Anda di halaman 1dari 4

Workshop Pemodelan 3D untuk Kepentingan Pendaftaran

Tanah Tiga Dimensi / 3D Cadastre

Pengertian Kadaster 3D adalah sebuah sistem yang memberikan


gambaran pada hak/kewenangan pada hak, batasan-batasan, dan tanggung
jawab penggunaan tanah (RRR) tidak hanya pada bidang tanah tetapi juga
unit keruangan atau properti 3D. Objek kadaster 3D berada di atas maupun
bawah permukaan tanah.

Hal yang dibutuhkan dalam Pembangunan Kadaster 3D :


1. Data spasial bergeoreferensi untuk mendefinisikan bidang kadaster 3D
terletak di atas atau di bawah permukaan tanah.
2. Metode akuisisi data kadaster 3D yang efisien dan efektif.
3. Perangkat lunak yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis
4. Standarisasi meliputi format data, pendokumentasian data, jenis
peralatan, pengikatan terhadap kerangka kontrol horizontal dan vertikal,
peralatan akuisisi data, perangkat lunak pengolahan data dan peralatan
verifikasi data serta visualisasi model kadaster 3D
5. Tingkat kedetilan objek. Visualisasi kadaster 3D harus diintegrasikan
dalam sistem komputerisasi Kementerian ATR/BPN.

Peralatan yang dibtuhkan adalah TS untuk memperoleh ICP pada objek


yang digunakan sebagai referensi pada saat georeferencing.

Langkah pembuatan :

1. Pemindaian (Scanning)
Pengukuran dengan TLS terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu tahapan
pemotretan objek (capture) dan tahapan pemindaian objek yang
menghasilkan data berupa titik-titik yang mempunyai koordinat (point
cloud).
a. Informasi tentang kompleksitas dan kedetilan objek penelitian.
(pertampalan, perencanaan)
b. Situasi di wilayah sekitar objek penelitian.
(posisi pendirian alat)
2. Registrasi
Registrasi merupakan proses penggabungan data hasil perekaman
yang didapat dari beberapa scanworld (SW) hasil akuisisi atau titik
berdiri alat sehingga terletak dalam satu sistem koordinat yang sama.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cloud to cloud.
3. Filtering
Proses filtering bertujuan untuk menghilangkan titik yang tidak
diperlukan dari data point cloud yang terekam, sehingga jumlahnya
menjadi lebih sedikit dan pengolahan data selanjutnya menjadi lebih
ringan.
4. Georeferensi
Georeferensi yaitu proses dimana sistem koordinat TLS
ditransformasikan ke sistem koordinat tanah. Hasilnya dapat berupa
sistem koordinat lokal, nasional atau koordinat global. Sistem koordinat
yang digunakan dalam georeferensi yaitu titik ICP yang diikatkan pada
titik GCP dalam sistem koordinat nasional yang diperoleh dari hasil
pengamatan GNSS CORS.

Aplikasi seperti UNITY dapat membantu dalam pembuatan 3D


Cadastre ini.
Tujuan dari pembuatan 3D cadastre ini adalah untuk membantu
hal yang berhubungan dengan kadaster seperti kegiatan pertanahan dll.

Ramadhanu Prayogi W
F
32
21303896

Anda mungkin juga menyukai