OLEH :
A. MODULASI FREKUENSI
Kerugian dari sistem komunikasi AM, DSBSC dan SSB adalah bahwa mereka
rentan terhadap gangguan listrik pada media transmisi (saluran). Ini karena noise
mengubah amplitudo sinyal yang ditransmisikan dan demodulator sistem ini dipengaruhi
oleh variasi amplitudo. Seperti namanya, modulasi frekuensi (FM) menggunakan
amplitudo pesan untuk memvariasikan frekuensi pembawa alih-alih amplitudonya. Ini
berarti bahwa demodulator FM dirancang untuk mencari perubahan frekuensi sebagai
gantinya. Dengan demikian, kurang terpengaruh oleh variasi amplitudo dan FM kurang
rentan terhadap kebisingan. Hal ini membuat FM menjadi sistem komunikasi yang lebih
baik dalam hal ini. Modulasi adalah teknik yang digunakan untukmenumpangkan sinyal
informasi pada suatu gelombang pembawa. Sinyal informasi dengan frekuensi yang
rendah, ditumpangkan pada gelombang pembawa dengan frekuensi yang jauh lebih
tinggi. Pada sisi penerima (receiver) sinyal modulasi yang diterima dikonversikan
kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut dengan Demodulasi
B. DEMODULASI FREKUENSI
Ada banyak metode demodulasi sinyal FM, namun untuk pengenalan prinsip
demodulasi FM, hanya detektor Zero crossing yang digunakan dalam percobaan kali ini.
Detektor Zero crossing ini adalah cara yang sederhana namun efektif untuk mendapatkan
kembali pesan dari sinyal FM.
Sekarang Anda harus melihat sebuah tampilan yang mirip dengan gambar 9 dibawah ini
24. Jika anda tidak memiliki tampilan yang mirip dengan gambar 9. Perlahan-lahan
putar modul VCO Green ke control berlawanan arah jarum jam.
Ketika dilihat dengan cara ini anda dapat melihat dengan jelas melemahnya
frekuensi tertinggi yang dikeluarkan modulator FM frekuensi terendah
gelombang sinus dan banyak gelombang sinus diantaranya.
25. Hubungkan masukan modul VCO ke keluaran digital 2 khz modul utama
dibandingkan keluaran 2 khz digital.
26. Perhatikan komposisi spektial dari sinyal FM
27. Hubungkan masukan modul VCO ke keluaran modul suara dari pada keluaran
digital 2 khz modul utama
28. Perhatikan komposisi spektial dari sinyal FM
Perhatikan bahwa komposisi spektral sinyal FM sulit terlepas dari gelombang pesan.
PERCOBAAN 2 DEMODULASI FREKUENSI
A. Menyiapkan Modulator FM
Untuk melakukan percobaan demodulasi FM anda perlu sinyal FM. Bagian petama dari
percobaan membuat anda untuk mengukur satu untuk melihat sinyal di sekitar
demodulator, kita akan mulai dengan tegangan DC untuk pesan.
1. Kumpulkan satu set peralatan yang terdaftar pada alat dan bahan
2. Mengatur ruang libgkup per instruksi
3. Cari modul VCO dan putar gain control penuh searah jarum jam
4. Atur pengaturan frekuensi VCO ko sekitar tengah perjalanannya
5. Atur control jarak jangkauan VCO ke posisi LO
6. Hubungkan pengaturan yang ditampilkan di gambar di bawah ini
7. Atur control waktu llingkup untuk melihat dua atau lebih siklus dari SINE modul VCO
8. Sesuaikan keluaran SINE VCO ke 10KHz
Note: anda melakukan ini dengan menyesuaikan periode sinyal menjadi 100 mikro
sekon (ingat bahwa p = 1/f)
9. Atur pengontrol sumber pemicu lingkup ke posisi CH2
10. Atur monitor CH2 dan CH1nkontrol coupling ke posisi DC
11. Atur control mode lingkup ke posisi ganda
12. Hubungkan pengaturan yang ditampilkan pada gambar 11 di bawah ini
Pengaturan ini daoat diwakili oleh diagram blok di gambar 12 modul DC variabel
digunakan untuk memberikan pesan DC sederhana dan modul VCO mengaktifkan
modulator FM dengan frekuensi pembawa 10KHz.
13. Variasikan modul DCV yang variabel kontrol tegangan DC dan periksa apakah
frekuensi VCO berubah dengan sesuai untuk berbagai alasan, parameter operasi yang
penting dari modulator FM adalah sensitifnya. Ini adalah beberapa banyak frekuensi
keluaran FM yang menyimpang dari frekuensi pembawa atau sisanya untuk perubahan
yang diberikan dalam tegangan masukan. Ini biasanya dinyatakan dalam hertz/volt
Untuk di modulator FM yang akan anda kirim dalam percobaan ini frekuensi keluaran
FM modulator tidak boleh melebihi 15 KHz dan sebagai gelombang sinusoidal yang
akan digunakan untuk pesan kemudian dalam percobaan adalah 4VP-P (2V peak), ini
berarti bahwa sensitivitas tidak harus lebih besar dari 2,5 KHz/Volt. Sensitivitas model
VCO dapat disesuaikan menggunakan kontrol gain.
14. Atur keluaran modul DVC yang variabel ke t2V
15. Sesuaikan modul VCO GAIN control V/output 15 KHz
Note: Anda melakukan ini dengan menyesuaikan periode sinyal ke 66 mikro sekon.
16. Atur kesesuaian modul dvc variabel -2v
17. Mengatur frekuensi keluaran VCO yang baru
Note: jika operasi VCO modul adalah linear, keluaran frekuensi baru harus sekitar 5
KHz.
.
22. Atur batas waktu lingkup kontrol ke posisi w mimro s/div
23. Sesuaikan kontrol lebar modul twin pulse generator v/pulsa
Note: secara umum semakin lama denyut pulsa semakin besar komponen dc-nya dan
dalam hal ini Zero crossing tidak semakin besar ukuran pesan yang pulih. Namun pulsa
tidak bisa terlalu lama jika tidak operasi rangkaian rusak karena parameter kinerja
lainnya dari modul TPG. Dalam hal ini 12 mikro sekon adalah kompromi.
24. Kembalikan batas waktu lingkup kontrol ke posisi sebelumnya.
Tip: kalau kamu tidak yakin, coba 50 mikro s/div
25. Tambahkan pengaturan yang ditampilkan di gambar 14 di halaman selanjutnya.
Ingat: garis titik-titik menunjukkan kabel sudah ditempati.
28. Variasikan modul dcv yang variabel kontrol tegangan DC kiri dan kanan untuk model
sinyal FM terus mengubah frekuensi.
29. Sewaktu Anda melakukan langkah di atas periksalah gelombang dari keluaran
comparator
30. Atur ulang koneksi lingkup terhadap pengukuran sebagaimana diperlihatkan pada
gambar 19 di bawah ini
Pada praktikum ini, tidak banyak hal yang dapat dilihat dari sinyal frequency, hal tersebut
disebabkan oleh alat yang tersdia pada lab, yang minim. Dalam mengamati sinyal frequency
lebih lanjut, dibutuhkan alat spectrum anlyser.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan/praktikum Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation) dapat
disimpulkan bahwa FM adalah modulasi yang sudut frekuensi gelombang carriernya
berubah sebanding dengan perubahan amplitude sinyal informasi. Dalam frequency
modulation besar frequency merupakan faktor utama yang mempengaruhi kerapatan dari
sinyal yang dihasilkan. Nilai frekuensi berubah terhadap waktu. Perubahan ini disebut
dengan deviasi frekuensi. Pada modulator FM, perubahan sinyal informasi menyebabkan
perubahan frekuensi carrier FM sinyal informasi ditumpangkan pada sinyal carrier agar
informasi dapat dikirim. Jadi sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada
gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai
dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal
informasi mengubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan
selama proses modulasi.
Demodulasi frekuensi merupakan Proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti
aslinya dari suatu gelombang pembawa ( carrier wave ) yang termodulasi oleh rangkaian
modulator FM. Frekuensi informasi yang telah ditumpangkan dengan frekuensi carrier akan
dipisahkan, frequency carier untuk dikembalikan ke frekuensi informasi.