Anda di halaman 1dari 8

IJGC 6 (4) (2017)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

Meningkatkan Kemampuan Prososial Siswa SD Melalui Layanan Informasi


dengan Teknik Bibliotherapy

Kiftiyah Riris Novita  D.Y.P. Sugiharto, dan Catharina Tri Anni

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan prososial siswa se-
Diterima 12 Desember 2017 belum dan setelah diberikan layanan informasi dengan teknik bibliotherapy di
Disetujui 15 Desember 2017 SD N Sekaran 01, Semarang. Penelitian eksperimen ini menggunakan one group
Dipublikasikan 31 Desem-
pretest-posttest design. Populasi kelas enam di SD N Sekaran 01 berjumlah 40
ber 2017
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didasar-
Keywords: kan atas tujuan dan pertimbangan tertentu, kemudian diambil sampel dengan
Prosocial Ability; Infor- jumlah 20 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala
mation Service; Bib- prososial berjumlah 40 item. Analisis data menggunakan deskriptif persentase
liotherapy Technique. dan uji t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase siswa naik dari
51% menjadi 83%, dan hasil uji thitung lebih besar dari ttabel yaitu 17.333 >
2.086. maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi dengan teknik biblio-
therapy efektif dalam meningkatkan perilaku prososial siswa.

Abstract
The purpose of this research is to know the prosocial ability of student before and after
the given information service with the technique of bibliotherapy in SD N Sekaran 01,
Semarang. This experiment uses one-group pretest and post test design. The popula-
tion of this class is sixth grade in SD N Sekaran 01 amounted fourty students. Sample
retneval technique used is a purposive sampling based upon the purpose and particu-
lar consideration so obtained sample amounted to twenty students. Data collection
uses prosocial scale 40 items. Data analysis uses descriptive percentage and t-test.
This research shows that the result increases percentage of 51% to 83% and the re-
sult is ttabel > ttabel : 17.333 > 2.086. So it can be conclution that information service
with bibliotherapy technique is effective to increases behavior of prosocial students.

How to cite: Novita, Kiftiyah Riris, D.Y.P Sugiharto & Cathar-


na T. Anni, (2017). Meningkatkan Kemampuan Prososial Siswa
SD Melalui Layanan Informasi dengan Teknik Bibliotherapy
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory And Application, 6(3), 42-49

© 2017 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6374
Gedung A2 Kampus Sekaran , Universitas Negeri Semarang, Semarang, e-ISSN 2597-6133
Jawa Tengah, Indonesia.
Email: kiftiyahriris@gmail.com
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Pendahuluan penelitian tersebut, yaitu ada perlakuan kepa-


da siswa untuk mencapai tugas perkembangan
Siswa diharapkan mampu meningkat- yang baik, dengan terapi yang digunakan yaitu
kan kemampuan prososial supaya menjadi op- dengan menggunakan literatur berupa video
timal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. dan cerita fabel sehingga siswa bisa meniru
Prososial merupakan suatu tingkah laku mem- perilaku model yang digunakan. Hal ini sesuai
bantu orang lain. Bentuk tingkah laku yang dengan pendapat Baron dan Byrne (2009) me-
diwujudkan berupa menolong, kerjasama, nyatakan bahwa orang cenderung memberi-
berbagi, kejujuran dan empati. Kemampuan kan pertolongan apabila ada model sosial yang
prososial yang dilakukan siswa menunjukan kuat. Bukan hanya model dari dunia nyata tapi
seberapa baik berkembangan perilaku sosial juga model yang menolong dalam media, se-
anak. Kemampuan yang kurang sesuai, bisa perti televisi dan video game yang mana anak
disebabkan karena beberapa faktor diri mau- belajar dengan cara mencontoh.
pun lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Si-
Perilaku prososial merupakan tanggung- git Hariyadi, DYP Sugiharto dan Anwar Sutoyo
jawab yang diambil individu untuk mening- (2014) menyatakan bahwa model layanan bim-
katkan toleransi hidup antar individu dengan bingan kelompok dengan teknik biblio-counse-
bersosialisasi dan saling berinteraksi satu sama ling berbasis cerita rakyat efektif dalam men-
lain. Menurut Baron & Byrne (2009) pengala- gembangkan kecerdasan intrapersonal siswa
man melihat orang lain menolong orang yang SMP. Penelitian tersebut menggunakan cerita
membutuhkan, akan membuat calon penolong rakyat yang memiliki nilai-nilai kebersamaan
melakukan hal yang sama. Kehadiran meru- dan pendidikan yang tinggi. Pemilihan litera-
pakan keikutsertaan orang lain dalam suatu tur digunakan karena cerita merupakan media
aktivitas tertentu, biasanya kehadiran orang yang efektif menanamkan nilai dan norma. Se-
lain akan menimbulkan komunikasi, baik ver- hingga berdasarkan rujukan dan media yang
bal mapun non verbal yang bisa berpengaruh digunakan berjalan efektif, maka dalam pene-
pada emosi seseorang seperti bahasa tubuh, litian ini memberikan gagasan kepada peneliti
gerakan isyarat dan penampilan. Jika perkum- menggunakan literatur yang hampir serupa
pulan dengan orang lain bisa menimbulkan untuk meningkatkan perilaku prososial, yaitu
perasaan emosi yang sama, maka semua orang dengan menggunakan cerita fabel yang bisa
bertanggungjawab dengan situasi tersebut. menambah minat dan daya tarik anak untuk
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Agustin, mengikuti setiap treatment yang digunakan.
Padmomarto dan Windrawanto (2014) yang Salah satu fungsi literatur juga bisa digu-
menjelaskan bahwa metode bermain mengha- nakan sebagai sarana untuk membantu men-
ruskan anak untuk melakukan interaksi den- gatasi permasalahan individu baik itu dalam
gan teman. Permainan yang dilakukan seca- bentuk fiksi maupun nonfiksi yang sudah di-
ra sukarela dan tidak ada paksaan membuat pilih sesuai dengan kebutuhan klien. Hal itu
siswa merasa antusias dan bersemangat, serta sesuai dengan fungsi bibliotherapy yang peneliti
bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Per- gunakan. Menurut Sclabassi dalam Sukamto
mainan yang melibatkan teman menimbulkan 2005 dalam (Pergola Irianti, 2011) bibliotherapy
komunikasi yang baik dan jika permainan itu merupakan prosedur treatment untuk tujuan-
mengandung unsur prososial tentu itu sangat tujuan terapeutik dengan menggunakan akti-
berpengaruh terhadap tingkah laku prososial vitas membaca pustaka yang telah diseleksi,
dan hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi disusun kemudian diterapkan kepada klien.
peningkatan perilaku prososial yang signifikan Sebelum dilakukan sebuat treatment perlu
dengan terapi bermain yang dilakukan. adanya seleksi buku, kemudian dari buku di
Hasil penelitian Agustin, Padmomarto susun dengan benar sehingga tujuan treatment
dan Windrawanto (2014), menunjukan bahwa bisa tercapai.
pentingnya mengetahui perilaku prososial sis- Penggunaan bibliotherapy dapat mem-
wa untuk mencapai tugas-tugas perkemban- bantu klien memperoleh pemahaman baru
gan anak yang baik. Cara untuk meningkatkan mengenai masalahnya, hal ini bisa dijadikan
perilaku prososial salah satunya yaitu terapi solusi untuk membantu memecahkan masalah
bermain. Hasil menunjukan bahwa perilaku klien. Jackson, 2001 dalam (Erford, Bradley,
prososial meningkat dengan adanya kelompok T. 2016) menjelaskan bahwa treatment selama
perlakuan. Dalam penelitian yang dilakukan proses terapi membantu klien melihat sudut
oleh peneliti ini menunjukan kesamaan dengan pandang baru dan menanamkan minat sosial.

43
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Buku bisa memungkinkan klien untuk mem- kan dengan baik.


peroleh insight tentang bagian dirinya yang Penelitian yang bertujuan untuk men-
mungkin belum dikenali. Dalam hal lain bib- getahui tingkat perilaku prososial siswa ini,
liotherapy juga bisa digunakan sebagai sarana dalam peningkatan kemampuannya menggu-
untuk mengkomunikasikan nilai dan sikap nakan layanan informasi yang diberikan den-
yang baru dan menstimulasi diskusi tentang gan teknik bibliotherapy, hal ini memberikan
berbagai masalah, serta menyediakan solusi- pengaruh yang positif kepada siswa dan bisa
solusi yang sesuai untuk berbagai masalah. meningkatkan kemampuan prososial siswa
Berdasarkan hasil observasi dan wawan- dengan baik dan pemilihan teknik ini sangat
cara dengan pihak sekolah, yaitu wali kelas sesuai dan bisa diaplikasikan kepada siswa.
dan kepala sekolah menunjukan bahwa peri-
laku prososial siswa dalam hal menolong di- Metode Penelitian
tunjukan dengan hal seperti siswa ketika di se-
kolah biasanya membawa teman yang sakit ke Pada penelitian ini layanan informasi
UKS. Perilaku kerjasama yang ditunjukan yai- diberikan dengan teknik bibliotherapy, diha-
tu piket bersama dan kerja kelompok di kelas. rapkan mampu untuk meningkatkan perila-
Perilaku berbagi jarang sekali terlihat di siswa. ku prososial siswa. Penelitian ini dilakukan di
Perilaku jujur sebagian siswa jika menemukan kelas enam SD N Sekaran 01. Populasi yang
alat tulis yang bukan miliknya di kembalikan. diambil adalah kelas enam dengan jumlah 40
Perilaku empati yaitu ketika ada teman yang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digu-
menangis biasanya menanyakan penyebabnya. nakan adalah purposive sampling, yaitu sampel
Perilaku prososial terhadap teman dan yang digunakan berdasarkan pertimbangan-
guru sudah cukup baik. Jika dengan guru, pertimbangan tertentu. Kemudian didapat 20
siswa tersenyum dan ketika berpapasan sis- sampel siswa, yang hasil pre test menunjukan
wa bersikap sopan, tapi terkadang hal negatif kriteria sedang dan rendah.
muncul seperti siswa tidak menurut dengan Penelitian ini menggunakan pre-experi-
apa yang dikatakan guru, dan ada juga bebera- mental yaitu menggunakan one group pretest-
pa siswa yang masih suka mengejek temannya, posttest design. Metode pengumpulan data
tidak suka berbagi makanan dengan teman. pada penelitian ini adalah menggunakan skala
Perilaku prososial siswa yang rendah dalam prososial, yaitu siswa mengisi skala pada awal
hal menolong yaitu siswa tidak melaporkan atau pre test untuk mengetahui tingkat perilaku
kepada guru jika ada siswa yang dijahili, bebe- prososial dan pada akhir atau post test setelah
rapa siswa suka menjahili temannya, dan tidak pemberian treatment, yaitu untuk mengetahui
mau menolong jika bukan teman dekatnya. perkembangan perilaku prososial siswa sete-
Perilaku prososial siswa yang rendah lah diberikan treatment.
dalam hal kerjasama yaitu jika ada tugas ke- Skala prososial disajikan ke dalam lima
lompok sebagian siswa tidak ikut mengerjakan jenjang dengan maksud untuk menghindari
dan sulit jika diajak kerja kelompok, siswa lebih jawaban ketidakpastian. Jawaban setiap item
suka membeli jajan dari pada ikut bersih-bersih mempunyai gradasi dari sangat positif sam-
kelas. Perilaku prososial siswa yang rendah da- pai sangat negatif, yaitu SS (Sangat Setuju), S
lam hal berbagi yaitu siswa tidak suka berbagi (Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju),
makanan, tidak mau mengajari jika ada teman dan STS (Sangat Tidak Setuju). Jumlah item da-
yang lagi kesulitan dalam mata pelajaran. Pe- lam skala yang digunakan adalah 40 item.
rilaku prososial siswa yang rendah mengenai Uji validitas dengan menggunakan ru-
jujur yaitu siswa terkadang masih suka meny- mus product moment, hasil menunjukan bahwa
ontek, jika melihat barang yang terjatuh bukan tingkat validitas skala berkisar antara 0,014
miliknya maka barang itu disimpan sendiri. sampai 0,668. Dengan hasil 20 item tidak valid
Perilaku prososial siswa yang rendah dalam dan 40 item valid, karena hasil rhitung lebih besar
hal empati yaitu ada beberapa siswa yang cuek dari rtebal yaitu 0.349. Selain itu uji reliabilitas
sama teman yang sedang bersedih, tidak me- dengan menggunakan rumus alpha cronbach
nunjukan perasaan senang jika ada temannya menunjukan hasil 0.897.
yang mendapatkan nilai lebih bagus. Penelitian dilakukan sebanyak delapan
Dari hasil wawancara tersebut menun- kali pertemuan dengan dua kali pertemuan
jukan bahwa perlunya ditingkatkan perilaku untuk pre test dan post test. Sehingga treatment
prososial siswa, sehingga dalam bersosialisasi dilakukan sebanyak enam kali.
dengan lingkungannya, siswa bisa menyesuai- Penelitian ini menggunakan beberapa

44
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Tabel 1. Treatment yang Dilakukan Melalui Layanan Informasi dengan Teknik Bibliotherapy
Pertemuan Kegiatan Judul Tujuan Tempat Waktu
Ke I Pre Test Pengisian In- Untuk mengetahui Ruang Kelas 30 Menit
strumen tingkat perilaku prososial
anak sebelum treatment
Ke II M e m b a c a Ketika El Ke- Meningkatkan perilaku Ruang Kelas 30 Menit
Cerita hausan menolong terhadap orang
lain
Ke III M e l i h a t I n d a h n y a Meningkatkan kesadaran Ruang Kelas 30 Menit
Video Berbagi untuk saling berbagi
Ke IV M e m b a c a C e r d i k n y a Meningkatkan kerjasama Ruang Kelas 30 Menit
Cerita Bea dan Sel- dengan teman
ma
Ke V M e l i h a t S e n a n g n y a Meningkatkan perilaku Ruang Kelas 30 Menit
Video bisa mem- saling tolong menolong
bantu Teman
Ke VI M e m b a c a Gina yang Meningkatkan kejujuran Ruang Kelas 30 Menit
Cerita Murah Hati apabila berbicara dengan
orang lain
Ke VII M e m b a c a Emma men- Meningkatkan rasa em- Ruang Kelas 30 Menit
Cerita jadi Woody pati terhadap orang lain
Ke VIII Post Test Pengisian In- Untuk mengetahui Ruang Kelas 30 Menit
strumen tingkat perilaku prososial
anak setelah treatment

indikator perilaku prososial dalam penilaian- nyelamatkan orang, memberikan keuntungan


nya, yaitu perilaku menolong, bekerjasama, menjadi lebih suka jika dilakukan hal ini ditun-
berbagi, kejujuran dan empati. jukan dengan hasil post test yang meningkat.
Proses analisis data menggunakan dek- Bukan hanya indikator menolong saja, namun
sriptif persentase dan uji t-test. Penelitian ini ada juga bekerjasama yang suka jika dilakukan
dilakukan untuk mengetahui tingkat kemam- seperti mempunyai rasa peduli kepada teman
puan prososial siswa sebelum dan setelah laya- sendiri, ingin bersama mencapai tujuan, me-
nan informasi dengan teknik bibliotherapy kelas miliki rasa saling percaya. Pada aspek berbagi
enam di SD Sekaran 01, Semarang. yaitu ketika siswa ikhlas memberikan sesuatu
yang dimilikinya jika diberikan kepada orang
Hasil Penelitian DAN PEMBA- lain, berbagi pengalaman. Dalam hal kejuju-
HASAN ran siswa selalu berkata jujur sesuai dengan
keadaan dan perasaan empati senantiasa ada
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu dalam diri siswa hal ini karena siswa mampu
untuk mengetahui kemampuan prososial sis- menempatkan diri ketik ada teman yang se-
wa kelas enam di SD N Sekaran 01. Maka akan dang mengalami kesusahan.
dipaparkan hasil penelitian yang telah dilaku- Dapat diketahui juga dari tabel 2, bahwa
kan pada tabel 2 persentase rata-rata dari seluruh siswa sebe-
Dari hasil tabel 2, semua skor siswa lum diberi layanan informasi dengan teknik
mengalami kenaikan. Kenaikan skor bisa di- bibliotherapy yaitu 51% dalam kriteria rendah,
lihat dari beberapa aspek seperti perilaku sis- dan setelah diberi layanan informasi dengan
wa yang sering menolong, suka bekerjasama, teknik bibliotherapy yaitu 83% masuk dalam
saling berbagi, bekata jujur dan memiliki rasa kriteria tinggi. Perbedaan persentase sebelum
empati. Kemampuan prososial menjadi tinggi dan setelah diberi layanan informasi dengan
karena siswa dalam membantu meringankan teknik bibliotherapy sebesar 32%. Dapat disim-
beban, menyelesaikan masalah orang lain, me- pulkan bahwa, 20 anak yang menjadi subjek

45
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Tabel 2. Peningkatan Kemampuan Prososial Siswa Sebelum dan Setelah diberi Layanan Informasi
dengan Teknik Bibliotherapy
Pre Test Post Test
K o d e
Siswa S k o r S k o r
Persentase Kriteria Persentase Kriteria
Pre Test Post Tes
FDS 104 52% Sedang 169 85% Sangat Tinggi
SFA 99 50% Rendah 162 81% Tinggi
ANP 114 57% Sedang 148 74% Tinggi
ADM 96 48% Rendah 172 86% Sangat Tinggi
IWR 104 52% Sedang 158 79% Tinggi
SAD 107 54% Sedang 171 86% Sangat Tinggi
AMA 103 52% Sedang 157 79% Tinggi
ARN 110 55% Sedang 159 80% Tinggi
ARA 110 55% Sedang 185 93% Sangat Tinggi
AFD 99 50% Rendah 164 82% Tinggi
SNA 107 54% Sedang 141 71% Tinggi
ABD 107 54% Sedang 194 97% Sangat Tinggi
NFH 97 49% Rendah 172 86% Sangat Tinggi
AAC 94 47% Rendah 168 84% Sangat Tinggi
MAO 102 51% Rendah 144 72% Tinggi
AVV 100 50% Rendah 159 80% Tinggi
LDT 95 48% Rendah 149 75% Tinggi
RAZ 98 49% Rendah 195 98% Sangat Tinggi
DAN 112 56% Sedang 175 88% Sangat Tinggi
ROF 101 51% Rendah 174 87% Sangat Tinggi
Rata-rata 103 51% Rendah 165.8 83% Tinggi
penelitian mengalami peningkatan kemampu- deskriptor dari indikator menolong yang men-
an prososial. galami peningkatan 28% seperti membantu
Dari tabel 3 terlihat bahwa peningkatan meringankan beban dan penderitaan orang
terjadi yang paling banyak adalah empati. Em- lain, membantu orang lain untuk menyeles-
pati merupakan perasaan yang dialami siswa aikan suatu masalah yang berat, melepaskan
ketika melihat orang lain, siswa bisa merasa- orang lain dari bahaya atau menyelamatkan,
kan hal yang sama. memberikan keuntungan dan kesejahteraan
Persentase meningkat paling tinggi kepada orang lain. Pada indikator kerjasa-
urutan pertama yaitu pada indikator empati ma yang mengalami peningkatan 30% seperti
yaitu dengan jumlah 42%, urutan kedua yaitu mempunyai kepedulian terhadap orang lain
kerjasama, berbagi, kejujuran dengan kenaikan terutama anggota kelompoknya, adanya inte-
sama rata yaitu 30%, sedangkan untuk indika- raksi untuk mencapai tujuan bersama, saling
tor menolong mengalami kenaikan sejumlah menguntungkan untuk semua anggota kelom-
28%. Dapat diketahui dari tabel tersebut, bah- pok dan mempunyai rasa saling percaya kepa-
wa kemampuan prososial siswa mengalami da orang lain.
peningkatan dari persentase 51% menjadi 83%. Pada indikator berbagi yang mengalami
maka kemampuan prososial siswa mengalami peningkatan sebesar 30% yaitu seperti mem-
kenaikan sebesar 32%. beri barang berharga yang kita miliki kepada
Berdasarkan kenaikan persentase ter- orang yang membutuhkan dan menceritakan
sebut, semua indikator mulai dari menolong, pengalaman yang baik. Pada indikator keju-
kerjasama, berbagi, kejujuran dan empati se- juran mengalami peningkatan sebesar 30%
tiap deskriptor mengalami kenaikan. Berikut yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbua-

46
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Tabel 3. Hasil Perindikator Peningkatan Perilaku Prososial


Pre Test Post Test Poin Peningka-
Indikator
Persentase Kriteria Persentase Kriteria tan
Menolong 54% Sedang 82% Tinggi 28%
Kerjasama 53% Sedang 83% Tinggi 30%
Berbagi 50% Rendah 80% Tinggi 30%
Kejujuran 51% Rendah 81% Tinggi 30%
S a n g a t
Empati 48% Rendah 90% 42%
Tinggi
Rata-rata 51% Rendah 83% Tinggi 32%

Tabel 4. Hasil Analisis T-Test


Kemampuan Prososial N Mean Std Deviasi T hitung T tabel Signifikansi
Pretest-Postest 20 62.850 16.217 17.333 2.086 0.00

tan, memberikan informasi sesuai dengan ke- pak positif bagi perubahan perilaku siswa. Hal
nyataan, tidak berbuat curang dalam suatu ini selaras dengan hasil penelitian yang dilaku-
keadaan apapun dan berkata benar dan dapat kan oleh Nurten Karacan & Oya Yerin Guneri
dibuktikan. (2010) yaitu studi yang menggunakan teknik
Pada indikator empati yang mengalami bibliocounseling efektif dalam meningkatkan
peningkatan paling tinggi yaitu 42% terjadi harga diri siswa kelas enam dengan menggu-
pada deskriptor mampu menempatkan diri se- nakan sebuah cerita. Dalam penelitian tersebut
suai kebutuhan orang lain dan bersikap mem- menggunakan beberapa cara berbeda, yaitu,
bantu meringankan perasaan sedih yang dia- peneliti menulis bahan bacaan mereka sendiri,
lami orang lain. dan menggunakan pendekatan perilaku kog-
Berdasarkan analisis uji t-test, kemam- nitif. Selanjutnya, diskusi terstruktur tentang
puan prososial siswa diperoleh hasil thitung= topik, dan kegiatan penyuluhan ditambahkan
17.333 dan ttabel=2.086. Dapat disimpulkan bah- ke program. Penelitian ini menunjukkan efek
wa thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho dito- positif dari teknik bibliocounseling terhadap
lak. Jadi bahwa layanan informasi dengan tek- harga diri siswa.
nik bibliotherapy efektif dalam meningkatkan Pada penelitian Nurten Karacan & Oya
kemampuan prososial siswa. Yerin Guneri (2010) penulis menulis bahan
Penelitian ini dimaksudkan untuk men- bacaan mereka sendiri. Sedangkan dalam tek-
getahui tingkat perilaku prososial siswa. Ber- nik bibliotherapy, literature yang digunakan
dasarkan hasil penelitian yang telah dipapar- jelas dari cerita atau buku yang bisa dicari li-
kan, dapat diketahui bahwa layanan informasi teraturnya berdasarkan masalah klien. Seperti
dengan teknik bibliotherapy efektif digunakan yang di ungkap oleh Zipora Shechtman (2009)
untuk meningkatkan kemampuan prososial yang menyebutkan bahwa bibliotherapy dalam
siswa, yaitu dalam indikator menolong, kerja- memecahkan masalah klien, terapinya dengan
sama, berbagi, kejujuran dan empati. Berikut menggunakan buku-buku. Literatur seperti
akan dipaparkan pembahasan lebih mendalam karya sastra atau puisi dalam bentuk bacaan
mengenai hasil penelitian yang telah dilaku- fiksi maupun nonfiksi, tujuannya adalah untuk
kan. membantu dirinya sendiri saat sedang meng-
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hadapi suatu kesulitan atau masalah yang
teknik bibliotherapy efektif digunakan untuk mengganggu, dan masalah yang dihadapi se-
meningkatkan kemampuan prososial. Bibliot- suai dengan kondisi klien.
herapy yang diberikan kepada siswa berupa ce- Penggunaan literatur cerita yang dibuat
rita fabel, hal ini karena cerita fabel lebih men- sendiri bisa menjadi cara baru dalam mengha-
jadi daya tarik bagi siswa. Cerita dibawakan dapi masalah klien, apabila buku kurang me-
dengan metode yang berbeda-beda. Sehingga madai. Hal yang membedakan dari penelitian
terapi yang dilakukan dapat memberikan dam- ini adalah sumber literatur yang digunakan.

47
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Karena penelitian yang dilakukan pada kelas dalam mengikuti layanan maupun perubahan
enam SD N Sekaran 01, menggunakan litera- kemampuan prososial siswa.
tur buku cerita dari kumpulan cerita fabel, Tidak hanya pada sesuatu yang baru
dan buku dari sumber yang jelas. Perbedaan saja, melainkan juga terdapat beberapa aspek
tersebut memberikan suatu inovasi baru den- yang lain, seperti siswa tidak merasa cepat bo-
gan membuat cerita sendiri, sehingga dalam san dan terlihat senang. Siswa juga sering ber-
penanganan siswa menjadi lebih mudah dan tanya dan terlihat rasa ingin tahu yang tinggi.
memberikan efek yang positif. Sehingga dengan cara seperti itu minat siswa
Dalam penelitian ini perilaku prososial menjadi tinggi terhadap layanan yang diberi-
siswa yang masuk ketegori rendah dan sedang kan, dan hal itu menjadi nilai penting bagi ke-
ada 20 siswa, dengan 11 siswa perempuan langsungan treatment yang diberikan.
dan sembilan siswa laki-laki. Hasil yang tidak Dari apa yang telah dipaparkan, dapat
seimbang, karena lebih banyak perilaku pro- dikatakan bahwa siswa pada dasarnya termo-
sosial rendah dari siswa perempuan. Sedang- tivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk
kan untuk hasil penelitian Yustiana Amini dan dirinya sendiri, dan ingin mendapatkan kese-
Ipah Saripah (2016) yang menyatakan bahwa nangan dari layanan serta merasa kebutuhan-
perilaku prososial anak laki-laki lebih rendah nya terpenuhi.
dibandingkan dengan anak perempuan. Perbe- Melalui cerita fabel sebagai teknik dalam
daan tersebut tidaklah terlalu signifikan, kare- layanan, menjadi inti dalam penelitian yang di-
na pada dasarnya setiap individu baik perem- lakukan. Perilaku prososial siswa seperti me-
puan dan laki-laki, memiliki kesempatan yang nolong, kerjasama, berbagi, jujur dan empati,
sama dalam melakukan perilaku prososial. menjadi konten penting terhadap perubahan
Hanya saja perilaku prososial bisa tinggi atau perilaku prososial siswa dan dapat tersampai-
rendah karena dipengaruhi beberapa faktor, kan dengan baik. Dengan penggunaan teknik
yaitu keluarga, lingkungan dan teman seba- bibliotherapy berbasis cerita fabel, siswa tidak
ya. Jadi dalam melakukan penelitian, perilaku hanya sebagai penerima materi layanan, me-
prososial bisa terdapat perbedaan hasil, hal ini lainkan siswa diajak bersama untuk aktif mem-
bergantung faktor yang mempengaruhi anak baca literatur yang bermanfaat bagi dirinya.
dalam berperilaku prososial. Hasil penelitian yang dilakukan menun-
Teknik bibliotherapy bisa digunakan seca- jukan perubahan kemampuan perilaku proso-
ra efektif jika sesuai dengan fungsi dan tujuan sial siswa, hal itu sesuai dengan hasil pemapa-
penelitian. Penggunaan cerita fabel menjadi ran penelitian yang telah dijelaskan. Dengan
pilihan, karena siswa cenderung lebih terta- hasil yang menunjukan peningkatan, maka hal
rik dengan hal yang baru, penggunaan cerita ini sesuai dengan tujuan dalam penelitian yang
fabel jarang digunakan sebagai media untuk telah dilakukan. Terjadinya perubahan tingkah
siswa belajar. Sedangkan siswa dalam masa- laku yang meningkat juga karena keefektifan
nya, rasa ingin tau anak menjadi meningkat. layanan yang diberikan yaitu layanan infor-
Jika hal yang sama dan membosankan selalu masi dengan teknik bibliotherapy hal ini sesuai
dilakukan maka hal itu tidak berjalan efektif. dengan hipotesis dalam penelitian ini.
Namun jika ada suatu inovasi yang baru, maka
siswa lebih aktif. Sehingga jika cerita fabel di- Simpulan
terapkan maka anak menjadi lebih antusias,
karena tokoh dalam cerita diperankan oleh Tujuan yang dilakukan peneliti di kelas
hewan yang dikisahkan seperti cerita dikehi- enam SD N Sekaran 01, adalah untuk mening-
dupan manusia. Seperti halnya dalam peneli- katkan kemampuan prososial siswa. Sehingga
tian Sigit Hariyadi, DYP Sugiharto dan Anwar setelah treatment dilakukan dapat diperoleh
Sutoyo (2014) yang menggunakan teknik biblio- hasil bahwa perilaku prososial siswa mening-
counseling dengan menggunakan cerita rakyat kat setelah diberi layanan informasi dengan
untuk mengembangkan kecerdasan perilaku teknik bibliotherapy. Sehingga penggunaan lay-
intrapersonal, dan hasil yang ditunjukan ada- anan informai dengan teknik bibliotherapy efek-
lah setiap indikator kecerdasan intrapersonal tif dalam meningkatkan kemampuan prososial
meningkat. Sama halnya dengan penelitian ini, siswa, hal ini ditunjukan dengan kriteria yang
yaitu penggunaan literatur cerita yang sesuai, sebelum diberi treatment rendah kemudian
bisa menjadi media yang mempengaruhi siswa menjadi tinggi setelah diberi treatment.

48
Kiftiyah Riris Novita, D.Y.P. Sugiharto, dan Cathar/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 6(4) (2017) 42-49

Penelitian ini berimplikasi pada pihak karta: Erlangga.


terkait, diantaranya (1) guru kelas dapat men- Erford, B. T. (2016). 40 Teknik yang Harus Diketahui
gimplemenasikan teknik bibliotherapy sebagai Setiap Konselor. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
upaya untuk meningkatkan perilaku prososial Hariyadi, S., DYP. Sugiharto, & A. Sutoyo. (2014).
Bimbingan Kelompok Teknik Biblio-
dengan menggunakan beberapa literatur yang
Counseling Berbasis Cerita Rakyat untuk
menarik dengan memperhatikan tahapan yang Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal
sesuai (2) Untuk penelitian selanjutnya apabi- Siswa SMP. Jurnal Bimbingan dan Konseling.
la ingin meneliti mengenai teknik bibliotherapy 3(2): 98-103.
dapat diperhatikan mengenai pengambilan Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan (Suatu
data dan tahapan yang akan dilakukan. Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Ja-
karta: Erlangga
Daftar Pustaka Irianti, P. (2011). Biblioterapi dan Pemanfaatannya.
Jurnal Ilmiah Nasional. 13: 19-23.
Agustin, A.K.M., S. Padmomartono, & Y. Windrawa- Karacan, N & O.Y. Guneri. (2010). The Effect Of Self-
nto. (2014). Meningkatkan Perilaku Prososial Esteem Enrichment Bibliotherapy Program
Anak Usia 10-12 Tahun Melalui Terapi Ber- On The Self-Esteem Of Sixth Grade Student.
main di PPA AGAPE IO-847 Salatiga. Jurnal Jurnal Social and Behavioral Sciences. 5: 318-
Ilmiah Pendidikan. 17(2): 16-22. 322.
Amini, Y. & I. Saripah. (2016). Perilaku Prososial Peserta Shechtman, Z. (2009). Treating Child and Adolescent
Didik Sekolah Dasar Berdasarkan Perbedaan Je- Aggression Through Bibliotherapy. New York:
nis Kelamin. Jurnal Education. 3(2): 222-230. Springer.
Baron, R.A. & D. Byrne. (2009). Psikologi Sosial. Ja-

49

Anda mungkin juga menyukai