Anda di halaman 1dari 83

HISTOLOGI VETERINER

POKOK BAHASAN:
SISTEM GENITAL JANTAN
SISTEM GENITAL JANTAN

SUBPOKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN 4. SPERMATOGENESIS
2. TESTIS 5. GLANDULA AKSESORIS
3. EPIDIDIMIS 6. PENIS

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami histologi
organ genital jantan (testis, epididmis,
glandula aksesoris dan penis)
REFERENSI
• Banks, W.J., 1993, Applied
Veterinary Histology, 3rd
ed., Mosby Inc: St.Louis
• Junqueira, L.C., dan
Carneiro, J., 2005, Basic
Histology, 11th ed., Mc
Graw Hill Companies
• Bacha, W., dan Bacha,
L.M., 2000, Color Atlas of
Veterinary Histology, John
Wiley & Sons
PENDAHULUAN
• Sistem Reproduksi
Jantan terdiri atas :

Epididimis dan
Testis Duktus
Deferen

Glandula
Penis
accesoria
PENDAHULUAN
• Fungsi utama adalah: reproduksi
• Produksi spermatozoa
Testis • Penghasil testosteron

Epididimis dan • Transport spermatozoa


Duktus Deferen • Maturasi spermatozoa

Glandula • Sekresi cairan semen


accesoria
Organ kopulasi • Pengeluaran semen dan spermatozoa
(penis) • Pengeluaran urin
TESTIS
• Testis dibungkus oleh
kapsula yang disebut
tunika albuginea
• Tunika albuginea tersusun
atas jaringan kolagen
padat
• Lapisan vaskuler ada pada
tunika albuginea
– anjing dan domba di
permukaan
– kuda dan babi di bagian
dalam
• Pada kuda terdapat otot
polos
TESTIS
• Tunika albuginea
melanjut:
a. jaringan ikat kolagen
longgar dari
mediastinum testis yang
mengelilingi rete testis
b. jaringan ikat kolagen
dari septa testis
• Septa tsb membagi testis
menjadi lobulus
• Tubulus di dalam lobolus
dikelilingi jaringan ikat
kolagen kaya akan
serabut retikuler
TESTIS
• Parenkim testis terdiri
atas:

Sel
Tubulus
Interstitial
seminiferus
(Sel Leydig)

• Bagian • Bagian
Eksokrin Endokrin
TESTIS
• Tubulus seminiferus
berbentuk menggulung
dan menyebar dari
mediastinum testis
TESTIS
• adenomer tubulus
seminiferus dibatasi oleh
epitelium kompleks yang
tersusun atas :
– Zona basal,
– Zona intermediate dan
– Zona superficial,
Berdasarkan pada aktivitas
spermatogenesis di dalam
tubulus
• Memiliki blood/testis
barrier
EPITELIUM TUBULUS SEMINIFERUS

• Walaupun epitelium adalah kompleks, namun


berbeda dengan epitelium kompleks pada
umummnya
EPITELIUM TUBULUS SEMINIFERUS
• Lapisan sel terdiri atas :
SPERMATOGONIA

SPERMATOSIT PRIMER

SPERMATOSIT SEKUNDER

SPERMATID AWAL

SPERMATID AKHIR/
SPERMATOZOA
SPERMATOGENESIS
• Spermatogenesis terjadi di
dalam tubulus seminiferus
(produksi sel gamet) dan
duktus epididimis
(maturasi)
• Proses dimulai dari
spermatogonia dan
berhenti pada spermatozoa.
• Sel-sel tersebut bersama sel
sustentacular membentuk
epitelium kompleks di
tubulus
SPERMATOGENESIS

• Sel-sel tahap di tepi semakin berkembang menuju


dekat dengan lumen tubulus
SPERMATOGENESIS
• Dibagi 2 tahap:

SPERMATOCYTOGENESIS
• Pembelahan sel dari
spermatogonia
Spermatocyto berlanjut sampai
genesis spermatid awal

• Perubahan

SPERMIOGENESIS
(metamorfosa)
spermatid menjadi
Spermiogenesis spermatozoa
SPERMATOGENESIS
• Ada 3 daerah yang
mencolok berdasarkan
proses
spermatogenesisinya:
mitosis, meiosis dan
metamorphic
• Tidak semua tubulus
seminiferus dengan
aktivitas periode yang
sama
SPERMATOGENESIS

MITOSIS
SPERMATOGONIA

SPERMATOSIT PRIMER

MEIOSIS
I
SPERMATOSIT SEKUNDER

METAMORFOSIS MEIOSIS
II
SPERMATID

SPERMATOZOA
TAHAPAN MULTIPLIKASI
• Jumlah spermatogonia
meningkat melalui multiplikasi
atau mitosis
• Spermatogonia akan melalui
proses perubahan menjadi
spermatozoa
• Namun tidak semua
spermatogonia berubah
menjadi spermatozoa
• Ada yang berfungsi sebagai
stem cell untuk differensiasi
berikutnya
• Spermatogonia terletak di
paling basal di tubulus
seminiferus
SPERMATOCYTOGENESIS
• Akhir dari meiosis
pertama adalah

SPERMATOCYTOGENESIS
spermatosit sekunder
• Spermatosit sekunder:
– haploid,
– selnya lebih kecil dari
spermatosit primer
– sulit ditemukan karena
SPERMIOGENESIS

spermatosit sekunder
segera mengalami
meiosis kedua menjadi
spermatid
SPERMIOGENESIS

• Spermiogenesis adalah proses dmana spermatid


berubah menjadi spermatozoa
• Terdapat 6 tahapan proses pada spermiogenesis
SPERMIOGENESIS
• Badan golgi membentuk
11 vesikel besar yaitu
vesikel akrosom, yang
mengandung
karbohidrat dan enzim
hydrolitik
SPERMIOGENESIS
• Vesikel akrosom
21 mendekati nukleus dan
memanjang
mengelilingi setengah
nukleus dan
membentuk struktur
yang disebut akrosom
head cap
SPERMIOGENESIS
• Centriol bermigrasi di
31 sisi berlawanan dari
akrosomomal head cap,
lalu centriol memanjang
membentuk flagela
SPERMIOGENESIS
• Bersamaan dengan
41 pemanjangan flagela,
9 fibril yang
mengandung protein
kontraktil tersusun
longitudinal
mengelilingi bagian
tengah flagela
SPERMIOGENESIS
• Sitoplasma bermigrasi untuk
51 mengelilingi bagian flagela
• Menyebabkan mitokondria
berkumpul di bagian
tersebut
• Mitokondria tersusun helic
SPERMIOGENESIS
• Saat
61 pemanjangan
flagela, kelebihan
sitoplasma akan
difagosit melalui
penyelubungan
sitoplasma sel
Sertoli sebelum
spermatid
dilepaskan ke
lumen
SEL SUSTENCULAR/ SEL SERTOLI
• Sel sertoli menyediakan
bantuan fisik, proteksi
dan nutrisi untuk sel
gamet
• Ada gamet yang rusak
akan difagositosis oleh sel
Sertoli
• Sel sertoli juga
mensekresikan estrogen
• Tumor sel sertoli akan
menyebabkan
perkembangan
karakteristik betina
SEL SUSTENCULAR/ SEL SERTOLI
• Banyak mengandung
organela retikulum
endoplasma halus di
sepanjang bagian basal sel
• Banyak mengandung Badan
Golgi
• Menghasilkan androgen
binding protein (ABP)
• Banyak lisosom karena
adanya fagositosis dan
penghilangan sisa droplet
sitoplasma dari
perkembangan
spermatozoa
SPERMATOGONIUM
• Sel pertama untuk
proses spermatogenesis
• Sel kecil dan terletak di
bagian basal dari
tubulus seminiferus
• Sel mampu bermitosis
membentuk sel
spermatogonium yang
baru sebagai stem cell
Spermatogonium
SPERMATOCYTE
• Spermatocytes adalah sel
terbesar dari spermatogenic
SPERMATOCYTE
epitelium yang mengisi zona
PRIMER
intermedier
• Spermatogonia
berdifferensiasi menjadi
spermatosit primer
• Spermatosit primer
memiliki waktu hidup yang
lama (16 hari pada sapi) dan
mudah diidentifikasi
• Spermatosit primer
memiliki premieiotic
prophase yang panjang
SPERMATID
• Spermatids dihasilkan dari
pembelahan spermatosit
sekunder
• Spermatid merupakan sel
paling banyak, dan lapisan
terbesar dari epitelium
tubulus seminiferus
• Zona luminal dimana
spermatid berlokasi disebut
dengan zona metaformosis
S3 = spermatid • Proses perubahan
spermatid berubah menjadi
spermatozoa disebut
menjadi metamorfosis atau
spermiogenesis
SPERMATOZOA

• Spermatozoa dewasa memiliki kepala, leher, middle


piece, principal piece, dan end piece
• Seluruh spermatoza diselubungi oleh plasmalemma
SPERMATOZOA
BAGIAN KEPALA

• Kepala dilapisi oleh head cap pada bagian


permukaan rostral dan oleh calyx pada bagian
caudal
SPERMATOZOA
BAGIAN LEHER

• Leher memiliki fossa dmana centriol terletak,


kolumna segmen longitudinal berkoneksi kepala
ke badan
SPERMATOZOA
BAGIAN MIDDLE PIECE

• Middle piece terdiri dari:


– flagellar core,
– Fibril yang melanjut dari leher,
– mitokondria tersusun helix
SPERMATOZOA
BAGIAN PRINSIPAL PIECE

• Prinsipal piece mempunyai flagellar core, fibril


yang padat dan selubung fibrosa
SPERMATOZOA
BAGIAN END PIECE

• End piece mengandung microtubulus flagellar


yang tersusun irreguler
SEL INTERSTITIAL/ SEL LEYDIG
• Sel interstitial adalah sel
endokrin dari testis
yang bertanggung
jawab dari sekresi
testosteron
• Berlokasi di jaringan ikat
septa intertubularis
• Berbentuk polyhedral
dengan nukleus bulat
besar dan nukleoli yang
jelas
SEL INTERSTITIAL/ SEL LEYDIG
• Sitoplasma asidophilic
dan mengandung
banyak droplet lemak
dan granul dan hilang
karena pemprosesan
jaringan sehingga sel
tampak foamy
• Sel intestitial banyak
terdapat di babi dan
sapi
URUTAN SALURAN DI TESTIS
TUBULUS SEMINIFERUS

TESTIS
TUBULUS REKTUS

RETE TESTIS

DUKTUS EFFEREN DI CAPUT


EPIDIDIMIS

EPIDIDMIS
CORPUS EPIDIDIMIS

CAUDA EPIDIDIMIS

DUKTUS DEFEREN
TUBULUS REKTUS
• Tubulus seminiferous
melanjut menjadi
tubulus rectus (lurus)
dan melewati rete testis
• Daerah ini dibatasi oleh
epitelium skuamus,
kuboid atau kolumnar.
• Pada sapi, rete testis
dibatasi oleh epitelium
kuboid 2 lapis
TUBULUS SEMINIFERUS
- TUBULUS REKTUS
DUKTUS EFFEREN
• Duktus efferen
menghubungkan rete
testis dengan duktus
epididimis
• Duktus efferen dibatasi
oleh epitelium
kolumner bersilia
• Arah pergerakan silia
• Beberapa sel tidak bersilia adalah membantuk
sekretory, ada yang absorpsi yang
permukaan ujungnya memiliki spermatozoa ke arah
mikrovili duktus yang lebih besar
• Lamina propria mukosa mengandung
jaringan ikat dan sedikit otot polos
DUKTUS EPIDIDIMIS
• Tubulus menggulung yang
terbagi menjadi:
A. caput (kepala) epididimis,
B. corpus (badan) epididimis
C. cauda (ekor) epididimis
• Cauda epididimis melanjut
menjadi duktus deferen
• Banyak spermatozoa disimpan
dan dimatangkan di didalam
lumen epididimis
DUKTUS EPIDIDIMIS
• Lamina epitelialis mukosa adalah
epitelium pseudokompleks
kolumner
• Sel basal mengandung droplet
lemak, sel kolumner panjang dan
langsing mengandung lemak dan
pada ujung mempunyai
stereocilia
• Silia non motile ini mampu
meningkatkan permukaan
absorpsi dan sekretori dari sel
epitelium.
• Lamina propria mukosa berupa
jaringan kolagen longgar kaya
vaskularisasi
DUKTUS EPIDIDIMIS

• Lamina muscularis mukoa tersusun sirkular, semakin tebal ke


arah cauda epididimis
• Tunika submukosa adalah jaringan ikat kolagen longgar di tengah
dan kolagen padat di perifer yg melanjut ke tunika albuginea
DUKTUS DEFEREN
• Duktus deferen adalah
kelanjutan duktus epididimis
• Lamina epitelialis mukosa
adalah epitelium
pseudokompleks kolumner
• Lamina propria submukosa
adalah jaringan ikat kolagen
longgar
• Tunika muscularis adalah tebal
yaitu:
a. lapisan longitudinal
b. lapisan sirkuler
c. lapisan longitudinal
• Tunika serosa ada dan menciri
GLANDULA AKSESORIA
• Glandula aksesoria
genital jantan adalah :

Vesikula
Ampulla
Seminalis

Cowper
Prostate
gland
GLANDULA AKSESORIA
• Glandula berupa
tubular bercabang atau
tubuloalveolar
bercabang yang
tersusun dalam lobulus
• Merupakan kombinasi
sekresi serous dan
mucous yang banyak
GLANDULA AKSESORIA
• FUNGSI UMUM:

Mengaktivasi spermatozoa

Membersihkan urethra sebelum ejakulasi

mentransportasikan spermatozoa ke dalam saluran betina

membentuk vagina plug sehingga membantu proses fertilisasi


Glandula Aksesoria
• Epitelium Glandula
berupa:
kolumner simpleks yang
melanjut menjadi
epitelium
pseudokompleks
kolumner dan
transisional pada
duktus ekskretorius
Glandula Ampulla

• Ampulla adalah pembesaran ujung terminal dari duktus deferen,


struktur tubular bercabang/ tubuloalveolar bercabang
• Ampulla pada ruminan, kuda dan anjing memiliki glandula pada lamina
propria submucosa
• Glandula tidak ada pada ampula kucing, dan tidak berkembang pada
ampulla babi
Glandula Ampulla

• Dibatasi oleh epitelium kolumner simpleks


• Pada sapi jantan akumulasi dari droplet lemak mungkin ada bagian basal
epitelium
• Glandula ampulla menskresikan cairan serous putih yang fungsinya belum
diketahui
Glandula Vesikularis
• Glandula vesikularis disebut
juga vesikula seminalis,
• Glandula terbagi menjadi
lobulus
• Glandula vesikularis tidak
ada pada karnivora,
berbentuk kantong pada
kuda, dan berbentuk padat
• Tunika muscularis pada ruminan dan babi
• Sekret glandula sekretori
terdapat lapisan bersama dengan sekret
longitudinal dalam dan glandula yang lain berfungsi
luar dan lapisan sebagai penghantar
transportasi spermatozoa
mungkin bercampur
Glandula Vesikularis

• Tunika muscularis terdapat lapisan longitudinal dalam


dan luar dan lapisan mungkin bercampur
• Sekret berwarna putih, gelatinous membentuk vaginal
plug di rodentia
• Sekret kaya akan fruktosa dan digunakan sebagai
sumber energi spermatozoa yang sudah diejakulasi
Glandula Vesikularis

• Glandula vesikularis, memiliki epitelium kolumner


simpleks
• Droplet lemak mungkin ada pada sapi
• Duktus eksretorius dibatasi oleh pseudokompleks
kolumner
Glandula Prostate

• Prostat terbagi menjadi 2 bagian, badan dan


disseminalis
Glandula Prostate

• Kelenjar Kompleks, tubuloalveolar


• dibatasi oleh sel sekretori berbentuk kuboid atau
kolumner rendah
Glandula Prostate
• Bagian apical sel
menggelembung,
mengindikasikan aktivitas
sekretorinya bersifat
apokrin
• Granule asidophilic dan
droplet lipid mungkin
tampak
• Sistem duktus dibatasi
epitelium kuboid atau
kolumnar dan menjadi
transisional pada saat
masuk urethra
Glandula Prostate
• Bagian badan dari glandual
dikelilingi oleh kapsula
berupa jaringan kolagen ikat
padat dan jaringan ikat
kolagen longgar pada
lamina propria submucosa
dimana adenomer terletak
• Bagian disseminalis
dikelilingi oleh jaringan
kolagen longgar dari lamina
propria submukosa
Glandula Prostate
• Bagian disseminalis adalah
bagian yang paling
berkembang sepanjang
dorsal urethral. Lalu
memanjang lateral dan
ventral (menjadi badan
prostate) sehingga
mengelilingi urethra dan
melanjut ke dua sisi lateral
menjadi lobus dari badan
• Bagian disseminalis
berkembang lebih baik di
sapi dan babi. Domba tidak
memiliki bagian badan yang
menyolok
Glandula Prostate
• Bagian badan prostate
(berlokasi di perifer dan
mengelilingi bagian pelvic
urethra) sangat berkembang
di karnivora dan kuda
• Prostate dasarnya glandula
serous yang kadang mukous
pada bagian ujung glandula
• Seromukous di sapi dan
serous pada anjing
• Sekret mungkin tampak
pada lumen alveoli atau
sistem duktus
Glandula Prostate
• Sekret mampu
meningkatkan motilitas
spermatozoa dan
berkontribusi
membentuk vaginal
plug
• Pada sapi, cairan
sekretori mengandung
banyak fruktosa dan
asam sitrat, namun
fungsinya blm diketahui
Glandula Bulbourethral
• Nama lain: Cowper
gland
• Glandula bulbourethral
adalah sepasang dan
terletak pada
dorsolateral dari pelvic
urethra
• Glandula bulbourethral
ada di semua hewan
kecuali anjing
Glandula Bulbourethral
• Glandula bersifat
kompleks, tubuloalveolar
• Epitelium adenomer
adalah kolumner atau
piramidal dengan
sitoplasma basophilic dan
nukleus terletak di basal
dan pipih
• Sistem duktus dibatasi
dengan kolumner,
pseudokompleks atau
epitelium transisional
Glandula Bulbourethral
• Kapsula dari organ adalah
jaringan kolagen padat
dengan sedikit otot polos
• Jaringan ikat kapsula
adalah melanjut sebagai
komponen septal
(jaringan kolagen longgar)
dari lamina propria
submukosa
• Jaringan limfatik difus
atau nodular biasanya
ada
Glandula Bulbourethral
• Mukus yang
disekresikan berfungsi:
– membersihkan
urethra dari urin,
– lubrikasi urethra dan
vagina
– sebagai sumber
energi spermatozoa
yang sudah
diejakulasi
URETHRA
• Urethra merupakan
lanjutan dari sistem
duktus yang berasal dari
vesica urinaria dan
terbuka pada bagian
akhir
• Urethra
mentransportasikan
urin, semen dan
spermatozoa
URETHRA
• Produk sekretori yang
terlibat di dalam
reproduksi mencapai
akses ke pelvic urethra
di colliculus seminalis
• Disitulah duktus
deferen, glandula
vesikularis dan duktus
prostat bermuara di
urethra
URETHRA
• Urethra dibagi menjadi bagian pelvis dan penile yang
mengadung jaringan erektil sepanjang urethra

Pelvic Uretra Penile Uretra

• Uretra yang • Uretra yang


keluar dari terdapat di
vesica dalam penis
urinaria dan yang
belum bermuara di
masuk orificium
organ penis uretralis
PELVIC URETHRA

• Pelvic urethra dibatasi oleh epitelium transisional


• Lamina propria submukosa terdiri atas jaringan
kolagen longgar, banyak glandula dan jaringan erektil
PELVIC URETHRA

• Tunika muscularis dengan 3 lapisan otot terdapat


pada leher dari vesica urinaria, namun diganti oleh
otot lurik urethral
• Tunika adventitia juga ada
PENILE URETHRA
• Penile urethra dibatasi oleh
epitelium transisional
• Epitelium berubah menjadi
skuamus kompleks
mendekati dan di orificium
urethralis
• Glandula mungkin ada di
lamina propria submukosa
(kuda, dan babi)
• Tunika muscularis menjadi
otot polos
• Jaringan erektil juga muncul
di ruang jaringan ikat
subepitelial
ORGAN KOPULASI (PENIS)
• Penis adalah organ
untuk mengeluarkan
urin dan kopulasi untuk
ejakulasi semen dan
spermatozoa
• Penis merupakan
bagian dari sistem
urinari dan reproduksi
ORGAN KOPULASI (PENIS)
• Terdapat dua macam penis berdasarkan struktur
histologinya

TIPE VASKULER TIPE FIBROSA

• Kuda, manusia • Babi, ruminan


• Kaya akan • Kaya akan jaringan
pembuluh darah ikat
• Jaringan erektil • Jaringan erektil
kaya akan otot sedikit otot polos
polos
ORGAN KOPULASI (PENIS)
• Penis dibagi menjadi akar,
badan dan glans
• Akar dari penis merupakan
bagian dari tubuh hewan
• Badan penis terdiri atas:
– kapsula,
– jaringan erektil (corpora
cavernosa penis, corpus
cavernosum urethrae, atau
corpus spongiosum),
– otot polos (musculus
retractor penis),
– otot skelet (musculus
bulbocarvenous)
– urethra
ORGAN KOPULASI (PENIS)
BAGIAN-BAGIAN DI DALAM PENIS
ARTERI DAN VENA

TUNIKA ALBUGENIA

JARINGAN EREKTIL:
a. Corpus carvenosum penis
b. Corpus spongiosum
(corpus carvenosum
urethra)

URETHRA
ORGAN KOPULASI (PENIS)
• Badan penis diselubungi
oleh jaringan ikat kolagen
padat yaitu tunika
albuginea, yang sangat
berkembang pada hewan
dengan tipe penis fibrosa
(babi, ruminan)
• Badan penis mampu
membesar jika pembuluh
darah terisi oleh darah
ORGAN KOPULASI (PENIS)

• Jaringan ikat pada septa berasal dari kapsula dan


melanjut menjadi jaringan fibrosa membungkus
komponen jaringan erektil
• Jaringan ikat septa mengandung serabut elastis dan otot
polos
ORGAN KOPULASI (PENIS)
• Jaringan erektil adalah
jaringan ikat kolagen
padat kaya akan serabut
elastis dan sinusoid
• Sinusoid di jaringan
erektil akan terisi darah
selama ereksi
• Hewan dengan penis tipe
vaskular (kuda, karnivora,
manusia), jaringan erektil
berkembang baik
ORGAN KOPULASI (PENIS)
• Glans penis berkembang
baik pada primata, kuda
dan anjing
• Dibungkus oleh bagian
penile dari preputium
(kulit sebagai membran
mukosa) yang
mengandung jaringan
erektil (penis vaskuler),
tulang (os penis dari
karnivora), kartilago dan
jaringan kolagen padat
(sapi).
ORGAN KOPULASI (PENIS)

• Sebagian besar mengandung jaringan ikat kolagen


longgar kaya akan vaskularisasi
• Bagian yang bebas di preputium dibatasi oleh
epitelium skuamus kompleks
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai