TRAUMA KEPALA
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Trauma kepala
• Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur
pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak
atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak,
perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang
bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
3. Depressed Fraktur :
Fragmen tulang melekuk kedalam.
4. Coumpound Fraktur :
Fraktur tengkorak yang meliputi laserasi dari kulit kepala,
membran mukosa, sinus paranasal, mata, dan telinga atau
membran timpani.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Fraktur Depresi
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Komplikasi
• Komplikasi pada trauma kepala terbuka
- infeksi : meningitis
- perdarahan.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Perdarahan Intraserebral
• Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak.
Perdarahan mungkin menyertai contra coup phenomenon.
Kebanvalan dihubungkan dengan kontusio dan terjadi dalam
area frontal dan tem-poral. Akibat adanya substansi darah
dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak. Gejala
neurologik tergantung dari ukuran dan lokasi perdarahan.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Patofisiologi
• Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan
glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan di dalam sel-sel
saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak
punya cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak
walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi.
Demikian pula de-ngan kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar
metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20 mg%, karena akan
menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25% dari
seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa
plasma turun sampai 70% akan terjadi gejala-gejala permulaan
disfungsi serebral.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Faktor kardiovaskuler
• Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi
jantung mencakup aktivitas atipikal miokardial,
perubahan tekanan vaskuler dan edema paru.
• Tidak adanya stimulus endogen saraf simpatis
mempengaruhi penurunan kontraktilitas ventrikel.
Hal ini menyebabkan penurunan curah jantung dan
meningkatkan tekanan atrium kiri. Akibatnya tubuh
berkompensasi dengan meningkatkan tekanan
sistolik. Pengaruh dari adanya peningkatan tekanan
atrium kiri adalah terjadinya edema paru.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Faktor Respiratori
• Adanya edema paru pada trauma kepala dan
vasokonstriksi paru atau hipertensi paru
menyebabkan hiperpnoe dan bronkokonstriksi
• Konsentrasi oksigen dan karbon dioksida
mempengaruhi aliran darah. Bila PO2 rendah, aliran
darah bertambah karena terjadi vasodilatasi.
Penurunan PCO2, akan terjadi alkalosis yang
menyebabkan vasokonstriksi (arteri kecil) dan
penurunan CBF (cerebral blood fluid).
• Edema otak ini menyebabkan kematian otak
(iskemik) dan tingginya tekanan intra kranial (TIK)
yang dapat menyebabkan herniasi dan penekanan
batang otak atau medulla oblongata.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Faktor metabolisme
• Pada trauma kepala terjadi perubahan metabolisme seperti
trauma tubuh lainnya yaitu kecenderungan retensi natrium
dan air dan hilangnya sejumlah nitrogen
• Retensi natrium juga disebabkan karena adanya stimulus
terhadap hipotalamus, yang menyebabkan pelepasan ACTH
dan sekresi aldosteron.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Faktor gastrointestinal
• Trauma kepala juga mempengaruhi sistem
gastrointestinal. Setelah trauma kepala (3 hari)
terdapat respon tubuh dengan merangsang
aktivitas hipotalamus dan stimulus vagal. Hal
ini akan merangsang lambung menjadi
hiperasiditas.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Faktor psikologis
• Selain dampak masalah yang mempengaruhi
fisik pasien, trauma kepala pada pasien
adalah suatu pengalaman yang menakutkan.
Gejala sisa yang timbul pascatrauma akan
mempengaruhi psikis pasien. Demikian pula
pada trauma berat yang menyebabkan
penurunan kesadaran dan penurunan fungsi
neurologis akan mempengaruhi psikososial
pasien dan keluarga.
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Pemeriksaan diagnostik
• X-Ray tengkorak
• CT-Scan
• Angiografi
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang
Penatalaksanaan
• Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti
edema serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya
trauma.
• Therapi hiperventilasi (trauma kepala berat). Untuk
mengurangi vasodilatasi.
• Pemberian analgetika.
• Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu
manitol 20% atau glukosa 40% atau gliserol 10%.
• Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisilin)
atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidazole
Departemen Diklat HHG
Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang