Anda di halaman 1dari 28

Evaluasi Data Kadaster dan

Penyelesaian Ketidakkonsistenan
Data Kadaster dalam Membangun
Sistem Informasi Pertanahan

KELOMPOK 8
Anggota

1. Lintang Restu Fatikhah [21/478359/TK/52715]


2. Fadia Aulia Wirdanayah [21/479001/TK/52787]
3. Nur Intan Komala Dewi [21/480077/TK/52972]
4. Syahdan Dzulhaj Rafie [21/480888/TK/53078]
Topik Pembahasan
1 2
Penyelesaian data
Evaluasi Kualitas kadaster yang tidak
Data Kadaster konsisten sebelum
digunakan untuk
membangun SIP yang
mendukung seluruh
fungsi SAP
Evaluasi Kualitas Data
Kadaster
Kurangnya konsistensi dan koherensi data antara
tanah dan bangunan masih menjadi masalah
yang cukup pelik untuk diselesaikan. Hal itulah
yang mendasari alasan mengapa pendaftaran
tanah dan bangunan masih menjadi salah satu
elemen terpenting dalam IPIS. IPIS atau the
Integrated Property Information System dikenalkan
di Polandia pada tahun 1999 sebagai hasil dari
pertemuan antara Pemerintah Polandia dan
Komisi Eropa.
Konsep dari sistem ini adalah untuk
meningkatkan fungsi dari sistem informasi
pemerintah dalam hal perumahan, dengan
cara menciptakan solusi untuk memastikan
integritas data yang tidak lekang oleh waktu.
Hal ini termasuk di dalamnya pendaftaran
publik, automatisasi proses pembaruan data,
serta komputerisasi.
Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis kualitas
data kadaster dalam mengimplementasikan
Integrated Property Information System. Analisis
dilakukan dengan mempertimbangkan konsistensi
logika, akurasi baik temporal, tematik, hingga posisi,
usabilitas, serta kelengkapan data. Analisis yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis perbedaan data deskriptif dan data
secara grafik,
2. Analisis kondisi legal pada bidang tanah dan
bangunan,
3. Analisis kelengkapan basisdata (atribut PESEL dan
REGON serta alamat bidang),
4. Analisis akurasi basisdata kadaster.
Menyelesaikan data kadaster
yang tidak konsisten
sebelum digunakan untuk
membangun SIP yang
mendukung seluruh fungsi
SAP
Sebelum adanya digitalisasi, dataset
teknis dan alfanumerik dipelihara
secara terpisah, menyebabkan
redundansi data. Hal ini
mengakibatkan inkonsistensi antara
peta kadaster dan pendafataran yang
merugikan integritas data. Meskipun
peta kadaster dan register berbentuk
elektronik hari ini, namun hal ini tidak
menjamin kualitas data mereka.
Urbanisasi, perubahan demografi penduduk,
kemajuan teknologi, dan tren global lainnya
memengaruhi setiap individu dan organisasi di
seluruh dunia. Kolaborasi dan pertukaran data
sangat penting di semua cabang ekonomi,
termasuk sistem administrasi tanah. Kadaster,
sebagai salah satu registrasi kunci dari administrasi
tanah, memainkan peran dalam memberikan akses
kepada informasi tanah dan memelihara data
kadaster sesuai dengan perubahan yang terjadi
pada tanah.
Dapat dikatakan bahwa interaksi antara kumparan
kadaster dan data lainnya sangat penting dan
harus dijamin sebagai benar. Register, seperti
kadaster, yang menyediakan data otoritatif,
memainkan peran penting dalam melindungi
anggota masyarakat dari klaim orang lain yang
salah atributkan kepada properti mereka. Ini juga
dapat berarti melindungi mereka dari pemerintah
Untuk memahami kompleksitas dan kualitas
data kadaster di suatu negara, sejarah
pembangunan harus diketahui, selain
organisasi dan prosedur saat ini. Dengan
kemajuan teknologi informasi, kadaster telah
berkembang menjadi komponen kunci dari
sistem informasi tanah, yang bersama
dengan register lainnya, menyediakan
informasi tanah terkini.
b.1. Vektorisasi dan Quality Control
Vektorisasi peta kadaster di Kroasia berlangsung dari tahun 2002
sampai 2010 dan melibatkan lebih dari 3300 munisipalitas kadaster
yang dilakukan oleh sektor swasta.

Sebelumnya, dilakukan penelitian mengenai kemungkinan teknis di


negara-negara lain, dan sesuai dengan karakteristik kadaster di
Kroasia, sebuah metodologi dikembangkan dan petunjuk teknis
diterbitkan. Tahapan vektorisasi dimulai dengan pemindaian lembar
peta kadaster dan georeferensi dengan transformasi afin. Vektor
fitur peta kadaster dihasilkan melalui vektorisasi layar interaktif.
Sesuai dengan model yang telah ditentukan, data vektor dan
elemen lainnya (teks, dll.) dari peta kadaster disimpan dalam file
CAD.
b.1. Vektorisasi dan Quality Control
Meskipun vektorisasi utamanya dilakukan pada lembar resmi
peta kadaster yang dijaga, namun karena penggunaan dalam
jangka panjang, lembar-lembar tersebut memiliki kekurangan.
Dalam kasus ini, dokumentasi lain digunakan untuk
mendapatkan konten yang mungkin hilang atau sulit dibaca.
Hal ini terutama mencakup peta sejarah serta data survei
kadaster asli jika tersedia (sketsa, foto sketsa, protokol
pengukuran). Untuk mendapatkan gambaran situasi terkini di
area yang bersangkutan, dokumentasi perubahan yang terjadi
sejak tanggal data seri sebelumnya juga diperlukan.
b.1. Vektorisasi dan Quality Control
Petunjuk teknis menggambarkan bahwa proyek
vektorisasi merupakan proyek yang kompleks,
melibatkan serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara berurutan. Proyek melibatkan beberapa tugas
terkait yang dapat bervariasi tergantung pada data
sumber. Pelaksanaan proyek vektorisasi mencakup
seluruh munisipalitas kadaster. Selain mematuhi
persyaratan dari petunjuk dan kontrak, kontraktor juga
diwajibkan mematuhi semua regulasi nasional yang
memengaruhi bidang kadaster.
b.2. Area penelitian
Area penelitian mencakup tiga wilayah kadaster: Dol,
Postira, dan Stobreč di County Split–Dalmatia, dengan
total luas 1681 hektar. Dua wilayah di pulau Brač dan
Hvar, sedangkan Stobreč di daratan dekat Split.
Stobreč lebih terbangun, sementara Dol dan Postira
lebih kecil dengan lahan pertanian. Dokumentasi
kadaster berasal dari konteks politik dan teknologi
yang berbeda. Meskipun vektorisasi dilakukan 20
tahun lalu, masih ada ketidaksesuaian dalam
dokumentasi kadaster.

Perbedaan luas adalah indikator utama


ketidaksesuaian, yang menjadi fokus analisis pada 610
bagian tanah dari total ketiga wilayah, mencakup
4,59% keseluruhan.
b.2. Area penelitian

Dol di Pulau Hvar, Kroasia, memiliki 5106 bagian tanah


seluas 505 hektar. Masalah meliputi ketidaksesuaian pada
beberapa bagian tanah terpetakan tapi tak tercatat, juga
pada bangunan. Postira di Pulau Brač memiliki 4556
bagian tanah seluas 971 hektar dengan ketidaksesuaian
pada bagian tanah dan bangunan. Stobreč, dekat Split,
memiliki 3622 bagian tanah seluas 204,78 hektar dengan
sedikit masalah pada bagian tanah dan bangunan.
b.2. Area penelitian
Area penelitian mencakup tiga wilayah kadaster:
Dol, Postira, dan Stobreč di County Split–Dalmatia,
dengan total luas 1681 hektar. Dua wilayah di pulau
Brač dan Hvar, sedangkan Stobreč di daratan dekat
Split. Stobreč lebih terbangun, sementara Dol dan
Postira lebih kecil dengan lahan pertanian.
Dokumentasi kadaster berasal dari konteks politik
dan teknologi yang berbeda. Meskipun vektorisasi
dilakukan 20 tahun lalu, masih ada ketidaksesuaian
dalam dokumentasi kadaster.

Perbedaan luas adalah indikator utama


ketidaksesuaian, yang menjadi fokus analisis pada
610 bagian tanah dari total ketiga wilayah,
mencakup 4,59% keseluruhan.
b.3. Metodologi
Pada penelitian kali ini dilakukan cara vektorisasi.
Vektorisasi dilakukan untuk mengatasi peta yang
belum terdigitalisasi. Proses vektorisasi
membutuhkan software seperti AutoCad dan
aplikasi sistem informasi geospasial.

Selain itu dilakukan proses kajian dengan analisis


penelitian-penelitian yang sudah ada. Proses ini
dilakukan untuk mengetahui mekanisme evaluasi
dan penyelesaian data yang tidak konsisten. Kajian
nantinya akan menyesuaikan dengan kondisi
kadaster di Indonesia.
Hasil dan
Pembahasan
c.1. Survei Kadastral
Ketidaksesuaian luas wilayah terbanyak di Dol,
khususnya pada parcel 2023. Luas terdaftar 424 m2,
sementara dari peta vektorisasi adalah 807 m2.
Perbedaannya 383 m2, 341 m2 (80%) di atas toleransi.
Hasil pengecekan kualitas vektorisasi menunjukkan
koordinat batas yang sudah tepat, serta pemeriksaan
peta kadaster historis menunjukkan bahwa peta
vektorisasi sudah benar. Kesimpulannya, kesalahan
terjadi pada survei kadaster. Kesalahan berasal dari
survei kadaster, membuat luas terdaftar menjadi tidak
valid, dan dokumen yang terpengaruh adalah register.
Kesalahan terjadi pada tahun survei kadaster, yaitu
tahun 1834.
c.2. Lithografi
Lithografi adalah proses pembaruan peta kadaster
karena ketidakterbacaannya. Dalam kasus parcel 3119
di Dol, dua parcel memiliki ID yang sama dalam peta,
menyebabkan ketidaksesuaian. Perbedaan luasnya
besar, melebihi toleransi yang diizinkan, disebabkan
oleh kesalahan penomoran saat lithografi. Dokumen
yang terpengaruh adalah peta kadaster, dengan
tanggung jawab perbaikan pada otoritas kadaster.
Perbedaan ini terjadi pada tahun lithografi 1894, dan
kesalahan ID terungkap saat membandingkan peta
historis.
c.3. Vektorisasi
Vektorisasi mengakibatkan inkonsistensi luas
yang disebabkan oleh human error. Hal
tersebut terjadi karena bidang kadaster
divektorisasi secara tidak tepat dalam
penentuan ID bidang kadaster dengan luas
bidang kadaster. Toleransi luas bidang
kadaster adalah 18m. Sedangkan inkonsistensi
oleh vektorisasi dapat mempunyai contoh
peta kadaster yang memiliki ID 450 tetapi
divektorkan menjadi 480.
c.4. Maintenance
Metodologi maintenance atau pemeliharaan
ditentukan oleh undang-undang meskipun politik
dan teknologi telah berubah seiring waktu.
Pemeliharaan dilakukan pada peta kadaster
kemudian dilakukan pada registrasi. Pemeliharaan
merupakan penyebab tertinggi inkonsistensi
kawasan. Hal tersebut disebabkan oleh human
error yaitu petugas kadaster yang bertanggung
jawab dalam pendaftaran subbagian tersebut
dalam register. Bidang kadaster yang dianalisis
tidak hanya satu, tetapi bidang kadaster di
sekitarnya juga untuk memastikan penyebab
ketidakkonsistenan kawasan tersebut
Metode Penyelesaian Inkositensi data kadaster
Penelitian mempunyai fokus utama pada inkonsistensi data kadaster melalui
pengelolaan peta dan pendaftaran kadaster yang terpisah selama bertahun-
tahun. Berdasarkan analisis, inkonsistensi tidak disebabkan oleh maintenance,
survei awal kadaster, litografi, dan vektorisasi.

Inkonsistensi dalam register lebih banyak daripada pada peta kadaster.


Masalah dapat diatasi jika data yang tersedia melalui layanan web seperti fitur
web datau layanan pemetaan web, meningkatkan metadata. Karena
ketidakkonsistenan merupakan akibat dari kesalahan pihak yang berwenang
maka kesalahan diperbaiki secara “ex officio”.

Cara terbaik untuk mencapai kualitas data kadaster yang lebih baik dan
mencapai integritas penuh adalah dengan melakukan survei ulang kadaster.
Namun, cara ini menghabiskan biaya dan waktu yang lama. Penerapan pada
Kroasia sejak tahun 2000 pembaruan terjadi hanya sekitar 5% . Maka dari itu
koreksi inkonsistensi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
pengguna saat data dipulihkan.
Kesimpulan
Ketidakkonsistenan data kadaster perlu diatasi karena data kadaster digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai pertanahan seperti hak, batasan, dan tanggung jawab. Koreksi sistematis
menggunakan metode yang digunakan dapat meningkatkan kualitas dan integritas data kadaster.

Penyebab tertinggi inkonsistensi adalah maintenance karena terdapat banyak sekali dalam proses ini.
Terdapat kesalahan yang survei kadaster dan vektorisasi juga menunjukkan pengolahan dengan
komputer tidak menjamin kualitas jika tidak dilakukan secara teliti dan profesional.

Evaluasi perlu dilakukan untuk menganalisis kualitas data kadaster. Aspek-aspek yang perlu ditinjau
dalam proses evaluasi ini seperti konsistensi data, legalitas, serta akurasi dan kelengkapan basis data
baik bidang tanah maupun properti yang ada di atasnya.

Informasi metadata penting sebelum melakukan analisis untuk menentukan kriteria analisis. Kemudian
dilakukan proses untuk meningkatkan metadata dan ketersediaan data kadaster sehingga dapat
mempercepat penyelesaian masalah ketidakkonsistenan kadaster untuk mencapai integritas data
kadaster.
DAFTAR PUSTAKA
Roić, M., Križanović, J., & Pivac, D. (2021). An approach to resolve inconsistencies of
data in the cadastre. Land, 10(1), 1–20. https://doi.org/10.3390/land10010070

Taszakowski, J., Litwin, U., Doroz, A., & Misiak, K. (2018). Evaluation of the quality of
cadastral data. E3S Web of Conferences, 63, 1–8.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20186300018
TERIMA KASIH :)

Anda mungkin juga menyukai