Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIOLOGI
( Mekanisme Evolusi )

SMA TARUNA

Nama Anggota Kelompok :


Nawafir (21071397)
Baharani (21071382)
Angela (21071380)
Fakrul ( 21071379)
Putra ( 21071387)
Putri ( 22021502)
Efan ( 21071385)
BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi
ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi
dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang
baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi
dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual. kombinasi gen yang baru juga
dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka
dalam suatu populasi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan
sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-
sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi,
adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini
dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh
probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan
berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai
puncaknya dengan menghasilkan spesies yang haru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang
satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari
nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Perspektif NoeDarwinisme, evolusi terjadi bila ada perubahan frekuensi alel dalam populasi
organisme yang saling kawin. Misalnya alel warna hitam populasi ngengat menjadi semakin banyak.
Mekanisme yang dapat menyebabkan frekuensi alel adalah seleksi alam, penyimpangan genetik (genetic
drift), dan aliran genetik.

Ada empat mekanisme utama evolusi, yaitu:

1. Seleksi Alam

Evolusi melalui seleksi alam adalah suatu proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan
reproduksi menjadi ada, menjadi tetap atau makin banyak dijumpai generasi selanjutnya. Ini sering
disebut mekanisme 'self evident' sebab ada tiga syarat yang wajib terpenuhi untuk dapat terjadi, yaitu:

1. Ada variasi terwariskan pada organisme dalam populasi tersebut.


2. Organisme menghasilkan lebih banyak anak, namun sedikit sekali yang bisa bertahan hidup.
3. Anak-anak atau keturunan ini bervariasi kemampuan bertahan hidup dan bereproduksinya
Kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk tetap survive dan bereproduksi.
Akibatnya organisme dengan sifat-sifat yang memberikannya keuntungan akan lebih banyak
jumlahnya dibanding pesaingnya dan pembawa sifat- sifat yang tak menguntungkan akan
berkurang atau hilang pada generasi-generasi berikutnya. Konsep sentral seleksi alam adalah
fitness evolusi dari suatu organisme. Fitness adalah ukuran kemampuan organisme untuk dapat
bertahan hidup dan hereproduksi, yang selanjutnya menentukan ukuran konstribusi genetiknya
kepada generasi selanjutnya. Fitness tidak sama dengan jumlah total anak pada satu individu
saja namun diindikasikan sebagai jumlah generasi selanjutnya yang membawa gen organisme
bersangkutan. Misalnya bila suatu organisme bisa bertahan hidup dengan. baik dan
bereproduksi dengan cepat namun semua anaknya terlalu kecil dan lemah. bertahanhidup,
maka organisme ini hanya memiliki konstribusi genetik yang kecilpada generasi selanjutnya dan
disebut fitnessnya rendah. Bila suatu alel meningkatkan fitness lebih dari alel lain pada suatu
gen maka setiap generasi alel ini akan lebih banyak dijumpai didalam populasi. Sifat-sifat ini
disebut 'selected for'. Contoh sifat-sifat yang dapat meningkatkan fitness adalah peningkatan
ketahanan hidup dan peningkatan fekunditas. Sebaliknya, fitness yang lebih rendah yang
disebabkan adanya alel yang tak menguntungkan dan mengganggu akan menyebabkan alel ini
menjadi semakin jarang muncul pada generasi selanjutnya, dan ini disebut "selected against.
Yang penting bahwa fitness suatu alel bukan merupakan ciri-ciri yang menetap. Bila lingkungan
berubah maka sifat-sifat yang dulunya netral atau bahkan berbahaya serta mengganggu akan
bisa menjadi menguntungkan dan begitu juga sebaliknya. Namun bahkan bila arah seleksi tidak
berubah dengan cara ini maka sifat-sifat yang hilang dulu mungkin tak dapat tersusun kembali
dalam susunan yang identik. Suatu bagan yang menunjukkan adanya tiga jenis seleksi yaitu:
1. Seleksi terarah
Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi terhadap suatu jenis yang
menyebabkan spesies tersebut bemdaptasi pada kondisi baru. Didalam populasi, akan
ada range atau rentang individu yang berdasarkan dengan salah satu karakter.
2. Seleksi Stabilisasi
Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan cenderung memperkecil keekstriman atau
penonjolan didalam kelompok. Dalam hal ini, hal tersebut mengurangi kemampuan
menghasilkan variasi dalam suatu populasi, dengan demikian mengurangi pula
kesempatan mengalami perubahan evolusi.
3. Seleksi disruktif
Meskipun jenis seleksi ini kurang umum, namun bentuk seleksi ini penting dalam
mencapai perubahan evolusi. Seleksi distruktif dapat terjadi jika faktor- faktor
lingkungan mengambil sejumlah bentuk yang terpisah ;
Gambar: Bagan Jenis Seleksi Alam

2. Mutasi Bias

Di samping menjadi sumber utama variasi, mutasi dapat juga berfungsi sebagai mekanisme
evolusi nbila ada berbagai probabilitas pada tingkat molekul agar mutasi dapat terjadi. Ini
merupakan proses mutasi yang yang disebut mutasi bias. Bila dua genotip, misalkan satu dengan
nukleotida G dan satunya lagi dengan nukleotida A pada posisi yang sama dan punya fitness yang
sama namun mutasi dari G ke A lebih sering disbanding mutasi dari A ke G, maka lebih cenderung
terbentuk genotup. dengan nekleotida A. Perkembangan mutasi bias juga sudah dijumpai pada
evolusi morfologi. Mutasi yang menyebabkan hilangnya fungsi gen lebih sering terjadi dibanding
mutasi yang membentuk gen yang baru yang berfungsi penuh. Kebanyakan hilangnya mutasi fungsi
adalah Selected against". Namun bila seleksi lemah mutasi bias menuju hilangnya fungsi dapat
mempengaruhi evolusi. Misalnya Pigmen tak lagi bermanfaat bila hewan hidup di gua yang gelap
dan cenderung akan hilang. Hilangnya fungsi ini dapat terjadi karena adanya mutasi bias.
3. Penyimpangan Genetik

Penyimpangan genetik adalah perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke generasi
selanjutnya yang terjadi karena peran yang bermain dalam menentukan apakah suatu individu akan
bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam istilah matematis alel menjadi subjek sampling error.
Akibatnya biloa tidak ada gaya selektif atau gaya selektif relative rendah frekuensi alel cenderung
menyimpang ke atas atau ke bawah secara acak. Bahkan saat absennya gaya selektif, penyimpangan
genetik dapat menyebabkan dua populasi terpisah yang mulai dengan struktur genetik yang sama
untuk menyimpang atau bergeser menjadi dua populasi divergen dengan set alel yang berbeda.

Gambar: Simulasi penyimpangan genetik 20 alel yang tak berhubungan pada 10 populasi (atas)
dan 100 (bawah). Penyimpangan fiksasi lebih cepat terjadi pada poulasi yang lebih kecil.
Aliran gen atau gene flow merupakan pertukaran gen antar populasi, yang biasanya merupakan
spesies yang sama. Ada atau tidaknya aliran gen secara fundamental mengubah perjalanan evolusi.
Karena kompleksitas organisme, dua populasi manapun yang terpisah sempurna akhirnya akan
terbentuk ninkompatibilitas genetic melalui proses netral, seperti model Bateson- Dobzhansky-
Muller, bahkan walaupun dua populasi tersebut tetap identic dalam hal adaptasi terhadap
lingkungannya.

Contoh aliran gen dalam sebuah spesies meliputi migrasi dan perkembangbiakan organisme
atau pertukaran serbuk sari. Transfer gen antar spesies meliputi pembentukan organisme hibrid dan
transfer gen horizontal. Migrasi ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah frekuensi alel, serta
menambah variasi genetika ke dalam suatu populasi. Imigrasi dapat menambah bahan genetika
baru kelungkang gen yang telah ada pada suatu populasi. Sebaliknya, emigrasi dapat menghilangkan
bahan genetika. Karenapemisahan reproduksi antara dua populasi yang berdivergen diperlukan agar
terjadispesiasi. aliran gen dapat memperlambat proses ini dengan menyebarkan genetika yang
berbeda antar populasi. Aliran gen dihalangi oleh barisan gunung, samudera, dan padang pasir.
Bahkan bangunan manusia seperti Tembok Raksasa Cina dapat menghalangi aliran gen tanaman.

4. Aliran Gen

Gene flow (alur gen), akibat adanya imigran yang dapat menambah alel baru kedalam unggun
gen suatu "deme", sehingga dapat merubah frekunsi alel. Alur gen berarti kisaran imigran mulai dari
yang sangat rendah kesangat tinggi tergantung dari jumlah individu yang datang dan seberapa
banyak perbedaan genetik yang ada pada individu- individu dalam" deme" yang dapat bergabung.
Bila tidak ada perbedaan yang banyak antara "deme- deme" dalam populasi yang besar, maka
pergerakan individu dalam jumlah yang sangat kecil diantara "deme- deme" di pandang cukup kuat
dapat menjaga frekuensi alela tetap sama.Bagaimanapun juga bila informasi genetik sangat
berbeda, imigrasi kecil dapat menghasilkan perubahan frekuensi alela yang sangat besar. Misalnya
hibridisasi, perkawinan dalam (interbreeding) diantara individu- individu yang termasuk dalam
spesies yang dianggap berbeda mungkin saja terjadi. Hibridisasi semacam itu mugkin membawa
banyak alela baru kedalam populasi dan memungkinkan menjadi penyebab dimulainya
kecenderungan baru dalam evolusi penerima.

Banyak spesies yang terdiri dari penduduk lokal yang anggotanya cenderung untuk berkembang
biak di dalam kelompok. Setiap penduduk lokal. dapat mengembangkan gen yang berbeda dari yang
lain penduduk lokal. Namun, anggota dari satu populasi dapat berkembang biak dengan sesekali
imigran dari populasi yang berdekatan dari spesies yang sama. Hal ini dapat memperkenalkan gen
baru atau mengubah frekuensi gen yang ada di warga.

Dalam banyak tanaman dan beberapa binatang, aliran gen dapat terjadi tidak hanya antara sub-
populasi dari spesies yang sama tetapi juga antara yang berbeda (tapi masih berhubungan) spesies.
Jika hibrida kemudian berkembang biak dengan salah satu jenis orangtua, gen baru masuk ke kolam
gen dari populasi induk. Ini hanyalah aliran gen antara spesies daripada dalam diri mereka
DAFTAR PUSTAKA

Hassan, M dan Ferial W, Eddyman. 2014. Pengantar biologi evolusi. Jurusan Biologi. FMIPA.
http://www.faktailmiah.com/2011/06/22/korelasi-antara-sejarah-hidup-spesies-dan-laju-mutasi-
ditemukan.html

Anda mungkin juga menyukai