Anda di halaman 1dari 4

Della Amelia Putri

1602217

Pendidikan Teknik Arsitektur 2016

Tugas Logbook

Mata kuliah Etika Profesi

1. Feminisme

Secara etimologis kata feminisme berasal dari bahasa Latin, yaitu femina yang dalam bahasa Inggris
diterjemahkan menjadi feminine, artinya memiliki sifat-sifat sebagai perempuan. Kemudian kata itu
ditambah “ism” menjadi feminism, yang berarti hal ihwal tentang perempuan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), feminisme diartikan sebagai gerakan wanita yang menuntut persamaan hak
sepenuhnya antara kaum wanita dan pria

Pada gelombang kedua yaitu abad 19 M mulai muncul kebebasan pada gerakan perempuan yang
mengakibatkan adanya aliran-aliran dalam feminisme. Di antaranya yaitu :

1. Feminisme Liberal

Pada aliran ini mengatakan bahwa kebebasan dan persamaan berakar pada rasion alitas, dan “perempuan
adalah makhluk rasional” juga, maka mereka menuntut hak yang sama seperti kaum laki-laki. Di sini
kaum perempuan harus dididik agar mampu bersaing untuk merebut kesempatan dalam memasuki
prinsip-prinsip maskulinitas (Women in Development). Pada hakikatnya masalah keterbelakangan kaum
perempuan berasal dari dirinya sendiri, dan upaya yang dilakukan yaitu harus adanya persamaan hak,
pendidikan, hukum, dan peran.

2. Feminisme Radikal

Aliran ini muncul karena penindasan perempuan berasal dari laki-laki yang dianggap berakar pada jenis
kelamin laki-laki dan ideologi patriarkinya. Seperti halnya penguasaan fisik terhadap perempuan yang
merupakan sistem hirarki seksual dimana laki-laki memiliki kekuasaan superior dan privilege ekonomi.

3. Feminisme Marxisme

Feminisme marxis menolak gagasan biologi sebagai dasar pembedaan gender. Pada aliran ini penindasan
perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi, sehingga persoalan
perempuan selalu diletakkan dalam kerangka kritik atas kapitalisme.

Pada masa kapitalisme penindasan terhadap perempuan semakin kuat, salah satunya yaitu perempuan
dijadikan sebagai buruh dengan upah yang lebih rendah daripada laki-laki, atau perempuan sebagai buruh
cadangan. Jadi penindasan perempuan bersifat structural dan akan selesai apabila ada perubahan pada
struktur kelas, dalam artian menghapuskan sistem kapitalis internasional.

4. Feminisme Sosialis

Pada feminism sosialis berasumsi bahwa metode historis materialis Mark dan Engels dengan gagasannya
tentang personal is political pada kaum radikal dilakukan sintesis. Tentu saja dengan harapan
mempertahankan Feminitas, karena dirasa penindasan yang terjadi di kelas bahkan di revolusi sosialis
tidak bisa menaikkan derajat perempuan. Maka menurut kaum sosialis, perlu adanya penggabungan
antara analisis kelas dan analisis patriarki.

Dilihat dari pengertiannya, kalau gitu apa dong bedanya feminisme, kesetaraan gender, dan emansipasi
wanita? Menurut saya, ketiga hal tersebut adalah hal-hal yang nggak jauh beda juga saling berhubungan.

Emansipasi wanita;

Emansipasi wanita adalah sebuah perjuangan yang dilakukan oleh R.A Kartini agar para perempuan pada
jamannya mendapatkan kebebasan mengenyam pendidikan setinggi-tinggi nya, kebebasan bekerja, dan
kebebasan mengemukakan pendapat.

Kesetaraan gender;

Tuntutan untuk memiliki hak dan pilihan yang sama dalam aspek apapun bagi kaum laki-laki dan kaum
perempuan tanpa ada suatu kaum yang mendominasi.

Emansipasi wanita dan kesetaraan gender adalah dua hal yang hampir sangat mirip. Namun, menurut saya
emansipasi wanita lebih fokus memperjuangkan hak pendidikan bagi kaum wanita. Sedangkan kesetaraan
gender lebih mencakup banyak hal, seperti politik, ekonomi, dan lain-lainnya.

Sebetulnya, apa sih yang memicu adanya emansipasi wanita, kesetaraan gender juga feminisme?

 Kaum laki-laki dianggap sebagai subjek, sedangkan kaum perempuan hanya dianggap sebagai
pengikutnya, atau sebut saja objek;
 perempuan seringkali hanya di jadikan properti oleh kaum laki-laki;
 perempuan selalu menjadi kaum nomor 2, sedangkan kaum laki-laki selalu menjadi kaum nomor
1 yang mendominasi;
 adanya ketidakadilan perlakuan terhadap kaum perempuan dan kaum laki-laki;
 kebanyakan masyarakat memarjinalkan kaum perempuan;
 di budaya patriarki saat ini perempuan di anggap sebagai kaum yang lemah.

Lalu timbul lah paham feminisme yang menyempurnakan paham emansipasi wanita dan kesetaraan
gender. Mengapa feminisme adalah penyempurna? Karena tak hanya memperjuangkan hak-hak dan
kesetaraan derajat bagi wanita, feminisme pun masih memberikan wanita pilihan yang sesuai dengan
kodratnya. Selain itu, paham feminisme pun berkembang untuk memperjuangkan hak-hak kaum laki-laki
terutama kaum-kaum ploterar.

Setelah paham feminisme muncul, seringkali kita mendengar pernyataan;


 "Dengan adanya feminisme berarti cowok ga perlu dong bayarin cewek makan lagi, sekarang
gantian. Cewek yang bayarin."
 "Dengan adanya feminisme berarti cowok gak usah tuh kasih cewek kursi kalo di bis."

Sebetulnya pernyataan-pernyataan di atas adalah sebuah miskonsepsi terhadap paham feminisme. Karena
menurut saya, pernyataan-pernyataan tersebut adalah peran gender, bukan poin dalam feminisme.

Terkait dengan pernyataan di atas, sebetulnya membayarkan makanan bukan lah hal yang wajib. Itu
sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Tak harus selalu laki-laki yang membayar pun
sebaliknya. Begitu pun dengan memberikan kursi di bis, kaum laki-laki tak harus memberikan kursi
mereka bagi perempuan-perempuan yang tak kebagian kursi. Itu kembali ke pribadi masing-masing, tak
ada hubungannya dengan feminisme.

2. Ateisme

Ateisme adalah suatu paham filsafat yang menolak adanya eksistensi Tuhan. Ateisme mempuyai bentuk
yang bermacam-macam dan di kembangkan dalam aliranaliran filsafat seperti Empirisme dengan
tokohnya David Hume, aliran filsafat Positivisme dengan tokohnya Auguste Comte, aliran Materialisme
dengan tokohnya Ludwig Feuerbach dan Karl Marx, aliran Humanisme dan Eksistensialisme dengan
tokohnya Nietzsche dan J.P Sartre. Pada intinya mereka menolak dan menentang eksistensi Tuhan dan
agama. Ia adalah musuh kemanusian, musuh agama dan kepercayaan terhadap Allah.

Ateisme adalah suatu paham yang tidak mengakui Tuhan itu ada, atau yang mengakui Tuhan itu tidak
ada. 5 Arqom Kuswanjono menunjukan beberapa alasan orang mempuyai paham ateisme:

a. Naturalisme, paham yang menganggap bahwa dunia empiris ini merupakan keseluruhan realita.
Adanya alam tidak membutuhkan adanya bantuan dari luar. Semua kejadian di alam berada
dalam siklus yang terus berjalan, sehingga tidak membutuhkan adanya kehadiran pihak lain untuk
memahami alam, naturalisme bertentangan dengan supranaturalisme.
b. Kejahatan dan penderitaan. Jika Tuhan betul-betul Maha Kasih tentunya akan menghapus
kejahatan. Apabila Ia Maha Kuasa pasti akan menghapus kejahatan ini. Kenyataannya kejahatan
ini tetep ada, oleh karenanya Tuhan tidak dapat bersifat Maha Kuasa dan Maha Kasih.
c. Otonomi Manusia. Manakala Tuhan ada maka manusia secara otomatis tidak memberi
kebebasan. Padahal kenyataannya manusia bebas. Jadi, Tuhan tidak ada.
d. Kepercayaan kepada Tuhan hanya merupakan hasil dari pikiran, harapan (wishful thinking) dan
kebiasaan masayarakat.

Sebagaimana dipaparkan di atas bahwa ateisme mempuyai bentuk yang bervarian:

A. Anti-teisme, paham yang melawan iman/kepercayaan secara aktif karena di anggap sebagai
ancaman untuk manusia. Menurut Hamersma bahwa anti-teisme terdiri atas tiga paham :
1) Scienteisme berpendapat bahwa semua peryataan yang tidak bisa di virifikasi adalah tidak
bermakna. Karena semua kenyataan tentang Tuhan tidak dapat verifikasi, maka semua
peryataan jenis ini tidak bermakna pula. Termaksud dalam hal ini adalah Positivisme logis
dan Empirisme radikal.
2) Humanisma ateisme, menyangkal adanya Tuhan, karena pengesahan adanya Tuhan
merintangi kebebasan manusia. Percaya akan Tuhan berarti mengasingkan manusia dari
dirinya sendiri.
3) Materialisme dialektis, hekekat kenyataan adalah yang materil, sementara surga, kehidupan
akhirat hayalah belaka. Menurut paham tersebut agama berbahaya karena merupakan cando
yang akan membius dan melenakan manusia.

B. Ateisme relegius, yaitu ateisme dalam teologi. Misalnya aliran ini yang menamakan sebagai
radical theology yang mengumumkan Injil tanpa Tuhan, teologi kematian Allah.

C. Ateisme yang mencari dialog dengan agama Masehi. Menurut aliran ini setiap agama pada
dasarnya merupakan sebuah jalan buntu. Meskipun tidak mengakui adanya Tuhan, aliran ini
tetap mengajak dialog agama Masehi. Dengan kata mereka dapat di katakan sebagai ateis
namun bukan anti-teis.

3. Rasisme

Rasisme adalah pandangan terhadap ideologi atau paham yang dianut oleh masyarakat yang menolak
atau tidak suka pada suatu golongan masyarakat tertentu yang biasanya berdasarkan rasnya, derajat,
dan lain sebagainya.

Pengertian Rasisme menurut para ahli:

Pramoedya Ananta Toer : Rasisme atau rasialisme ialah pemahaman yang menolak suatu golongan
masyarakat yang berdasarkan atau berbeda ras. Dengan kata lain, mempunyai kelainan daripada
umumnya.

Alo Liliweri : Pengertian rasisme adalah suatu ideologi yang mendasarkan diri pada diskriminasi
terhadap seseorang atau sekelompok orang, karena ras mereka bahkan ini menjadi doktrin politis.

Oliver C. Cox : Rasisme merupakan peristiwa, situasi yang menilai berbagai tindakan, dan nilai dalam
suatu kelompok berdasar perspektif kulturalnya yang memandang semua nilai sosial masyarakat lain
diluar diri mereka itu salah dan tidak dapat diterima.

Adapun penyebab rasisme adalah :

1. Sosialisasi dalam keluarga


2. Keputusan kebijakan pemerintah
3. Budaya serta adat istiadat

Anda mungkin juga menyukai