Japan Railway
5% 3% 7%
Perusahaan Swasta Utama
Kereta Umum
85%
Japanese National Railways merupakan merupakan BUMN yang dipecah karena terlilit
hutang. Sembilan perusahaan yang dikelompokkan dalam grub Japan Railways masing-
masing merupakan perusahaan independen. Dari sembilan perusahaan tersebut, tujuh
merupakan operator jasa perkeretaapian dan dua lainnya adalah perusahaan riset dan
teknologi.
Saat ini terdapat 27.268 km rel yang membentang diseluruh jepang dan sebagian besar
dipegang oleh grup JR, dan sekitar 7.133 km sisanya dipegang oleh ratusan perusahaan
swasta lain.
2.3 Kebijakan Pemerintah Terkait Penggunaan Transportasi Umum
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang dapat dikatakan memiliki sistem
tranportasi publik terbaik. Terutama transportasi berbasis rel alias kereta. Interkoneksi
antarmoda menjadi salah satu isu penting dalam menunjang keberhasilan Negeri Matahari
Terbit ini dalam membangun jaringan kereta mereka. Berdasarkan data Asosiasi Kereta
Api Swasta Jepang, setidaknya terdapat 216 perusahaan kereta yang beroperasi saat ini.
Jumlah tersebut terdiri atas enam Japan Railway (JR) yang dulu merupakan perusahaan
kereta api nasional, 16 perusahaan kereta swasta utama, 183 perusahaan kereta swasta
daerah, dan 11 perusahaan kereta umum. Baca juga: Jepang Ajak Uber dan Boeing
Kembangkan Mobil Terbang Dari total 126,8 juta penduduk Jepang berdasarkan sensus
2017, hanya 19,7 persen di antaranya yang memilih menggunakan mobil sebagai moda
transportasi sehari-hari. Sementara 79,7 persen menggunakan kereta sebagai transportasi
penunjang mobilitas harian. Masyarakat dikondisikan untuk tidak mudah memiliki
kendaraan pribadi. Untuk mendapatkan sebuah mobil, misalnya, harga yang harus ditebus
masyarakat cukup mahal kendati Jepang dikenal baik sebagai "rumah" bagi aneka
produsen merek mobil ternama di dunia. Kondisi tersebut juga didukung dengan
mahalnya tarif parkir, pajak kendaraan, serta harga bahan bakar.
1. PT Kereta Api Indonesia harus memperbaiki tingkat ketepatan waktu kedatangan dan
keberangkatan yang saat ini sering terjadi delay. Salah satu upaya nya yaitu dengan
menghapus jalur perlintasan sebidang menjadi flyover. Upaya tersebut dapat mengurangi
peluang terjadinya hambatan karena kecelakaan yang dapat mengakibatkan kereta
mengalami delay.
2. Perbaikan dan peningkatan kualiyas sinyal elektrik karena saat ini masih sering terjadi
gangguan teknis perangkat atau peralatan sinyal, terutama sinyal elektrik.
3. Penambahan jalur kereta menjadi double-double track (empat jalur) pada wilayah yang
beban kepadatan lintasnya yang sudah jenuh, atau bahkan melampaui kapasitas lintasnya
pada koridor tertentu sehingga tidak adanya kereta yang saling menunggu karena harus
bergantian jalur.
4. Industrialisasi sektor kereta api yang lebih ditingkatkan sehingga PT KAI (Persero) ke
depannya tidak mengimpor kembali baik lokomotif, gerbong, dan peralatan pendukung
lainnya.
5. Pembangunan jalur kereta api di seluruh wilayah di Indonesia seperti Pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi sehingga mobilitas barang dan manusia akan
semakin mudah dan cepat.
6. Terintegrasinya moda transportasi massal baik bus, pesawat sehingga akses dapat
semakin mudah
7. Dengan disahkan nya UU No 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian dimana di dalam UU
tersebut menjelaskan tentang dihilangkannya hak monopoli PT Kereta Api (Persero)
dengan membuka dan menambah peluang bagi pihak swasta dalam penyelenggaraan
perkeretaapian di bidang sarana dan prasarana, maka diharapkan pihak swasta dapat
menjadi investor sekaligus operator dalam Industri Kereta Api di Indonesia sehingga
dapat mempercepat terwujudnya pembangunan dan pengoperasian Kereta Api di Seluruh
Indonesia serta meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih optimal.
8. Adanya kebijakan terkait tidak dimudahkannya penggunaan transportasi pribadi seperti
pembelian motor/mobil engan harga yang tinggi, mahalnya tarif parkir, pajak kendaraan
pribadi, serta harga bahan bakar yang relatif tinggi.
9. Peningkatan edukasi terkait tempat duduk prioritas hanya dapat diduduki oleh orang tua,
ibu hamil, dan orang terluka melalui Poster, Announcement, dan media edukasi lainnya.
10. Diintegrasikan nya sistem penetapan tarif secara detail pada saat pemesanan meskipun
penumpang tersebut berganti mode transportasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/KRL_Commuter_Line
https://www.academia.edu/39169859/MANAJEMEN_STRATEGIK_PT_Kereta_Api_Indon
esia_Persero_PT_KERETA_API_INDONESIA_PERSERO
https://www.scribd.com/doc/59299559/Manajemen-Strategi-PT-KERETA-API-
INDONESIA-Persero-Tahun-2009-2013
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5403/142203039.pdf?sequen