Anda di halaman 1dari 5

No Penyakit Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana

1 CTS (Carpal Tanda dan Gejala: Head to toe dbn - EMG Analgetik
Tunnel - Nyeri - Phalen’s test (Electromyography) Antiinflamasi
Syndrome) - Paresthesia Fleksi tangan maksimal 1 - X Foto Wrist Joint  Stretching exercise
- Numbness menit  (+) jika ada tanda untuk lihat apakah ada Rujuk SpS
- Kelemahan otot CTS fraktur/arthritis untuk
sepanjang perjalanan - Tinel’s sign singkirkan diagnosis
saraf medianus Perkusi terowongan carpal
dengan posisi tangan
sedikit dorsofleksi  (+)
jika nyeri
- Wrist extension test
Ekstensi tangan maksimal
1 menit  (+) jika ada
tanda CTS
- Diskriminasi 2 titik
Membuat 2 titik jarak 6
mm  (+) jika tidak dapat
membedakan jarak titik
2 LBP (Low Back Tanda dan Gejala Head to toe dbn - X Foto Vertebra AP/L - Analgetik
Pain) - Nyeri Pemeriksaan Neurologis - MRI Vertebra (Gold - Fisioterapi
punggung/pinggang - Motorik dbn standard) - Rujuk SpS
- Sensorik: Hipestesi
sesuai dermatomal
- Kaku kuduk (-)
- Kernig sign (-)
- Brudzinsky I & II (-)
- Laseque sign (+)

Pemeriksaan Rangsang
Radikuler
- Laseque (+)
- Cross laseque (+)
- Kontra laseque (+)
- Femoral nerve stretch test
(+)
- Neri sign (+)
- Naffziger (+)
- Valsava test (+)
- Patrick sign (+)
- Kontrapatrick (+)
3 Katarak Tanda dan Gejala - Pemeriksaan visus  - B-Scan Untuk memperkecil
Traumatis - Pandangan kabur penurunan visus - CT Scan orbita kemungkinan
- Penurunan visus - Pemeriksaan lapang infeksi/uveitis,
- Fotofobia pandang  biasanya berikan:
- Diplopia monokuler dalam batas normal - Antibiotik sistemik
- Pemeriksaan pupil direk - Antibiotik topikal
– indirek  dalam batas - Kortikosteroid
normal topikal
- Tekanan intraokuler  - Atropin sulfat 1%
normal, meningkat jika 3xgtt1  agar pupil
terjadi glaukoma sudut berdilatasi dan
tertutup akut mencegah sinekia
- Pemeriksaan posterior
oftalmoskopi 
kekeruhan pada lensa, Tatalaksana lain:
shadow test (+) - Rujuk SpM
- Pemeriksaan slit lamp Indikasi pembedahan:
- Penurunan visus
yang berat
- Glaukoma sudut
tertutup akut
- Ruptur kapsul
dengan edema lensa
4 DKI DKI Akut  akibat iritan Head to toe dbn - Patch test - Hindari pajanan
(Dermatitis kuat  akibat asam/basa Status Lokalis: - Gunakan APD pada
Kontak Iritan) kuat - Lesi pada kulit (DKI pekerja
akut): eritema, edema, - Kortikosteroid
DKI Akut Lambat  bulla, nekrosis topikal
timbul 8-24 jam setelah - Lesi pada kulit (DKI akut - Analgetik oral jika
kontak lambat): eritema, vesikel, nyeri (kp)
nekrosis
DKI Kumulatif  timbul - Lesi pada kulit (DKI
setelah kontak berulang Kumulatif): xerosis,
dengan iritan lemah eritema, skuama,
hiperkeratosis,
Reaksi Iritan  likenifikasi difus
dermatitis iritan subklinis - Lesi pada kulit (Reaksi
pada orang yang terpajan Iritan): skuama, eritema,
pekerjaan basah dalam vesikel, pustul, erosi.
beberapa bulan pertama Lama-lama bisa muncul
hiperkeratosis dan
DKI Traumatik menjadi DKI Kumulatif
DKI Non-eritematosa
DKI Subjektif

Tanda dan Gejala:


- Nyeri/perih
- Panas/rasa terbakar
- Gatal
- Lesi pada kulit
5 Pneumoconiosis Silikosis  inhalasi debu - Sesak napas - X Foto Thorax - Simptomatik
(Silikosis, kristal silika  lesi - Ronkhi kasar - CT Scan Thorax - Pemakaian APD
Asbestosis, nodular di lobus atas paru - Spirometri saat bekerja
Berryliosis,  banyak terdapat di - Biopsi Thorax
Stanosis, pabrik besi dan baja, - Bronkoskopi
Siderosis, keramik, pengecoran
Bisinosis, beton, bengkel yang
Abthracosis) mengerjakan besi,
tambang batu bara
- Batuk produktif
- Demam
- Sesak napas
- Sianosis

Asbestosis  inhalasi
mineral asbes dalam
jangka waktu yang lama
 terjadi pada pekerja
industri konstruksi
- Batuk produktif
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Clubbing finger

Stanosis  inhalasi timah


dalam jangka waktu yang
lama
- Batuk produktif
- Sesak napas
6 Rhinitis Alergi Tanda dan Gejala: Rhinoskopi anterior - Skin prick test - Anti histamin
- Bersin - Mukosa edema - Pemeriksaan darah: - Dekongestan
- Hidung dan mata gatal, - Mukosa basah Eosinofil, IgE total, IgE - Kostikosteroid
kadang disertai - Mukosa berwarna pucat spesifik topikal
lakrimasi atau livid disertai adanya - Anti kolinergik
- Hidung tersumbat sekret yang banyak (ipratropium
- Discharge cair dan bromida untuk
bening Tanda Lainnya: mengatasi rinore)
- Riwayat atopi keluarga- Allergic Salute  - Jika belum sembuh
menggosok hidung  rujuk SpTHT
dengan punggung tangan untuk tatalaksana
- Allergic Crease  garis lebih lanjut
melintang di dorsum nasi
sepertiga bagian bawah
akibat penggosokan
hidung yang berlangsung
lama
- Allergic Shiner 
bayangan gelap di daerah
bawah mata akibat stasis
vena yang terjadi akibat
obstruksi hidung
7 HNP (Hernia Tanda dan Gejala: Lhermitte sign - X Foto Vertebra - Analgetik
Nukleus - Nyeri pinggang - Nyeri seperti disetrum AP/Lateral - Antiinflamasi
Pulposus) bawah/punggung sesuai menjalar dari tengkuk ke - MRI Vertebra (gold - Rujuk SpS
dermatomal ekstremitas saat leher standard)
- Ischialgia digerakkan
- Kelemahan otot sesuai Spurling sign
dermatomal - Nyeri pada penekanan ke
- Keterbatasan gerak bawah pada daerah vertex
leher  nyeri saat pasien menolehkan
bertambah jika gerak kepala ke sisi yang sakit
ekstensi/fleksi leher (akibat penyempitan
foramen intravertebralis
dan penambahan
penonjolan diskus)
Laseque test (+)
Tes kompresi poplitea (+)
Patrick test (-)

Anda mungkin juga menyukai