Anda di halaman 1dari 16

Kerangka Acuan Kerja

(KAK)

Pilot Project
Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan

TAHUN ANGGARAN 2023

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENETAPAN HAK DAN PENDAFTARAN TANAH
DIREKTORAT PENGATURAN PENDAFTARAN TANAH DAN RUANG
I. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan
Pendaftaran Tanah;
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
7. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
8. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah;
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pelayanan
Hak Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
11. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;
12. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pelayanan
Informasi Pertanahan Secara Elektronik;

1
13. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penerbitan
Dokumen Elektronik dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah.

II. Latar Belakang


Pendaftaran tanah di Indonesia diselenggarakan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan
Pendaftaran Tanah. Adapun pengaturan pelaksanaannya diatur
dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah. Pendaftaran Tanah diselenggarakan oleh
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agraria/pertanahan dan tata ruang, serta mempunyai fungsi
antara lain perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang penetapan hak dan pendaftaran tanah.
Direktorat Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang sebagai
salah satu unit kerja pada Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria, pelaksanaan inventarisasi,
identifikasi, pengelolaan data dan penyajian informasi, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan di bidang pengaturan dan pendaftaran hak tanah dan
ruang. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pengaturan
Pendaftaran Tanah dan Ruang menyelenggarakan fungsi
diantaranya yaitu melaksanaan kegiatan pembangunan,
pengembangan dan pemantauan sistem pelayanan penetapan,
pendaftaran dan pemeliharaan hak atas tanah dan ruang dalam
rangka standarisasi dan modernisasi layanan pertanahan.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional terus mengembangkan kualitas layanan dengan menyusun
kebijakan-kebijakan teknis terkait layanan pertanahan, khususnya
layanan berbasis elektronik. Direktorat Pengaturan Pendaftaran
Tanah dan Ruang sebagai salah satu unit kerja utama yang
bertanggung jawab atas layanan pertanahan secara berkelanjutan
mengembangkan layanan elektronik dalam bisnis proses
pendaftaran tanah dan ruang dan pemeliharaan data pendaftaran
2
tanah. Selain mendukung proses percepatan pendaftaran tanah dan
ruang, layanan elektronik diharapkan memberikan dampak positif
bagi masyarakat berupa keterbukaan informasi kepada publik dan
kecepatan dalam memperoleh informasi pertanahan.
Untuk mendukung kegiatan layanan pertanahan berbasis
elektronik, hal utama yang perlu dipersiapkan diantaranya yaitu
sistem dan data. Saat ini, sistem Komputerisasi Kegiatan Pertanahan
(KKP) telah mengakomodir segala bentuk dokumen elektronik
melalui kegiatan digitalisasi, validasi dan alih media. Sebagian besar
data pertanahan telah berupa elektronik. Meskipun demikian, masih
terdapat beberapa data yang belum sesuai, salah satunya akibat
kesalahan entri data saat digitalisasi data/alih media maupun
proses entri data manual rawan kesalahan, salah satunya
dikarenakan human error, sedangkan dalam layanan dibutuhkan
data akurat serta proses yang cepat. Salah satu solusi atas
permasalahan tersebut adalah penggunaan teknologi Artificial
Intelligence (AI) automatic data capture, diantaranya yaitu Optical
Character Recognition (OCR), Optical Mark Recognition (OMR), dan
Intelligence Character Recognition (ICR). Beberapa manfaat proses
data capture adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat proses entri data;
2. Meningkatkan performa hasil kerja (record yang dihasilkan lebih
banyak);
3. Meningkatkan akurasi data yang dihasilkan;
4. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses kerja dapat lebih efektif
dan efisien baik dari sisi jumlah maupun pekerjaan yang
dilakukannya;
5. Proses entri data dapat dikontrol sesuai proses kerja yang
diinginkan.
Akurasi akan data pertanahan merupakan tantangan yang
dihadapi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional. Pengelolaan data yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan akan memberikan kemudahan dan
kelancaran dalam kegiatan layanan pertanahan berbasis elektronik.
Keakuratan dan efisiensi dalam keseluruhan pelayanan pertanahan
tentunya dimulai dari tangan pertama yaitu dalam memastikan
keakuratan dan efisiensi dalam proses penerimaan berkas.
Sebagian besar layanan penerimaan berkas di loket kantor
pertanahan saat ini masih menggunakan sistem manual. Ketika
dokumen ditinjau secara manual, kantor membutuhkan waktu lebih
lama, dan rentan terhadap kesalahan. Dengan besarnya jumlah
layanan pertanahan terutama di kota-kota besar, perlu kehati-hatian

3
dan ketelitian serta pengelolaan dokumen yang tepat. Penggunaan
Artificial Intelligence merupkan salah satu solusi akan persoalan
tersebut. Dokumen dapat diproses dengan cepat dengan
kemampuan Artificial Intelligence dan pembelajaran mesin,
menghasilkan manajemen dokumen yang cerdas. Otomatisasi
mampu meningkatkan akurasi dan efisiensi proses pengarsipan
dengan mengotomatiskan pemrosesan konten dan lampiran dengan
mengekstraksi data yang ditargetkan, mengkategorikannya
berdasarkan produk yang diidentifikasi dan mengekstraknya ke
dalam format yang benar, serta mengekstraksi data dari berbagai
sumber. Proses ini juga mampu menyederhanakan dan
mempercepat pemrosesan dokumen, yang sangat berguna ketika
menangani sejumlah besar data dan berbagai jenis dokumen.
Setelah melewati proses tersebut, informasi yang diinginkan pun
dapat diambil secara lebih cepat dan efektif.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tahun 2023 Direktorat
Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang menyelenggarakan
kegiatan Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan, yang
bertujuan mengembangkan pengelolaan dokumen pertanahan
secara elektronik dengan teknologi robotic sehingga dapat
memperoleh data yang akurat serta mewujudkan pelayanan
pertanahan yang efektif dan efisien.

III. Maksud, Tujuan dan Manfaat


A. Maksud Kegiatan
Kegiatan Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan
Pertanahan dimaksudkan untuk membantu Direktorat
Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang dalam
mengembangkan pengelolaan dokumen pertanahan secara
elektronik untuk menghasilkan layanan efektif dan efisien serta
data dengan akurasi tinggi. Kegiatan ini akan menguji apakah
pengelolaan dokumen melalui loket pelayanan elektronik dengan
teknologi robotic dapat memperoleh data yang akurat serta
mewujudkan pelayanan pertanahan yang efektif dan efisien.

B. Tujuan Kegiatan Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan


Pertanahan adalah:
1. Meningkatkan akurasi data pertanahan terutama data
tekstual, sehingga mampu mendukung layanan pertanahan
berbasis elektronik;
2. Terciptanya efisiensi proses bisnis dalam pemberian
pelayanan pertanahan berbasis elektronik;
3. Terwujudnya kelengkapan data arsip dokumen pertanahan
digital/elektronik;
4
4. Terciptanya inisiatif selanjutnya pada pengembangan sistem
manajemen dokumen elektronik yang akuntabel, cepat dan
mudah diakses.
C. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Pilot Project Penerimaan
Berkas Layanan Pertanahan adalah sebagai berikut:
1. Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah. Data valid dan
akurat akan membantu mempersingkat proses bisnis dalam
layanan pertanahan;
2. Pengambilan keputusan strategis di bidang petanahan dapat
dilaksanakan dengan tepat seiring dengan data pertanahan
yang valid;
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan stakeholder
lainnya dalam hal informasi pertanahan;
4. Arsip/dokumen elektronik dapat dimanfaatkan untuk proses
verifikasi basis data pertanahan sehingga data elektronik
pertanahan menjadi lengkap dan akurat;
5. Pengamanan dokumen dari resiko kebencanaan yang dapat
menyebabkan hilangnya dokumen fisik;
6. Manfaat tambahan yang diperoleh melalui kegiatan ini yaitu
kesalahan akibat human error dapat diminimalisir, akurasi
data elektronik dapat dipertanggungjawabkan sehingga
layanan pertanahan dapat dilaksanakan lebih efektif dan
efisien.

IV. Penerima Manfaat


Penerima manfaat dari kegiatan Pilot Project Penerimaan
Berkas Layanan Pertanahan ini adalah:
1. Direktorat Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang, Direktorat
Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah.
2. Pelaksana kegiatan pendaftaran tanah baik di Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional maupun di Kantor Pertanahan.
3. Disamping itu, masyarakat selaku konsumen produk layanan
pertanahan juga akan memperoleh pelayanan yang lebih efisien,
efektif dan akurat.

V. Lokasi Pekerjaan
Kegiatan dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Pusat, Kota Denpasar, Kota Pontianak, Kota
Samarinda dan Kota Surabaya II.

5
VI. Lingkup Pekerjaan/Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan
Pertanahan menggunakan metode Pengelolaan Dokumen Terpadu,
merupakan rangkaian pengelolaan dokumen-dokumen yang menjadi
persyaratan dalam penerbitan sertipikat (pendaftaran pertama
maupun pemeliharaan data) menggunakan metode otomatisasi.
Dokumen yang digunakan adalah dokumen permohonan tahun
berjalan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
A. Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan
1. Persiapan
Pada tahap persiapan, penyedia melaksanakan
pengadaan/setting peralatan (hardware dan software), setting
environment, pengadaan/briefing personil, pengujian
peralatan, penyiapan usulan standarisasi formulir pengisian
data permohonan layanan pertanahan.
2. Menyediakan proses penerimaaan layanan kepada pemohon
dalam bentuk loket fisik maupun elektronik. Semua
permohonan kemudian akan dilakukan pengecekan dokumen
kelengkapan dan kelayakan untuk mendapatkan pelayanan
pertanahan. Selanjutnya Pemohon akan mendapatkan bukti
tanda terima dokumen.
3. Indexing
Pemberian atribut terhadap file hasil scan berdasarkan pada:
a. Jenis dokumen;
b. Tanggal pemasukan/pembuatan dokumen;
c. Nama pelanggan/nomor pelanggan;
d. Kata kunci lainnya.
Penomoran menggunakan index yang mengikuti kode unik
dari kantor pertanahan (NIB atau Nomor Hak).
4. Data Capture Cognitive
Data Capture Cognitive merupakan suatu proses
mengekstraksi informasi yang terdapat pada formulir
pendaftaran yang terstruktur maupun tidak terstruktur dan
mengubahnya menjadi data yang dapat dibaca mesin dengan
menggunakan Artificial Intelligence. Dengan menggunakan
metode ini maka dapat mengenali banyak informasi dalam
dokumen yang memungkinkan sistem untuk memahami
struktur umum yang mendasari dokumen pelayanan.
Beberapa manfaat yang akan didapat dari proses ini adalah
untuk mengoptimalkan efesiensi biaya, kompatibilitas,

6
mempercepat proses dan mempertajam akurasi hasil. Image
form aplikasi akan di-capture dengan menggunakan teknologi
OCR, OMR, dan ICR dari perangkat lunak aplikasi. Pada
proses ini formulir yang akan dilakukan capture adalah :
a) Formulir Pendaftaran
b) Formulir Surat Penyataan (Pemohon Umum maupun PPAT)
c) Lampiran List Nama (Perorangan maupun Badan Hukum)
Hasil data capture dilakukan validasi data pemohon melalui
aplikasi yang wali data terkait yaitu Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil (Dukcapil) dan Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda) menggunakan Application Programming Interface
(API).
5. Robotic Process Automation (RPA)
RPA membantu untuk optimalisasi lebih banyak proses flow
dalam skala besar dengan memberi kemudahan dan kecepatan
dibandingkan proses manual sebelumnya, dimana perangkat
lunak akan meniru tindakan manusia yang berinteraksi
dengan sistem KKP. Dengan menggunakan RPA (bot) dapat
melakukan hal-hal seperti memahami apa yang ada di layar,
menyelesaikan aksi pada sistem yang tepat, menavigasi
sistem, mengidentifikasi dan mengekstrak data, serta
melakukan berbagai tindakan yang ditentukan. Robot
perangkat lunak dapat melakukannya lebih cepat dan lebih
konsisten daripada manusia, dengan begitu diharapkan bot
dapat melakukan perampingan alur kerja, fleksibel, responsif
dan lebih akurat dibandingkan cara manual. RPA pada
cakupan pengerjaan ini adalah dapat melakukan proses
automatisasi dari sisi proses penyimpanan hasil proses yang
ada di loket pendaftaran ke sistem KKP secara akurat dan
tepat.
6. Storage and Retrieval
Penyimpanan dapat dilakukan di media yang diinginkan yaitu
Hard Disk, CD, DVD, MO Disk dan media penyimpanan
lainnya. Setelah disimpan, data tersebut harus dapat dicari
dengan mudah menggunakan indexing yang sudah ditentukan
di awal proses penerimaan berkas layanan pertanahan (Loket).
7. Pelayanan Elektronik dan Guideline Chatbot sistem
Chatbot adalah perangkat lunak yang mensimulasikan
percakapan mirip manusia dengan pengguna melalui pesan
teks di obrolan. Berdasarkan mekanisme yang diterapkan,

7
mereka memproses pertanyaan pengguna untuk memberikan
jawaban yang cocok.
Dengan adanya bantuan untuk proses chatbot ini maka
diharapkan adanya suatu sistem yang dapat mengarahkan
pemohon untuk mendapatkan informasi formulir dan juga
persyaratan dokumen yang memang dibutuhkan. Selain itu
diharapkan juga adanya sistem yang dapat meneruskan
permintaan pelayanan ke dalam sistem registrasi.
Dari hal-hal yang telah disampaikan, maka diharapkan alur proses
dalam pengadaan pelayanan terpadu dalam Penerimaan Berkas
Layanan Pertanahan dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

Gambar 1. Alur Proses Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan

8
B. Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Pelaksanaan Pilot Project
Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan
Evaluasi Pelaksanaan pilot project diperlukan untuk
mendiskusikan pelaksanaan kegiatan. Evaluasi ini juga
merupakan sarana untuk menampung masukan/kritik/saran
untuk penyempurnaan pilot project dilaksanakan menjelang akhir
pelaksanaan pilot project. Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan
dalam bentuk Focus Group Disscussion (FGD), termasuk dalam
rentang waktu pelaksanaan pekerjaan dengan anggaran Rp.
384.522.000,- (tiga ratus delapan puluh empat juta lima ratus dua
puluh dua ribu rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) FGD dilaksanakan di Provinsi Bali secara fullboard meeting
dengan ketentuan minimal dilaksanakan di hotel bintang 4
selama 3 hari (2 pax);
2) Peserta minimal sebanyak 56 (lima puluh enam) orang terdiri:
a. 6 orang dari pihak penyedia (team leader dan koordinator);
b. 14 orang dari Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan
Pendaftaran Tanah;
c. 3 orang dari Direktorat Jenderal Survey dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang;
d. 3 orang dari Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata
Ruang dan LP2B;
e. 10 orang dari Kantor Wilayah BPN Provinsi Lokasi Kegiatan
yaitu masing-masing 2 orang dari Provinsi DKI Jakarta,
Bali, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur;
f. 15 orang dari Kantor Pertanahan, yaitu masing-masing 3
orang dari lokasi pelaksanaan pilot project;
g. Minimal 5 orang panitia fullboard meeting.
3) Biaya yang timbul dalam pelaksanaan FGD ditanggung
keseluruhan oleh penyedia meliputi pengadaan seminar kit,
biaya fullboard meeting, biaya transportasi, akomodasi, uang
saku peserta.
Hasil dari evaluasi ini diharapkan mendapatkan gambaran sejauh
mana tingkat keberhasilan kegiatan dan tindak lanjut
pelaksanaan pilot project kedepannya.

9
C. Keluaran
1) Laporan Pendahuluan
Memuat persiapan dan identifikasi pekerjaan, diterbitkan
sebanyak 2 buku laporan dan berupa softcopy dikirimkan ke
email: dit.pendaftaran@atrbpn.go.id.
2) Laporan Antara (kemajuan pekerjaan)
Memuat laporan kemajuan pekerjaan, diterbitkan sebanyak 2
buku laporan dan berupa softcopy dikirimkan ke email:
dit.pendaftaran@atrbpn.go.id.
3) Laporan Akhir
Laporan hasil akhir, memuat laporan pelaksanaan seluruh
rangkaian kegiatan setelah melalui tahap evaluasi dan
perbaikan serta penyempurnaan laporan draft final,
diterbitkan sebanyak 2 buku laporan.

Laporan akhir terkait hasil pelaksanaan pekerjaan yang berisi:


a. Berita acara penyerahan hasil pekerjaan;
b. Format Formulir Layanan Pertanahan (standarisasi form);
c. Semua Image/berkas digital yang dihasilkan/digunakan
selama proses pekerjaan dalam format PDF (Arsip
Elektronik);
d. Rekapitulasi hasil pelaksanaan penerimaan berkas layanan
pertanahan dalam format excel;
e. Hasil kegiatan FGD Evaluasi Pelaksanaan Pilot Project
Penerimaan Berkas Layanan Pertanahah;
f. Analisa kegiatan pilot project penerimaan berkas layanan
pertanahan.
Seluruh laporan dan hasil pekerjaan pada masing-masing lokasi
pekerjaan juga diserahkan dalam format softcopy dalam external
harddisk dengan kualifikasi kapasitas minimal 1 TB, USB 3.0,
kompatibel windows, ukuran maksimal 2,5 inchi.

VII. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa


Segala peralatan yang dibutuhkan pada pelaksanaan
pekerjaan disediakan oleh penyedia jasa termasuk biaya
pengiriman, pemasangan dan perawatan selama pelaksanaan
pekerjaan.
1) Perangkat Keras yang digunakan dalam proses kegiatan:
a. Kondisi Perangkat Keras:
• Memenuhi standar teknis untuk pelaksanaan kegiatan
ini;
• Memenuhi aspek interkonektivitas dan kompatibilitas
dengan sistem yang digunakan;
10
• Segala peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan pada
saat pelaksanaan pekerjaan pada prinsipnya
disediakan oleh penyedia jasa.
b. Peralatan yang dibutuhkan dan jumlah dalam
pelaksanaan kegiatan
Tabel 1. Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
No. Peralatan Jumlah
1. Scanner 10 unit
2. Laptop/ PC 30 unit

c. Spesifikasi
Tabel 2. Spesifikasi minimal peralatan
No. Peralatan Spesifikasi Minimal
1. Scanner A3 a. Tipe: ADF + Flatbed
b. Mode scan: Simplex / Duplex, Color
/Grayscale/Mono - chrome
c. Resolusi : 200 - 600 dpi
d. Ukuran Dokumen: Maksimum: A3
Portrait (304,8 x 431,8 mm)
minimum
: 50,8 x 69mm (Portrait) Long page
scanning (5,588mm)
e. Scanning speed :
- ADF simplex minimal 20 ppm
(200/300 dpl)
- ADF duplex minimal 40 ipm
(200/300 dpi)
- Flatbed : < 5 seconds (200/300)
2. Laptop/ PC a. Processor: minimal Intel Core i5
b. RAM: minimal 4 GB
c. HDD: minimal 500 GB
d. Support Windows (minimal windows
10)
e. I/O Port: support USB 2.0/3.0,
HDMI, VGA, Audio
k. Battery Life: minimal 2 – 3 Hours

2) Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pelaksanaan


kegiatan (aplikasi dalam proses indexing, OCR, OMR, ICR dan
RPA) disediakan penyedia (dibuktikan dengan
kepemilikan/bukti pembelian/bukti berlangganan lisensi).
Selain itu koneksi internet yang dapat digunakan untuk
mempermudah dan mempercepat pelaksanaan pekerjaaan
serta terjamin keamanan dan keandalan operasi sebagaimana
mestinya disediakan oleh penyedia barang/jasa.

11
Tabel 3. Fitur yang diperlukan untuk perangkat lunak yang dibutuhkan
No Perangkat Fitur yang diperlukan
Lunak
1 OCR • Berbasis Artificial Intelligence atau
(beserta Cognitive
OMR dan • Sistem bersifat fleksibel, dapat
ICR) diimplementasikan secara cloud maupun
on premise (di tempat). Untuk
implementasi on cloud dapat dilakukan
di private environment public, ataupun
hybrid cloud.
• Memiliki teknologi klasifikasi tipe
dokumen otomatis (context-based
separation) dan memisahkan
berdasarkan tipe dokumen.
• Proses ekstraksi didukung fitur
pengenalan fulltext-based untuk tulisan
teks dan tulisan tangan (semua bahasa
bertulisan latin).
• Proses look up database mempermudah
pencocokan data yang bersumber dari
primary key database
• Penggunaan fitur dropdown list terhadap
data yang tidak sesuai dengan informasi
pada dokumen elektronik untuk field
yang memiliki parameter.
• Memiliki tampilan muka (user interface)
berbasis web untuk melakukan proses
manual validasi terhadap data yang tidak
sesuai dengan informasi pada
dokumen elektronik secara manual entri.
2 RPA • Sistem Aplikasi yang diterapkan bersifat
fleksibel dapat diimplementasikan secara
on premise (ditempat) baik secara
tersentralisasi maupun desentralisasi.
• Single Integrated Automation Platform.
Platform otomasi terintegrasi yang
mencakup :
- Attended RPA bot
- Unattended RPA bot
• Perekam proses universal, menggunakan
sistem perekam tunggal untuk capture
dan otomasi keseluruhan bisnis proses.
• Manajemen tersentralisasi
- Dapat melakukan proses deploy,
penjadwalan, audit, dan pengelolaan
RPA secara tersentralisasi.
- Kegiatan operasional RPA bot dan
analisa bisnis dapat
direpresentasikan dalam visual
dashboard dengan informasi yang

12
No Perangkat Fitur yang diperlukan
Lunak
dapat ditindaklanjuti seperti: bot
dengan ROI tertinggi, bot yang
memiliki resiko kegagalan, dan
sebagainya.
- Terdapat fitur notifikasi dengan
indikasi numerik untuk memberitahu
notifikasi, peringatan, dan
permintaan tindakan untuk
penyelesaian tiap masalah dengan
cepat
• Sertifikasi keamanan, Platform RPA
dengan tingkat keamanan
terstandarisasi sebagai berikut:
- SOC 1 Tipe 2 and SOC 2 Tipe 2
- ISO-27001:2013

VIII. Fasilitas dari Kantor Pertanahan


a. Menyediakan ruangan untuk bekerja;
b. Memastikan ketersediaan listrik dan internet untuk kelancaran
pekerjaan;
c. Menyediakan user login ke aplikasi KKP untuk penyedia dengan
akses sesuai yang dibutuhkan, dengan durasi sesuai dengan
kontrak pekerjaan.

IX. Personil dan Kualifikasi Penyedia


Tim penyedia menyediakan tim yang sejumlah 61 (enam
puluh satu) orang yang akan bertugas melaksanakan Pilot Project
Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan, dengan kualifikasi sebagai
berikut:
1. Personil
1) Tenaga Inti
a. Tim Leader
S1 bidang Teknologi Informasi/Komputer/Informatika/
Manajemen, dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di
bidang digitalisasi dan pengelolaan dokumen sebanyak 1
(satu) orang. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pekerjaan yang tepat waktu, tepat sasaran, sesuai kualitas
yang disetujui serta sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang ada.
b. Koordinator
S1 bidang Teknologi Informasi/ Kearsipan/ Manajemen/
Komputer/ Informatika/ Perpustakaan, dan

13
berpengalaman minimal 2 (dua) pekerjaan (di bidang
digitalisasi dan pengelolaan dokumen) sebanyak 5 (lima)
orang, yaitu 1 (satu) orang pada masing-masing lokasi
pekerjaan. Bertugas mengkoordinasikan dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan pada
lokasi kerja yang ditentukan.
c. Teknisi Teknologi Informasi
S1 bidang Teknologi Informasi/ Komputer/ Informatika,
dan berpengalaman minimal 2 (dua) pekerjaan (di bidang
digitalisasi dan pengelolaan dokumen) sebanyak 5 (lima)
orang. Bertanggung jawab melakukan analisa,
perancangan, instalasi, konfigurasi dan mengembangkan
sistem teknologi informasi yang akan diimplementasikan,
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2) Tenaga Pendukung
Tenaga Verifikator/Entri Data
SMA/SMK/STM/Setara, mampu mengoperasikan komputer
dan melakukan entri data ke dalam sistem/aplikasi sesuai
ketentuan serta mampu melakukan kegiatan administratif
lainnya, sejumlah 50 (lima puluh) orang, yaitu 10 (sepuluh)
orang pada masing-masing lokasi pekerjaan.
2. Kualifikasi dan syarat penyedia untuk kegiatan Pilot Project
Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan yaitu:
1) Memiliki izin usaha jasa telematika/komputer/teknologi
informasi/alih media/digitalisasi;
2) Memiliki pengalaman pekerjaan sejenis (digitalisasi dan
pengelolaan dokumen) selama 3 (tiga) tahun terakhir;
3) Penyedia dan pelaksana pekerjaan menandatangani
perjanjian kerahasiaan data pada saat pelaksanaan
pekerjaan;
4) Penyedia dan pelaksana pekerjaan bersedia untuk tidak
menyimpan file salinan dari hasil kegiatan dalam media
apapun setalah masa pekerjaan berakhir.
5) Penyedia Jasa menyatakan kesanggupan menyediakan
peralatan yang dibutuhkan untuk proses kegiatan sesuai
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pengguna jasa.

X. Tahapan Pekerjaan dan Jadwal


Kegiatan Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan Pertanahan
direncanakan untuk dilaksanakan dalam jangka waktu 4 (empat)
bulan dengan tahapan dan jadwal kegiatan sebagai berikut:

14
Tabel 4. Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Ke
No Kegiatan
I II III IV

A. Persiapan
B. Pelaksanaan
C. FGD Evaluasi
D. Pelaporan

XI. Anggaran
Anggaran kegiatan Pilot Project Penerimaan Berkas Layanan
Pertanahan adalah sebesar Rp. 1.851.222.000,- (satu miliar delapan
ratus lima puluh satu juta dua ratus dua puluh dua ribu rupiah)
bersumber dari DIPA Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan
Pendaftaran Tanah Tahun Anggaran 2023 sebagai formasi
penempatan sumber dana Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
(PHLN) dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terlampir.

Jakarta, 3 Juli 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Pengaturan Pendaftaran
Tanah dan Ruang,

Siti Hamim Latifah, S.P., M.Sc.


NIP 19820927 200903 2 002

15

Anda mungkin juga menyukai