-ikhlas (ikhlas), secara bahasa ikhlas bermakna jernih dan bersih dari noda.
Lawan katanya adalah sedih. Shabara shabran dia bersabar dan tidak
bersedih. Sabar adalah mencegah atau menahan diri untuk tidak bersedih,
menahan lisan untuk tidak mengadu, menahan anggota tubuh untuk tidak
30
Said Ali Wahaf al-Qahthani, Panduan Akhlak Mulia sesuai Tuntunan Al-qur’an dan
Sunnah, (Yogyakarta: Pustaka Hati, 2018), h. 111
31
?
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Perspektif Ak-qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007), h. 45
32
Said Ali Wahaf al-Qahthani, Op Cit, h. 58, 56, 401
22
Adapun menurut istilah ialah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada
Bentuk syukur ini ditandai dengan keyakinan hati, bahwa nikmat yang
diperoleh berasal dari Allah bukan selain-Nya. Kemudian diikuti pujian dari
lisan dan tidak menggunakan nikmat tersebut untuk sesuatu yang dibenci oleh
pemberinya.33
7. Al-wafa (menepati janji), dalam ajaran Islam, janji adalah hutang yang harus
dibayar. Apabila kita mengadakan perjanjian pada suatu waktu, kita harus
Allah kita termasuk orang yang bersalah dan berdosa. Menurut Al-Mawardi,
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat dua macam
akhlak yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela, diaman akhlak terpuji adalah
perbuatan atau tingkah laku peserta didik yang sesuai dengan ajaran agama Islam
33
Samsul Munir Amin, Op Cit, h. 201-202
34
Ibid, h. 207
23
faktor penting yang berperan dalam menentukan baik buruknya tingkah laku
perbuatan yang tertuju kepada sesuatu pemuasan dorongan nafsu atau dorongan
2) Nafsu
Nafsu berasal dari bahasa Arab, yaitu nafsun yang artinya niat. Nafsu ialah
keinginan hati yang kuat. Nafsu merupakan kumpulan dari kekuatan amanah dan
sahwat yang ada pada manusia. Menurut Agus Sudjanto nafsu ialah hasrat yang
Adat menurut bahasa ialah aturan yang lazim diikuti sejak dahulu. Biasa
ialah kata dasar yang mendapat imbuhan ke-an, artinya boleh, data atau sering.
Menurut Nasraen, adat itu ialah suatu pandangan hidup yang mempunyai
kerja pikiran, didahului oleh pertimbangan akal dan perencanaan yang matang.
4) Lingkungan
Lingkungan ialah ruang lingkup luar yang berinteraksi dengan insan yang
dapat berwujud benda-benda seperti air, udara, bumi, langit, dan matahari.
mengambil manfaat dan kecerdasan yang divariasi. Adapun jenis dari lingkungan,
sebagai berikut:
karena itu, orang tua harus dapat menjadi contoh suru teladan yang baik
5) Pendidikan
lakunhya sesuai dengan pendidikan yang telah diterima oleh seseorang, baik
pendidikan itu, karena naluri yang terdapat pada seseorang dapat dibangun dengan
baik dan terarah. Oleh karena itu, pendidikan agaa perlu dimanifestasikan melalui
lingkungan keluarga dan pendidikan non formal yang ada pada masyarakat.
C. Kerangka Pikir
perilaku, kejiwaan yang berorientasi pada keagamaan. Oleh karena itu, dalam
karakter religiusitas siswa, dapat digambarkan dalam kerangka pikir penelitian ini
sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
27
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
1. Populasi
Maka populasi yang penulis ambil adalah sejumlah 49 peserta didik di MTs.
28
Negeri 1 Banggai Laut yang terdiri dari kelas VII 13 orang, VIII A 13 orang, VIII
2. Sampling
1. Definisi Operasional
Tabel 3.1
38
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: PT. Midas
Surya, 1989), h. 46
29
Mengahargai prestasia
Gemar membaca
Tanggung jawab
Sesama lingkungan Toleransi
Demokratis
Bersahabat/komunikatif
Cinta damai
Peduli sosial
Peduli lingkungan
Kebangsaan Semangat kebangsaan
Cinta tnah air
2. Akhlak peserta Akhhlak Mahmudah (akhlak Shidqu (jujur)
2. Variabel Penelitian
dua, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan uraian sebagai
berikut:
30
a. Variabel bebas (X), adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi
b. Variabel terikat (Y), adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adala akhlak peserta didik di MTs.
X = Pendidikan karakter
mendapatkan data yang akurat. Selain itu, tanpa teknik pengumpulan data peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diharapkan. Oleh
1. Kuisioner/Angket
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.39
Dalam hal ini peneliti menggunakan angket yang bersifat tertutup yaitu
jawaban dari pertanyaan penulis telah disediakan dan responden hanya memilih
39
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 18-21
31
salah satu jawaban, yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Ini
2. Dokumentasi
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, dan
sebagainya. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi
benda mati.40 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah
besar pengaruh pendidikan karakter dalam keluarga terhadap akhlak peserta didik
di MTs. Negeri 1 Banggai Laut, maka langkah yang dilakukan dengan skala
1) Mengelola setiap jawaban dari angket yang telah disebarkan, memberi skor
2) Pemberian nilai pada angket yang telah disebarkan kepada responden, dengan
untuk jawaban sering, dan skor 4 untuk jawaban selalu. Sementara itu,
pernyataan negatif diberi skor 1 untuk jawaban selalu, skor 2 untuk jawaban
40
Salim dan Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode Pendekatan dan Jenis, (Jakarta:
Kencana, 2019), h. 100
32
sering, skor 3 untuk jawaban kadang-kadang, dan skor 4 untuk jawaban tidak
pernah.41
Tabel 3.2
Skala Likert
Pernyataan 4 3 2 1
Positif
Skor
Pernyataan 1 2 3 4
negatif
jumlah data (N). Ini dapat dibuat dalam formula sebagai berikut:42
Keterangan:
41
Syofian Siregar, Op Cit, h. 6
42
Syafril, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2019), h. 19
33
P : Angket presentase
a. Uji Validasi
dengan Teknik korelasi product moment. Untuk menguji skor butir dengan skor
apabila rhitung > rtable.44 Uji validasi pada penelitian ini menggunakan SPSS.
b. Uji Reliabilitas
43
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 2009), h. 44
44
Supardi, Op. Cit, h.146
34
Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,6 (ἁ ≥ 0.06). uji reliabilitas dalam
klasik. Sebelum melakukan uji hipotesis, maka diperluka uji pesyaratan analisis
terlebih dahulu. Uji persyaratan analisis tersebut meliputi uji normalitas, uji
a. Uji Normalitas
output SPSS terdapat dua jenis hasil data perhitungan yaitu Konglomogrov-
Smirnev. Kriteria pengujian normalitas menurut versi ini, jika nilai p value Sig >
0,05.47
b. Uji Linearitas
Uji linear bertujuan untuk mengetahui bentuk variabel bebas dan variabel
terikat. Hubungan ditunjukan dengan status linear (garis lurus) suatu distribusi
45
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Sukabumi:
Alfabeta, 2013), h. 92
46
Duwi Prayanto, Paham Analisis Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Media Kom,
2010), h. 71
47
Kasmadi dan Nia Siti Sunairah, Op. Cit, h. 117
35
data penelitian. Untuk menentukan data disebut linear, maka mengacu pada
1) Jika nilai probalitas > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara
2) Jika nilai probalitas < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara
c. Uji Homogenitas
membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda
Sig > 0,05. nilai p value Sig merupakan nilai perhitungan hasil pengujian
2. Pengujian Hipotesis
bebas dan variabel terikat. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah
Y= a + bX
Keterangan:
48
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, (Bandung:
Anggota IKAPI, 2012), h. 175
49
Kasmadi dan Nia Siti Sunairah, Op. Cit, h. 118-119
36
hasil regresi tersebut akan diuji menggunakan uji-t dengan derajat kepercayaan
0,05. Adapun kriteri hasil penelitian untuk menguji hipotesis dijelaskan sebagai
berikut:
variabel terikat.
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas terhadap
variabel terikat.
bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefesien determinasi digunakan
pendidikan karakter (X) terhadap akhlak peserta didik (Y) yang merupakan
variabel terikat. Koefisien determinasi (R 2) berkisar antara nol sampai dengan satu
37
BAB IV
ini berubah status menjadi MTs.Negeri Labobo Bangkurung tahun 1997 dalam
SK Keputusan Menteri Agama RI No. 107 Tahun 1997 Tanggal 17 Maret 1997 ,
Labobo Bangkurung tahun 1997, maka pada saat itu Drs Abu S.Bukamo selaku
oleh Yayasan Al Huda Mansalean yang masih Semi Permanen. Dengan jumlah
pegawai / Guru berstatus PNS sejumlah 2 Orang dibantu 11 Orang Guru tenaga
3) Saridin Supu;
4) Rusdin K Bukamo;
5) Abu Bukamo;
6) Wardana Bukamo;
8) Suharto AR.Hamid;
9) Suparto Lamuri;
Madrasah yang yang menjabat pada saat itu adalah Salamudin A. Manan sampai
Mengajar dapat berlangsung di gedung yang sudah menjadi milik sendiri yang
berlokasi di Mansalean Kec. Labobo Kab. Banggai Laut maka pada saat dari
pakai untuk Ruang Kepala Madrasah/ TU/ Dewan Guru adalah bangunan
serbaguna.
dan 3 Pegawai Tata Usaha (KTU.Staf TU) selain itu memiliki 16 Pegawai Non
singkat diatas secara Idealnya masih belum cukup dan perlu penambahan
40
PNS sehingga dapat hasil yang maksimal seperti ada yang diharapkan.
Table 4.1
a. Visi
41
dan Terampil
b. Misi
kegiatan.
eksternal.
Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta
kondisi di madrasah, maka tujuan madrasah yang ingin dicapai pada tahun
1) Mempersiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Allah Tuhan Yang Maha
akademik.
mampu bersaing di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan dunia kerja.
pembelajaran.
terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat, indah, asri, rindang, tertib, aman,
Kependidikan (Tata Usaha) berjjumlah 10 orang, tertera pada tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 4.2
MM Madrasah
Akhlak Kurikulum
Kesiswaan
Mulok
Prakarya
44
Tabel 4.3
ST Thn 2019-2021
Thn 2021-
Data/Keuangan
Tabel 4.4
L P L+P L P L+P
1. PNS 4 - 4 2 1 3
2. Non-PNS 4 7 11 4 3 7
Jumlah 8 7 15 6 4 10
Tabel 4.5
1. S2 1 - 1 - - -
2. S1/A4 7 7 14 3 3 6
46
3. D1/D2/D3 - - - - - -
4. SMA/MA/PGA - - - 3 1 4
5. SMP/MTS - - - - - -
6. SD/MI - - - - - -
Jumlah 8 7 15 6 4 10
Tabel 4.6
1. IV/b - - - - - -
2. IV/a 1 - 1 - - -
3. III/d - - - - - -
4. III/c 1 - 1 - - -
47
5. III/b - - - - - -
6. III/a 2 - 2 1 1 2
7. II/d - - - - - -
8. II/c - - - - - -
9. II/b - - - 1 - 1
Tidak Memiliki 4 7 11 4 3 6
Jumlah 8 7 15 6 4 10
4. Peserta Didik
a) Rombongan Belajar
jumlah kelas sebanyak 4 rombongan belajar yang terdiri dari Kelas VII sebanyak
Tabel 4.7
Rombongan Belajar
A B
48
1. VII 1 - 1
2. VIII 1 1 4
3. IX 1 - 1
Jumlah 3 1 4
peserta didik sebanyak 13 orang dari 13 pendaftar, seperti yang tertera pada tabel
4.8.
Tabel 4.8
No Pelajaran Pendaftaran
L P L+P L P L+P
1. 2018/2019 10 15 25 10 15 25
2. 2019/2020 8 8 16 8 8 16
3. 2020/2021 9 6 15 9 6 15 Online
4. 2021/2022 18 12 29 18 12 29 Online
5. 2022/2023 4 9 13 4 9 13 Online
49
Ket: Sejak T.P 2020/2021 pendaftaran siswa baru melalui jalur Online (Covid 19)
Tabel 4.9
Kelas
No Tahun Jumlah
VII. AB VIII. AB IX. AB
Pelajaran
L P L P L P
1. 2018/2019 11 20 21 22 28 27 129
2. 2019/2020 10 15 11 20 15 17 88
4. 2021/2022 18 12 *8 *9 *9 *8 64
5. 2022/2023 *4 *9 15 10 5 6 49
Pelajaran 2022/2023 sebanyak 49 orang, terdiri dari kelas VII sebanyak 13 orang,
kelas VIII sebanyak 25 orang dan kelas IX sebanyak 11 orang. Rinciannya dapat
Tabel 4.10
50
2022/2023
Jenis Kelamin
No Kelas L P Jumlah
1. VII 4 9 13
2. VIII. A.B 15 10 25
3. IX 5 6 11
Jumlah 24 25 49
Output hasil Ujian Nasional peserta didik MTs. Negeri 1 Banggai Laut
selama 5 (Lima) Tahun terakhir secara kuantitas terpenuhi 100% lulus Ujian
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.11
B. Hasil Penelitian
Data dalam penelitian ini ada dua yaitu data tentang pendidikan karakter
dan adata tentang khlak peserta didik di MTs. Negeri 1 Banggai Laut. Data
Pendidikan karakter dan data akhlak peserta didik berasal dari jawaban peserta
didik yang tertuang dalam setiap pernyataan pada angket yang disebarkan.
Berdasarkan hasil dari jawaban angket peserta didik di dapatkan sebagai berikut:
Tabel 4.12
52
Statistics
X
N Valid 49
Missing 0
Mean 26.55
Median 27.00
Mode 25
Std. Deviation 4.088
Variance 16.711
Range 19
Minimum 15
Maximum 34
Sum 1301
sumber: hasil olahan data SPSS
karakter (X) pada nilai minimum 15 dan nilai maximum 34, median 27,00, modus
25, varians 16,711, dan standar deviasi 4,088. Distribusi Pendidikan karakter (X)
memiliki skor yang diperoleh dari responden (peserta didik) yang valid dengan
responden. Dengan demikian variabel Pendidikan karakter (X) dapat dilihat dalam
distribusi frekuensi Pendidikan karakter (X) memiliki skor dan total diperoleh
pada setiap responden (peserta didik) nilai 31, 32 dan 34 masing-masing memiliki
oleh responden (peserta didik) 49 dan jumlah persen diperoleh 100%. Selanjutnya
setelah data dalam bentuk gambar distribusi frekuensi, Langkah berikutnya adalah
berikut:
54
hasil penelitian adalah 1.301, skor teoritik tertinggi variabel ini tiap responden
0,6647 atau 66,47% dari kriteria yang ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
disebarkan pada peserta didik pada variabel akhlak peserta didik (X), di dapatkan
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Statistics
Y
N Valid 49
Missing 15
Mean 27.20
Median 28.00
Mode 28
Std. Deviation 3.725
Variance 13.874
Range 18
Minimum 17
Maximum 35
Sum 1333
Sumber: hasil olahan data SPSS
atas, didapatkan nilai minimum 17, nilai maximum 35, median 28,00, modus 28,
varians 13,725, dan standar deviasi 3,725. Distribusi akhlak peserta didik (Y)
memilikii skor yang diperoleh dari responden (peserta didik) yang valid dengan
demikian variabel akhlak peserta didik (Y) dapat dilihat dalam bentuk digram
bahwa distribusi frekuensi akhlak peserta didik (Y) memiliki skor dan total
diperoleh pada setiap responden (peserta didik) sebagaia berikut, nilai 17, 18, 21,
2 frekuensi (4,08%), nilai 22, 23, dan 29 memiliki 3 frekuensi (6,12%), nilai 25
(18,36%).
di atas, menunjukan bahwa skor yang diperoleh responden (peserta didik) 49 dan
jumlah persen yang diperoleh adalah 100%. Sekanjutnya setelah data dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi, Langkah berikutnya adalah penyajian data dalam
bentuk histogram. Adapun bentuk histogram pada variabel akhlak peserta didik
Berdasarkan skor total variabel akhlak peserta didik (Y) yang diperoleh
dari hasil penelitian adalah 1.333, skor teoritik tertinggi variabel ini tiap
1.960 = 0,6801 atau 68,01% dari kriteria yang ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa akhlak peserta didik di MTs. Negeri 1 Banggai Laut termasuk kategori
tinggi.
instrument penelitian kemudian uji persyaratan analisis lalu analisis regresi linear
a. Uji Validasi
58
Akhlak peserta didik (Y) pada penelitian ini, yang terdiri dari 10 butir pernyataan
pada setiap variabel, setelah di uji cobakan kepada 30 peserta didik kemudian di
analisis dengan menggunakan uji validasi melalui SPSS terdapat pada lampiran
skripsi ini. Setiap butir pernyataan dinyatakan valid apabila nilai r hitung > rtabel nya.
rtabel dapat dilihat pada tabel r statistic yang terdapat pada lampiran skripsi ini.
Oleh karena itu, nilai rtabel pada N = 30 dengan taraf signifikansi ditetapkan 0,05
Tabel 4.14
Validitas
Tabel 4.15
Validitas
dan akhlak peserta didik (Y) di atas, terlihat bahwa perbandingan antara nilai r hitung
dan rtabel terdapat bahwa nilai rhitung > rtabel. Sehingga semua item pernyataan pada
b. Uji Reliabilitas
60
Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui bahwa data yang di ambil
benar-benar reliabel, yakkni konsisten dan dapat diandalkan. Pada penelitian ini,
dianggap reliabel, apabila koefisien alpha lebih atau sama dengan 0,6. Teknik
Tabel 4.16
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.736 10
Sumber: Hasil olahan data SPSS
Tabel 4.17
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.782 10
Sumber: hasil olahan data SPSS
Cronbach Alpha = 0,736 dan 0,782 > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
61
seluruh item pernyataan penelitian ini telah memenuhi syarat reliabilitas atau
a. Uji Normalitas
dikatakan pengkajian data variabel berdistribusi normal dalam pengujian ini yaitu
Tabel 4.18
0,200,. Maka didapatkann 0,200 > 0,05, dengan demikian dapat dikatakan
b. Uji Linearitas
Untuk menentukan data disebut linear, maka mengacu pada ketentuan, jika
nilai probalitas > α (0,05), maka terdapat hubungan yang linear antara variabel
Tabel 4.19
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Akhlak Between (Combined 600.343 13 46.180 24.633 <,001
Peserta Groups )
Didik * Linearity 557.120 1 557.120 297.169 <,001
Pendidikan Deviation 43.222 12 3.602 1.921 .066
Karakter from
Linearity
Within Groups 65.617 35 1.875
Total 665.959 48
Sumber: hasil olahan data SPSS
dari uji Linearitas dengan Deviation from Linearity yaitu 0,066. Dan jika ditarik
dari pengambilan keputusan di dapatkan bahwa nilai signifikansi 0,066 > 0,05.
63
Maka dapat dikatakan variabel Pendidikan karakter dan variabel akhlak peserta
c. Uji Homogenitas
Tabel 4.20
trimmed mean di atas, didapatkan nilai Signifikan yaitu 0,211 untuk keseluruhan
variabel. Dan jika ditarik dari pengambilan keputusan didapatkan bahwa 0,211 >
3. Uji Hipotesis
bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis linear regresi
(X) akhlak peserta didik (Y). lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 4.21
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.076 1.443 3.518 <,001
Pendidikan .833 .054 .915 15.511 <,001
Karakter
a. Dependent Variable: Akhlak Peserta Didik
Sumber: hasil olahan data SPSS
Y = a + bX
= 5,076 + 0,833X
satuan nilai Pendidikan karakter maka nilai dari akhlak peserta didik di MTs.
persamaan di atas, dapat dijelaskan bahwa koefesien regresi X bernilai positif. Hal
ini menunjukan bahwa Pendidikan karakter searah dengan akhlak peserta didik,
dengan kata lain, Pendidikan karakter mempunyai pengaruh yang positif terhadap
berikut:
sebesar 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pendidikan
2. Berdasarkan nilai t: diketahui nilai thitung sebesar 15,511 dan nilai ttabel dapat
dilihat pada tabel t statistic yang terdapat pada lampiran skripsi ini dengan taraf
signifikansi didapatkan 0,025 maka nilai ttabel sebesar 2,012. Oleh karena itu,
didapatkan nilai thitung 15,511 > ttabel 2,012 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
didik (Y).
besar pengaruh variabel Pendidikan Karakter (X) terhadap variabel akhlak peserta
didik (Y)
Tabel 4.22
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .915 .837 .833 1.522
a. Predictors: (Constant), Pendidikan Karakter
Sumber: hasil olahan data SPSS
adalah 0,837 atau 83,7% yang dapat diartikan bahwa pendidikan karakter
66
MTs. Negeri 1 Banggai Laut. Dan sisanya 16,3% dipengaruhi faktor-faktor selain
pendidikan karakter.
dahulu peneliti ingin mendeskripsikan bahwa pendidikan karakter adalah hal yang
sangat penting dalam dunia pendidikan dan sangat beguna untuk pembentukan
akhlak peserta didik, dimana peran seorang guru harus memberikan motivasi,
dorongan serta contoh yang baik kepada peserta didik. Dalam pendidikan karakter
terdapat beberapa nilai-nilai yang dalam penelitian ini berupa instrument yang
harus dicapai, nilai-nilai tersebut sebagai berikut: ikhlas, rela, tabah, kejujuran,
populasi dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 peserta didik.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan
observari awal yaitu dengan cara mengamati aktivitas di lingkungan sekolah dan
Pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru dan
oang tua agar peserta didik dapat memahami, mencontohi dan menjadikannya
didik adalah perangai serta tingkah laku dan kebiasaan yang terdapat pada diri
peserta didik yang sudah melekan, dilakukan dan dipertahankan secara terus-
insting dan naluri, nafsu, adat dan kebiasaan, lingkungan dan pendidikan.
pengaruh antara pendidikan karakter dan akhlak peserta didik yang dimana,
peserta didik yang jika pendidikan karakternya rendah maka akhlak pun ikut
rendah begitupun sebaliknya jika pendidikan karakter tinggi maka akhlaknya pun
ikut tinggi. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangatlah penting dalam upaya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang di uraikan dalam BAB IV skripsi ini,
Negeri 1 Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
2. Akhlak peserta didik di MTs. Negeri 1 Banggai Laut termasuk kategori tinggi
atau baik.
B. Saran
karakter terhadap akhlak peserta didik di MTs. Negeri 1 Banggai Laut, peneliti
pendidikan karakter dengan cara guru atau staf yang ada di MTs. Negeri 1
jelaskan pada BAB II ini, agar peserta didik dapat meniru dan manjadikannya
kebiasaan.
2. Untuk peserta didik, diharapkan dapat mengambil contoh kepada guru dan juga
staf yang berada dilingkungan sekolah, dan orang tua yang berada di
3. Peneliti berharap agar penelitian selanjutan dapat meneliti lebih dalam lagi
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qahthani, Said Ali Wahab. 2018. Panduan Akhlak Mulia: Sesuai Tuntunan Al-
Qur’an dan Sunnah. Yogyakarta: Pustaka Hati
Hamid, Hamdani dan Beni Ahmad Saebani. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif
Islam. Bandung: Pustaka Setia
71
Jawana, Saprudin. 2021. Guru Akidah Akhla. Banggai Laut: MTs. Negeri 1
Banggai Laut
Kasmamdi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Mordn Penelitian Kuantitatif.
Sukabumi: Alfabeta
Prayanto, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Media
Kom
Riadi, Edi. 2016. Statistika Penelitian: Analisis Manual dan IBM SPSS.
Yogyakarta: ANDI
Saebani, Beni Ahmad dan Abdul Hamid. 2010. Ilmu Akhlak. Bandung: Pustaka
Setia
Salim dan Haidir. 2019. Penelitian Pendidikan: Metode Pendekatan dan Jenis.
Jakarta: Kencana
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2019. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Rosdakarya
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
PT. Midas Surya
72
R
74
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
76
LAMPIRAN 3
77
LAMPIRAN 4
78
LAMPIRAN 5
79
LAMPIRAN 6
HASIL ANGKET
Hasil Angket
Butir Pernyataan
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1. 2 3 3 3 2 2 2 3 4 4 28
2. 2 4 4 2 2 2 2 3 3 2 26
3. 2 3 4 4 1 4 2 2 3 3 28
4. 2 2 4 2 2 2 1 2 4 2 23
5. 2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 29
6. 4 4 2 4 2 2 2 4 3 3 30
7. 3 2 2 4 2 2 4 3 4 3 29
8. 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 29
9. 2 2 2 4 2 2 3 4 4 4 29
10. 2 3 4 4 2 2 4 3 4 4 32
11. 2 3 4 4 1 2 3 3 3 2 27
12. 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 33
13. 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 33
14. 2 2 4 4 2 2 3 3 3 2 27
15. 1 2 4 3 2 1 2 2 4 2 23
16. 2 2 4 2 1 1 1 2 3 3 21
17. 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 25
83
18. 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 33
19. 1 2 2 3 2 2 2 2 4 2 22
20. 1 2 2 3 2 1 2 2 4 2 21
21. 2 2 4 4 2 2 3 3 2 4 28
22. 1 2 4 3 2 2 2 3 3 3 25
23. 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 25
24. 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 15
25. 1 1 2 2 1 1 1 1 4 1 15
26. 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 25
27. 2 2 4 3 2 2 2 4 3 4 28
28. 2 2 4 4 2 1 2 2 3 3 25
29. 4 2 4 3 3 4 2 3 4 4 33
30. 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 23
31. 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 27
32. 4 2 3 4 1 2 2 4 1 3 26
33. 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 22
34. 2 4 4 2 2 1 2 2 4 4 27
35. 2 4 4 2 1 4 1 2 3 2 25
36. 2 4 4 2 2 1 3 2 3 3 26
37. 4 4 2 3 1 4 3 2 4 1 28
38. 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 23
39. 3 4 4 4 3 2 1 3 4 3 31
40. 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 25
84
41. 2 4 2 4 2 1 2 4 3 3 27
42. 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 27
43. 2 4 3 3 4 2 2 4 3 3 30
44. 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 23
45. 2 4 3 2 2 1 2 3 3 3 25
46. 4 4 4 4 2 3 1 2 2 3 29
47. 4 3 3 4 2 3 1 4 3 3 30
48. 1 4 3 2 2 2 2 3 3 4 26
49. 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 34
Hasil Angket
Butir Pernyataan
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2. 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 28
3. 2 3 4 2 4 3 3 4 2 2 29
4. 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 23
5. 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 30
6. 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 30
7. 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 30
85
8. 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 33
9. 2 3 4 2 4 3 2 4 2 4 30
10. 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 31
11. 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 28
12. 2 4 4 2 4 2 4 4 2 2 30
13. 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 35
14. 2 4 3 2 3 4 3 3 2 3 29
15. 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 23
16. 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 22
17. 1 4 3 2 3 2 2 4 3 4 28
18. 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 31
19. 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 21
20. 1 2 4 2 3 2 2 3 2 2 23
21. 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 27
22. 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 29
23. 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 26
24. 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 18
25. 1 1 3 2 2 1 2 2 1 2 17
26. 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 26
27. 2 3 4 2 2 1 2 4 3 2 25
28. 1 4 3 2 4 2 2 4 2 4 28
29. 2 3 4 3 4 2 2 4 4 4 32
30. 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 24
86
31. 2 2 4 2 2 3 3 4 2 4 27
32. 1 2 3 2 3 3 2 4 2 3 25
33. 1 2 3 2 3 2 2 4 2 1 22
34. 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 28
35. 2 3 4 2 4 2 1 3 2 3 26
36. 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 28
37. 3 2 4 1 4 4 1 4 1 4 28
38. 1 4 1 2 2 2 4 2 2 2 22
39. 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 31
40. 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 26
41. 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28
42. 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 28
43. 3 3 4 2 3 4 4 3 3 2 31
44. 2 3 4 2 3 2 1 2 3 3 25
45. 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 25
46. 2 4 3 3 4 3 2 4 2 3 30
47. 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 31
48. 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 26
49. 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 30
LAMPIRAN 7
87
LAMPIRAN 8
89
LAMPIRAN 9
92
Statistics
X
N Valid 49
Missing 0
Mean 26.55
Median 27.00
Mode 25
Std. Deviation 4.088
Variance 16.711
Range 19
Minimum 15
Maximum 34
Sum 1301
93
Statistics
Y
N Valid 49
Missing 15
Mean 27.20
Median 28.00
Mode 28
Std. Deviation 3.725
Variance 13.874
Range 18
Minimum 17
Maximum 35
Sum 1333
94
LAMPIRAN 10
A. UJI VALIDITAS
Correlations
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 Total
X01 Pearson 1 .332 .102 .308 .189 .479** .088 .344 .086 .212 .591**
Correlation
Sig. (2-tailed) .073 .590 .098 .318 .007 .645 .063 .650 .261 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
95
X02 Pearson .332 1 .225 -.021 .230 .266 .229 .081 .397* -.069 .497**
Correlation
Sig. (2-tailed) .073 .232 .914 .222 .155 .223 .671 .030 .716 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X03 Pearson .102 .225 1 .219 .334 -.013 .029 .318 .210 .363* .511**
Correlation
Sig. (2-tailed) .590 .232 .245 .071 .944 .877 .087 .264 .049 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X04 Pearson .308 -.021 .219 1 .304 .185 .315 .678** .058 .135 .573**
Correlation
Sig. (2-tailed) .098 .914 .245 .102 .327 .090 <,001 .759 .478 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X05 Pearson .189 .230 .334 .304 1 .057 .095 .420* .571** .371* .632**
Correlation
Sig. (2-tailed) .318 .222 .071 .102 .763 .617 .021 <,001 .043 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X06 Pearson .479* .266 -.013 .185 .057 1 .257 .365* .180 .050 .539**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .155 .944 .327 .763 .170 .047 .340 .792 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X07 Pearson .088 .229 .029 .315 .095 .257 1 .289 .031 .167 .440*
Correlation
Sig. (2-tailed) .645 .223 .877 .090 .617 .170 .122 .872 .378 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X08 Pearson .344 .081 .318 .678** .420* .365* .289 1 .060 .391* .723**
Correlation
Sig. (2-tailed) .063 .671 .087 <,001 .021 .047 .122 .752 .033 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X09 Pearson .086 .397* .210 .058 .571** .180 .031 .060 1 .029 .470**
Correlation
Sig. (2-tailed) .650 .030 .264 .759 <,001 .340 .872 .752 .879 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X10 Pearson .212 -.069 .363* .135 .371* .050 .167 .391* .029 1 .487**
Correlation
Sig. (2-tailed) .261 .716 .049 .478 .043 .792 .378 .033 .879 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Tot Pearson .591* .497** .511** .573** .632** .539** .440* .723** .470** .487** 1
*
al Correlation
96
Sig. (2-tailed) <,00 .005 .004 <,001 <,001 .002 .015 <,001 .009 .006
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
Y01 Y02 Y03 Y04 Y05 Y06 Y07 Y08 Y09 Y10 Total
Y01 Pearson 1 .344 .045 .479** .129 .521** .443* .310 .469** .220 .676**
Correlation
Sig. (2-tailed) .062 .813 .007 .497 .003 .014 .095 .009 .243 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y02 Pearson .344 1 .000 .093 .435* .359 .443* .241 .299 .280 .597**
Correlation
Sig. (2-tailed) .062 1.000 .624 .016 .052 .014 .199 .108 .133 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y03 Pearson .045 .000 1 -.051 .180 .000 .277 .404* .333 .258 .445*
Correlation
Sig. (2-tailed) .813 1.000 .790 .342 1.000 .139 .027 .073 .169 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y04 Pearson .479 .093 -.051 1 .130 .267 .264 -.072 .571** .184 .446*
**
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .624 .790 .494 .153 .158 .706 <,001 .331 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y05 Pearson .129 .435* .180 .130 1 .208 .263 .294 .213 .426* .549**
Correlation
Sig. (2-tailed) .497 .016 .342 .494 .270 .160 .115 .258 .019 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y06 Pearson .521 .359 .000 .267 .208 1 .424* .173 .286 .268 .602**
**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 .052 1.000 .153 .270 .020 .361 .126 .152 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y07 Pearson .443 .443* .277 .264 .263 .424* 1 .313 .104 -.018 .579**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .014 .139 .158 .160 .020 .092 .586 .926 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
97
Y08 Pearson .310 .241 .404* -.072 .294 .173 .313 1 .254 .335 .582**
Correlation
Sig. (2-tailed) .095 .199 .027 .706 .115 .361 .092 .176 .070 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y09 Pearson .469 .299 .333 .571** .213 .286 .104 .254 1 .576** .708**
**
Correlation
Sig. (2-tailed) .009 .108 .073 <,001 .258 .126 .586 .176 <,001 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y10 Pearson .220 .280 .258 .184 .426* .268 -.018 .335 .576** 1 .629**
Correlation
Sig. (2-tailed) .243 .133 .169 .331 .019 .152 .926 .070 <,001 <,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Tot Pearson .676 .597** .445* .446* .549** .602** .579** .582** .708** .629** 1
**
al Correlation
Sig. (2-tailed) <,00 <,001 .014 .013 .002 <,001 <,001 <,001 <,001 <,001
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
B. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.736 10
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.782 10
98
LAMPIRAN 11
UJI ANALISIS
A. Uji Normalitas
B. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Akhlak Between (Combined) 600.343 13 46.180 24.63 <,001
Peserta Groups 3
Didik * Linearity 557.120 1 557.120 297.1 <,001
Pendidikan 69
Karakter Deviation 43.222 12 3.602 1.921 .066
from
Linearity
Within Groups 65.617 35 1.875
Total 665.959 48
C. Uji Homogenitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.076 1.443 3.518 <,001
Pendidikan .833 .054 .915 15.511 <,001
Karakter
a. Dependent Variable: Akhlak Peserta Didik
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .915 .837 .833 1.522
a. Predictors: (Constant), Pendidikan Karakter
LAMPIRAN 12 Dokumentasi
101
Banggai Laut. Merupakan anak ke dua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak
Lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2018 melanjutkan pendidikan di perguruan