NOMOR : 90/JUKLAK-300.PU.01.01/IV/2022
PETA PANJANG BATAS KAWASAN HUTAN
TAHUN ANGGARAN 2022
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas perkenan dan
ijin-Nya kami dapat menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Peta
Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah merupakan bagian dari pelaksanaan Nawacita
yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia dan mendukung sasaran program
Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN)
dalam tersedianya Infrastruktur Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang, dengan
koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/ Bappenas), Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK), dan Badan Informasi Geospasial (BIG). Pekerjaan ini
dilaksanakan menggunakan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada masing-
masing satuan kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi.
Petunjuk Pelaksanaan ini berisi identitas pekerjaan, tahapan pekerjaan, metode
pelaksanaan, personil dan lama waktu pelaksanaan, sumber pembiayaan, struktur
penganggaran dan pertanggungjawaban, pelaporan dan penutup.
Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan untuk dipedomani dan diimplementasikan di
Lingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi.
Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk-Nya dalam pelaksanaan program-program
strategis nasional untuk keberlangsungan pembangunan yang berkelanjutan.
2
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... 6
A. GAMBARAN UMUM .............................................................................................. 7
B. DASAR HUKUM .................................................................................................... 8
C. MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................................ 9
D. LOKASI DAN TAHAPAN PEKERJAAN .................................................................... 9
1. Lokasi Pekerjaan......................................................................................................................... 9
2. Tahapan Pekerjaan .................................................................................................................. 10
E. KETENTUAN UMUM ........................................................................................... 11
F. SUMBER DAYA MANUSIA .................................................................................. 12
G. TAHAPAN PEKERJAAN ....................................................................................... 13
1. Persiapan Administrasi dan Teknis.................................................................................... 13
2. Rapat Penyuluhan.................................................................................................................... 14
3. Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................................................................... 14
4. Pengolahan Data....................................................................................................................... 16
5. Kendali Mutu ............................................................................................................................. 17
6. Pelaporan .................................................................................................................................... 17
H. PRODUK YANG DIHASILKAN .............................................................................. 18
1. Persiapan Administrasi dan Teknis.................................................................................... 18
2. Rapat Penyuluhan.................................................................................................................... 18
3. Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................................................................... 18
4. Pengolahan Data dan Pelaporan ......................................................................................... 19
5. Kendali Mutu ............................................................................................................................. 19
I. FOLDERISASI DATA DIGITAL HASIL PEKERJAAN ............................................. 19
1. Data Pengukuran ..................................................................................................................... 19
2. Peta Digital ................................................................................................................................. 20
J. STRUKTUR PENGANGGARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN .......................... 20
K. PENUTUP ........................................................................................................... 29
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. 30
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Target Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah
Tahun Anggaran 2022 .................................................................................. 9
Tabel 2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Setiap Tahapan Pekerjaan .................... 12
Tabel 3. Struktur Penganggaran dan Dokumen Pertanggungjawaban ....................... 21
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan
Hutan di Daerah ....................................................................................................... 10
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
A. GAMBARAN UMUM
Dalam rangka mendukung terwujudnya Pendaftaran Tanah Stelsel Positif, maka
diperlukan sistem pendaftaran tanah yang memberikan jaminan kepastian hukum
hak atas tanah. Salah satu jaminan kepastian hukum tersebut berkaitan dengan
letak bidang tanah yang diterbitkan sertipikat tidak berada di dalam kawasan
hutan. Kondisi tersebut dapat dipenuhi apabila tersedia informasi yang jelas
mengenai batas antara kawasan hutan dan non kawasan hutan dalam sistem
pendaftaran tanah.
Salah satu penyebab belum tersedianya informasi batas kawasan hutan dalam
sistem pendaftaran tanah karena perbedaan skala dan sistem referensi yang
digunakan dalam peta batas kawasan hutan dengan skala peta pendaftaran tanah.
Peta batas kawasan hutan menggunakan skala kecil (skala 1:50.000 atau lebih
kecil), sedangkan peta pendaftaran tanah menggunakan skala besar (skala 1:2.500
atau lebih besar) yang mengakibatkan terjadinya perbedaan interpretasi batas
kawasan dan berpotensi menyebabkan terjadinya sengketa/konflik pertanahan.
Dalam rangka menjembatani integrasi antara peta batas kawasan hutan (skala
kecil) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) dengan peta pendaftaran (skala besar) yang ada di Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota, maka perlu dilakukan pengukuran perapatan batas bersama
oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kementerian PPN/Bappenas juga mendorong peningkatan kepastian batas
kawasan hutan dan non kawasan hutan dengan adanya pekerjaan yang melakukan
pemasangan patok-patok perapatan batas kawasan hutan, sehingga dapat
diidentifikasi dalam peta pendaftaran tanah skala besar dan diharapkan menjadi
salah satu bagian early warning system dalam sistem pendaftaran tanah nasional,
terutama terkait kawasan hutan.
Data yang digunakan untuk pengukuran batas kawasan hutan yaitu: 1) data
kawasan hutan yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SK Menhut/LHK), 2) citra satelit yang telah
ditegakkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) atau citra lain yang tersedia.
Total panjang batas kawasan hutan yang berbatasan dengan daerah Non-Area
Penggunaan Lain (APL) yaitu ± 153.000 km, dimana dari tahun 2017 sampai
dengan tahun 2021 Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar Pertanahan dan
Ruang telah melaksanakan pekerjaan pembuatan peta panjang batas kawasan
hutan yang hanya mencapai total panjangan 7.113,7 km atau 4,6% dari total
panjang batas kawasan hutan. Dalam rangka mempercepat pemetaan seluruh
panjang batas kawasan hutan, maka mulai tahun 2022 kegiatan pembuatan peta
panjang batas kawasan hutan dilaksanakan di pusat dan di 32 kantor wilayah BPN
Provinsi.
7
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah
adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5214);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 1997, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 3696);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Informasi Geospasial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5502);
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);
7. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
8. Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Negara Agraria
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 953);
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 985);
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 7 Tahun 2021
tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan, dan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan.
8
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan
Hutan ini dimaksudkan sebagai pedoman Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang
Batas Kawasan Hutan di daerah yang akan dilaksanakan oleh 32 (tiga puluh dua)
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan bertujuan agar terdapat
standarisasi serta keseragaman pemahaman dalam melaksanakan Pekerjaan
Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan tersebut.
9
No. Provinsi Panjangan (Km)
30 Maluku Utara 30,00
31 Papua Barat 30,00
32 Papua 11,18
TOTAL 924.12
2. Tahapan Pekerjaan
Pada pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah
terdapat beberapa tahapan pekerjaan yang dilakukan, sebagaimana gambar 1.
di bawah ini.
Persiapan
Administrasi dan
Teknis
Persiapan
Rapat Penyuluhan
Pekerjaan
Pengukuran GCP,
Pengolahan GCP dan
Pembuatan Peta
Kerja
Survei Pendahuluan
Pelaksanaan
Pekerjaan Pembuatan dan
Pemasangan Patok
Perapatan Batas
Kawasan
Pengukuran Batas
Kawasan dan Detail
Tidak Sesuai Pengolahan Situasi
Juklak
Data
Sesuai Juklak
Kendali
Mutu Pelaporan
10
E. KETENTUAN UMUM
1. Penetapan Kawasan Hutan adalah pemberian kepastian hukum mengenai
status, letak, batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk
sebagai kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap dengan Keputusan
Menteri;
2. Areal Penggunaan Lain (APL) adalah areal di luar kawasan hutan negara yang
diperuntukkan bagi pembangunan di luar bidang kehutanan;
3. Ground Control Point (GCP)/titik sekutu adalah titik-titik kontrol yang
digunakan untuk mengoreksi geometri peta agar sesuai dengan kondisi
sebenarnya di lapangan.
4. Root Mean Square (RMS) merupakan besarnya tingkat kesalahan hasil prediksi,
dimana semakin kecil (mendekati 0) nilai RMS maka hasil prediksi akan
semakin akurat;
5. Peta Kerja adalah peta yang berisikan informasi batas kawasan hutan dengan
APL beserta rencana titik perapatan yang ditampalkan dengan citra satelit dari
BIG atau citra lain yang tersedia;
6. Titik ikat utama adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, hasil
pengikatan dari Jaring Kontrol Geodesi Nasional (JKGN);
7. Titik ikat bantu adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, hasil
pengikatan dari Titik Ikat Utama;
8. PAL Kehutanan adalah patok tanda batas kawasan hutan;
9. Patok sementara adalah patok kayu yang dipasang saat survei pendahuluan;
10. Patok Perapatan Batas Kawasan (PPBK) adalah patok permanen tanda batas
kawasan hutan dengan APL yang dipasang antara Pal Kehutanan;
11. Formulir Ukur PPBK adalah formulir yang berisikan informasi hasil berisikan
lokasi, nama titik, koordinat, sketsa, dan tanda tangan petugas survei
pendahuluan;
12. Formulir Ukur PAL Kehutanan adalah formulir yang berisikan informasi hasil
berisikan lokasi, nama titik, koordinat, keadaan PAL, sketsa, dan tanda tangan
petugas survei pendahuluan;
13. Berita Acara Survei Pendahuluan adalah berisi ringkasan hasil pekerjaan survei
pendahuluan tentang PAL Eksisting Kehutanan, jumlah patok sementara
terpasang, jumlah PPBK yang tidak dapat terpasang sesuai rencana beserta
alasannya, dan tanda tangan petugas survei pendahuluan;
14. Pengelola Kawasan Hutan adalah instansi yang ditetapkan untuk melakukan
kegiatan tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,
pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi,
reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam.
11
F. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dapat berasal dari dalam dan/atau luar
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Kebutuhan
sumber daya manusia terdiri dari Koordinator Lapangan, Petugas Lapangan Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional, Petugas Lapangan Pengelola Kawasan Hutan,
Petugas Lapangan Desa, Pembantu Lapangan, dan Petugas Kendali Mutu.
Kebutuhan SDM pada masing-masing tahapan pekerjaan tercantum sebagaimana
tabel berikut:
Personil
No. Pekerjaan
Pelaksana Keterangan
12
Personil
No. Pekerjaan
Pelaksana Keterangan
G. TAHAPAN PEKERJAAN
Tahapan Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah
yaitu:
1. Persiapan Administrasi dan Teknis
a. Persiapan data dan Rencana Kerja
1) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait antara lain: Balai
Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH), Perum Perhutani/Dinas
Kehutanan/BKSDA/Balai Taman Nasional/Balai Tahura yang selanjutnya
disebut Pengelola Kawasan Hutan, Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, masyarakat sekitar (Desa dan
Kecamatan). Kegiatan koordinasi ini dapat dilakukan melalui rapat virtual;
13
2) Menyiapkan dokumen terkait wilayah kerja meliputi topografi,
aksesibilitas, dan hal lain yang dianggap relevan dalam menunjang
pelaksanaan pekerjaan misalnya data/tabel tentang wilayah administrasi
dan sebagainya;
b. Persiapan Personil dan Peralatan
Menyiapkan dokumen kegiatan dan personil yang ditugaskan serta
peralatan yang akan digunakan.
2. Rapat Penyuluhan
Rapat penyuluhan bertujuan untuk memberikan pemahaman pekerjaan
Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di daerah dengan materi, yaitu
tujuan kegiatan, tahapan kegiatan, dan peran masyarakat di dalam pelaksanan
kegiatan ini. Peserta pada kegiatan ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari
perangkat desa dan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan, dengan narasumber
dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional/Kantor Pertanahan dan Balai
Pemantapan Kawasan Hutan/Pengelola Kawasan Hutan. Lokasi Rapat
Penyuluhan dapat dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kota/Kabupaten atau
tempat lain yang tersedia.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan antara lain:
a. Survei Pendahuluan
1) Pengukuran Pal eksisting Kehutanan sebagai GCP/titik sekutu
dilakukan apabila BPKH merasa perlu untuk me-rektifikasi ulang
dokumen/peta kehutanan dalam pembuatan peta kerja.
Pengukuran Pal eksisting Kehutanan sebagai Ground Control Point
(GCP)/titik sekutu dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Melakukan pengukuran GCP/titik sekutu pada beberapa Pal
eksisting kehutanan sesuai arahan BPKH dengan metode
pengamatan GNSS differential sesuai dengan standar ketentuan
pengukuran titik ikat yang berlaku;
b) Pengukuran GCP/titik sekutu ini didampingi oleh petugas dari
BPKH/Pengelola Kawasan Hutan;
c) Hasil dari pengukuran GCP/titik sekutu selanjutnya dilakukan
proses pengolahan data dan rektifikasi peta kehutanan, sehingga
didapatkan peta kerja;
d) Peta kerja di overlay-kan dengan citra satelit dari Badan Informasi
Geospasial (BIG) atau citra lain yang tersedia dan dicetak hardcopy
dengan ukuran kertas A1 dengan skala 1:5.000.
2) Pelacakan PAL eksisting kehutanan dan Pemasangan patok sementara
a) Membuat rencana Pengukuran Batas Kawasan Hutan dan jalur
untuk tracking pada peta kerja;
b) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait yaitu BPKH/Pengelola
Kawasan Hutan dan Pemerintah Desa;
c) Menyiapkan patok perapatan batas sementara dengan spesifikasi:
bahan terbuat dari kayu reng dan atau sejenisnya dengan ukuran
kurang lebih 3x4x50 cm sebagaimana tercantum dalam Lampiran I;
d) Menyusun rencana titik ikat utama untuk pengikatan pengukuran
pal kehutanan, patok perapatan, dan detil situasi;
14
e) Pengukuran titik ikat utama menggunakan pengamatan GNSS
differential metode jaring segitiga yang diikatkan minimal dua titik
Jaring Kontrol Geodesi Nasional (JKGN). Pengamatan GNSS
dilakukan sesuai dengan standar ketentuan pengukuran titik ikat
yang berlaku, dimana data tersebut akan diolah untuk mendapatkan
koordinat titik ikat utama. Apabila titik ikat utama tidak menjangkau
lokasi pengukuran maka diperlukan titik ikat bantu yang
pengukurannya diikatkan di dua titik ikat utama;
f) Melakukan survei pendahuluan menggunakan GPS Handheld untuk
orientasi dan navigasi terhadap batas kawasan hutan serta staking
out titik-titik perapatan batas kawasan hutan menggunakan GNSS
Geodetic sesuai dengan Peta Kerja yang dilaksanakan bersama
dengan pihak terkait (BPKH/Pengelola Kawasan Hutan dan aparatur
desa);
g) Pada titik-titik perapatan batas kawasan hutan yang telah dilakukan
staking out dipasang patok perapatan batas kawasan hutan
sementara dengan jarak antar patok ± 100 meter atau menyesuaikan
kondisi di lapangan dengan catatan tetap pada garis batas kawasan.
Patok perapatan batas tersebut ditanam sedalam ± 30 cm, sisa ± 20
cm nampak di atas permukaan tanah. Setelah patok perapatan batas
kawasan hutan sementara terpasang selanjutnya dilakukan
pengukuran menggunakan GNSS Geodetic dengan metode yang
menyesuaikan kondisi lapangan. Hasil dari survei pendahuluan
tersebut dituangkan dalam formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II;
h) Formulir ukur sebagaimana dimaksud dalam huruf g ditandatangani
oleh para pihak (Koordinator Pengukuran Batas Kawasan
Hutan/Petugas Lapangan, Petugas Lapang Pengelola Kawasan
Hutan dan Petugas Lapang Desa);
i) Dokumentasi patok perapatan batas sementara yang dilakukan dari
dua sisi salah satunya terlihat nomor Patok Perapatan Batas
Kawasan (PPBK);
j) Selain kegiatan survei pendahuluan diatas juga dilakukan
inventarisasi dan dokumentasi pal kehutanan yang ada di lapangan
(dokumentasi dari dua sisi) dan dituangkan dalam formulir
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III;
k) Setelah kegiatan lapangan survei pendahuluan selesai, Berita Acara
Hasil Survei Pendahuluan ditandatangani oleh Petugas Lapangan
dan pihak terkait (BPKH/Pengelola Kawasan Hutan dan aparatur
desa) yang dituangkan dalam berita acara sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV;
l) Melakukan Digitalisasi berita acara survei pendahuluan, formulir
survei pendahuluan patok perapatan batas kawasan hutan, dan
formulir survei pendahuluan batas kawasan hutan Pal Kehutanan.
b. Pembuatan dan Pemasangan Patok Perapatan Batas Kawasan
1) Pembuatan Patok Perapatan Batas Kawasan Hutan
a) Patok perapatan batas kawasan hutan menggunakan pipa PVC Kelas
D (Drainase) Standar Nasional Indonesia berwarna putih dengan
15
ukuran diameter ± 10 cm dengan panjang ± 1,5 meter dan tebal
minimal ± 2,0 mm yang diisi dengan beton dengan campuran semen,
pasir, dan kerikil dengan perbandingan 1:2:3 yang bagian atasnya
dipasang paku payung sebagaimana tercantum dalam Lampiran V;
b) Patok Perapatan Batas Kawasan pada bagian luar atas dicat berwarna
biru sepanjang ± 20 cm dan diberi identitas sesuai dengan nomor urut
yang sudah dikoordinasikan dengan BPKH serta nama lokasi
menggunakan cutting stiker sebagaimana tercantum dalam Lampiran
VI;
c) Seluruh pekerjaan pembuatan Patok Perapatan Batas Kawasan
didokumentasikan dan disimpan dalam bentuk digital.
2) Pemasangan Patok Perapatan Batas Kawasan
a) Patok Perapatan Batas Kawasan dipasang menggantikan Patok
Perapatan Batas Kawasan Sementara dengan kedalaman ± 100 cm
dan ± 50 cm tampak di atas permukaan tanah;
b) Stiker ditempelkan pada Patok Perapatan Batas Kawasan Hutan
dengan posisi membelakangi arah kawasan hutan;
c) Dokumentasi sebelum pemasangan Patok Perapatan Batas Kawasan
dilakukan dengan mengambil gambar sebelum dipasang dengan posisi
berdiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII;
d) Dokumentasi sesudah pemasangan Patok Perapatan Batas Kawasan
dilakukan dengan mengambil gambar dari dua sisi, dari arah kawasan
hutan dan dari arah sebaliknya sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII.
3) Pengukuran Batas Kawasan Hutan dan Pengukuran Detail Situasi
a) Pengukuran Patok Perapatan Batas Kawasan menggunakan GNSS
geodetic dan diikatkan ke titik ikat utama atau titik ikat bantu;
b) Dilanjutkan dengan pengukuran detail situasi di sekitar batas
kawasan dan pengukuran pal kehutanan menggunakan GNSS
geodetic;
c) Detail situasi yang dipetakan berupa penggunaan tanah (polygon),
unsur-unsur geografis (sungai, jalan, bangunan, dan lain-lain), dan
tempat penting/fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, kantor
pemerintahan, dan lain-lain).
4. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah proses mengolah data hasil survei menjadi informasi
yang dibutuhkan. Dilakukan setelah data-data berhasil dikumpulkan dari
kegiatan pengumpulan data/survei lapang. Tahapan pengolahan data dengan
cara mengunduh dan mengolah data hasil pengukuran dari alat GNSS serta
menyajikan hasil pengolahan data sesuai ketentuan sebagai berikut :
a. Koordinat yang dihasilkan berupa Koordinat Geografis, UTM dan TM3O;
b. Raw data hasil pengukuran disimpan dalam media penyimpanan data
digital external hardisk;
c. Ketelitian (RMS) titik ikat utama dan titik ikat bantu yang dihasilkan ≤ 5
cm;
d. Ketelitian (RMS) titik perapatan batas yang dihasilkan ≤ 50 cm;
16
e. Peta Panjang batas kawasan hutan dibuat dalam format shapefile (*.shp)
dan format geodatabase (*.gdb) yang sudah dilakukan proses Topologi dan
disimpan dalam media penyimpanan external hardisk.
5. Kendali Mutu
Kendali Mutu dimaksudkan untuk menjamin kesesuaian antara kualitas produk
dengan standar yang telah ditentukan (formulir pada Lampiran XI), dan
dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional beserta BPKH/
Pengelola Kawasan Hutan. Petugas kendali mutu melakukan kendali mutu pada
saat pekerjaan lapangan sedang berlangsung. Kendali Mutu mencakup beberapa
tahapan, antara lain:
a. Kendali Mutu Tahapan Persiapan dan Survei Pendahuluan
Kendali mutu pada Tahapan Persiapan meliputi:
1. Pemeriksaan kesesuaian lokasi kegiatan dengan SK Penetapan
Kawasan Hutan;
2. Informasi peta kerja dan citra satelit yang digunakan;
3. Daftar peralatan pengukuran dan personil pelaksana.
Kendali mutu pada tahapan Survei Pendahuluan, yaitu:
1. Memeriksa kesesuaian titik ikat dengan perencanaan beserta
kelengkapan dokumen (Lampiran IX);
2. Memeriksa kelengkapan pengisian formulir Survei Pendahuluan dan
Berita Acara Survei Pendahuluan (Lampiran II, III dan IV);
3. Pemeriksaan kesesuaian pemasangan patok sementara dengan
perencanaan sebanyak 5% dari total keseluruhan patok dan
kelengkapan dokumen.
b. Tahapan Pelaksanaan
Kendali mutu Tahapan Pelaksanaan, meliputi:
1. Informasi rencana jumlah Patok Perapatan Batas Kawasan Hutan
(PPBK) dan sebarannya;
2. Pemeriksaan hasil pembuatan Patok Perapatan Batas Kawasan Hutan
(PPBK);
3. Pemeriksaan kesesuaian pemasangan Patok Perapatan Batas
Kawasan Hutan (PPBK);
4. Pemeriksaan dokumen hasil pengukuran.
6. Pelaporan
Pada akhir pekerjaan dibuat laporan akhir yang memuat secara lengkap setiap
tahapan yang dilakukan dalam pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas
Kawasan Hutan di Daerah.
17
Adapun Format Laporan Akhir Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas
Kawasan di Daerah sebagai berikut:
COVER DAN JUDUL PEKERJAAN RINGKASAN LAPORAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
I.1 UMUM
I.2 DASAR HUKUM
I.3 MAKSUD DAN TUJUAN
I.4 RUANG LINGKUP
I.5 WAKTU PELAKSANAAN
I.6 LOKASI DAN VOLUME PEKERJAAN
I.7 JADWAL PEKERJAAN
BAB II PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
II.1 METODE PELAKSANAAN
II.2 TAHAPAN PEKERJAAN
BAB III HASIL YANG DICAPAI
BAB IV PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 TINDAK LANJUT
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Hasil pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah (data
digital dan laporan akhir) diserahkan kepada Direktorat Pengukuran dan
Pemetaan Dasar Pertanahan dan Ruang.
5. Kendali Mutu
Dokumen Kendali Mutu berupa Form Kendali Mutu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XI dan Berita Acara Kendali Mutu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XII.
a) Data digital Titik Ikat Utama, Titik Ikat Bantu, dan GCP disimpan dalam
subfolder_DATA TITIK IKAT yang terdiri dari:
1) Data format RINEX (Receiver Independent Exchange) untuk
keseluruhan hasil perekaman receiver setiap Titik Ikat Utama, Titik Ikat
Bantu, dan GCP;
19
2) Daftar koordinat X, Y, Z dan ketelitian masing-masing titik pada sistem
koordinat UTM, TM3, dan geografi (Lintang dan Bujur) dalam bentuk
tabel;
3) File report pengolahan dalam format digital (*.pdf).
20
Tabel 3. Struktur Penganggaran dan Dokumen Pertanggungjawaban
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
Peta Panjang
6411.RBO. Batas
002 Kawasan
Hutan
Rapat
051 Utama
Penyuluhan
Belanja Modal
Perjalanan
536117 Aset Tetap
Lainnya/ Aset
Lainnya
21
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
dan - Bukti
Perlengkapan Pembelian/
Lapangan Petugas Kuitansi/SPK/
Survei Kontrak
Perlengkapan
(bermaterai)
Lapangan
- Daftar
Penerimaan
Perlengkapan
Lapangan
-Notulensi Rapat
Penyuluhan
- Dokumentasi
Survei
052
Pendahuluan Utama
Belanja Modal
Perjalanan
536117 Aset Tetap
Lainnya/ Aset
Lainnya
22
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
- Daftar
Nominatif
Uang Harian
Pembantu
Pembantu
Lapangan
Lapangan
- Daftar Hadir
- KTP
23
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
Belanja Modal
Bahan Baku
536112 Aset Tetap
Lainnya/Aset
Lainnya
- Bukti
Patok Kayu Pembelian/
Kuitansi
Pembuatan
dan
053 Utama
Pemasangan
Tanda Batas
Pembuatan
Tanda Batas
Belanja Modal
Perjalanan
536117 Aset Tetap
Lainnya/ Aset
Lainnya
Belanja Modal
Bahan Baku
536112 Aset Tetap
Lainnya/ Aset
Lainnya
24
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
Pemasangan
Tanda Batas
Penginapan
Koordinator
Lapangan dan
536117 Petugas
Lapangan
ATR/BPN
Kanwil
1 2 3 4 5
Pengukuran
Batas
054 Utama
Kawasan dan
Detil Situasi
Belanja Modal
Perjalanan
536117 Aset Tetap
Lainnya/ Aset
Lainnya
26
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
Belanja Modal
Perjalanan
536117 Aset Tetap
Lainnya/ Aset
Lainnya
Pengolahan
Data dan
056 Pelaporan Utama
Hasil
Pekerjaan
27
JENIS
URAIAN/RO/ DOKUMEN
KOMPONEN
KODE KOMPONEN/ KETERANGAN PERTANGGUNG
(UTAMA/
AKUN/DETIL JAWABAN
PENDUKUNG)
1 2 3 4 5
Belanja Modal
Bahan Baku
536112 Aset Tetap
Lainnya/Aset
Lainnya
Pencetakan - Bukti
Peta Panjang Pembelian/
Batas Kuitansi/SPK/
Kawasan Kontrak
Hutan Ukuran (bermaterai)
A1
Digunakan untuk
pencetakan,
penggadaan, dan
penjilidan laporan
Laporan Hasil
hasil pekerjaan
Pekerjaan
untuk 1 Pekerjaan
Pembuatan Peta
Panjang Batas
Kawasan Hutan
Digunakan untuk
menyimpan data
Hardisk 1 TB
hasil pekerjaan dan
laporan secara digital
Keterangan :
1. Harga satuan Transportasi PP, dan Uang Harian, Penginapan Perjalanan Dinas
bagi Petugas Penyuluhan, Koordinator Lapangan, Petugas Lapangan, Petugas
Lapang Pengelola Kawasan Hutan, dan Petugas Kendali Mutu mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60/PMK.02/2021
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022, yaitu:
- Satuan Biaya Transportasi Darat dari Ibukota Provinsi ke Kabupaten/Kota
(Transportasi ke lokasi PP);
- Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri (Uang harian);
- Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri (Penginapan);
2. Format Surat Keputusan, Surat Tugas, Laporan Perjalanan Dinas, Daftar Hadir
Petugas Survei Lapangan, Surat Perintah Perjalanan Dinas, Daftar Nominatif
Uang Harian dan Transport Lokal dan Daftar Perlengkapan Lapangan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV.
28
K. PENUTUP
Demikian Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas
Kawasan Hutan di Daerah Tahun Anggaran 2022 ini dibuat sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan dan anggaran. Petunjuk pelaksanaan ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
29
DAFTAR LAMPIRAN
30
LAMPIRAN I PATOK PERAPATAN BATAS SEMENTARA
Spesifikasi:
Bahan : Kayu reng meranti/ sejenisnya
Ukuran : 3 x 4 x 50 cm
31
LAMPIRAN II FORMULIR SURVEI PENDAHULUAN PATOK PERAPATAN BATAS KAWASAN
HUTAN
SKETSA
Catatan:
Nomor Patok :
Koordinat Awal Koordinat Hasil Survey
X Y X Y
SKETSA
Catatan :
32
LAMPIRAN III FORMULIR SURVEI PENDAHULUAN PENGUKURAN BATAS KAWASAN HUTAN
UNTUK PAL EXISTING KEHUTANAN
Catatan:
Nama Titik :
Koordinat Awal Koordinat Hasil Survey Kondisi
X Y X Y
Baik/Rusak/Hilang
SKETSA
Catatan :
33
LAMPIRAN IV BERITA ACARA HASIL SURVEI PENDAHULUAN
Pada hari ini ……. tanggal …… Bulan ……. Tahun........... berikut ini adalah Tim
Survei Pendahuluan Pekerjaan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di yang terdiri
dari:
1. Kantor Wilayah BPN Provinsi ……./Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …….
2. BPKH/ Pengelola Kawasan …….
3. Koordinator Pengukuran Batas Kawasan Hutan …….
4. Petugas Lapangan …….
5. Desa/Kelurahan di Kabupaten …….
telah melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan survei pendahuluan (joint survey)
Pengukuran Batas Kawasan Hutan dengan baik, di Kawasan Hutan mulai (tanggal/
bulan/ tahun) sampai tanggal (tanggal/ bulan/ tahun) seluas ……. Ha dengan
panjangan ……. km, yang terletak di Kabupaten ……. dengan Nomor SK …….
Adapun hasil dari Survei Pendahuluan ini adalah sebagai berikut:
1. Inventarisasi Pal existing kehutanan adalah sebanyak buah dengan rincian
sebagai berikut:
a. Kondisi baik .................... buah
b. Kondisi rusak .................. buah
c. Kondisi hilang ................. buah
2. Tim survei pendahuluan telah melaksanakan survei dan pemasangan Patok
Perapatan Batas Kawasan Hutan Sementara di sepanjang batas kawasan hutan
dengan Areal Penggunaan Lain (APL) sebanyak ……. patok;
3. Sesuai hasil kesepakatan, terdapat ……. Patok Perapatan Batas Kawasan Hutan,
yang tidak dapat dipasang hal ini dikarenakan sebagai berikut:
a. …….
b. …….
c. …….
Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
34
Tim Survei Pendahuluan Tanda Tangan
1. ……. 1. …….
1. ……. 1. …….
2. ……. 2. …….
1. ……. 1. …….
2. ……. 2. …….
1. ……. 1. …….
2. ……. 2. …….
35
LAMPIRAN V PATOK PERAPATAN BATAS KAWASAN HUTAN
36
LAMPIRAN VI CUTTING STIKER
37
LAMPIRAN VII DOKUMENTASI PATOK PERAPATAN BATAS KAWASAN HUTAN
Foto PPBK dari arah luar kawasan hutan Foto PPBK dari arah dalam kawasan hutan
38
LAMPIRAN VIII OUTPUT PETA KERJA PEMBUATAN PETA PANJANG BATAS KAWASAN HUTAN
39
LAMPIRAN IX FORMULIR DESKRIPSI TITIK IKAT
40
LAMPIRAN X TEMPLATE OUTPUT PETA INDEKS BATAS KAWASAN HUTAN DAN PETA PANJANG BATAS KAWASAN HUTAN
41
B. Template Output Peta Panjang Batas Kawasan Hutan
42
LAMPIRAN XI FORMAT FORMULIR KENDALI MUTU
1. Tahapan Persiapan dan Survei Pendahuluan
Lokasi Pekerjaan : Kawasan Hutan .........................
Kendali MutuPekerjaan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan .................................... Pelaksana Pekerjaan : Kantor Wilayah BPN Provinsi….........
Tahapan Persiapan dan Survei Pendahuluan
Penilaian
Parameter Informasi Keterangan
Sesuai Tidak Nihil
A Persiapan
1. Data
a. Kawasan Hutan ................... dengan panjang perimeter ....... Km Dapat diperoleh dari Laman
SK Penetapan √
berdasarkan SK...............(dalam bentuk shp) Kebijakan Satu Peta/BPKH
Mengetahui Mengetahui
…........................................... …...........................................
BPKH/Pengelola Kawasan Hutan Koordinator Lapangan
43
2. Tahapan Pelaksanaan
Lokasi Pekerjaan : Kawasan Hutan ..........................
Kendali Mutu Pekerjaan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan ..........................
Pelaksana Pekerjaan : Kantor Wilayah BPN Provinsi….........
Tahapan Pelaksanaan
Penilaian
Parameter Informasi
Sesuai Tidak Nihil Keterangan
b. Dokumentasi Patok Terpasang Dialbumkan √ Dokumentasi Patok 3 buah, yaitu sebelum dipasang dan setelah terpasang
dilakukan 2 arah, yaitu arah kedalam hutan dan arah keluar hutan.
c. Pemasangan Stiker untuk penomoran √ Pemasangan stiker untuk penomoran PPBK
D. Pengukuran GNSS
1. Dokumen dan Data √
a. Titik hasil Survei Pendahuluan Data shp √ Sesuai dengan Peta Kerja
b. Data Titik Ikat JKGN INACORS √ Deskripsi titik didapat dengan mendowloadnya di INACORS (pdf)
Mengetahui Mengetahui
…........................................... …........................................
BPKH/Pengelola Kawasan Hutan Koordinator Lapangan
44
LAMPIRAN XII BERITA ACARA KENDALI MUTU
Pada hari ini ……. tanggal …… Bulan ……. Tahun........... telah dilaksanakan
Kendali Mutu Pekerjaan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan ……… dengan tim
pengendali mutu yang terdiri dari :
1. Kantor Wilayah BPN Provinsi …….
2. BPKH/Pengelola Kawasan Hutan ……..
Dengan dilakukan kegiatan kendali mutu maka pekerjaan peta panjang batas kawasan
hutan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
1. ……. 1. …….
45
LAMPIRAN XIII BERITA ACARA RAPAT PENYULUHAN
Pada hari ini ……. tanggal …… Bulan ……. Tahun........... telah dilaksanakan Rapat
Penyuluhan Pekerjaan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan ……… dengan peserta
sejumlah ……… yang terdiri dari :
1. Desa/Kelurahan ……..
2. Desa/Kelurahan ……..
3. Desa/Kelurahan ……..
4. Dst ……
1. ……. 1. …….
3. Desa A 3. …….
4. Desa B 4. …….
46
LAMPIRAN XIV FORMAT SURAT KEPUTUSAN, SURAT TUGAS, LAPORAN PERJALANAN
DINAS, DAFTAR HADIR PETUGAS SURVEI LAPANGAN, SURAT PERINTAH PERJALANAN
DINAS, DAFTAR NOMINATIF PERJALANAN DINAS, DAFTAR NOMINATIF UANG HARIAN DAN
TRANSPORT LOKAL DAN DAFTAR PERLENGKAPAN LAPANGAN
TENTANG
47
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
7. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
8. Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 7
Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan, dan Perubahan Fungsi Kawasan
Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan;
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
11. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dan Kantor Pertanahan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN
NASIONAL PROVINSI ………………………. TENTANG
PENYELENGGARAAN PEMBUATAN PETA PANJANG BATAS
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2022
KESATU : Menetapkan lokasi pekerjaan (Trayek) Pekerjaan Pembuatan
Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Desa/Kelurahan
………………………. Kecamatan ……………………… Kabupaten
………………………. sebagaimana dimaksud pada Lampiran I
Keputusan ini.
KEDUA : Menunjuk Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Pejabat
Fungsional Umum/Pejabat Fungsional Tertentu/Surveyor
Berlisensi/Asisten Surveyor Berlisensi* (sesuaikan dengan pejabat
yang ditunjuk) di wilayah kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi ………………………. untuk menjadi Petugas
Penyuluh, Koordinator Lapangan, Petugas Lapangan, dan Petugas
Kendali Mutu pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan
Hutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran II Keputusan ini.
KETIGA : Uraian tugas Petugas Penyuluh, Koordinator Lapangan, Petugas
Lapangan, dan Petugas Kendali Mutu adalah sebagai berikut :
a. Petugas Penyuluh mempunyai tugas melaksanakan
penyuluhan/sosialisasi pekerjaan Pembuatan Peta Panjang
Batas Kawasan Hutan kepada masyarakat di sekitar lokasi
pekerjaan;
48
b. Koordinator Lapangan mempunyai tugas mengkoordinir
personil di lapangan, data yang dihasilkan dan pengolahannya,
serta berkoordinasi dengan masyarakat dan instansi terkait di
lokasi pekerjaan;
c. Petugas Lapangan mempunyai tugas melakukan survei
pendahuluan, pemasangan patok perapatan dan
pengukurannya;
d. Petugas Kendali Mutu mempunyai tugas mengawasi,
mengevaluasi dan memastikan pekerjaan pengambilan data
lapangan sesuai dengan tahapan dan ketentuan yang tercantum
pada Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan.
KEEMPAT : Menetapkan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Peta
Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah sebagaimana terlampir
pada Lampiran III Keputusan ini.
KELIMA : Menetapkan Petugas Lapang Pengelola Kawasan Hutan, Petugas
Lapang Desa, Pembantu Lapangan sejumlah sebagaimana
terlampir, yang mempunyai tugas membantu Petugas Lapangan
dalam melaksanakan survei pendahuluan, pembuatan dan
pemasangan tanda batas, pengukuran batas kawasan dan detil
situasi, dan diberikan honor sebagaimana dimaksud pada
Lampiran IV Keputusan ini.
KEENAM : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
………………………. Tahun Anggaran 2022 dengan AKUN
……………………….
KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ……………………….
Pada tanggal ……………………….
KEPALA KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….
………………………. (Nama)
……………………(NIP)
Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
3. Sekretaris Jenderal;
4. Inspektur Jenderal;
5. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;
6. Direktur Pengukuran dan Pemetaan Dasar Pertanahan dan Ruang;
7. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian ATR/BPN;
8. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian ATR/BPN;
9. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ……………………….(diisi dengan
Kantah yang menjadi lokasi pekerjaan);
10. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang bersangkutan;
49
Lampiran I. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
Desa : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
50
Lampiran II. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
51
Lampiran III. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBUATAN PETA PANJANG BATAS KAWASAN HUTAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2022
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
52
Lampiran IV. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
Harga Satuan
per Hari
No. Pekerjaan Komponen Honorarium Volume
Kalender
(Rp.)
1 Survei Transport Darat Provinsi-Lokasi PP ... OT Rp .....
Pendahuluan ( ... Orang x ... Hari)
2 Uang Harian ( ... Orang x ... Hari) ... OH Rp .....
3 Penginapan ( ... Orang x ... Hari) ... OH Rp .....
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
53
Lampiran V. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
Harga Satuan
No. Pekerjaan Komponen Honorarium Volume per Hari
Kalender (Rp.)
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
54
Lampiran VI. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
Harga Satuan
No. Pekerjaan Komponen Honorarium Volume per Hari
Kalender (Rp.)
1 Survei Transport Lokal ( ... Orang x ... Hari) ... OT Rp .....
2 Pendahuluan Uang Harian ( ... Orang x ... Hari) ... OH Rp .....
3 Pembuatan Transport Lokal ( ... Orang x ... Hari) ... OT Rp .....
4 Tanda Batas Uang Harian ( ... Orang x ... Hari) ... OH Rp .....
5 Pemasangan Transport Lokal ( ... Orang x ... Hari) ... OT Rp .....
6 Tanda Batas Uang Harian ( ... Orang x ... Hari) ... OH Rp .....
7 Pengukuran Transport Lokal ( ... Orang x ... Hari) ... OT Rp .....
Batas
Uang Harian ( ... Orang x ... Hari) ... OH Rp .....
Kawasan
8 dan Detil
Situasi
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
55
B. SURAT TUGAS
SURAT TUGAS
Nomor : ......................
56
Lampiran
Surat Tugas Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
DAFTAR PELAKSANA PEKERJAAN SURVEI PENDAHULUAN
PEMBUATAN PETA PANJANG BATAS KAWASAN HUTAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2022
Nama/NIP/ Tanggal
No. Jabatan/Domisili Sebagai
NIK Pelaksanaan
Untuk melaksanakan pekerjaan Rapat Penyuluhan
1 Koordinator Lapangan
2 Petugas Lapangan
3
4
5
Untuk melaksanakan Pekerjaan Survei Pendahuluan dan Pengukuran Panjang Batas
Kawasan Hutan di Daerah
6
7
8
9
10
Untuk melaksanakan pekerjaan Kendali Mutu
11 Petugas Kendali Mutu
12
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
57
C. Laporan Perjalanan Dinas dalam rangka Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan
Hutan di Daerah (untuk Pekerjaan Rapat Penyuluhan, Survei Pendahuluan,
Pengukuran Panjang Batas Kawasan Hutan dan Detil Situasi, atau Kendali Mutu)
………………………., tgl/bln/thn
Kepada
Yth. Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Di
……………………….
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Tanggal pelaksanaan
2. :
tugas
4. Lokasi Tugas :
5. Dasar pelaksanaan :
7. Dokumentasi :
a. .........................
b. .........................
c. .........................
58
Petugas Penyuluhan/Koordinator Lapangan/ Petugas Lapangan/Petugas Kendali
Mutu (pilih salah satu),
59
E. Daftar Hadir Petugas Survei Lapangan
Bulan/Tahun Jumlah
No. Nama Sebagai
Tgl Tgl Tgl Tgl dst (hari)
Koordinator
1. ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd
Lapangan
Petugas
2. ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd
Lapangan
Petugas
4. ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd
Lapang
Pengelola
5. Kawasan ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd
Hutan
Petugas
6. - ttd ttd ttd ttd ttd ttd -
Lapang Desa
Pembantu
8. - ttd ttd ttd ttd ttd ttd -
Lapangan
Mengetahui :
Koordinator
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
60
F. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPD)
PROVINSI …………………….
SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
1. Pejabat Pembuat Komitmen ……………………./NIP. …………………….
2. Nama/NIP Pegawai yang Melaksanakan ……………………./NIP. …………………….
Perjalanan Dinas
3. a. Pangkat/Golongan a. ...........................
b. Jabatan/Instansi b. ...........................
c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c. ...........................
4. Maksud Perjalanan Dinas Rapat Penyuluhan, Survei Pendahuluan dan
Pengukuran Batas Kawasan dan Detil Situasi,
Kendali Mutu (Pilih Salah satu) Pembuatan Peta
Situasi Batas Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi
…. T.A. 2022
5. Alat Angkutan Yang Digunakan ……………………. (Transportasi Udara/Darat)*
6. a. Tempat Berangkat a. ...........................
b. Tempat Tujuan b. ...........................
7. a. Lama Perjalanan Dinas a. ……………………. (…………………….) hari
b. Tanggal Berangkat b. ……………………. tgl/bln/thn
c. Tanggal Kembali/Tiba di Tempat Baru c. ……………………. tgl/bln/thn
8. Pangkat/Nama Tanggal Lahir Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
9. Pembebanan Anggaran
a. Instansi a. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi …………………….
b. Akun b. …………………….
10. Keterangan Lain-lain
*) Coret yang tidak perlu
Dikeluarkan di: …………………….
Pada tanggal …………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
61
Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPD) Halaman II
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
I. Tiba di : ………………………. Berangkat dari : ……………………….
Pada tanggal : ………………………. Ke : ……………………….
Kepala : ………………………. Pada tanggal : ……………………….
Kepala : ……………………….
V. PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para
pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara
pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan
Negara apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan
kealpaannya.
62
G. Format Daftar Nominatif Pencairan Pekerjaan Pembuatan Peta Panjang Batas Kawasan Hutan di Daerah (Rapat Penyuluhan/Survei
Lapangan) dan Kendali Mutu
1.
2.
...
63
Lampiran I Daftar Nominatif
1.
2.
3.
4.
5.
dst
JUMLAH
………………………., tgl/bulan/thn
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
64
Lampiran II Daftar Nominatif
Format Kuitansi Penerimaan Perjalanan Dinas
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
65
Lampiran III Daftar Nominatif
Format Daftar Pengeluaran Riil Penerimaan Perjalanan Dinas
KOP SURAT
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PENGELUARAN RILL
………………………., tgl/bulan/thn
Mengetahui/Menyetujui: Pejabat Negara/Pegawai yang
Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan Melakukan
………………………. Perjalanan Dinas
………………………. (Nama)
………………………. (NIP) ………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Catatan : Daftar Pengeluaran Riil dibuat biaya satuan yang dikeluarkan dalam
rangka penyelenggaraan pekerjaan tidak ada dalam SBM 2021.
66
H. Format Daftar Nominatif Uang Harian dan Transport Lokal bagi Pembantu
Lapangan
1.
2.
3.
4.
dst
67
I. Format Daftar Perlengkapan Lapangan bagi Koordinator Lapangan, Petugas
Lapangan, dan Petugas Lapang Pengelola Kawasan Hutan
1. 1. ......................
2. 2. ......................
3. 3. ......................
4. 4. ......................
5. 5. ......................
dst
………………………., tgl/bulan/thn
Mengetahui:
Koordinator Lapangan,
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
68