Anda di halaman 1dari 15

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

PENGARUH SUPERVISI KEPALA DAN BURNOUT TERHADAP ETIKA


KERJA GURU DI SD Negeri RITA KAKA
SEKOLAH

Umar Ali1, Ezra Tari2, Hendrik AE Lao3, Lanny ID Koroh4


Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Kupang, Indonesia
Email: umarali@iaknkupang.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bermula dari kegelisahan penulis terhadap menurunnya etos kerja guru. Banyak
faktor yang mempengaruhi menurunnya etos kerja. Salah satunya adalah Burnout. Akibat
buruknya kolaborasi antara atasan dan bawahan, ketidakmampuan guru semakin meningkat,
dan tingkat interupsi guru pun tinggi. Hal ini tercermin dari etos kerja guru SD Negeri Rita-
Kaka. Etos kerja guru masih perlu direvisi. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan adalah
regresi deskriptif yang ditandai dengan menganalisis interaksi antar variabel endogen yang
terdiri dari kontrol pusat sekolah, burnout guru, dan etos kerja sebagai variabel eksogen.
Mengenai dampak kepemimpinan kepala sekolah dan Burnout terhadap semangat kerja guru
SD Rita-Kaka ditemukan bahwa, pertama, kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap
semangat guru kurang baik. Kedua, kontribusi Burnout terhadap semangat guru cukup
mengesankan. Ketiga, pengawasan kepala sekolah dan kontribusi burnout sangat
berpengaruh.
Kata kunci:Burnout, Kurikulum, Pembelajaran, Supervisi

PERKENALAN
Pengawasan adalah kegiatan memeriksa, mengawasi, dan memeriksa seluruh tindakan
yang dilakukan oleh bawahan (Setiyadi, 2020). Kepala sekolah bertugas mengawasi guru di
lingkungan sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan bantuan dan bimbingan
profesional dalam penerapan pembelajaran. (Sitorus & Kholipah, 2018). Menurut Briggs, “supervisi
adalah suatu teknik untuk mengkoordinasikan, memperlancar, mengarahkan, dan mengarahkan
evolusi instruktur.” (Marmoah, 2018).

Tujuan utama supervisi adalah untuk mengatur, menstimulasi, dan mendukung


pertumbuhan profesi guru, bukan sekedar meningkatkan dan mempelajari (Suchyadi et al., 2019).
Pengawasan meliputi memastikan instruktur/pegawai melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya,
mengikuti petunjuk atau ketentuan yang telah ditetapkan, dan menentukan cara untuk
meningkatkan proses belajar mengajar dengan bekerja sama dengan guru (Maisaroh & Danuri,
2020). Pengawasan memungkinkan instruktur berkembang secara mandiri tanpa bergantung pada
administrator (Hendrowati, 2015).

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa supervisi akademik pengawas sekolah dan supervisi
kepala sekolah jika digabungkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja guru (A.
Ramadhan, 2017), (Raberi et al., 2020), (Aprida et al., 2020), (Niswah, 2020), (Irianisyah dkk.,
2020), (Zuldesiah dkk., 2021). Kompetensi dan pandangan supervisi pembelajaran sangat
penting dalam meningkatkan produktivitas kerja guru. (Hamdani & Krismadinata, 2017),
(Ramdaniah, 2017) (Sanuri, 2019). Meningkatkan kompetensi pedagogik instruktur melalui

399
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

supervisi akademik dari dosen pembimbing dengan menggunakan teknik observasi kelas terbukti
berhasil (Sirait, 2021). Upaya kepala sekolah termasuk memberikan inspirasi dan masukan kepada
guru dapat berdampak pada guru dalam mengembangkan semangat kerja dan menyelesaikan
permasalahan dalam pekerjaan, dan disiplin kerja menyebabkan guru sangat efektif dalam bekerja
(RF Ramadhan & Karwanto, 2020). Keberhasilan administrasi kepala sekolah berpengaruh positif
langsung terhadap kinerja guru (Waang et al., 2019). Burnout adalah salah satu masalah yang
dihadapi kepala sekolah dan guru.

Burnout adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ekstrem yang terkait
dengan sindrom depresi kronis (Schaufeli et al., 2018). Burnout adalah keadaan kelelahan emosional,
mental, dan fisik yang disebabkan oleh stres yang terus menerus dan parah (Jeung et al., 2018).

Burnout berdampak negatif terhadap kinerja (Solatiah et al., 2019). Burnout merupakan gangguan
berbahaya yang memerlukan intervensi segera (Mikolajczak et al., 2019). Guru pada umumnya perlu
mendapatkan pengalaman berkomunikasi dengan rekan kerja dan merasa percaya diri dalam
menjalankan tanggung jawabnya. Ketidakhadiran guru pada jam pelajaran yang telah ditentukan
sering menjadi kendala (Shulhan, 2012). Hal ini ada kaitannya dengan etos kerja.

Etos kerja merupakan semangat kerja seseorang atau kelompok yang dilandasi oleh etika kerja dan
pandangan dunia yang diwujudkan melalui tindakan nyata (Ginting, 2016). Oleh karena itu, etos kerja
menekankan pada sikap, perilaku, dan budi pekerti yang dilandasi oleh budi pekerti spiritual dan cita-cita
(Santoso, 2012).

Berdasarkan uraian di atas, fenomena gap dalam penelitian ini didasarkan pada
hasil observasi bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD Negeri Rina Kaka belum
terlaksana dengan baik karena beberapa faktor, seperti pengetahuan kepala sekolah akan
pentingnya supervisi. masih rendah dan juga tingkat kedisiplinan kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengawas masih minim. Perlu adanya kerjasama yang
lebih tinggi antar komponen di sekolah. Sehingga dengan berbagai faktor tersebut
menumbuhkan sikap burnout guru yang lebih tinggi dalam bekerja. Angka burnout guru
semakin tinggi karena buruknya hubungan kerjasama antara atasan dan bawahan, serta
tingkat membolos guru dalam mengajar yang tinggi. Hal ini terlihat pada etos kerja para
guru di SDN Rita Kaka. Etos kerja guru SD Negeri Rina Kaka masih jauh dari harapan.
Masih adanya ketidakdisiplinan dalam bekerja dan rendahnya produktivitas kerja akibat
rendahnya penghargaan yang diberikan oleh lembaga. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Analisis Implementasi Supervisi
Kepala Sekolah dan Burnout Guru Terhadap Etos Kerja Guru di SD Negeri Rita Kaka.”

METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur variabel-variabel dalam
penelitian (Variabel X1, Variabel X2, dan Variabel Y) untuk mencari perbedaan antar variabel tersebut. Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif regresi yang ditandai dengan analisis pengaruh antar variabel
endogen yang terdiri dari supervisi kepala sekolah, burnout guru, dan pekerjaan.

400
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

variabel eksogen etika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis
deskriptif korelasional melalui SPSS 21. Peneliti mengambil sampel sebanyak 40 orang
karena penelitian ini merupakan penelitian populasi. Toh jumlahnya di bawah 100
responden.
Penelitian ini mengumpulkan data melalui angket, observasi, dan dokumentasi.
Kuesioner merupakan strategi pengumpulan data yang efektif ketika peneliti mengetahui
secara pasti variabel apa yang akan dinilai dan apa yang diharapkan dilakukan oleh responden
(Sugiyono, 2006). Oleh karena itu, jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup: 1).Data yang diperoleh dari kuesioner tertutup mudah untuk dianalisis
secara statistik. 2) Responden harus memilih salah satu jawaban yang tersedia berdasarkan
pendapatnya. Dimana setiap item pertanyaan diberi skala 5-1 dengan sudut ekstrim SA (sangat
setuju) dan SD (sangat tidak setuju).

Skala pengukurannya sebagai berikut:

Sangat setuju sangat tidak setuju


5 4 3 2 1

A. Checklist observasi etos kerja guru merupakan teknik observasi yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang relevan dengan etos kerja.
B. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari dokumen-dokumen tentang etos kerja
guru.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian diambil dari penelitian-penelitian
terdahulu yang relevan dengan variabel penelitian. Oleh karena itu, diperlukan uji statistik untuk
menunjukkan bahwa indikator yang digunakan telah tepat sebagai alat ukur dan dapat memberikan
temuan pengukuran yang konsisten atau dapat dipercaya. Hal ini dikenal dengan uji validitas dan
reliabilitas. Tes ini dijelaskan secara rinci di bawah ini. Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak atau
tidaknya suatu indikasi digunakan sebagai alat ukur. Korelasi Product Moment digunakan untuk uji
validitas, dengan syarat sebagai berikut:

A.Indikator tersebut valid jika hubungan antara skor indikator item dan skor variabel
secara keseluruhan signifikan < 0,05.
B.Jika korelasi antara skor indikator item dan skor variabel keseluruhan lebih dari >0,05, maka
kumpulan indikator tersebut tidak valid.

Berdasarkan temuan uji SPSS 25, dari seluruh instrumen yang berjumlah 21 item, 20
item valid dengan nilai validitas lebih dari 0,3, dan satu item tidak valid, item 21, dengan nilai
0,17 (Tabel 1). Berdasarkan temuan uji SPSS 25, dari seluruh instrumen yang berjumlah 9 item,
6 item sah dengan nilai validitas lebih besar dari 0,30 dan tiga item tidak valid yaitu item 22, 28,
dan 29 dengan diskon kurang dari 0,30 (Tabel 2 ).

401
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

Tabel 1 Uji Validitas Variabel Pengawasan Kepala Sekolah (X1)

Statistik Item-Total
Skala Berarti jika Item Terkoreksi Varians Skala- Alpha Cronbach
Barang Dihapus jika Item Dihapus Korelasi Total jika Item Dihapus

B11 36.76 73.357 . 830 . 894

B12 36.48 75.593 . 873 . 892

B13 37.56 82.923 . 458 . 916

B14 36.28 77.043 . 788 . 897

B15 36.76 76.607 . 760 . 898

B16 36.60 74.583 . 861 . 893

B17 37.24 79.523 . 582 . 909

B18 36.32 76.310 . 816 . 896

B19 36.96 77.873 . 677 . 903

B20 35.52 92.427 . 366 . 916

B21 35.52 94.177 . 173 . 920

Tabel 2. Uji Validitas Variabel Burn Out (X2)


Statistik Item-Total
Skala Berarti jika Item Variance Corrected Item- Alpha Cronbach jika
Skala Dihapus Item Dihapus Korelasi Total jika Item Dihapus

B22 17.12 25.860 . 239 . 701

B23 16.64 21.323 . 576 . 634

B24 16.96 23.540 . 445 . 665

B25 17.48 22.177 . 806 . 616

B26 17.00 22.333 . 388 . 677

B27 17.04 22.457 . 474 . 657

B28 17.44 28.757 - . 070 . 752

B29 17.48 26.343 . 151 . 717

B30 17.08 21.410 . 520 . 646

Tabel 3. Uji Validitas Etos Kerja (Y)


Statistik Item-Total
Skala Berarti jika Varians Skala jika Item yang Dikoreksi- Alfa Cronbach
Barang Dihapus Barang Dihapus Korelasi Total jika Item Dihapus

B1 35.56 11.340 . 380 . 411

B2 35.32 12.393 . 141 . 460

B3 35.96 9.957 . 515 . 343

402
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

Statistik Item-Total
Skala Berarti jika Varians Skala jika Item yang Dikoreksi- Alfa Cronbach
Barang Dihapus Barang Dihapus Korelasi Total jika Item Dihapus

B4 36.00 9.500 . 650 . 303

B5 36.00 12.250 . 037 . 480

B6 35.72 10.793 . 223 . 429

B7 37.60 7.667 . 305 . 400

B8 38.36 12.907 - . 182 . 612

B9 35.72 11.793 . 173 . 448

B10 35.56 11.507 . 176 . 446

Berdasarkan temuan uji SPSS 25 menunjukkan bahwa dari seluruh instrumen yang
berjumlah sepuluh item, empat item valid dengan nilai validitas lebih besar dari 0,30, dan enam
item tidak valid yaitu item 2, 5, 6, 8, 9, dan 10. Uji reliabilitas digunakan untuk memverifikasi
konsistensi atau keterandalan hasil pengukuran indikator. Teknik Alpha Cronbach digunakan
untuk pengujian reliabilitas, dengan ketentuan pengujian sebagai berikut:

A. Jika Cronbach’s Alpha > 0,7 maka hasil pengukuran yang dilakukan indikator-indikator tersebut
menghasilkan hasil pengukuran yang konsisten.
B. Jika Alpha Cronbach < 0,7 berarti hasil pengukuran yang dilakukan indikator
menghasilkan hasil pengukuran yang tidak konsisten.
Tabel 4. Uji Realitas Pengawasan Kepala Sekolah (X1)

Statistik Keandalan
Alfa Cronbach N Item
. 912 11
Uji reliabilitas supervisi kepala sekolah (X1) menunjukkan terdapat reliabilitas diatas 0,70,
dimana Cronbach Alpha sebesar 0,912 artinya terdapat 11 item yang dinyatakan reliabel.

Tabel 5. Uji Reliabilitas Burn Out (X2)


Statistik Keandalan
Alfa Cronbach N Item
. 703 9
Uji reliabilitas burnout (X2) menunjukkan terdapat reliabilitas diatas 0,70, dimana Cronbach
Alpha sebesar 0,703 artinya terdapat 9 item yang dinyatakan reliabel.

Tabel 6. Uji Reliabilitas Etos Kerja (Y)


Statistik Keandalan
Alfa Cronbach N Item
. 467 10
Uji reliabilitas Etika Kerja (Y) menunjukkan tidak ada reliabilitas dimana Cronbach
Alpha sebesar 0,467 artinya 10 item dinyatakan tidak reliabel. Uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah variabel pengganggu atau variabel sisa berdistribusi normal

403
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

model regresi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan melihat plot probabilitas
yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan
menentukan garis diagonal lurus, dan memplot data sisa akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika sebaran data sisa diharapkan, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan
mengikuti garis diagonal.

Distribusi normal akan menentukan garis diagonal lurus, dan memplot data sisa akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika sebaran data sisa diharapkan, maka garis yang
menggambarkan data sebenarnya akan mengikuti garis diagonal.

Tabel 7. Uji Normalitas Pengawasan Kepala Sekolah (X1)

Tes Normalitas
Kolmogorov-SmirnovA Shapiro-Wilk
Statistik df tanda tangan. Statistik df tanda tangan.

Pengawasan Utama . 173 25 . 053 . 916 25 . 042


A. Koreksi Signifikansi Lilliefors (Sumber: Hasil
pengujian menggunakan SPSS 25, 2022)

Berdasarkan Uji Normalitas supervisi kepala sekolah terdapat nilai Kolmogorov-


Smirnova = secara statistik sebesar 0,173 dengan nilai signifikan > 0,05 yaitu 0,053
sehingga uji normalitas supervisi kepala sekolah dilihat dari Uji Normalitas mempunyai
nilai yang sama. Hasil keseluruhan data cenderung berdistribusi normal.
Tabel 8. Tes NormalitasHabis terbakar(X2)

Tes Normalitas
Kolmogorov-SmirnovA Shapiro-Wilk
Statistik df tanda tangan. Statistik df tanda tangan.

Habis terbakar . 129 25 . 200* . 958 25 . 372


* . Ini adalah batas bawah dari arti sebenarnya.
A. Koreksi Signifikansi Lilliefors
Berdasarkan Uji Normalitas burnout terdapat nilai Kolmogorov-Smirnova
= secara statistik sebesar 0,129 dengan nilai signifikan > 0,05 yaitu 0,200 maka uji
normalitas burnout dilihat dari Uji Normalitas secara keseluruhan data cenderung
berdistribusi normal.
Tabel 9. Uji Normalitas Etos Kerja (Y)
Tes Normalitas
Kolmogorov-SmirnovA Shapiro-Wilk
Statistik df tanda tangan. Statistik df Tanda tangan.

Etos Kerja Guru . 132 25 . 200* . 966 25 . 536


* . Ini adalah batas bawah dari arti sebenarnya.
A. Koreksi Signifikansi Lilliefors

Berdasarkan Uji Normalitas Etos Kerja terdapat nilai Kolmogorov-Smirnova =


secara statistik sebesar 0,132 dengan nilai signifikan > 0,05 yaitu 0,200, sehingga uji
normalitas etos kerja dilihat dari Uji Normalitas secara keseluruhan bahwa datanya
cenderung berdistribusi normal. Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

404
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

variabel bebas (X1, X2) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier. Uji
linaerlitas menggunakan rumus berikut:

Informasi :
: Nilai angka F untuk garis regresi
: Rata-rata garis regresi kuadrat
Tabel 10. Uji Linieritas
Jumlah dari
Kotak df Rata-rata persegi F tanda tangan.

Guru Bekerja Di antara (Gabungan) 245.333 16 15.333 1.957 . 169


Etika* Grup Linearitas 2.250 1 2.250 . 287 . 607
Kepala sekolah

Pengawasan Deviasi 243.083 15 16.206 2.069 . 150


dari Linearitas
Dalam Grup 62.667 8 7.833

Total 308.000 24
: Sisa rata-rata kuadrat

Signifikansinya ditetapkan sebesar 5% sehingga jika Fhit < Ftab maka dianggap pengaruh antara
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linier. Sebaliknya jika Fhit
> Ftab maka tidak linier (Sutrisno Hadi, 2004:13). Uji F menunjukkan apakah seluruh variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen,
(Ghozali, 2012). Statistik F digunakan dengan kriteria pengambilan keputusan berikut untuk mengevaluasi
hipotesis ini:
1. Dengan membandingkan nilai F tabel dengan F hitung, apabila F tabel > F hitung, maka Ho
diterima dan Ha ditolak; jika Ftabel < Fhitung maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Dengan menggunakan angka probabilitas yang signifikan. Jika probabilitas signifikansi >
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima, (Ghozali, 2012).
Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pola atau
kecenderungan kesan responden terhadap faktor-faktor yang dibahas dalam penelitian ini. Analisis
frekuensi, mean (rata-rata), dan standar deviasi digunakan dalam analisis deskriptif. Pekerjaan ini
memerlukan teknik analisis untuk menguji model dan keterkaitan yang dihasilkan. SPSS 21
digunakan untuk analisis dalam penelitian ini.

405
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

HASIL DAN DISKUSI


Hasil
Statistik deskriptif variabel supervisi kepala sekolah dapat dilihat pada tabel
11.

Tabel 11. Statistik Deskriptif Pengawasan Kepala Sekolah (X1)

Deskriptif
Statistik Std.
Kesalahan

Pengawasan Utama Berarti 40.20 1.960


95% Kepercayaan diri Lebih rendah 36.16
Interval untuk Mean Melompat

Atas 44.24
Melompat

5% Rata-rata Dipangkas 40.60


median 42.00
Perbedaan 96.000
Std. Deviasi 9.798
Minimum 19
Maksimum 54
Jangkauan 35
Jarak interkuartil 14
Kecondongan - . 786 . 464
Kurtosis - . 269 . 902
(Sumber: Hasil pengujian menggunakan SPSS 25, 2022)

Dari hasil analisis deskriptif variabel pengawasan kepala sekolah dapat dijelaskan bahwa
pengawasan kepala sekolah mempunyai skor jawaban terendah (minimum) sebesar 19
dan skor jawaban tertinggi (maksimum) sebesar 54, dengan rentang 35. Rata-rata skor
jawaban variabel-variabel tersebut adalah 40,20, dengan standar deviasi 9,798 dan juga
varians 96,000. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data mengenai persepsi responden
terhadap pengawasan kepala sekolah (X1) di SDN Rita Kaka Sumba Barat Daya berada
pada kategori sangat baik.
Habis terbakar

A Sedangkan untuk statistik deskriptif burnout dapat kita lihat pada tabel 12. Dari
hasil analisis deskriptif variabel burnout dapat dijelaskan bahwa burnout memiliki skor
jawaban terendah (minimum) sebesar 9, dan tertinggi ( maksimum) skor jawaban adalah
30, dengan rentang 21. Rata-rata skor jawaban variabel-variabel tersebut adalah 19,28,
dengan standar deviasi 5,389, dan standar varians 29,043. Hal ini menunjukkan bahwa
sebaran data mengenai persepsi responden terhadap burnout (X2) di SDN Rita Kaka
Sumba Barat Daya berada pada kategori sesuai.

406
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

Tabel 12. Statistik Deskriptif Burn Out


Deskriptif
Statistik Std.
Kesalahan

Habis terbakar Berarti 19.28 1.078


Interval Keyakinan 95% untuk Rata-Rata Lebih rendah 17.06
Melompat

Atas 21.50
Melompat

5% Rata-rata Dipangkas 19.23


median 19.00
Perbedaan 29.043
Std. Deviasi 5.389
Minimum 9
Maksimum 30
Jangkauan 21
Jarak interkuartil 8
Kecondongan . 365 . 464
Kurtosis - . 488 . 902
(Sumber: Hasil pengujian menggunakan SPSS 25, 2022)

Etos kerja

Data deskriptif etos kerja disajikan pada tabel 11.


Tabel 13. Deskripsi Etos Kerja
Deskriptif
Statistik Std.
Kesalahan

Pekerjaan Guru Berarti 40.20 . 716


Etika 95% Kepercayaan diri Lebih rendah 38.72
Interval untuk Mean Melompat

Atas 41.68
Melompat

5% Rata-rata Dipangkas 40.17


median 40.00
Perbedaan 12.833
Std. Deviasi 3.582
Minimum 34
Maksimum 47
Jangkauan 13
Jarak interkuartil 5
Kecondongan . 236 . 464
Kurtosis - . 648 . 902
(Sumber: Hasil pengujian menggunakan SPSS 25, 2022)

407
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

Dari hasil analisis deskriptif variabel etos kerja dapat dijelaskan bahwa burnout mempunyai
skor jawaban terendah (minimum) sebesar 34, dan skor jawaban tertinggi (maksimum) sebesar
47, dengan rentang 13. Rata-rata jawaban skor variabel tersebut sebesar 40,20 dengan standar
deviasi sebesar 3,582 dan standar varians sebesar 12833. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran
data mengenai persepsi responden terhadap etos kerja (Y) di SDN Rita Kaka Sumba Barat Daya
berada pada kategori yang cocok. Analisis deskriptif merupakan salah satu jenis analisis
statistik peramalan atau prediksi yang sering digunakan dalam skala kuantitatif. Pada analisis
regresi deskriptif terlihat pengaruh masing-masing variabel antara supervisi kepala sekolah
(X1) terhadap etos kerja (Y).

Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah (X1) terhadap Etos Kerja (Y)

Hasil uji regresi secara parsial variabel supervisi kepala sekolah (X1)
terhadap variabel etos kerja guru (Y) di SD Negeri Rita Kaka Sumba Barat dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Meja. 14 Uji Regresi Pengawasan Kepala Sekolah (X1) Terhadap Etos Kerja (Y)

Ringkasan Model

Model R R Square Disesuaikan R Square Std. Kesalahan Estimasi

1 . 085A . 007 - . 036 3.646

A. Prediktor: (Konstan), Pengawasan Utama


(Sumber: Hasil pengujian menggunakan SPSS 25, 2022)

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap etos


kerja di SDN Rita Kaka Sumba Barat mempunyai pengaruh yang kurang signifikan
dibandingkan supervisi kepala sekolah terhadap etos kerja sebesar 7% > 5 % yang
berarti Ho ditolak. Ha diterima sehingga kontribusi supervisi kepala sekolah terhadap
etos kerja guru kurang berpengaruh.
Pengaruh Burn Out (X2) terhadap Etos Kerja Guru (Y)

Hasil uji regresi parsial variabel burn out (X2) terhadap variabel etos
kerja guru (Y) di SDN Rita Kaka Sumba Barat dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Meja. 15 Uji Regresi Burn Out (X2) Terhadap Etos Kerja (Y)
Ringkasan Model
Model R R Square Disesuaikan R Square Std. Kesalahan Estimasi

1 . 480A . 230 . 197 3.210

A. Prediktor: (Konstan), Burn Out


(Sumber: Hasil pengujian menggunakan SPSS 25, 2022)

408
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh burnout terhadap etos kerja di SDN


Rita Kaka Sumba Barat mempunyai pengaruh yang signifikan dari supervisi kepala
sekolah terhadap etos kerja sebesar 23% > 5% yang berarti Ho ditolak . Ha
diterima sehingga kontribusi burn out terhadap etos kerja guru cukup
berpengaruh.
Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah (X1) dan Burn Out (X2) Terhadap Etos Kerja

Hasil uji regresi secara simultan dari variabel supervisi kepala sekolah
(X1) variabel burn out (X2) terhadap variabel etos kerja guru (Y) di SDN Rita
Kaka Sumba Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 16. Uji Regresi Pengawasan Kepala Sekolah (X1) dan Burn Out (X2)
tentang Etika Kerja (Y)

Ringkasan Model

Model R R Square Disesuaikan R Square Std. Kesalahan Estimasi

1 . 524A . 274 . 209 3.187

A. Prediktor: (Konstan), Burn Out, Pengawasan Utama


Berdasarkan hasil penelitian pengaruh supervisi kepala sekolah (X1) dan burnout (X2)
terhadap etos kerja di SD Negeri Rita Kaka Sumba Barat terdapat pengaruh yang
signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap etos kerja. etos kerja sebesar 27% >
5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kontribusi supervisi dan burnout
kepala sekolah cukup berpengaruh.
Diskusi
Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah (X1) terhadap Etos Kerja (Y)

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap etos kerja di SD
Negeri Rita Kaka Sumba Barat mempunyai pengaruh yang kurang signifikan dibandingkan supervisi
kepala sekolah terhadap etos kerja. Sehingga kontribusi supervisi kepala sekolah terhadap etos kerja
guru kurang berpengaruh. Hasil temuan peneliti berbeda dengan pendapat Priansa dkk. bahwa
supervisi kepala sekolah membantu guru untuk dapat mengevaluasi kegiatannya bersentuhan
dengan tujuan perkembangan siswa (Priansa, Donni Juni & Rismi, 2014). Sukatno dan Juhri AM
menemukan secara berbeda bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik
terhadap etos kerja guru (Sukatno & AM, 2017). Kepemimpinan kepala sekolah, kedisiplinan, dan
pengawasan berpengaruh signifikan terhadap etos kerja guru. (Suyitno, 2021). Supervisi Akademik
oleh Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang baik dan signifikan terhadap Mutu Pembelajaran.
(Tsurayya Syadza Afaf dkk., 2022). Hal di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah berperan dalam
melakukan pengawasan.

Pengaruh Pengawasan Burnout (X2) terhadap Etos Kerja (Y)

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh burnout terhadap etos kerja di SD Negeri Rita
Kaka Sumba Barat mempunyai pengaruh yang signifikan supervisi kepala sekolah terhadap
etos kerja. Kinerja guru dipengaruhi secara negatif oleh burnout (Apriyanti et al., 2021).
Beragamnya jenis pekerjaan yang termasuk dalam kasus burnout menegaskan hal ini

409
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

bahwa tekanan beban kerja dan konflik peran yang berkembang antara rumah dan pekerjaan
semakin mempengaruhi ancaman burnout (Muqorobin & Kusdiyanto, 2013). Guru dapat
meningkatkan harga diri dan motivasi berprestasi siswa sehingga berdampak pada
peningkatan kinerja guru (Yanditini & Wiyasa, 2021). Lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh
positif atau signifikan terhadap kinerja guru (Prasetyono & Ramdayana, 2020). Hasil penelitian
diatas menunjukkan bahwa pengawasan mempunyai pengaruh yang baik.

Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah (X1) dan Burnout (X2) terhadap Etos Kerja (Y)

Temuan penelitian mengenai pengaruh supervisi kepala sekolah (X1) dan burnout
(X2) tentang etos kerja di SDN Rita Kaka Sumba Barat menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah
berpengaruh besar terhadap etos kerja. Gaya kepemimpinan yang optimis berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dan motivasi kerja guru. (Solihin dkk., 2021). Kepala sekolah yang sehat dan
memprioritaskan kesehatan dapat mendukung guru, menyelidiki peraturan dan praktik diskriminatif yang
merugikan siswa, dan mengembangkan hubungan saling percaya dengan keluarga (DeMatthews et al.,
2021). diatas menunjukkan bahwa pengawasan mempunyai pengaruh yang signifikan.

KESIMPULAN
Menurut peneliti, temuan penelitian ini berkaitan dengan pengaruh supervisi
kepala sekolah dan burnout terhadap etos kerja guru di SDN Rita Kaka. Kedua,
burnout berdampak signifikan terhadap etos kerja guru. Ketiga, pengawasan
kepala sekolah dan burnout mempunyai pengaruh yang signifikan.

REFERENSI
Aprida, Y., Fitria, H., & Nurkhalis, N. (2020). Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan
Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru.Jurnal Penelitian Pendidikan,1(2), 160–
164. https://doi.org/10.37985/joe.v1i2.16
Apriyanti, D.Di, Anindita, R., & Purwandari, DA (2021). Peran Job Crafting Terhadap
Kinerja Guru Pada Masa Pandemi Covid Melalui Burnout Dan work Life
Balance. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis,22(2), 260–278.
https://doi.org/10.30596/JIMB.V22I2.7917
DeMatthews, D., Carrola, P., Reyes, P., & Knight, D. (2021). Kelelahan Kepemimpinan Sekolah
dan Stres Terkait Pekerjaan: Rekomendasi untuk Administrator Distrik dan Kepala
Sekolah. The Clearing House: Jurnal Strategi, Isu dan Ide Pendidikan,94(4), 159–167.
https://doi.org/10.1080/00098655.2021.1894083

Ginting, D. (2016).Etos Kerja: Panduan Menjadi Karyawan Cerdas. Elex Media Komputindo.

Hamdani, H., & Krismadinata, K. (2017). Kontribusi Kompetensi Dan Persepsi Tentang
Supervisi Pembelajaran Terhadap Produktivitas Kerja Guru.INVOTEK: Jurnal Inovasi
…. http://invotek.ppj.unp.ac.id/index.php/invotek/article/view/37
Hendrowati, TY (2015).Administrasi Pendidikan. Anugrah Utama Raharja.

Irianisyah, S., Harapan, E., & ... (2020). Supervisi Kepala Sekolah Dalam Penggunaan
Media Pembelajaran di Sekolah Dasar.Menarik: Inovatif….

410
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

https://attractivejournal.com/index.php/aj/article/view/71
Jeung, D.-Y., Kim, C., & Chang, S.-J. (2018). Kerja Emosional dan Kelelahan: Tinjauan tentang
literatur.Jurnal Medis Yonsei,59(2),187.
https://doi.org/10.3349/ymj.2018.59.2.187
Maisaroh, S., & Danuri. (2020).Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Tunas Gemilang Press.

Marmoah, S. (2018).Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek. Publikasikan lebih dalam
Penerbit.
Mikolajczak, M., Gross, JJ, & Roskam, I. (2019). Kelelahan Orang Tua: Apa Artinya, dan Mengapa
Apakah Itu Penting?Ilmu Psikologi Klinis,7(6), 1319–1329.
https://doi.org/10.1177/2167702619858430

Muqorobin, A., & Kusdiyanto. (2013).Model Pendekatan Keperilakuan untuk Mereduksi


Burnout: Kasus pada Tenaga Pengajar di Pergruan Tinggi di Solo. UniversitasMuhammadiyah
Surakarta. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/5838

Niswah, W. (2020). Analisis Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah
Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru SD di Kabupaten Demak.JPAI:
Jurnal PerempuanDanAnakIndonesia. https://ejournal.unsrat.ac.id/
index.php/jpai/article/view/31181
Prasetyono, H., & Ramdayana, IP (2020). Pengaruh kepemimpinan pelayan, komitmen
organisasi dan lingkungan fisik terhadap kinerja guru.Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Pendidikan,8(2), 108–123. https://doi.org/10.21831/jamp.v8i2.28458
Priansa, Donni Juni & Rismi, S. (2014).Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Alfabet.
Raberi, A., Fitria, H., & Fitriani, Y. (2020). Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Peran
Komite Sekolah Terhadap Kinerja Guru.Jurnal Al-Qiyam,1(1), 11–20.
https://doi.org/10.33648/ALQIYAM.V1I1.123
Ramadhan, A. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Dan
Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri Di
Kabupaten Majene.Jurnal Sains dan Teknologi Pendidikan (EST),3(2), 136.
https://doi.org/10.26858/est.v3i2.3579
Ramadhan, RF, & Karwanto. (2020). Membangun iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran
Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru.Inspirasi Manajemen
Pendidikan,8(3), 285–297. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-
manajemen-pendidikan/article/view/35606

Ramdaniah, HS (2017). Mengefektifkan Pelaksanaan Supervisi Akademik Dalam Upaya


Meningkatkan Kompetensi GuruKelas Di SD Negeri 19 Mataram Semester Satu
Tahun Pelajaran 2016/2017 Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas Senyatanya.Jurnal
Ilmiah Mandala Pendidikan,3(1), 52–61. https://doi.org/10.36312/JIME.V3I1.23
Santoso, EJ (2012).Etos yang Baik: 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia. Elex Media Komputindo.
Sanuri. (2019). Implementasi Supervisi Akademik untuk Meningkatkan Mutu Guru.

411
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

I'TIBAR: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 7(13), 213–224.


http://ojs.kopertais02.or.id/index.php/itibar/article/view/30
Schaufeli, W., Maslach, C., & Marek, T. (2018).Burnout sebagai Proses Perkembangan:
PertimbanganModel(hlm.237–250).CRCPress.
https://doi.org/10.1201/9780203741825-18
Setiyadi, B. (2020).Supervisi dalam Pendidikan. Cv Sarnu Untung.

Shulhan, M. (2012).Supervisi Pendidikan: teori dan Terapan dalam Menertawakan Sumber Daya
Guru. Penerbitan Acima.
Sirait, L. (2021). Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Pelaksanaan Supervisi
Akademik.Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat.
https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/nuansaakademik/article/view/691

Sitorus, A., & Kholipah, S. (2018).Supervisi Pendidikan (Teori dan Pengaplikasian). Swalova
Penerbitan.

Solatiah, Siti, N., & Muhammad, FL (2019). Pengaruh Burnout, Gaya Kepemimpinan dan
Konflik Kerja Terhadap Kinerja PNS di Kecamatan Seluruh Kota Mataram
Indonesia.Eurasia: Ekonomi & Bisnis, 6(24), 12–19. https://
econeurasia.com/issue-2019-06/article_02.pdf
Solihin, E., Giatman, M., & Ernawati, E. (2021). Dampak Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah pada Kepuasan Pekerjaan Guru dan Motivasi Kerja.Jurnal Imiah Pendidikan Dan
Pembelajaran,5(2), 279.https://doi.org/10.23887/jipp.v5i2.34420
Suchyadi, Y., Karmila, N., & Safitri, N. (2019). Kepuasan Kerja guru ditinjau dari Peran
Pengawasan Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bogor Utara.JPPGUseda
| Jurnal Pendidikan & Pengajaran Guru Sekolah Dasar,2(2), 91–94.
https://doi.org/10.33751/jppguseda.v2i2.1453

Sugiyono. (2006).Metode Penelitian Pendidikan. Alfabet.

Sukatno, & AM, J. (2017). Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Guru Terhadap Etos
Kerja Guru SMK Negeri Se-Lampung Timur.JURNAL LENTERA PENDIDIKAN
PUSAT PENELITIAN LPPM UM METRO,2(2), 179–187. https://doi.org/
10.24127/JLPP.V2I2.704
Suyitno, S. (2021). Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah, Penerapan Disiplin, Dan
Pengawasan Terhadap Etos Kerja.EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(3),
728–737. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i3.438
Tsurayya Syadza Afaf, Nana Suryapermana, & Anis Fauzi. (2022). Pengaruh Pengawasan
Akademik Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Mutu Pembelajaran
di SMA Negeri 5 Pandegelang dan SMA Negeri 16 Pandegelang.Jurnal
Pendidikan Dasar DanSosialHumaniora,1(Artikel 8SE),1761–1776.
https://www.bajangjournal.com/index.php/JPDSH/article/view/2502
Waang, M., Matin, & Ahmad, M. (2019). Pengaruh Efektivitas Manajerial Kepala Sekolah
dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Teluk Mutiara

412
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Jilid 4 Nomor 4 Tahun 2023
https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/
e-ISSN: 2745-9985

Kabupaten Alor | Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan.Jurnal Imiah Wahana Pendidikan, 5


(1), 98–105. http://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/78

Yanditini, NKA, & Wiyasa, IKN (2021). Hubungan Self Esteem dan Motivasi
Berprestasi dengan Kinerja Guru.Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran,5(1),
105.https://doi.org/10.23887/jipp.v5i1.32230

Zuldesiah, Gistituati, N., & Sabandi, A. (2021). Kontribusi Gaya Kepemimpinan dan
Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru-guru Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu,5(2), 663–671. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.791

413

Anda mungkin juga menyukai