Anda di halaman 1dari 4

Critical Review

Judul : The use of a fuzzy logic-based system in cost-volume-profit analysis under


uncertainty

Penulis : Yuan, F.C,

Nama jurnal : Expert System With Applications

Volume : 36

Pengindex :

DOI :

Tahun : 2009

Reviewer : Azmi Shah Putra

KOMPONEN HASIL REVIEW


Abstrak Alat analisis biaya-volume-laba konvensional, biasa disebut analisis
titik impas (breakeven analysis, BE), digunakan secara luas dalam
pengambilan keputusan manajerial. Dalam bentuk dasarnya, analisis
CVP mengkaji harga penjualan, volume penjualan, biaya variabel
dan biaya tetap dalam kaitannya dengan tingkat laba target. Namun,
analisis CVP tradisional ini mengabaikan fitur risiko dan
ketidakpastian operasi perusahaan, sehingga sangat membatasi
kegunaannya. Selama 10 tahun terakhir, para akuntan telah mencoba
memecahkan masalah ini dengan menggunakan analisis stokastik.
Penggunaan analisis stokastik dalam model analisis CVP merupakan
langkah maju yang bagus dalam memberikan informasi yang lebih
berguna untuk perencanaan laba. Namun demikian, sejauh ini
pendekatan yang ampuh untuk memecahkan masalah masih kurang
karena masih ada ketidaktepatan dalam penilaian faktor
ketidakpastian ahli.
Analisis CVP tradisional adalah model deterministik di mana tiga
dari empat variabel (yaitu volume penjualan, biaya variabel, biaya
tetap, dan harga jual) diasumsikan diketahui. Salah satu kelemahan
analisis CVP konvensional adalah ketidakmampuannya
memperhitungkan ketidakpastian dan risiko. Oleh karena itu, asumsi
restriktif dari model CVP konvensional membatasi kegunaannya
hanya untuk kondisi ekuivalen kepastian yang tidak keluar dalam
lingkungan bisnis (Charnes, Cooper, & Ijiri, 1963).
Sejak saat itu, model probabilistik, simulasi dan stokastik telah
Pendahuluan dan dikembangkan dan mendapat banyak perhatian (Adar et al., 1977,
Literasi Constantinides et al., 1981, Hillard dan Leitch, 1975, Ismail dan
Louderback, 1979, Jaedicke dan Robicheck, 1964, Liao , 1975,
Maloo, 1991, Shih, 1979). Meskipun ada banyak model
probabilistik dan stokastik yang menganalisis ketidakpastian
variabel, beberapa manajer memilih untuk tidak menggunakannya
karena model terlalu rumit atau mahal untuk perusahaan ukuran
kecil atau menengah, dan beberapa manajer tanpa pengalaman
menggunakan analisis statistik dan matematika yang ketat mungkin
tidak dapat membenarkan penggunaan model probabilistik canggih.

Metode Penelitian Tidak terdapat metode penelitian


Hasil dan Pembahasan - Logika fuzzy digunakan untuk penalaran tentang konsep
yang tidak jelasecara inheren (Lukasiewicz, 1970), seperti
'laba itu bagus atau tidak', di mana tingkat keuntungan
terbuka untuk interpretasi.
- Chan dan Yuan (1990) memelopori penggunaan teori
himpunan fuzzy dalam model keputusan CVP, tetapi mereka
tidak menggunakan pendekatan logika fuzzy. Model mereka
bersifat konseptual yang membutuhkan definisi dan
penyempurnaan tambahan untuk aplikasi praktis.
- Sistem pakar fuzzy dapat memodelkan informasi yang
tidak tepat dengan mencoba menangkap pengetahuan dengan
cara yang mirip dengan cara yang dianggap terwakili dalam
pikiran manusia, dan karena itu meningkatkan pemodelan
kognitif suatu masalah (Akhter et al., 2005, Cox, 1994).
Akibatnya, logika fuzzy mengarah ke sistem cerdas baru dan
mirip manusia yang dapat digunakan untuk memahami
proses pengambilan keputusan CVP.
- Untuk membangun sistem pakar fuzzy untuk model CVP
yang didasarkan pada logika fuzzy, peneliti telah
menangkap, mengatur, dan menggunakan pengetahuan pakar
manusia dengan mewawancarai manajer penjualan.
Akibatnya, logika fuzzy mengarah ke sistem cerdas baru dan
mirip manusia yang dapat digunakan untuk memahami
proses pengambilan keputusan CVP.
- Matlab fuzzy logic toolbox® sebagai sarana mengatasi
ketidakpastian yang sering hadir dalam menentukan tingkat
keuntungan dalam model CVP.
- Untuk membangun sistem pakar fuzzy untuk model CVP
yang didasarkan pada logika fuzzy, peneliti telah
menangkap, mengatur, dan menggunakan pengetahuan pakar
manusia dengan mewawancarai manajer penjualan.

Kesimpulan
Analisis biaya-volume-laba merupakan alat manajerial yang
berguna, namun perkiraan laba yang sering diwarnai dengan banyak
ketidakpastian telah mengakibatkan kesulitan bagi manajemen
dalam pengambilan keputusan. Mengandalkan perkiraan titik yang
digunakan dalam model CVP untuk pengambilan keputusan dapat
menyesatkan jika ketidakjelasan dianggap ada dan diabaikan.

Studi ini menyajikan model untuk menganalisis pengaruh faktor


ketidakpastian terhadap laba. Dalam model ini, teori himpunan
fuzzy diterapkan untuk menangani ketidaktepatan

Anda mungkin juga menyukai