PENDAHULUAN
salah satu bagiannnya yang disebut retina. Retina merupakan reseptor permukaan
retina dan jaras-jaras penglihatan anterior (nervus optikus, kiasma optikus dan
traktus optikus) merupakan bagian dari kesatuan otak yang utuh, yang
atau tekanan pada salah satu bagian dari jaras-jaras optikus. Pada pembahasan ini
disebabkan oleh peradangan lokal di nervus saraf optik intraokular dan dapat
terletak pada bagian belakang bola mata, sehingga tidak tampak kelainan diskus
1
2
BAB II
LAPORAN KASUS
II. PEMERIKSAAN
A. INPEKSI OD OS
3
Kornea
- Tes
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensitivitas
- Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bilik mata depan normal, Jernih (+), hipopion (-), normal, Jernih (+), hipopion
hifema (-) (-), hifema (-)
Kor : - Kor : - -
sAX - sAX
Menjadi : - Menjadi : -
Lihat Dekat : - Lihat Dekat : -
-
Koreksi : - menjadi Gagang : -
DP : - Warna Lensa : -
F. CAMPUS VISUAL
4
PENYINARAN OPTIK DEKSTER SINISTER
BMD
Normal Normal
III. RESUME
5
Seorang laki-laki, 42 tahun datang ke poli mata dengan keluhan penurunan penglihatan
pada mata kiri terjadi secara tiba-tiba yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluh sakit kepala. Pada pemeriksaan visus di dapatkan : VOD : 6/6, VOS : 6/.40.
Pada pemeriksaan uji ishihara pasien sulit menentukan angka yang terdapat dalam
gambar.
OS Neuritis Optik
V. TERAPI
BAB III
6
TINJAUAN PUSTAKA
sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari jaras penglihatan
batang dan sel kerucut) dan dua lapisan yang lebih superfisial
7
sensitivitas cahaya yang lebih tinggi daripada sel kerucut dan berfungsi
retina. Akson sel-sel ganglion membentuk lapisan serat saraf pada retina
merupakan kelanjutan dari lapisan neuron retina, yang terdiri dari axon-
axon dari sel ganglion.Serat ini juga mengandung serat aferen untuk reflex
8
sensorik.Tidak seperti saraf perifer nervus optikus tidak dilapisi oleh
9
Selubung meningeal
dari peripailari koroid dan sebagian kontibusi dari pembuluh darah dari
laminacribrosa.1, 4
10
III.1.3 Lesi Saraf Optik
pada sisi yang terkena dengan hilang nya refleks cahaya langsung pada
Penyebab umum dari lesi saraf optik adalah: optik atrofi, trauma
pupil. Biasanya diahului oleh atrofi optik pada sebagian akhir nervus
11
suprasellar, gliomaventrikel ketiga, hidrosefalus akibat obstruktif ventrikel
tekanan pada setiap sisi kiasma dan ateroma dari carotisatau arteri
communican posterior.1, 3, 4
kuadrantik superior (pie onthe sky) dapat terjadi setelah lesi dari lobus
12
radiasi optik terjadi akibat oklusi pembuluh darah, tumor primer
senapan. Refleks cahaya pupil normal dan atrofi optik tidak diikuti
lesikorteks visual.1, 3, 4
III.3 Epidemiologi
5 per 100.000 populasi, dengan insidensi tertinggi pada populasi yang tinggal di
dataran tinggi, seperti Amerika Utara dan Eropa bagian barat, dan terendah
padadaerah ekuator. Sedangkan dari segi ras, ras kaukasian lebih banyak terkena
dibanding ras lain. Pada predileksi umur dewasa muda 20-45 tahun, neuritis
optikus biasanya bersifat unilateral dan lebih banyak pada wanita (3:1).
13
Sedangkan neuritis optik pada anak lebih jarang terjadi, yaitu hanya kurang lebih
III.4 Etiologi
a. Demielinatif1
o Idiopatik
o Sklerosis multiple
b. Diperantarai imun1
mononukleosis infeksiosa)
- Penyakit leber
c. Infeksi langsung1
- Sarkoidosis
- Idiopatik
- Peradangan intraocular
- Penyakit orbita
14
- Penyakit sinus, termasuk mukormikosis
g. penyakitmetabolic7
III.5 Patogenesis
demielinisasi dari saraf optik. Patologi yang terjadi sama dengan yang terjadi
pemecahan mielin.7, 8
diperantarai oleh imun, tetapi mekanisme spesifik dan antigen targetnya belum
diketahui. Aktivasi sistemik sel T di identifikasi pada awal gejala dan mendahului
Aktivasi sel T menyebabkan pelepasan sitokin dan agen-agen inflamasi yang lain.
Aktivasi sel B melawan proteindasar mielin tidak terlihat di darah perifer namun
optikus juga berkaitan dengan kerentanan genetik, sama seperti MS. Terdapat
15
ekspresi tipe HLA tertentu diantara pasien neuritis optikus.7, 8
Keluhan utama pada neutiris optikus adalah sama, baik pada papilitis,
dimana saraf yang terkena terletak intraokular, maupun pada neuritis retrobulbar
Gambaran akut
- Gejala neuritis optik biasanya monokular, namun dapat mengenai kedua mata
Nyeri ringan di dalam atau sekitar mata terdapat pada lebih dari 90% pasien.
penglihatan dan berlangsung selama beberapa hari. Rasa sakit akan bertambah
bila bola mata ditekan dan disertai sakit kepala. 2 Pergerakan okular terutama
gerakan ke atas dan ke bawah juga dapat memperberat nyeri ini karena
Selalu terjadi pada neuritis optik bila mata yang lain tidak ikut terlibat. Adanya
test (Marcus-Gunn pupil). Marcus-Gunn positif ialah apabila pada mata yang
sehat diberi cahaya, maka terjadi miosis pada kedua mata. Namun bila cahaya
16
dipindahkan pada mata yang sakit, maka kedua pupil akan melebar.2, 6, 9
- Buta warna pada mata yang terkena, terjadi pada 88% pasien.2, 6, 9
Gambaran Kronik
- Defek pupil aferen relatif tetap bertahan pada 25% pasien dua tahun
setelahgejala awal.2, 6
merah akan melihat warna merah sebagai pink, atau orange bila melihatdengan
III.7 Diagnosis
Anamnesis1, 7, 8
17
2. Adanya bintik buta
6. Rasa sakit pada mata yang mengganggu dan lebih sering pada tipe neuritis
7. Gejala berlangsung sementara pada salah satu mata (pada pasien dewasa).
diagnosis.
Pemeriksaan Fisik 1, 7, 8
yang normal.
3. Refleks pupil. Defek aferen pupil terlihat dengan refleks cahaya langsung yang
Pemeriksaan penunjang 1, 6, 7, 8
1. Funduskopi
18
edema diskus optik sehingga membuat batas diskus tidak jelas. Pada papil
terlihat perdarahan, eksudat star figure yang menyebar dari papil ke makula,
dengan perubahan pada pembuluh darah retina dan arteri menciut dengan
vena yang melebar. Kadang-kadang terlihat edema papil yang besar yang
yang normal. Hal ini menyebabkan adanya suatu istilah “The patient sees
nothing and the doctor sees nothing”. Namun apabila prosesnya sangat
destruktif, dapat berakhir sebagai optik atrofi dan papil menjadi pucat, tak
- Tanda lain adanya inflamasi pada mata yang terdeteksi pada pemeriksaan
multipel.
19
Dilakukan untuk melihat adanya proses infeksi atau inflamasi.
4. Slit lamp
Iskemik
Gejala Visus Visus sentral hilang Visus tidak hilang; Defek akut lapang
akut
Lain Bola mata pegal; Sakit kepala, mual, Biasanya nihil;
pada anak-anak
Gejala Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria;
Pupil Reaksi sinar Reaksi normal Reaksi sinar
20
Lapang pandang Skotoma sentral Membesar; ada Skotoma sentral
blind spot
nomal.
Papilitis :
exudate
- Makula
Biasanya tidak ada Jelas Jelas
ada ada
Prognosis visus Visus biasanya Baik dengan Prognosis buruk
21
kebocoran peripapillary
III.9 Penatalaksanaan
c. Tapering off dengan cara 20 mg prednisone oral untuk hari pertama (hari
sampai ke-4
1intramuskular seminggu sekali selama 28 hari.
22
rekuren atau kekambuhan.6,10,11
10tahun kemudian
pemulihanvisual
III.10 Komplikasi
III.11 Prognosis
banyak pasien neuritis optik, fungsi visual mulai membaik 1 minggu sampai 3
terang gelap (89–100%), reaksi pupil aferen (55–92%), diskus optikus (60–
23
80%), dan visual-evoked potential (63–100%). Rekurensi dapat terjadi pada
idiopatik.3,7
24
BAB III
KESIMPULAN
satumata (monokular). Terdapat subtipe dari neuritis optikus, yaitu neuritis retrobulbar
dan papilitis.Neuritis optikus tidak berdiri sendiri, namun disebabkan oleh berbagai
Pasien mengeluh adanya pandangan berkabut atau visus yang kabur, adanya
keparahan penyakit.Selain itu, mitoxantrone juga dapat diberikan untuk mengobati
penyakit kekambuhanremisi yang progresif dan sulit diobati.
25
DAFTAR PUSTAKA
Medika,2000.Hal268, 274-287.
5. Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta :
EGC
7. Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia : “Neuritis Optik” dalam Ilmu Penyakit
Mata, Airlangga Universitas Press, 1984, hal : 108-110
8. Osborne B, Balcer LJ. Optic neuritis : Pathophysiology, Clinical Features, and
http://www.uptodate.com/opticneuritis
11. The Wilis Eye Manual : Office and Emergency Room Diagnosis and Treatment
26