Teori Queer • Lahirnya Teori queer dan feminist di prakarsai oleh para ahli teori queer dan para ahli teori feminist yang mengatas namakan gender dalam teorinya. • Teori queer tertarik mengkaji kombinasi dari berbagai kemungkinan dari tampilan gender. • Queer merupakan bahasa inggris yang berarti “menyimpang” atau dapat juga diartikan aneh,bengkok,miring atau salah. • Teori ini meneliti semua yang termasuk kategori yang tidak sesuai norma atau yang menyimpang sebagai bentukan masyarakat sejak tahun 1920. • Kajian queer tentang proses,yg berfokus pada gerakan,melampaui ide,ekspresi,hubungan, tempat dan keinginan yang menginovasi berbagai perbedaan cara penjelmaan di dunia. • Bagi banyak aktivis istilah queer adalah label yang dilekatkan bersama untuk lesbiyan,gay,biseksual,dan trans gender. • Teori queer secara liberal menentang gender (maskulin/feminine) dan seks (laki- laki / perempuan) • Penganut teori queer memperjuangkan konsep gender bukan statis melainkan relative yaitu diakuinya tiga identitas : laki- laki,gay,lesbi,bahkan ada negara tertentu yang melegalkan perkawinan sesama jenis. Klasifikasi Teori Queer • Menurut ilmu psikologi ada 2 macam yaitu: 1. Homoseksual egosintonik seseorang homoseksual yang tidak terganggu oleh orientasi seksualnya,tidak ada konflik bawah sadar yang ditimbulkan atau keinginan untuk mengubah orientasi seksualnya. 2. Homoseksual egodistonik seorang homoseks yang mengeluh dan merasa terganggu akibat konflik psikis. Penyebab perilaku homoseksual 1. Biogenik : Homoseks yang disebabkan oleh kelainan di otak atau genetik. 2. Psikogenik : Homoseks yang disebabkan oleh kesalahan dalam pola asuh dan pengalaman dalam hidupnya yg mempengaruhi orientasi seksualnya di kemudian hari. 3. Sosiogenik : Orientasi seksual yang dipengaruhi oleh faktor sosial budaya Teori feminis • Fenimisme – teori feminis merupakan label generik untuk perspektif atau kelompok teori yang mengeksploitasi makna konsep- konsep gender. • Teori feminis bertujuan untuk membongkar kekuasaan dan batas-batas pembagian kekuasaan (penggolongan kelas atau status berdasarkan jenis kelamin (genderisasi) Macam – Macam Teori Feminist 1. Feminisme Liberal 2. Feminisme Radikal 3. Feminisme Post Modern 4. Feminisme Anarkis 5. Feminisme Marxis 6. Feminisme Sosialis 7. Feminisme Postcolonial 1. Feminisme Liberal • Inti ajaran feminis liberal yaitu : a. Menfokuskan pada perlakukan yg sama terhadap perempuan diluar dari pada di dalam keluarga b. Memperluas kesempatan pada pendidikan dianggap sebagai cara yang paling efektif melakukan perubahan sosial c. Perjuangan harus menyentuh kesetaraan politik antara wanita dan laki-laki melalui penguatan perwakilan perempuan diruang publik. Para feminis liberal aktif memonitor pemilihan umum dan mendukung laki-laki yang memperjuangkan kepentingan perempuan. 2. Feminisme Radikal • Inti ajaran feminisme radikal : a. Memprotes eksploitasi dan pelaksanaan peran sebagai istri,ibu dan pasangan seks laki-laki serta menganggap perkawinan sebagai bentuk formalisasi pendiskriminasian terhadap perempuan b. Menolak perkawinan bukan hanya dalam teori melainkan sering pula dalam praktik. c. Menolak sistem hirarkis yang berstrata berdasarkan gender dan kelas. Feminis radikal dibagi menjadi 2 aliran
• Feminis radikal libertarian
Sistem gender yg menuntut laki-laki untuk mengembangkan karakter maskulin saja sedangkan perempuan mengembangkan karakter feminis saja. • Feminis radikal kultural Aliran ini memiliki pemikiran bahwa masalah feminis adalah pemikiran terendah tentang sifat feminis. Sehingga solusi yg ditawarkan adalah penekanan bahaya heteroseksual dengan asumsi bahwa laki-laki mengontrol seksualitas perempuan. 3. Feminisme Post Modern • Ajaran ini merumuskan bahwa semua kebenaran itu relatif kebenaran yang mutlak tidak ada. • Pembebasan itu hanya dapat terjadi jika semua perempuan sudah dapat menemukan konsepsi mereka sendiri tentang pembebasan perempuan • Ide-ide yang ada pada feminisme posmo jelas banyak mengandung kelemahan. 4. Feminisme Anarkis • Ajaran ini lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang menciptakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan laki-laki adalah sumber permasalahan. 5. Feminisme Marxis • Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. • Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. 6. Feminisme Sosialis • Adalah sebuah faham yang berpendapat tak ada pembebasan perempuan tanpa sosialisme. • Feminisme sosialis berjuang untuk menghapus sistem pemilikan. 7. Feminisme postcolonial • Dasar pandangan ini berakar di penolakan universalitas pengalaman perempuan . • Perempuan di negara koloni / bekas koloni menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami penindasan berbasis gender,mereka juga mengalami penindasan anatr bangsa,suku,ras dan agama.