Matriks Semester 5
Matriks Semester 5
Carpal tunnel syndrome (3A) Ulnar Neuropati - claw hand Radial neuropati (3A) Tarsal tunnel syndrome (3A) Peroneal palsy - drop foot (3A)
(3A)
Definisi dan Saraf medianus terjepit atau Kondisi kerusakan pada saraf Kondisi kerusakan pada saraf Kondisi terjadinya tekanan atau Kondisi ketika saraf peroneal
etiologi teriritasi di dalam terowongan ulnaris radial iritasi pada saraf tibialis mengalami tekanan atau cedera.
carpal di pergelangan tangan. - Cubital tunnel posterior, yang melewati
- Guyon tunnel terowongan tarsal (flexor
retinaculum) di pergelangan kaki
● Gerakan repetitif
● Kompresi
● Deposit Kalsium, amiloid, gout, gula darah
● Autoimun
● Hipotiroid
● Trauma
● Predisposis anatomi
- Penekanan sepanjang
radialis
- Kompresi pada - Extensor carpi radialis
● Penyempitan
terowongan cubital nerve damage → wrist
terowongan carpal →
diantara olecranon dan drop
kompresi
epikondilus medialis - Saturday night palsy →
kompresi saraf karena
● Guyon tunnel syndrome sehabis minum alkohol
orang tertidur di kursi
dengan penyangga
tangan
- Honeymoon palsy →
individu tidur di lengan
pasangannya sehingga
menekan n. radialis
- Kompresi n. Ulnaris yang
melewati terowongan
guyon
Lokasi defek
● Jari I, II, III, dan ● Jari V dan sebagian jari ● Pergelangan tangan ● Plantar atau telapak
sebagian jari IV IV ● Jari I, II, II, dan kaki
sebagian IV ● Pergelangan kaaki
Px Fisik ● Tinel test (+) pada lokasi defek → nyeri atau sensasi tersengat - Nyeri saat dorsofleksi - Gait : steppage gait
● Phalen test (+) → nyeri dan sensasi kebas/kesemutan pada pergelangan tangan yang dan eversi - Kesulitan mengangkat
difleksikan - Pembengkakan (+/-) kaki bagian depan
● Tourniquet test (+) → nyeri pada tangan - Tinel sign malleolus - Pemeriksaan sensorik
● yang dipasang tensimeter medial (+) → nyeri menurun
● Flick’s sign (+), nyeri saat mengibas2kan tangan - Pemeriksaan fungsi - Kelemahan otot kaki
● Atrofi thenar (+/-) sensorik → menurun
● Wrist extension test (+) → nyeri dalam 60 detik - Pemeriksaan fungsi
● Pressure test (+) → nyeri dalam 120 detik motorik → menurun
● Bottle’s sign (+) → pasien tidak dapat menyentuh dinding botol dengan rapat - Pemeriksaan fungsi
● Pemeriksaan sensibilitas menurun → mati rasa dan kesemutan otonom → menurun
● Pemeriksaan fungsi otonom menurun → berupa keringat
● Pemeriksaan fungsi motorik menurun → tidak bisa menggerakkan area defek
Px Penunjang Elektromyografi
- Penebalan pada jaringan defek, hipoekoik area, penyempitan area pada potongan cross-sectional
- Aktivitas listrik, jumlah motor unit pada otot berkurang
USG
- Gambaran hipoekoik (rampak gelap) → saraf membengkak
CT-scan
MRI
Lab darah
- Faktor rheumatoid
- Gula darah
- Kadar asam urat
OPERATIF
● Indikasi untuk:
○ Gangguan sensorik berat
○ Atrofi thenar
Definisi dan
etiologi
Patofisiologi
Penegakan
diagnosis (ICHD-3)
SKENARIO 4 - TRAUMA KEPALA
Cedera otak
EPIDURAL HEMATOMA SUBDURAL HEMATOMA SUBARACHNOID INTRACEREBRAL AMNESIA POST TRAUMA FRAKTUR BASIS CRANII
(EDH) (SDH) HEMATOMA (SAH) HEMATOMA (ICH
Patofisiologi
● Ruptur arteri
meningeal media,
disebabkan karena:
○ Pterion injury
○ Fraktur basis
cranii pada
foramen
spinosum
(tempat lewat a.
Meningeal
media)
● Ruptur pada arteri
maka TIK meningkat
dengan cepat
● Lapisan duramater
terlepas dari
permukaan dalam
kranium →
peningkatan tekanan
intrakranial
F20. SKIZOFRENIA F25. SKIZOAFEKTIF F22. GANGGUAN WAHAM F23. GANGGUAN PSIKOTIK F24. GANGGUAN WAHAM
MENETAP AKUT INDUKSI
Definisi dan
etiologi
Psikopatologi
Manifestasi
PPDGJ-III
DSM-V
SKENARIO 8 - GANGGUAN CEMAS
F40. GG. ANSIETAS FOBIK F41. 0 GANGGUAN PANIK F41.1 GG. ANSIETAS F42. GG. OBSESIF-KOMPULSIF F45. GG. SOMATOFORM
MENYELURUH
Manifestasi - Pusing
- Nausea
- Berkeringat
- Palpitasi
- Hiperventilasi
- Gemetar
- Bisa muncul gejala sakit
perut
Px
Penunjang
Tata Laksana
Edukasi