Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Danau Rana Mese

Pada zaman dahulu di kampung Tebet

(Manggarai Timur) hiduplah sepasang suami

istri bernama Kae Anu dan Ngkiong Molas Liho. Mereka tinggal dalam sebuah rumah yang merupakan
warisan dari orangtua Kae Anu. Rumah tersebut sudah sangat tua dan banyak sekali tiang dan papannya
yang sudah lapuk termakan usia.

Pada suatu hari berkatalah Kae Anu kepada istrinya,"Enu....rumah ini sudah sangat tidak layak lagi untuk
dihuni, alangkah lebih baik kalau kita membuat rumah yang baru lagi".

"Tetapi membuat rumah itu sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama,suamiku. Lebih baik
kita tinggal di pondok saja,kamu bahkan tidak mempunyai keahlian "Maaf Tuan, apakah Anda melihat
ada motang

yang baru saja lewat disini?"Kae Anu tidak

menjawab namun Dia hanya menggelengkan

kepalanya."Tetapi Tuan, lihatlah! anjing kami

mengendus-endus disekitar sini. Pasti

motangnya juga berada disekitar tempat ini".


Ketika mereka menyebut kata anjing dan

menunjukan kearah beberapa ekor Musang

tersebut, tersadarlah Kae Anu bahwa ternyata

orang yang berada dihadapannya bukanlah

manusia seperti dirinya tetapi mereka adalah

darat(makhluk halus)dan musang itu adalah

anjing mereka. Kae Anu menjadi sangat takut.

"Tuan, saya tidak melihat babi hutan yang lewat

disini tetapi saya hanya melihat tikus kecil ini

"kata Kae Anu sambil memunggut tikus yang

bersembunyi dibalik ranting-ranting pohon lalu

memukulnya dengan kayu. Darat tersebut sangat kegirangan."Ya ampun Tuan, ini adalah babi hutan
yang kami cari-cari dari tadi" kata mereka sambil bersorak. Tikus kecil ini mereka anggap sebagai babi
hutan yang sangat besar?.Gumamnya dalam hati. Kemudian makhluk halus itu mengangkat tikus kecil
tersebut namun tiba-tiba mereka menurunkannya kembali".
Menurut mereka tikus itu sangat berat mereka berulangkali mencoba mengangkat tikus tersebut.Kae
Anu memandang mereka sambil terheran-heran. Diangaktnya tikus kecil itu hanya dengan satu tangan
lalu menyodorkan Kepada mereka.

"Ya Ampun kuat benar Tuan ini, hanya dengan satu tangan dia bisa mengangkat dengan satu tangan
apakah Tuan ini memiliki kekuatan gaib?,tanya mereka kepada Kae Anu. Kemudian Kae Anu
menceritakan siapa dirinya yang sebenarnya kepada mereka dan apa tujuan dia datang kehutanan itu.
Keempat darat tersebut berbalik dan menjadi sangat takut dan hendak melarikan diri namaun dicegah
oleh Kae Anu.

Tenanglah Tuan-tuan, saya tidak akan mencelakakan kalian. saya akan menolong Tuan-tuan untuk
membawakan babi hutan ini ke kampung tuan" ujarnya kepada mereka. Keempat mahkluk halus itpun
akhirnya menyetujui tawaran dari Kae Anu. "Terimakasih atas budi baik Tuan " kata mereka dengan
penuh rasa hormat dan kemudian menunjukkan jalan menuju kampung dimana

mereka tinggal.
"Tenanglah Tuan-, tidak jauh dari sini ada jalan raya yang menuju kampung kami" kata mereka. Ternyata

jalan raya yang mereka maksudkan adalah sungai.

Anda mungkin juga menyukai