Anda di halaman 1dari 4

8 Aliran Feminisme yang Perlu Kamu Ketahui

Buat kamu yang awam soal feminisme, pasti sering bingung dengan perbedaan
pendapat di kalangan feminis. Faktanya, aliran feminisme itu banyak banget loh.
Berikut penjabarannya.

Sekarang ini akun-akun media sosial bertema feminisme banyak bermunculan,


membahas isu-isu perempuan dan gender seperti hubungan yang setara,
kesehatan reproduksi, hingga ketimpangan gender di berbagai sektor. Tapi,
apakah kamu tahu betul apa itu feminisme dan apa saja aliran-aliran dalam
feminisme? Mari kita simak berikut ini.

Apa itu Feminisme?

Sebetulnya apa sih Feminisme itu? Feminisme adalah rangkaian dari gerakan
sosial, politik, dan ideologi yang memiliki tujuan untuk membangun serta
mencapai kesetaraan gender di segala aspek, mulai dari politik, ekonomi, ranah
pribadi, hingga lingkup sosial. Sering kali banyak yang salah paham dan
berpikir feminisme itu ideologi yang membenci laki-laki. Padahal, baik laki-laki
maupun perempuan sama-sama diuntungkan ketika tidak ada relasi yang
timpang di antara keduanya.

Di dalam feminisme sendiri terdapat beragam jenis aliran dengan cara pandang
berbeda-beda soal beragam isu sosial dan politik. Maka dari itu, wajar saja ada
perbedaan pendapat di dalam kelompok feminis sendiri terkait berbagai isu.

Berikut beberapa aliran feminisme yang perlu kamu ketahui.

1. Feminisme Liberal

Feminisme liberal menitikberatkan pada kebebasan individu bagi perempuan. Di


awal kemunculannya pada abad 19-20, perjuangan aliran feminis ini lebih
mengarah pada hak individu perempuan dalam ranah politik, ekonomi, dan
lingkup sosial. Feminisme liberal sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu,
feminisme liberal klasik dan egalitarian.
Feminisme liberal klasik lebih menggarisbawahi pada kebebasan hak sipil
individu seperti, hak pilih perempuan, hak memiliki tanah, dan kebebasan
berekspresi. Sedangkan feminisme liberal egalitarian, lebih menitikberatkan
pada kesempatan yang setara dan adil untuk perempuan dalam mengakses
sumber daya.

2. Aliran Feminisme Radikal

Jangan jiper dulu mendengar kata radikal, karena kata radikal sendiri berarti hal-
hal yang mendasar. Feminisme radikal adalah aliran feminisme yang berfokus
pada hal-hal mendasar atas ketimpangan yang dialami oleh perempuan. Di
dalam aliran feminisme radikal juga ada dua sudut pandang berbeda: feminis
radikal libertarian dan feminisme radikal kultural.

Feminisme radikal libertarian muncul pada tahun 1960-1980 dan berfokus pada
berbagai pilihan pribadi perempuan atas tubuh dan seksualitas mereka, baik ia
seorang heteroseksual, lesbian, maupun transgender. Aliran feminisme ini
percaya bahwa identitas gender feminin membatasi perempuan untuk
berkembang sebagai manusia seutuhnya, dan menganggap musuh utama
perempuan adalah patriarki.

Berbeda dengan feminisme radikal libertarian, feminisme radikal kultural


mempercayai bahwa selain patriarki, laki-laki juga merupakan bagian dari
munculnya opresi terhadap perempuan. Mereka menganggap bahwa laki-laki
mengendalikan seksualitas perempuan untuk kepuasan si laki-laki. Karenanya,
banyak perempuan yang menganut aliran ini memilih untuk hidup selibat, dan
lesbian juga dipandang sebagai cara untuk bebas dari pembatasan yang dibangun
budaya heteroseksualitas.

3. Aliran Feminisme Marxis-Sosialis

Seperti namanya, aliran feminisme ini berfokus untuk membebaskan perempuan


dari pengotakan kelas, patriarki, seks, serta kapitalisme. Aliran ini muncul
berdasarkan isu kaum pekerja perempuan dalam lingkup domestik dan publik
dalam mengampanyekan pengupahan kerja domestik bagi perempuan,
sosialisasi pekerjaan rumah tangga serta pengasuhan anak.
4. Aliran Feminisme Psikoanalis Gender

Kemunculan aliran ini merupakan perlawanan atas tokoh Psikoanalis, Sigmund


Freud. Freud mengatakan bahwa perempuan mengalami “penis envy” atau iri
terhadap laki-laki karena tidak memiliki penis, dan akibatnya merasa diri
mereka inferior dibandingkan laki-laki.Aliran feminis psikoanalis gender
menggugat pemikiran Freud itu, dengan mengatakan bahwa opresi yang dialami
oleh perempuan dipengaruhi oleh konstruksi sosial dan tidak terlalu
berhubungan dengan biologi perempuan.

5. Aliran Feminisme Eksistensialis

Feminisme eksistensialis masuk dalam gelombang kedua feminisme dan


berkembang pada tahun 1940. Aliran feminisme ini sangat mendukung
perempuan untuk bebas mendefinisikan makna keberadaannya di dunia ini.
Aliran ini juga mengajak perempuan untuk menjadikan dirinya sebagai subjek
yang diinginkan, alih-alih menjadi objek.

6. Aliran Feminisme Pasca-Modern

Disebut juga sebagai “feminisme bagi kalangan akademis”, aliran ini sulit
dimengerti dan dianggap tidak terlibat dalam perjuangan revolusioner
sungguhan, seperti protes, boikot, serta demonstrasi. Aliran ini membalikkan
keadaan dengan merayakan penindasan yang diterima.

Aliran ini menerima kembali feminitas kepada perempuan seperti konstruksi


gender dalam masyarakat, merayakan keliyanan (otherness) perempuan melalui
cara berada, berpikir, keterbukaan, keberagaman, serta perbedaan. Salah satu
ajakan aliran ini adalah menulis serta menggali dengan mengedepankan
“feminine writing”, karena menganggap salah satu sumber opresi terhadap
perempuan adalah bahasa.
7. Aliran Feminisme Multikultural dan Global

Aliran ini mengenalkan pada cara pandang bahwa perempuan itu heterogen
namun mempunyai beragam irisan yang bertaut seperti umur, status sosial
ekonomi, pendidikan, agama, budaya, kewarganegaraan, dan lokasi. Tiap
kelompok perempuan merasakan penindasan yang berbeda seiring dengan
beragamnya pengalaman dan identitas mereka. Pengalaman tersebut merupakan
sebuah pengalaman global, bukan lagi pengalaman komunal dan bentuknya
sangat berlapis-lapis.

8. Aliran Ekofeminisme

Aliran ini menitikberatkan pada hubungan perempuan secara spiritual terhadap


ekologi di sekitarnya. Dalam aliran ini posisi perempuan sebagai “perawat”
yang lebih membutuhkan, dan lebih dekat serta peka dengan alam ketimbang
laki-laki. Seperti perempuan, alam pun “digarap”, “diperkosa” serta
“dieksploitasi” oleh kapitalisme yang didominasi oleh laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai