Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG

modernitas disepanjang sejarah perkembangan secara kental diwarnai oleh teori dan
gerakan feminisme dari barat yang kemudian menjadi acuan melakukan perjuangan bagi
wujudnya kesetaraan dan keadilan manusia dihampir seluruh penjuru dunia. feminisme mula
mula menemukan adanya bentuk bentuk ketimpangan sosial berbasis gender pada
masyarakat yang bergayut pada pemahaman atas agama dan budaya. feminisme sebagai
sistem gagasan adalah kerangka kerja dan kajian dengan cakupan luas tentang kehidupan
sosial dan pengalaman manusia yang berkembang dari perspektif yang berpusat pada
perempuan. sejarah panjangnya adalah cermin lika liku bagaimana upaya upaya
mewujudkan keadilan bagi kemanusiaan.

Feminisme adalah sebuah paham atau gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau
kesamaan dan keadilan hak pria dengan wanita. Feminisme berasal dari bahasa Latin,
femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada
teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak
perempuan. Sekarang ini kepustakaan internasional mendefinisikannya sebagai pembedaan
terhadap hak-hak perempuan yang didasarkan pada kesetaraan perempuan dan laki- laki.
Berangkat dari asumsi bahwa kaum perempuan mengalami diskriminasi dan usaha untuk
menghentikan diskriminasi tersebut. Dalam pengertian seperti itu, sesungguhnya kaum
feminis tidak harus perempuan, dan boleh jadi seorang Muslim atau Muslimat. Persoalan
muncul ketika mereka berusaha menjawab pertanyaan „mengapa‟ kaum perempuan di
diskriminasi atau diperlakukan tidak adil? Hal inilah yang menyebabkan feminisme lahir dan
berkembang pesat, khususnya pada kalangan perempuan.

Untuk memperjuangkan kebebasan dan keadilan bagi perempuan, gerakan feminisme


muncul. Feminisme merupakan sebuah pemikiran yang memandang bahwa perempuan dan
lakilaki memiliki hak yang sama dalam politik, sosial, seksual, intelektual, dan ekonomi.
Feminisme mecakup gerakan, teori, filosofi, dan segala hal yang berhubungan dengan
masalah kesetaraan gender yang bertujuan untuk memberikan keadilan kepada perempuan.
Menurut Kristeva (1986), terdapat tiga gelombang atau era feminisme. Gelombang pertama
feminisme berfokus pada ketidakadilan sosial dan hak-hak politik yang setara antara
perempuan dan laki-laki, mencakup juga pendidikan dan kemandirian. Gelombang ini
ditandai dengan adanya feminisme liberal. Gelombang kedua feminisme berfokus pada
beberapa masalah seperti ketidaksetaraan dalam pekerjaan, hak dalam seksualitas,
keluarga, dan reproduktif. Gelombang ini ditandai dengan munculnya feminisme radikal.
Gelombang ketiga feminisme mencakup globalisasi kesetaraan gender, dan seksualisasi
perempuan, yang termasuk feminisme postmodern.

Anda mungkin juga menyukai