Anda di halaman 1dari 6

KELUHAN: TANGAN-SIKU  Tatalaksana: kompres, steroid, NSAID

Trigger Finger (Stenosing Tenosynovitis) (Meloxicam 15mg/hari), Exercise (tensin


 Tendinitis (inflamasi) gliding)
 Penebalan tendon fleksor
 Adanya clicking sound &
locking/terkunci
 Terasa ada nodul
 Ada kekakuan
 Grading
o Grade 1 (pretriggering)
Ada nyeri, ada catching, masih bisa
gerak sendiri
o Grade 2 (active)
Ada catching, masih bisa
diekstensikan sendiri
o Grade 3 (passive)
3A: ekstensi dibantu
3B: x bisa fleksi sendiri
o Grade 4 (contracture
Ga bisa gerak
 Obat: rest, NSAID

Carpal Tunnel Syndrome


 N. medianus terjebak di terowongan
karpal
 Parestesia, baal, kesemutan di ibu jari, Ulnar Carpal Syndrome
telunjuk, jari tengan dan sebagian jari  Kompresi saraf ulnar
manis (3½)  Baal, kesemutan pada sebagian jari
 Pemeriksaan: manis dan jadi kelingking (1½)
o Phalen test: fleksi pada  Pemeriksaan:
pergelangan tangan sebesar 90o o Tinnel test: mengetuk pergelangan
selama 1 menit, hasil positif akan tangan Hasil positif bila terjadi
menimbulkan gejala CTS. gangguan sensoris yang menjalar
o Reverse Phalen test: cara yang ke daerah inervasi nervus ulnarius.
serupa dan ekstensi pergelangan o
tangan
o Tinnel test: mengetuk pergelangan De Quervain Syndrome
tangan bagian volar, distal dari  Peradangan pada tendon
wrist crease. Hasil positif bila  Nyeri, bengkak, baal di ibu jari
terjadi gangguan sensoris yang
 Pemeriksaan:
menjalar ke daerah inervasi nervus
o Finkelstein test: ibu jari difleksikan
medianus.
hingga menempel telapak tangan
o Tes kompresi saraf (??):
diikuti fleksi keempat jari dalam
memberikan penekanan dengan posisi mengepal dan ibu jari
kedua ibu jari pada daerah carpal
berada di dalam kepalan.
tunnel selama 1 menit. Pemeriksa menggerakkan tangan
pasien ke arah ulna deviasi. Nyeri  Inflamasi tendon
hebat sepanjang radius distal  Nyeri pada siku medial, menjalan ke
lengan
 Pemeriksaan:
o Glofer’s elbow test: fleksikan siku,
tangan supinasi, ekstensikan siku
pasien. (+): nyeri

KELUHAN: BAHU
Rotator cuff syndrome
 Kerusakan Bahu/ Rotator Cuff (M.
Supraspinatus, M.Infraspinatus,
Tennis Elbow (lateral epicondylitis) M.Subsacpularis,dan M.Teres minor)
 Inflamasi tendon yang menempel di skapula dengan
humerus
 Mengenai extensor carpi radialis brevis
(ECRB)  Gejala
o Tahap 1: subakut, radang (edema) >
 Nyeri dan kelemahan pada siku
bisa membaik
 Pemeriksaan:
o Tahap 2: kronis, peradangan
o Cozen’s Test: stabilisasi siku pasien,
tendon & fibrosis
pasien mengepal tangan, pronasi
o Tahap 3: cuff disruption, robeknya
lengan, suruh pasien menahan
tendon
tahanan yang diberikan pemeriksa.
(+): nyeri  Pemeriksaan:
o Mill’s Test: palpasi daerah lateral o The painfull arc: pasien berdiri,
epicondyle, posisi salaman, gerakan abduksi bahu. (+): nyeri 45-
pronasikan tangan pasien. (+): nyeri 160o secara aktif dan pasif
o Neer’s impingement sign: pasien
duduk, stabilkan skapula, gerakan
fleksi, abduksi, rotasi internal bahu
pasien (+): nyeri
o Hawkin-kennedy test: stabilkan
lengan atas pasien, gerakan rotasi
internal
o Drop arm test: tangan psien
abduksi 90o jatuhkan ke posisi
netral
o Apprehension test:
o Relocation tets: rotasi interna head
humerus

Golfer Elbow (Medial Epicondylitis)


 Kelemahan ringan
 Sinkinesis ringan dapat ditemukan
 Simetris normal saat istirahat
 Gerakan dahi sedikit sampai baik
 Menutup mata semputna dengan
sedikit usaha
 Sedikit asimetris mulut dapat
ditemukan

Grade III
 Asimetris kedua sisi terlihat jelas
 Sinkinesis, kontraktur, spasme dapat
ditemukan
 Simetris normal saat istirahat
Frozen shoulder (Adhesive Capsulitis)  Gerakan dahi sedikit sampai
 Nyeri dan kaku pada bahu moderat
 Pemeriksaan: ROM bahu  Menutup mata sempurna dengan
usaha
KELUHAN: LEMAH WAJAH/ KELEMAHAN  Gerakan mulut lemah dengan usaha
EKSTREMITAS maksimal
Bells’s Palsy
 kelumpuhan akut nervus fasialis perifer Grade IV
unilateral yang belum diketahui  Kelemahan dan simetris jelas terlihat
penyebabnya (idiopatik).  Simetris normal saat istirahat
 Terjadi pada saraf perifer, mengenai  Tidak dapat gerakan dahi
alis, mata dan mulut > karena lesi terjadi  Mata tidak menutup sempurna
setelah persilangan > tidak ada bantuan  Asimetris mulut dengan usaha
supply saraf ke bagian mata, alis maksimal
(frontalis)
 Grade V
 Hanya sedikit gerakan yang bias
dilakukan
 Asimetris saat istirahat
 Tidak terdapat gerakan pada dahi
 Mata tidak menutup sempurna
 Gerakan mulut hanya sedikit

Grade VI
 Asimetris luas
 Tidak ada gerakan pada otot wajah
 Pemeriksaan: Nervus VII (motorik &
sensorik)
STADIUM Stroke

Grading (House and Brackmann)  defisit neurologis fokal/global yang


terjadi mendadak, berlangsung lebih
Grade I
dari 24 jam , disebabkan oleh faktor
Fungsi fasialis normal
vaskuler 
Grade II
 Kelemahan salah satu sisi wajah, lengan,  Nyeri radikuler dari belakang leher,
dan tungkai (hemiplegi, hemiparesis) unilateral
 Gangguan sensorik pada salah satu sisi  C1 :
wajah, lengan, dan tungkai  C2 : leher
 Disartria   C3 : pundak – bahu
 Afasia   C4 : lengan atas
  C5 : lengan bawah
 C6 : telunjuk & jempol (angka 6)
 C7 : jari tengah, manis, kelingking
 Pemeriksaan:
o Spurling’s / neck compression test:
leher fleksi ke lateral secara pasif 
kompresi kepala dari atas ubun-
ubun. (+) radikular
o Shoulder abduction (relief) sign:
abduksi aktif dari ipsilateral arm
 Pemeriksaan dengan hand di kepala. (+): gejala
o Refleks Fisiologis berkurang
 Biceps o Neck distraction test: pemeriksa
 Triceps memberikan tekanan traksi aksial
 Brachioradialis dibawah osiput dan dagu ketika
 Patellar pasien supinasi. (+): gejala
 Achilles berkurang
o Refleks Patologis o Lhermitte’s sign: fleksi servikal ke

 Hoffman Tromner depan secara pasif


o Hoffman’s sign: passive snaping
 Babinski
 Chaddok flexion dari falang distal jari
 Openheim tengah. (+): adanya fleksi-aduksi
dari jempol ipsilateral dan telunjuk
 Gordon
 Schaefer
 Rossolimmo Radiculopathy thoracal
 Nyeri menjalar ke T4: areola mammae /
T10: umbilkal
 Pemeriksaan:
o LASEQUE (SLR)
o BRAGGARD SIGN
o SICARD SIGN
o PATRICK
o KONTRA PATRICK

Radiculopathy Lumbal
 Gejala: nyeri pinggang
 Tambahan: menjalar, baal, kesemutan,
mati rasa (udah lama)
KELUHAN NYERI LEHER/ PINGGANG  Jempol (L4) jari2 sisanya L5
Radiculopathy cervical  Alas kaki L5
 Punggung kaki L4
 Tumit S1 o Grade 2: minimal, osteofit sedikit,
 Pemeriksaan: penyempitan
o LASEQUE (SLR) o Grade 3: moderate, osteofit
o BRAGGARD SIGN moderate, penyempitan, sklerosis
o SICARD SIGN subkondral
o PATRICK o Grade 4: berat, osteofit besar,
o KONTRA PATRICK penyempitan kompliy, sklerosis,
kerusakan permuakaan

 Pemeriksaan:
Pyriformis Syndrome
o Inspeksi: simetris ga? Ada edem?
 gangguan neuromuskular yang terjadi
Bentuk lututnya?
karena saraf sciatic (nervus ischiadicus)
 Genu Valgum (X)
terkompresi atau teriritasi oleh otot
 Genu Valrus (O)
piriformis
 Genu Recurvactum (ekstensi)
 menimbulkan nyeri, kesemutan, dan mati o Crepitasi: pegang lututnya, gerakin
rasa pada area bokong sampai
ada bunyi “krek krek” ga
perjalanan saraf sciatic. 
o Patellar Grinding: pegang lututnya,
 Pemeriksaan: minta pasien mengencangkan otot
o Laseque paha. (+) nyeri
o FAIR: fleksi, abduksi, internal rotasi o Lachmann test: kaki fleksi 30o tarik
pinggul tibia ke arah pemeriksa
o Freiberg: rotasi pasif ke dalam o Anterior Drawer: kaki fleksi 90o
o Manuver pace: nyeri bokong ketika tarik tibia ke arah pemeriksa
duduk o Posterior Drawer: kaki flesi 90o
o Manuver Beattu: lateral decubitus dorong tibia ke arah pasien
pada posisi xsakit, abduksi aktif > o McMurray: pegang lutut dengan 1
nyeri tangan, lutut fleksi 90o , rotasi
eksternal (+): “klik”
KELUHAN: LUTUT/ KAKI o Valgus stress tets: kaki lurus, tarik
OA Genu ke dalam
 peradangan pada sendi dan tulang yang o Valrus stress test: kaki lurus, tarik/
membentuk sendi lutut. dorong ke luar (lateral meniscus
 Nyeri tear)
 Kekakuan o Apley compression: pasien pronasi,
 Pembengkakan fleksi lutut 90o teken kaki pasien
dari telapaknya sambil dirotasiin
 Gangguan pergerakan
 Deformitas
Tendinitis Achiles
 Klasifikasi:
 peradangan atau inflammasi pada
o Primer: atau murni, biasanya
achilles.
karena usia >50 tahun
 Klasifikasi:
o Sekunder: disebabkan oleh
o Non insertional : serat tendon bagian
penyakit lain, bisa pada usia muda
tengah mengalami gangguan yaitu
 Grading (X-Ray)
adanya degenerasi, pembengkakan,
o Grade 0: Normal
dan penebalan pada tendon
o Grade 1: meragukan, nampak
normal, osteofit minimal
o Insertional : melibatkan bagian
bawah pada achilles (pada
perlekatan tendon dengan os
kalkaneus, insersi tendon achilles) 
 Terdapat nyeri dan kekakuan pada
tendon achilles di pagi hari
 Nyeri pada tendon achilles atau
belakang tumit yang diperparah dengan
aktivitas.
 Penebalan tendon
 Pembengkakan pada tendon
 Pemeriksaan kaki dan ankle :
pembengkakan tendon achilles,
penebalan tendon achilles, nyeri pada
tendon, terdapat keterbatasan gerak
terutama pada dorso flexi.

Plantar Faciitis
 adalah peradangan dari jaringan
fibrosa yang menghubungkan tumit
dengan jari-jari kaki
 Nyeri tumit yang tajam dengan
beberapa langkah di pagi hari, atau
istirahat/duduk lama
 Pasien mengeluh adanya kekakuan pada
kaki dan pembengkakan lokal di bagian
tumit
 Nyeri dapat memburuk dengan berjalan
telanjang kaki di permukaan keras atau
dengan menaiki tangga
 Nyeri dapat diperburuk dengan lari
(atlet)

Anda mungkin juga menyukai