Anda di halaman 1dari 17

Anatomi elbow

Sendi pada Elbow

humeroulnar
joint

humeroradial
Elbow
joint

proximal
radioulnar joint

Ligamen pada Elbow


Ligamen collateral
lateral (radius)

Ligamen pada Ligamen collateral


elbow medial (ulna)

Ligamen annular

Otot otot dan nervus pada Elbow

BIOMEKANIK ELBOW JOINT

Tipe sendi : Synovial Joint / Diarthrosis

Bentuk sendi :

- Hinge/ engsel (humeroulnar & humeroradial)

- Pivot (proximal radioulnar)


Pergerakan pada elbow :

- Fleksi : 0 - 145
- Ekstensi : 0
- - Pronasi : 0 - 75
- Supinasi : 0 - 80

Bentuk permukaan :

Sendi Concave Convex

Humeroulnar joint trochlea humeri fossa trochlearis ulna

Humeroradial Joint caput Radii capitulum humeri

Proximal Radioulnar Jioint fossa radialis ulna caput radii

Patofisiologi & etiologi dislokasi elbow


Patologi

Dislokasi elbow merupakan suatu injuri berupa keadaan yg abnormal pd regio siku, dimana
olekranon tidak berhubungan secara normal dengan epycondylus humeri, atau bergesernya
ulna kebelakang dari ujung bawah humeri.

Dapat terjadi pada anak2 maupun orang dewasa akibat suatu trauma tidak langsung .

Mekanisme trauma,jatuh lalu menumpuh dengan tangan dimana elbow dlm keadaan sedikit
fleksi,yang dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior

KLASIFIKASI DISLOKASI ELBOW

Klasifikasi didasarkan pada arah dari dislokasi tersebut;

ETIOLOGI

Trauma :benturan pada elbow,kecelakaan,cedera olahraga

Tanda dan Gejala

Rasa sakit yang berulang di bagian luar lengan atas, tepat di bawah siku (lateral epikondilus).
Kadang-kadang ada rasa sakit yg menjalar ke lengan bawah menuju pergelangan tangan.

Rasa sakit ini menyebabkan karena adanya lipatan pada lengan.

Sulit untuk memperpanjang lengan sepenuhnya, karena adanya peradangan otot,tendon dan
ligamen.

Rasa sakit ini biasanya berlangsung selama 6 12 minggu.

Komplikasi

Kelumpuhan N Medianus.
Dini Kerusakan arteri brachialis (jarang terjadi)
Fraktur caput radii atau processus olecrani.

Myositis ossifican (kaku tidak bisa digerakkan)


Lanjut Recurrent Dislokasi
Deformitas yg menetap

Assesment of Dislocation Elbow

Anamnesis Umum

Nama : Tn. X

Usia : 23 thn

JK : Laki-laki

Alamat : Jl. Bla bla bla

Pekerjaan : Atlet Basket

Vital Sign : TD : 110/70

Suhu : 36,5 C

DN : 85 /menit
Prnfsan :20/menit

BB : kg

TB : 180 cm

CHART

Chief of Complaint

Nyeri post trauma daerah siku.

History taking

1. Sejak kapan mulai merasakan nyeri?

Sejak 2 minggu yang lalu

2. Kenapa bisa terjadi?

Saat itu saya berlatih bola dgn teman2 saya untuk menghadapi pertandingan, namun dalam
latihan saya terjatuh dengan posisi membebani siku kanan saya. Dan diagnosis dokter, saya
diharuskan menjalankan operasi, karena dislokasi yang parah.

3. Posisi apa yg mengurangi nyeri?

Saat saya tidak menggerakan siku saya.

4. Posisi apa yg menambah nyeri?

Saat menggerakkan sedikit saja siku saya

5. Di daerah mana saja lokasi nyerinya?

Hanya di bagian siku.

6. Bagaimana sifat dan proses perjalanan nyerinya, apakah nyeri lokal atau Anda merasakan
kesemutan hingga jari-jari tangan Anda?

Ya, Saya merasakan adanya rasa kesemutan hingga jari tangan saya, terutama di jari kelingking
terasa kesemutan , minggu pertama terasa nyeri. .

7. Apakah ada keluhan lain yang ada hubungannya dengan keluhan tersebut?

Ya, saya juga beberapa hari ini saya mulai merasakan kelemahan otot pada jari-jari saya, sulit
menggenggam.

8. Pengobatan sebelumnya dan bagaimana hasilnya?


Dokter memasangkan saya sebuah sling ini saja, dan menganjurkan saya menginstirahatkan
lengan kanan saya, dan menyarankan mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.

9. Apakah diberi obat oleh Dokter?

Iya, Saya diberi obat penghilang rasa nyeri.

10. Bagaimana perasaannya setelah minum obat?

cukup membantu menghilangkan rasa nyerinya, namun efeknya sesaat.

11. Apa pernah melakukan pemeriksaan radiologi dan Laboratorium setelah Anda cedera ?

iya, ini hasilnya.....

11. Bagaimana perasaan Anda pasca cedera ?

Saya sangat khawatir dengan kondisi lengan saya, saya takut ini membutuhkan waktu yang lama
untuk proses penyembuhannya, apalagi sebagai atlet saya mempunyai tanggung jawab yang berat di
pertandingan bergengsi berapa bulan ke depan.

12. Ada keluhan lain?

saya kira cukup.

Assimetrical

1. INSPEKSI

a. Statis

- Ekspresi wajah pucat dan tegang

- Postur tubuh normal

- Keadaan berdiri pasien normal


- Posisi kedua shoulder simetris

- Posisi elbow dekstra fleksi 90 akibat adanya sling

- Warna dan tekstur kulit pada elbow tampak kemerahan.

b. Dinamis

- Pasien datang ke klinik dengan elbow dekstra terfiksasi menggunakan splint

2. Palpasi : Suhu, oedem, tenderness, tonus

3. PFGD

REGIO ELBOW GERAKAN PASIF AKTIF TIMT

FLEKSI NYERI DAN SEDIKIT NYERI


TERBATAS NYERI DAN
TERBATAS
EKSTENSI NYERI DAN SEDIKIT NYERI
TERBATAS NYERI DAN
TERBATAS
SUPINASI NYERI DAN SEDIKIT SEDIKIT NYERI
TERBATAS NYERI DAN
TERBATAS
PRONASI NYERI DAN SEDIKIT SEDIKIT NYERI
TERBATAS NYERI DAN
TERBATAS

. Quick Test

Mengambil dan menggenggam sebuah barang dan meletekkan dalam saku celana/ daerah
wajah

Restrictive

1. ROM : Limitasi ROM elbow dextra

2. ADL : Limitasi pada eating, toiletting, dressing, self care.

3. Pekerjaan/:Terhambat

4. Rekreasi: Terbatas
TISSUE IMPAIRTMENT

1. Komponen musculotendinogen :

Spasme M. Bicep Brachii

Weakness M. Trisep, M.fleksor wrist

2. Neurogen : Iritasi N.ulnaris

3. Komponen osteoarthrogen :stiffness sholder joint, Elbow joint,wrist joint

4. Komponen psikogen : rasa cemas

Spesific Test

1. VRS/Hamilton Anxiety Rating Scale

a. VRS

2. HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety )

HASIL PENGUKURAN HRS-A:

Interpretasi : Nilai 24 kecemasan SEDANG

3. VAS

Interpretasi :
Nyeri diam : 1
Nyeri gerak : 8,2
Nyeri tekan : 7,5
4. Oedem Rating Scale

1+ = Ringan, jika ditekan bengkak cepat kembali ke bentuk semula

2+ = Sedang, penekanan hingga 5mm, bengkak kembali ke bentuk semula.

3+ = Cukup bengkak, penekanan hingga 5-10 mm, bengkak kembali dengan lambat.
(bengkaknya nampak)

4+ = Sangat bengkak, penekanan >10mm, bengkak kembali sangat lambat. ( bengkak sgt
nampak)

Interpretasi : 1+

5. . CIRCUMFERENTIA
Bertujuan untuk mengetahui adanya Atropi atau Hipertropi Otot dengan cara membandingkan
antara Regio yang sehat dengan Regio yang sakit tepat pada Muscle Belly dengan menggunakan
Meteran.

Normal atropi hipertropi

1-2 cm < 1 cm > 2 cm

Hasil : Brachii = Normal


Ante brachii =Normal

6. Mengukur Panjang Lengan


Diukur mulai dari acromnion hingga proc. Stiloedeus ulna, dengan lengan dalam posisi ekstensi.
Hasil : tidak simetris

7. ROM Regio Elbow Dekstra

Gerakan ROM Normal Hasil

Fleksi 0 - 145 50

Ekstensi 0 0
Pronasi 0-75 30

Supinasi 0-80 20

ISOM

S.0.0.50 (ekstensi-fleksi)

T.30.0.20 (pronasi-Supinasi

8. MMT

0 = tdk didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.

1 = terdapat sedikit kontraksi otot, tdk didaptkan pergerakkan pd persendian

2 = Ada gerakan, namun tdk mmpu melawan gravitasi

3 = mampu bergerak melawan tahanan

4 = mampu bergerak melawan gravitasi, dan mamppu melawan sedikit tahanan.

5 = Normal

Interpretasi : Nilai otot = 3

9. TES ADL ( INDEKS ADL MODIFIKASI )

NO JENIS AKTIVITAS KRITERIA


FUNGSIONAL

1 Berpakaian 0 = tidak dapat melakukan


1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan

2 Mencuci 0 = tidak dapat melakukan *


1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan

3 Mandi 0 = tidak dapat melakukan


1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
4 Menggunakan Toilet 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan

5 Makan 0 = tidak dapat melakukan *


1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan

6 Berhias 0 = tidak dapat melakukan


1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan

7 Menyikat Gigi 0 = tidak dapat melakukan


1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *

8 Menggunakan Kran 0 = tidak dapat melakukan


1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan

TOTAL 7 ( Ketergantungan Sedang )

11.Tes- tes sensibilitas

Sensory test di area dermatome dan area nerve (C5-Th1)

Pem. Rasa nyeri (tajam tumpul)


Pem. Rasa gerak
Pem. Rasa getar

Myotome test

Elbow Flexion C6 (+)


Elbow Extension C7 (+)
Finger Abd Add T1 (-)
Tendon Reflex test
Fisiologis : Reflex Biceps
Reflex Triceps
Refleks Brachioradialis

Hasil : Lesi N. Ulnaris


mencederai vaskularisasi atau persarafan dari lengan. Tes ini dilakukan mengacu pada dermatom dan
myotom.. ( termasuk pada kerusakan nervus praksia. Yaitu karena terjepitnya saraf karena dislokasi. Jika
dislokasinya telah di tangani maka nervusnya akan kembali kpd kondisi normal. Tp jika ada gejala sisa
maka yang dapat kita laksanakan adalah suruh pasien menngenggam bola karet. Dengan demikian
kegiatan tersebut akan meltih saraf.

DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Gangguan aktivitas fungsional elbow dekstra akibat dislokasi karena trauma 2 minggu yang lalu.

PHYSIOTHERAPY PROBLEM

Nyeri
Primer oedem
Stiffness Joint(shoulder,elbow,wrist)

Keterbatasan ROM
Sekunder Muscle Weakness N spasme (M. Trisep dan M. Bicep Brachii)
Psikis

Gangguan ADL (Eating, Toiletting, Dressing, Self Care)


Complex
Manajemen Fisioterapi

NO Problem FT Modalitas Terpilih Dosis

1. Psikis Komunikasi teraepeutik F = Setiap X terapi

I = Pasien Fokus

T = Motivasi

T = 5 menit
2 Nyeri Elektro terapi (interferensi ) F : Tiap hari-6 hr (sampai nyeri
berkurang)

I : 30 mA

T : Lokal

T : 10 menit

3 Oedem Elektro terapi (ultrasound)


F = Setiap Hari

I = 3 era,ius

T = Transversal

T = 5 menit

F =setiap hari
4 Stiff joint Exc terapi
I = 8 hit ,3 rep

T = Aromex

T = 3 menit

6 Musle Strenghtening Exercise F = Setiap hari


Weakness(triseps )
I = 8 hitungan 3 repetisi

T = static contraksi

T = 3 menit

7 spasme (biseps) Neuromuskular teknik F = 2x sehari

I = 20x

T= TRANSVERSAL friction

T = 2 menit
8 Gangguan ADL ADL exercise F : 1x/hari

I : 5x repetisi

T : PNF (eat,dress,self care,toil)

T : 10 menit

EVALUASI

No Problem Parameter Perlakuan Interpretasi

Sebelum
sesudah

1 Gangguan psikis (rasa HARSC


cemas )

2 Oedem Oedem rating


scale

3 Nyeri VAS

4 Stiffness ROM

5 Kelemahan otot MMT

6 spasme massage

7 Gangguan ADL Indeks ADL


MODIFIKASI

Jika terjadi perubahan patologi ke arah perbaikan, diadakan modifikasi program fisioterapi

KEMITRAAN

Pengembangan kemitraan dapat dilakukan dengan profesi kesehatan lainnya dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan sepenuhnya terhadap kondisi klien. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan
klien dan perkembangan patofisiologinya. Dalam memberikan intervensi klien tersebut, Physio dapat
bermitra dengan dokter spesialis saraf, dokter dokter spesialis patologi klinik, ahli okupasional, perawat,
psikolog, ahli gizi, dan pekerja sosial medis lainnya.

DOKUMENTASI

DISLOKASI ELBOW
FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013

Anda mungkin juga menyukai