Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Muhamad Farhan Yafie


1961201091
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis
Ibu Siti Rozinah.,S.Pd, M.m
Jawaban
1. Tuliskan etika pemasaran dalam konteks produk dari ITB Ahmad Dahlan.
 Halal dan Thayyib (tidak melanggar aturan agama)
 Produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat.
 Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit
 Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi
 Produk yang dapat memuaskan masyarakat
Dalam produk yang ada di ITB Ahmad Dahlan saat ini yang saya lihat sudah baik
produk minuman dalam kemasan botol dan memenuhi kategori yang ada diatas
2. Tuliskan etika pemasaran dalam konteks harga (price) dari ITB Ahmad Dahlan!
 Beban biaya produksi yang wajar
 Alat kompetisi yang sehat
 Sesuai kemampuan daya beli masyarakat
 Margin perusahaan yang layak
 Alat daya tarik konsumen
Biaya yang ada di ITB Ahmad Dahlan sangat terjangkau dan sudah memenuhi kategori
yang ada diatas
3. Tuliskan etika pemasaran dalam konteks promosi dari ITB Ahmad Dahlan!
 Kecepatan dan ketepatan waktu penyampaian/distrinusi produk
 Keamanan dan Keutuhan barang
 Alat kompetisi dalam pelayanan
 Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat
Promosi yang dijalankan sudah baik melalui marketing dan tim dalam menggaet
calon mahasiswa, melalui social media maupun kesekolah sekolah disekitar kampus
dan tentunya memenuhi kategori yang ada diatas
4. Buatlah skema penyusunan laporan keuangan dan jelaskan!
 Menyusun Neraca Saldo. neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar
dengan saldo debet atau kredit.
 Kumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian. Sebab mungkin
ada beberapa transaksi yang belum tercatat dan belum sesuai dengan keadaan di akhir
periode.
 Menyusun neraca lajur (worksheet). Neraca lajur atau kertas kerja merupakan suatu cara
yang memudahkan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo dan
disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian.
 Mulai menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari laporan rugi
laba, laporan perubahan modal serta laporan lainnya.
 Menyesuaikan dan Menutup Rekening-rekening. membuat jurnal penutupan untuk
menutup rekening-rekening nominal ke rekening rugi laba dan memindahkan saldo rugi
laba ke rekening laba tidak dibagi.
 Menyusun neraca saldo setelah penutupan. Untuk mengecek keseimbangan debet dan
kredit rekening-rekening yang masih terbuka, maka buatlah neraca saldo setelah
penutupan yang isinya rekening-rekening riill saja, bukan termasuk nominal yang sudah
ditutup.
5. . Jika Anda seorang pengusaha dibidang makanan, bagaimana etika yang akan diterapkan
dalam memilih produk-produk yang akan diproduksi?
 Berprduk dalam lingkaran halal, dengan memilih bahan makanan hingga sampai kepada
customer dengan cara ajaran agama islam dan baik jika dikonsumsi oleh customer
 Perlindungan kekayaan alam, dengan tidak merusak alam seperti polusi, kerusakan dan
lainnya yang berhubungan dengan alam tetap dijaga baik baik
6. Jika Anda seorang pengusaha dibidang makanan, bagaimana etika yang akan diterapkan
dalam proses produksi?
 Tidak memproduksi barang dan jasa yang bertentangan dengan penjagaan terhadap
agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
 Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola, manajemen dan buruh.
 Mengelola sumber daya alam secara optimal, namun tidak boros, tidak berlebihan,
dan tidak merusak lingkungan
 Mengoptimalkan kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya
 Dan berinovasi agar menarik perhatian yang membeli
7. Apa yang dimaksud dengan bisnis internasional?
• Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor.
8. Tuliskan dan jelaskan prinsip-prinsip “The Caux Round Table principles for businnes”!
 Prinsip 1.
Tanggung Jawab Bisnis Dari “Shareholders” ke “Stakeholders”
• Nilai organisasi bisnis bagi masyarakat ialah kekayaan dan apangan kerja yang
diciptakannya serta produk dan jasa yang dipasarkan kepada konsumen dengan harga
wajar yang sebanding dengan mutu.
• Untuk mampu menciptakan nilai itu, sebuah organisasi bisnis haruslah mempertahankan
kesehatan dan kelangsungan hidupnya, namun kelangsungan hidup bukanlah tujuan yang
mencukupi.
• Para pemasok dan pesaingpun berharap bahwa organisasi-organisasi bisnis menghormati
kewajiban-kewajiban mereka dengan semangat kejujuran dan keadilan. Sebagai warga
yang bertanggung jawab dari komunitas lokal, nasional, regional dan global dimana
mereka beroperasi, organisasi-organisasi bisnis ikut serta dalam menentukan masa depan
komunitas-komunitas itu.
 Prinsip 2.
Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis : Menuju Inovasi, Keadilan dan Komunitas
Dunia
 Organisasi-organisasi bisnis yang didirikan di luar negeri untuk membangun,
memproduksi atau menjual juga harus memberi sumbangan pada pembangunan sosial
negara-negara itu dengan menciptakan lapangan kerja yang produktif dan membantu
meningkatkan daya beli warga negara setempat.
 Organisasi-organisasi bisnis harus juga menyumbang pada hak-hak azasi manusia,
pendidikan, kesejahteraan dan vitalisasi negara-negara tempat mereka beroperasi.
 Organisasi-organisasi bisnis harus menyumbang pada pembangunan ekonomi dan sosial
tidak hanya di negara-negara tempat mereka beroperasi, tetapi juga bagi komunitas dunia
pada umumnya, melalui penggunaan sumber-sumber secara efektif dan bijaksana,
kompetisi yang bebas dan adil, serta penekanan pada inovasi di bidang teknologi,
metode-metode produksi, pemasaran dan komunikasi
 Prinsip 3.
Perilaku Bisnis : Dari Hukum Tersurat ke Semangat Saling Percaya
Dengan tetap mengakui keabsahan rahasia-rahasia dagang, organisasi-organisasi bisnis
haruslah menyadari bahwa kelurusan hati, ketulusan, kejujuran, sikap memegang teguh
janji, dan transparansi, bermanfaat tidak hanya bagi kredibilitas dan stabilitas bisnis
sendiri, tetapi juga bagi kelancaran dan efisiensi transaksi-transaksi bisnis, khususnya
pada tingkat internasional.
 Prinsip 4.
Sikap Menghormati Aturan
• Untuk menghindari konflik-konflik dagang dan untuk menggalakkan perdagangan yang
lebih bebas, kondisi-kondisi adil dalam persaingan, perlakuan yang seimbang dan adil
bagi seluruh partisipan, organisasi-organisasi bisnis wajib menghormati aturan-aturan
internasional dan domestik.
• Disamping itu, bisnispun harus menyadari bahwa perilaku-perilaku tertentu, biarpun
tidak melanggar aturan, tetap saja dapat menimbulkan akibat-akibat yang tidak
diinginkan.
 Prinsip 5.
Dukungan Bagi Perdagangan Multilateral
• Organisasi-organisasi bisnis wajib mendukung sistem perdagangan multilateral dari
GATT/WTO serta kesepakatan-kesepakatan internasional serupa.
• Mereka wajib bekerja sama dalam upaya-upaya untuk memajukan liberalisasi
perdagangan yang progresif dan sesOrganisasi-organisasi bisnis wajib mendukung sistem
perdagangan multilateral dari GATT/WTO serta kesepakatan-kesepakatan internasional
serupa.
• Mereka wajib bekerja sama dalam upaya-upaya untuk memajukan liberalisasi
perdagangan yang progresif dan sesuai dengan akal sehat dan untuk mengendurkan
ketentuan-ketentuian domestik yang secara tidak masuk akal menghambat perniagaan
global, dengan tetap menghormati tujuan-tujuan kebijaksanaan nasional.
• uai dengan akal sehat dan untuk mengendurkan ketentuan-ketentuian domestik yang
secara tidak masuk akal menghambat perniagaan global, dengan tetap menghormati
tujuan-tujuan kebijaksanaan nasional.
 Prinsip 6.
Sikap Hormat Bagi Lingkungan Alam
Bisnis wajib melindungi dan meningkatkan lingkungan alam, mendukung pembangunan
yang berkelanjutan, dan mencegah terjadinya pemborosan sumber-sumber daya alam
 Prinsip 7.
Menghindari Operasi-Operasi Yang Tidak Etis
• Bisnis wajib untuk tidak berpartisipasi dalam atau menutup mata terhadap penyuapan,
pencucian uang (money laundering), atau praktek-praktek korupsi lainnya, bahkan bisnis
wajib untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain untuk membasmi praktek-
praktek itu.
• Bisnis wajib untuk tidak memperdagangkan senjata atau barang-barang lain yang
diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan teroris, perdagangan obat bius, atau kejahatan
terorganisasi lainnya.
9. Apakah kelima prinsip-prinsip GCG sudah diimplementasikan di ITB Ahmad Dahlan?
Berikan contohnya!
Belum, contohnya dalam kasus transparency di kampus terdapat non transparency terhadap
laporan keuangan dalam membangun kampus cabang karawaci. Sehingga beberapa mahasiswa
dari BEM dan lainnya ikut mempertanyakan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai