MA USHULUDDIN SINGKAWANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
A. Pendahuluan............................................................................................1
B. Dasar Hukum...........................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................3
D. Visi Misi....................................................................................................4
E. Sasaran.....................................................................................................4
F. Program Kerja.........................................................................................5
G. Sumber Dana...........................................................................................5
H. Struktur Pengelolaan Perpustakaan......................................................5
I. Penutup.....................................................................................................7
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................8
ii
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI PERPUSTAKAAN
MA USHULUDDIN SINGKAWANG
A. Pendahuluan
Membaca merupakan salah satu fungsi yang berperan besar dalam
kehidupan sehari-hari teruatama dalam dunia pendidikan. Bahkan menurut
Glenn Doman mengutaraikan bahwa semua proses belajar didasarkan pada
kemampuan membaca. Dengan adanya kemampuan membaca yang
membudaya dalam diri setiap orang baik dari kalangan anak-anak maupun
dewasa akan memberikan efek positif dan menjadi pendukung terutama
dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan menjadi wawasan serta
peluang terhadap kesuksesan hidup yang lebih baik. Namun sayangnya
fenoena yang ada dilapangan justru minat membaca dalam diri anak-anak
khususnya terbilang begitu rendah terutama minat baca yang ada di
Indonesia. Rendahnya reading lliteracy bangsa kita menyebabkan Sumber
Daya Manusia kita tidak kompetetif karena kurangnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu dilator belakangi akan lemahnya
minat dan kemampuan membaca serta menulis.
Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum
menjadi budaya bangsa yang tertanam secara instan dalam diri setiap
orang. Maka dari itu kebijakan atau upaya yang mendukung demi
menumbuhkan minat membaca dan menulis adalah dengan diadakannya
fasilitas yang memadai untuk membaca dan menulis seperti diadakannya
tempat membaca atau yang dikenal dengan istilah perpustakaan. Jumlah
perpustakaan dan buku-buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan
membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum
dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang
dianggap lebih mendesak.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri
nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk
menumbuhkan sikap budi pekerti luhurr kepada generasi penerus melalui
minat membaca dan menulis. Sederhananya, setiap pelajar khususnya di
lembaga-lembaga pendidikan dianjurkan membaca buku-buku bacaan
yuang bersifat membangun dan membantu mengembangkan wawasan
pelajar. Jika di kalangan anak-anak diarahkan untuk membaca buku-buku
yang bersifat perkenalan kepada budaya-budaya bangsa seperti bacaan
1
cerita rakyat atau cerita-cerita local yang memiliki ke’arifan lokal dalam
materi bacaannya. Secara luas, literasi yang dimaksud di sini lebih dari
sekedar membaca dan menulis. Hal itu juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna
praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa dan
budaya (UNESCO, 2003).
Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak
dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak
manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas secara emosional
dan spiritual. Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam system
pendidikan kita adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual,
namun mengenyampingkan pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral.
Tak heran jika saat ini banyak orang pintar, berpendidikan tinggi, tapi
tidak tahu sopan santun, tak punya sikap tenggang rasa, tak punya empati,
dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya, banyak
digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang mengandung nilai-
nilai luhur. Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistic.
Selain guru di sekolah, orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak
swasta pun harus bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi
dan minat baca.
Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan, sudah
selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna
merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya kepala
sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di
sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas,
barang-barang tidak terpakai, bahkan tempat bermain saat tidak ada KBM.
Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.
Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Perpustakaan MA Ushuluddin
Singkawang berupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan
fungsi perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi-misi
sekolah. Berbagai program dan terobosan yang direncanakan, diharapkan
dapat memberi ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai
center of knowledge dapat terealisasi secara optimal.
B. Dasar Hukum
Terwujudnya perpustakaaan sekolah yang berdaya guna dan berhasil
guna di sekolah, menjadi pusat kegiatan belajar mengajar, dan terbinanya
anak didik menjadi gemar membaca, bisa membaca. Untuk pembinaan dan
2
pengembangan tersebut dapat dipetik beberapa langkah sebagai landasan
antara lain:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0103/0/1981
tanggal 11 Maret 1981. Mengenai pokok-pokok kebijakan Pembinaan
dan pengembangan perpustakaan sekolah di Indonesia.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan.
C. Tujuan
Adapun tujuan daripada diadakannya perpustakaan adalah guna
menjadikan lembaga-lembaga pendidikan sebagai komunitas yang
memiliki komitmen dan budaya membaca dan menulis yang tinggi serta
memiliki kemampuan untuk menulis yang bersifat komprehensif. Berikut
ini beberapa tujuan dari diadakannya perpustakan sekolah:
1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca
khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai
sektor kehidupan;
2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta
memanfaatkan informasi;
3. Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan
perpustakaan secara tepat guna dan berhasil guna;
4. Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
5. Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
6. Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
7. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi atas tanggung jawab dan usaha sendiri
Adapun Program Aksi dan Gerakan Literasi sekolah adalah sebagai
berikut:
1. Menawarkan, mengajak atau menunjuk sekolah atau masyarakat
sekolah (siswa, guru, manajemen sekolah, kepala sekolah dan komite
sekolah) agar dapat melaksanakan kegiatan gerakan literasi sekolah
yang merupakan bentuk aksi/kegiatan.
3
2. Mengadakan sosialisasi tentang pemahaman kepada guru, kepala
sekolah, komite atau orang tua siswa tentang apa dan bagaimana
gerakan literasi sekolah.
3. Menyediakan buku bacaan bagi siswa, merupakan kegiatan yang
dirancang untuk mendapatkan buku bacaan bagi sekolah minimal 3
kali jumlah siswa di sekolah, setiap kelas didorong untuk memiliki
sudut baca (reading corner).
4. Program membaca setiap hari, merupakan kegiatan yang dirancang
agar setiap sekolah mengalokasikan waktu minimal 15-30 menit
sehari, guna membiasakan siswa, guru, manajemen sekolah dan
kepala sekolah untuk membaca di sekolah maupun di rumah.
5. Pelatihan menulis, merupakan kegiatan yang dirancang agar setiap
sekolah melatih/mendidik siswa untuk menulis, dengan pemberian
tugas untuk menulis kembali buku yang telah dibaca dalam bentuk
resume buku dan resensi buku.
6. Program aksi lainnya, program aksi/kegiatan lainnya dapat dirancang
secara khusus dalam upaya membudayakan minat baca dan
meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai dengan sasaran dan
harapan yang diinginkan.
D. Visi Misi
1. Visi
Terwujudnya perpustakaan sebagai sumber belajar yang bermutu
dan berkualitas bagi seluruh warga di lingkungan Madrasah Aliyah
(MA) Ushuluddin Singkawang.
2. Misi
a. Meningkatkan minat baca bagi seluruh warga sekolah.
b. Menjadikan Siswa, Guru, dan seluruh warga MA Ushuluddin
menuju masyarakat yang berliterasi.
c. Mewujudkan perpustakaan yang nyaman dan lengkap sesuai
kebutuhan peserta didik
d. Memberikan layanan pustaka secara maksimal kepada warga
sekolah.
E. Sasaran
1. Para santri/santriwati MA Ushuluddin Singkawang
2. Kepala Madrasah dan guru MA Ushuluddin Singkawang
3. Staf administrasi dan tatalaksana MA Ushuluddin Singkawang
4
F. Program Kerja
Teknis Konsep Literasi (Harian, Mingguan, Bulanan, dan per-Semester).
1. Harian
a. Menyediakan pojok literasi di perpustakaan, taman, atau lokasi
manapun yang nyaman di lingkungan sekolah.
b. Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, mendongeng,
bermain drama, menggambar, kerajinan tangan, dst.) bagi setiap
kelas di pojok literasi/perpustakaan.
c. Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang
mengandung nilai-nilai budi pekerti.
2. Mingguan
a. Meminta dan memotivasi anak untuk berkunjung ke perpustakaan
yang merupakan kegiatan mingguan perpustakaan.
b. Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya
(mengarang, puisi, gambar, dll) untuk dimuat di media massa.
3. Bulanan
a. Melakukan evaluasi dan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan
literasi di akhir bulan.
b. Membuat majalah dinding di sekolah/perpustakaan sebagai media
apresiasi karya anak.
4. Per-Semester
a. Mengadakan kegiatan literasi serta ikut serta dalam education fair
(lomba membacam mendongeng, berpuisi, drama cerita rakyat,
menari, dst) yang menyenangkan dan memotivasi.
G. Sumber Dana
Untuk mengembangkan perpustakaan perlu adanya sumber dana.
Adapun sumber dana untuk pengembangan perpustakaan MA Ushuluddin
Singkawang antara lain:
1. Dana BOS
2. Kartu Anggota Perpustakaan
3. Denda Anggota Perpustakaan
4. Pemerintah, penerbit dll yang tidak mengikat
H. Struktur Pengelolan Perpustakaan
Berikut ini bagan struktur organisasi perpustakaan serta fungsi
tugasnya dalam perpustakaan. Dalam rangka mencapai hasil yang optimal
diperlukan sinergitas dari semua pihak yang mempunyai peran, tugas, dan
5
fungsi masing-masing. Adapun struktur pengelolaan perpustakaan sebagai
berikut:
KA. SEKRETARIAT
H. Kamal, Ar.S.Ag.,M.M.
KA. PERPUSTAKAAN
Fajar Ananda Ditya, S.Ag.
UNIT PELAKSANA
Dewan Guru
1. Kepala Sekretariat
a. Melaksanakan administrasi kegiatan-kegiatan lainya dalam rangka
penyelenggaraan organisasi
b. Merumuskan langkah bagi peningkatan, pengembangan, dan
pemantapan organisasi
c. Mengurus pengadaan sarana dan ketenagaan untuk mendukung
tercapainya peningkatan mutu
d. Mengurus pendanaan bagi sekolah-sekolah
e. Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan
badan/lembaga/instansi di luar yayasan.
2. Kepala Perpustakaan
Kompetensi Kepala Perpustakaan Kompetensi Kepala
Perpustakaan ialah sebagai berikut:
a. Kompetensi Manajerial terdiri atas:
1) memimpin tenaga perpustakaan;
2) merencanakan program perpustakaan;
3) melaksanakan program perpustakaan;
4) memantau pelaksanaan program perpustakaan; dan
5) mengevaluasi program perpustakaan.
6
b. Kompetensi Pengelolaan Informasi terdiri atas:
1) mengembangkan koleksi perpustakaan;
2) mengorganisasi informasi;
3) memberikan jasa dan sumber informasi; dan
4) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Kompetensi Kependidikan terdiri atas:
1) memiliki wawasan kependidikan;
2) mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi;
3) mempromosikan perpustakaan; dan
4) memberikan bimbingan literasi informasi.
3. Tenaga Perpustakaan Sekolah
a. Unit Pelayanan Teknis
1) melaksanakan kebijakan;
2) melakukan perawatan koleksi; dan
3) melakukan pengelolaan anggaran dan keuangan
4) mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah.
b. Unit Pelayanan Pembaca
1) melakukan pengorganisasian informasi;
2) memberikan jasa dan sumber informasi; dan
3) mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi;
4) memberikan bimbingan literasi informasi.
c. Unit Pelaksana
1) Melaksanakan program yang di berikan oleh pihak
perpustakaan
I. Penutup
Demikian laporan kegiatan literasi perpustakaan sekolah ini kami
sampaikan. Semoga dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang
telah kami laksanakan. Kritik dan saran kentruktif dan bersifat
membangun begitu kami harapkan demi kemajuan dan perbaikan
kedepannya.
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KA. SEKRETARIAT
KA. PERPUSTAKAAN
Fajar Ananda Ditya, S.Ag.
UNIT PELAKSANA
Dewan Guru
8
LAMPIRAN 2
No Kegiatan Jenis
Pelaksanaan
Program
1 Menyediakan pojok literasi di
perpustakaan, taman, atau lokasi manapun Harian Terlaksana
yang nyaman di lingkungan sekolah.
2 Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca,
menulis, mendongeng, bermain drama,
Harian Terlaksana
menggambar, kerajinan tangan, dst.) bagi
setiap kelas di pojok literasi/perpustakaan
3 Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan
buku-buku yang mengandung nilai-nilai Harian Terlaksana
budi pekerti
4 Meminta dan memotivasi anak untuk
berkunjung ke perpustakaan yang Kurang
Perpekan
merupakan kegiatan mingguan Terlaksana
perpustakaan
5 Mendorong dan mendampingi anak untuk
Tidak
membuat karya (mengarang, puisi, gambar, Perpekan
Terlaksana
dll) untuk dimuat di media massa
6 Melakukan evaluasi dan observasi terhadap Tidak
Perbulan
pelaksanaan kegiatan literasi di akhir bulan Terlaksana
7 Membuat majalah dinding di
sekolah/perpustakaan sebagai media Perbulan Terlaksana
apresiasi karya anak
8 Mengadakan kegiatan literasi serta ikut
serta dalam education fair (lomba
Tidak
membacam mendongeng, berpuisi, drama Persemester
Terlaksana
cerita rakyat, menari, dst) yang
menyenangkan dan memotivasi
9
LAMPIRAN 3
NO PENGUNJUNG JUMLAH
1. Santri/Wati kelas X 37 orang
2. Santri/Wati Kelas XI 18 orang
3. Santri/Wati Kelas XII 21 orang
4. Guru 8 Orang
JUMLAH 84 orang
35
30
25
20
15
10
0
Kelas X Kelas XI Kelas XII Guru
10
LAMPIRAN 4
TAHUN 2023/2024
NO PENGUNJUNG JUMLAH
1 Juli -
2 Agustus 32
3 September 21
4 Oktober 18
5 Nopember 30
6 Desember 10
7 Januari 40
8 Februari -
9 Maret -
10 April -
11 Mei -
12 Juni -
Total 151 orang
LAMPIRAN 5
11
JADWAL KUNJUNGAN SANTRI DAN SANTRIWATI MA
USHULUDDIN SINGKAWANG
TAHUN 2023/2024
Mengetahui
KA Perpustakaan
LAMPIRAN 6
12
PENGGUNAAN FASILITAS
PERPUSTAKAAN MA USHULUDDIN
Mengetahui
KA Perpustakaan
LAMPIRAN 7
13
DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN
14
Gambar 4. Luas Bangunan dan Awal Peresmian Perpustakaan Ushuluddin
Singkawang (15 x 8 M, dibangun sejak 2009).
15
Gambar 7. Renovasi Buku-Buku Perpustakaan
16
Gambar 11 & 12. Diskusi Bersama OSIM MTs Ushuluddin Singkawang
17