Pada kondisi normal, bentuk tubuh manusia antara bagian kiri dan kanan relatif simetris dan
sama, karena itu supaya lebih praktis dan efisien, dalam menggambar pola baju selalu diambil
hanya separo saja, yaitu hanya bagian kiri saja atau hanya bagian kanan saja. Nanti ketika
memotong pola pada kain barulah dibuat potongan kain yang lengkap baik sisi kiri maupun sisi
kanannya. Dari kondisi tersebut dapat dipahami, mengapa dalam membuat gambar pola baju
selalu berpatokan pada ukuran SETENGAH LINGKAR BADAN.
Ketika membuat pola baju, dari setengah lingkar badan itu dibagi dua, bagian pertama untuk pola
depan dan bagian kedua untuk pola belakang. Gambar pola depan harus lebih lebar dari pola
belakang. Lebar pola depan = separo dari setengah lingkar badan ditambah 1 cm atau =
seperempat lingkar badan ditambah 1 cm. Sedang lebar pola belakang = separo dari setengah
lingkar badan dikurangi 1 cm atau = seperempat lingkar badan dikurangi 1 cm.
Ketika membuat pola jas, dari ukuran yang setengah lingkar badan tersebut tidak dibagi dua,
tetapi dibagi tiga sama lebar, atau lebih pastinya ada 3 bagian pola dasar jas, yaitu:
· Pola Depan
· Pola Samping
· Pola Belakang
Meski polanya dibagi menjadi 3 bagian, posisi titik-titik penting harus berpedoman kepada azas
pembuatan pola baju
Langkah Pertama: Membuat Garis Bantu
Keterangan:
Tentukan titik A pada posisi sekitar 20 cm dari tepi atas kertas dan 30 cm dari tepi kiri kertas.
Buat kotak ABCD dengan ketentuan AB = DC = setengah lingkar badan, dan AD = BC =
panjang jas yang akan dibuat.
Keterangan:
AJ = BP = setengah dari lebar leher, atau = setengah dari sepertiga lingkar leher = seperenam
dari lingkar leher.
Perlu diketahui bahwa lebar leher ukurannya adalah sama dengan sepertiga dari lingkar leher.
JK = PQ = lebar pundak. Posisi titik K dan titik Q adalah 1,5 cm dibawah garis AB.
Membuat pola jas versi Lpk Intan Sruweng diperlukan 4 langkah, dan langkah selanjutnya yaitu
langkah ketiga dan keempat, akan diuraikan secara istimewa menurut jenis jas yang akan
dibuatnya, meliputi:
· Jas untuk pria bertubuh sedang, merupakan jas standar yang memiliki dua kancing.
· Jas untuk pria bertubuh kurus, merupakan jas khusus yang memiliki satu kancing
· Jas untuk pria bertubuh gemuk, merupakan jas khusus yang memiliki tiga kancing.
Jas yang baik adalah jas yang serasi dengan postur tubuh pemakainya, dan perlu dirancang sejak
masa pembuatannya, yang dimulai dari menentukan jenis pola jas tersebut.
Lebih jelasnya akan diurakan dalam tiga bahasan istimewa berikut ini…
AS UNTUK PRIA BERTUBUH SEDANG
Titik K3 berjarak 2 cm disebelah kiri garis AD, tambahan lebar 2 cm ini berfungsi untuk
membuat tumpukan kain di bagian depan jas untuk memasang kancing.
Titik K3 berjarak 5 cm diatas garis pinggang berfungsi untuk memasang kancing atas, sedang
kancing bawah ditempatkan pada posisi 5 cm dibawah garis pinggang.
Jas Pria bertubuh sedang ini dipasang kancing depan sebanyak 2 (dua) buah.
Model jas 2 kancing merupakan model standar jas pria, sayangnya hanya cocok dan serasi bila
dipakai oleh pria yang bertubuh sedang, terlebih yang bertubuh atletis.
Model standar jas pria ini kurang serasi bila dipakai oleh pria yang bertubuh kurus/kerempeng
dan juga kurang serasi bila dipakai oleh pria yang bertubuh gemuk.