Prosentase
No Kota/Kabupaten Timbulan Sampah (ton)
(%)
1 Kota Semarang 431.085,22 9,00
2 Kab. Brebes 366.937,60 7,66
3 Kab. Grobogan 310.021,75 6,47
4 Kab. Demak 263.666,36 5,50
5 Kab. Tegal 252.115,34 5,26
6 Kab. Pati 246.223,89 5,14
7 Kab. Klaten 234.703,44 4,90
8 Kab. Pemalang 216.694,51 4,52
9 Kab. Sragen 215.417,38 4,50
10 Kab. Banyumas 195.964,49 4,09
11 Kab. Semarang 193.421,53 4,04
12 Kab. Purbalingga 186.120,80 3,89
13 Kab. Kebumen 169.013,40 3,53
14 Kab. Kudus 163.578,95 3,41
15 Kab. Jepara 150.516,42 3,14
Sumber: SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(sipsn.menlhk.go.id/), diolah penulis
Timbulan sampah Kota Semarang berkolerasi dengan jumlah industri yang
berada di kota tersebut. Pada tahun 2021 industri manufaktur yang berada di Kota
Semarang sebanyak 520 industri dan menjadi kota dengan jumlah industri
manufaktur terbanyak di Jawa Tengah.
Sumber: binus.ac.id
Gambar 5 Ekonomi Sirkular Pada Industri
Limbah B3 berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber daya sebagai factor
produksi untuk menghasilkan produk baru. Limbah B3 tidak dapat diolah secara
langsung perlu tahapan berupa 1) penetapan limbah B3, 2) penyimpanan limbah,
3) pengangkutan, 4) pengumpulan, 5) pemanfaatan (DPMPTSP, 2020). Di Jawa
Tengah telah terdapat 43 perusahaan pengelola limbah B3 yang tersebar di
beberapa daerah, khususnya daerah industri.
Limbah B3 yang telah diolah dapat dimanfaatkan kembali melalui proses
tertentu untuk mengurangi sifat racun menjadi produk baru yang dapat digunakan
kembali dan bernilai ekonomis. Pemanfaatan limbah B3 yang dilakukan dapat
meliputi pemanfaatan sebagai subtitusi bahan baku, subtitusi sumber energy,
sebagai bahan baku dan pemanfaatan lain sesuai perkembangan teknologi.
Tabel 5 Pemanfaatan Limbah B3
No Jenis Limbah B3 Pemanfaatan
1 Sludge minyak Bahan pembuatan aspal
Bahan material bangunan
bahan bakar tungku cement klin
2 Katalis bekas Bahan baku semen
Bahan pengisi (filler)
Bahan material bangunan
3 Oli Bekas Pelumas kendaraan (oli)
Produk base oil
bahan bakar alternatif
4 Tailing (sisa industri logam) Tailing (sisa industri logam)
5 Slag nikel /buangan peleburan bijih Bahan material konstruksi jalan
nikel) (B403)
6 Fly ash Bahan campuran semen
Bahan pembuatan batako,
paving block, beton
Sumber: DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Berbeda dengan limbah B3 yang harus diolah terlebih dahulu baru dapat
dimanfaatkan. Limbah non B3 dapat langsung dimanfaatkan tanpa menunggu
pengolahan terlebih dulu. Limbah industri berupa plastic dapat diolah menjadi
aneka kerajinan begitupun dengan limbah kertas. Peluang ekonomi sirkuler pada
limbah non B3 berupa:
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021
Gambar 6 Penerapan 5R pada Limban Non B3
Penerapan ekonomi sirkular dapat membantu mempercepat transisi ekomi
yang inklusif, tangguh dan rendah karbon. Pada saat yang sama dapat mendukung
regenerasi system alam, menanggapi krisi iklim dan keanekaragaman hayati, serta
menciptakan pekerjaan hijau baru di Jawa Tengah
PENUTUP
Simpulan
Semakin banyaknya aktivitas di sector industri manufaktur, baik produksi
maupun konsumsi berdampak terhadap meningkatnya jumlah limbah yang
dihasilkan. Limbah industri terbagi menjadi dua yaitu limbah B3 dan limbah non
B3. dari tujuh kawasan industri di Jawa Tengah pada tahun 2022 menghasilkan
limbah B3 sebanyak 1.985.000 ton pertahun. Industri manufaktur menjadi
penyumbang terbesar kedua penghasil limbah B3 di Jawa Tengah sebanyak
616.000 ton limbah pertahun.
Jawa Tengah tahun 2022 menghasilkan 4.790.267,63 ton timbulan sampah
tahunan dengan timbulan sampah harian sebesar 13.124,01 ton. Timbulan sampah
tahunan tersebut menyumbang 19,3% dari timbulan sampah nasional.
Penyumbang terbesar timbulan sampah diantara 35 kota/kabupaten di Jawa
Tengah adalah Kota Semarang. Hal tersebut berkolerasi dengan jumlah industri
yang berada di kota Semarang. Menilik komposisi sampah berdasarkan jenis
sampah di Provinsi Jawa Tengah, maka sisa makanan berkontribusi paling besar.
Limbah B3 yang telah diolah dapat dimanfaatkan kembali melalui proses
tertentu untuk mengurangi sifat racun menjadi produk baru yang dapat digunakan
kembali dan bernilai ekonomis. Pemanfaatan limbah B3 yang dilakukan dapat
meliputi pemanfaatan sebagai subtitusi bahan baku, subtitusi sumber energy,
sebagai bahan baku dan pemanfaatan lain sesuai perkembangan teknologi.
Berbeda dengan limbah B3 yang harus diolah terlebih dahulu baru dapat
dimanfaatkan. Limbah non B3 dapat langsung dimanfaatkan tanpa menunggu
pengolahan terlebih dulu. Limbah industri berupa plastic dapat diolah menjadi
aneka kerajinan begitupun dengan limbah kertas. Jawa Tengah memiliki potensi
besar dalam penerapan ekonomi sirkular pada industri manufakturnya.
Rekomendasi
a. Dalam rangka menangani permasalahan limbah B3, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas
Perindustrian, Dinas berupaya meningkatkan kualitas layanan perizinan bagi
industri pengelolaan limbah B3. Kualitas layanan yang baik akan
mendorong pihak swasta untuk membangun industri pengolahan limbah B3
di Jawa Tengah. Pada akhirnya limbah B3 di Jawa Tengah dapat di kelola
serta mampu membuka lapangan pekerjaan.
b. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuat peraturan mengikat terkait
pengelolaan limbah B3 serta seluruh mekanisme ekonomi sirkular yang
harus dilakukan industri agar limbah yang dihasilkan tidak disalurkan ke
lingkungan melainkan melalui proses dan diupayakan untuk dapat
digunakan kembali. Peraturan yang jelas dan mengikat mempermudah
pelaksanaan dan pengawasan industri.
c. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka peluang selebar-lebarnya bagi
pemasaran produk kreatif berbahan dasar limbah serta memberdayakan
masyarakat sekitar. Apabila permintaan pasar akan produk kreatif
meningkat maka antusias industri untuk memproduksi semakin tinggi. Hal
ini akan mengurangi jumlah limbah, membuka lapangan usaha juga dapat
menjadi kegiatan pariwisata di Jawa Tengah.
d. Pemerintah membuat kanal-kanal pengaduan yang dapat diakses oleh
masyarakat umum. Aduan oleh masyarakat sekitar industri yang diteruskan
langsung kepada pihak berwenang turut menjadi bentuk pengawasan
terhadap kegiatan industri tersebut. Sehingga setiap bentuk penyelewengan
industri terhadap lingkungan dapat segera ditindak oleh pihak berwenang.
e. Pemerintah memberikan edukasi dan memperbanyak lembaga ditingkat
terendah seperti RT maupun RW untuk mengolah limbah pekarangan.
Kebiasaan untuk mengolah limbah disekitar akan turut mengurangi limbah
dan mempercepat pelaksanaan ekonomi sirkular di Jawa Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
Anggarini, N. H., Stefanus, M., & Prihatiningsih. (2014). Pengelolaan Dan
Karakterisasi Limbah B3. Jurnal Beta Gamma, 5(1), 41–49.
Badan Pusat Statistik. (2020a). Profil Industri Mikro dan Kecil 2020. 22(2), 300.
https://doi.org/10.25104/transla.v22i2.1713
Badan Pusat Statistik. (2020b). Provinsi Jawa Tengah dalam Angka 2020. 3(2),
861.
Badan Pusat Statistik. (2023). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2023.
Www.Bps.Go.Id, 13, 12.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2020). Statistik Industri Manufaktur
Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah 2020 (Vol. 21, Issue 1).
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2021). Perkembangan Industri
Manufaktur Provinsi Jawa Tengah 2021.
Badan Standarisasi Nasional. (2022). Memahami konsep ekonomi sirkular dalam
mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. BSN (Badan
Standarisasi Nasional).
Bappenas. (2021). Manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari ekonomi sirkular
di Indonesia. In Bappenas. Bappenas.
BI Institute. (2022). Ekonomi sirkular dan anti hedonism tak sekedar mimpi. BI
Institute.
DPMPTSP. (2020). Kajian Investasi Pengelolaan Limbah B3 di Jawa Tengah:
Excecutive Summary. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, 1–13.
Jaeger, B., & Upadhyay, A. (2020). Understanding barriers to circular economy:
cases from the manufacturing industry. Journal of Enterprise Information
Management, 33(4), 729–745. https://doi.org/10.1108/JEIM-02-2019-0047
Jamil, I. R., Ananda Sintia Putri, & Nur Azizah Arianggi Suryaatmaja. (2023).
Evaluating Green Efficiency of Manufacture Sector and Its Determinants in
East Java Province. East Java Economic Journal, 7(1), 90–108.
https://doi.org/10.53572/ejavec.v7i1.90
Kementerian Perindustrian. (2022). Laporan Informasi Industri 2022. 174.
https://kemenperin.go.id/download/25641/Laporan-Informasi-Industri-2020
Kumar, V., Sezersan, I., Garza-Reyes, J. A., Gonzalez, E. D. R. S., & AL-Shboul,
M. A. (2019). Circular economy in the manufacturing sector: benefits,
opportunities and barriers. Management Decision, 57(4), 1067–1086.
https://doi.org/10.1108/MD-09-2018-1070
Lubis, A. A. (2020). Analisis Dampak Sektor Industri Manufaktur, Kemiskinan
Dan Belanja Pemerintah Bidang Lingkungan Terhadap Kualitas Air Di
Indonesia. Quantitative Economics Journal, 4(2), 100–110.
https://doi.org/10.24114/qej.v4i2.17465
Mahfudloh, & Lestari, hesti. (2017). Strategi Penanganan Limbah Industri Batik.
Journal Public Policy and Management Review, 6(3), 54–69.
Mirajhusnita, I., Santosa, T. H., & Hidayat, R. (2020). Pemanfaatan Limbah B3
Sebagai Bahan Pengganti Sebagian Agregat Halus Dalam Pembuatan Beton.
Eengineering, 11(1), 24–33.
http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/eng/article/view/1495
Nursabrina, A., Joko, T., & Septiani, O. (2021). Kondisi Pengelolaan Limbah B3
Industri Di Indonesia Dan Potensi Dampaknya: Studi Literatur. Jurnal Riset
Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 13(1), 80–90.
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1841
PPN/Bappenas, K. (2021). Manfaat Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dari
Ekonomi Sirkular di Indonesia. Alpha Beta, 202, 6–7.
Rashidi, K., Noorizadeh, A., Kannan, D., & Cullinane, K. (2020). Applying the
triple bottom line in sustainable supplier selection: A meta-review of the
state-of-the-art. Journal of Cleaner Production, 269, 122001.
Sari, D. P., Hartini, S., Alkaisi, F., & Naufal, T. R. (2022). Sustainable
Manufacturing Dan Circular Economy: a Systematic Literature Review. J@ti
Undip: Jurnal Teknik Industri, 17(3), 191–201.
https://doi.org/10.14710/jati.17.3.191-201
Siregar, S., & Kiswiranti, D. (2020). ANALISIS KUALITAS AIR TANAH
AKIBAT PENGARUH SUNGAI KLAMPOK YANG TERCEMAR
LIMBAH INDUSTRI DI KECAMATAN BERGAS SEMARANG JAWA
TENGAH (Analysis of Groundwater Quality Due to Effect Klampok River
that was Contaminated Industrial Waste in Bergas Semarang Centra. Jurnal
Manusia Dan Lingkungan, 26(1), 36. https://doi.org/10.22146/jml.39962
Sitogasa, P. S. A., Novembrianto, R., & Hidayah, E. N. (2021). Perencanaan Ipal
Kawasan Industri Di Jawa Tengah. Prosiding ESEC, 2(1), 43–50.
Susanti, E. (2017). Pemanfaatan Limbah Slag Baja Sebagai Pengganti. V(1), 31–
36.
VOAIndonesia.com. 15 Maret 2023. Rumah Panggung di Pesisir Jateng yang
Tenggelam Solusi Paten atau Palsu. diakses melalui
https://www.voaindonesia.com/a/rumah-panggung-di-pesisir-jateng-yang-
tenggelam-solusi-paten-atau-palsu-/7006073.html