Anda di halaman 1dari 10

Penyelarasan ISO 21001:2018

Dengan Peraturan Standar Nasional


Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020
Tosty Maylangi Sitorus1 Dedy Rahmad2 Vynno Premana Kusuma3
DOI: https://doi.org/10.36339/jaspt.v5i2.524

1. Politeknik ATI Padang, Jl.


Bungo Pasang Tabing,
ABSTRAK Bungo Pasang, Kec. Koto
Tangah, Kota Padang,
ISO 21001:2018 dan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Sumatera Barat
2. Balai Diklat Industri
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi memiliki Surabaya, Jl. Gayung
bagian dan tujuan yang sama dalam sistem penjaminan mutu perguruan tinggi. Namun Kebonsari Dalam No.12,
Gayungan, Kec. Gayungan,
saat ini kesamaan tersebut belum di jabarkan secara teknis. Sedangkan dalam Kota Surabaya, Jawa Timur
penerapannya jika dilakukan akan menyebabkan pemborosan dari berbagai aspek.
Menyikapi hal tersebut, dirasa perlu untuk menyelaraskan kedua buah sistem
penjaminan mutu tersebut. Selain itu peningkatan efektivitas dalam penerapannya, Email of Corresponding Author :
penyelarasan juga diharapkan dapat menjadi guidelines bagi perguruan tinggi yang ingin rahmad.dedy@gmail.com
mengintegrasikan kedua sistem penjaminan mutu tersebut. Peraturan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi 3 Tahun 2020 pasal 2 ayat 1, menyatakan pada Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas tiga standar yaitu Standar Nasional Pendidikan, Standar
Penelitian, dan Standar Pengabdian Masyarakat. Sebagai langkah awal, penyelarasan
pada penelitian ini akan dilakukan pada standar nasional pendidikan. Berdasarkan hasil
dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan terdapat keselarasan antara 8
Standar Nasional Pendidikan pasal 5 sampai dengan pasal 44 dengan subklausul ISO Submitted :
Agustus 2021
21001:2018. Namun terdapat bagian yang tidak selaras yaitu subklausul ISO 8.3 tekait
Prosedur pengembangan jurusan baru/layanan baru tidak diatur dalam Standar Nasional Accepted :
November 2021
Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020.
Kata Kunci: ISO 21001:2018; Standar Nasional Pendidikan; Penjaminan Mutu

ABSTRACT
ISO 21001: 2018 and Regulation of the Minister of Education and Culture of the Republic
of Indonesia Number 3 of 2020 on National Higher Education Standards have the same
parts and objectives in the higher education quality assurance system. However, at
present this equation has not been technically described. While in the application will
cause waste from various aspects. In response to this, it is necessary to coordinate the
two quality assurance systems. In addition to increasing effectiveness in its
implementation, the alignment is also expected to be a guideline to universities looking
to integrate the two quality assurance systems. National Higher Education Standards JAS-PT
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
Regulation 3 of 2020 article 2 paragraph 1 states that the National Education Standards ISSN 2580 – 5339
consist of three standards namely National Education Standards, Research Standards eISSN 2620 – 5718
Volume 5
and Community Service Standards. As a first step, the alignment of this research will be Nomor 2
conducted according to national education standards. Based on the results and DESEMBER 2021
Hal 133 – 142
discussion of the study, it can be concluded that there is coherence between 8 National
Education Standards article 5 to article 44 with the sub-clause of ISO 21001: 2018. DOSEN INDONESIA SEMESTA

VOL. 5 NO.2 2021, pp. 133-142, © Dosen Indonesia Semesta, ISSN 2580-5339 eISSN 2620-5718| JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | 133
However, there is a part that is not coordinated, namely sub-clause ISO 8.3 regarding
the procedure for the development of new majors/new services that are not controlled in
the National Higher Education Standard Number 3 of 2020.
Keywords: ISO 21001: 2018; National Education Standards; Quality Assurance

PENDAHULUAN
Dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0 Pembangunan Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia unggul, kreatif dan inovatif menjadi tuntutan. Hal ini perlu didukung
oleh standar pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
tersebut mengatur kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi
di perguruan tinggi Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 3 ayat 1 huruf (a) menyatakan,
peraturan bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang berperan
strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan
bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Selain itu pada Pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi juga menyatakan pemerintah mewajibkan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dipenuhi oleh setiap Perguruan Tinggi untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, dimana hal tersebut tertuang dalam Satuan Penjaminan Mutu
Internal (SPMI).
Penjaminan mutu eksternal akreditasi diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi yang tertuang dalam Pasal 3 ayat 2 huruf (f). Akreditasi merupakan
salah satu penjaminan mutu eksternal, dimana selain dari pada itu, terdapat Penjaminan
mutu eksternal lainnya seperti ISO 21001:2018 yang merupakan standar organisasi
pendidikan dengan mengatur Sistem manajemen untuk organisasi pendidikan melalui
persyaratan dengan panduan penggunaan, yang menekankan pada bagaimana
organisasi pendidikan dapat memberikan layanan terbaik untuk peserta didiknya. Hal ini
diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang dapat
memenuhi kemajuan era digitalisasi terutama pada saat masa pandemi Covid-19.
Pada tahun 2018 dipublikasikan ISO 21001:2018 sebagai standar sistem manajemen
internasional pertama di dunia untuk organisasi pendidikan. Standar ini memberikan
panduan tentang bagaimana memberikan kualitas dalam lingkungan pendidikan yang
terus berubah, dengan tujuan untuk membantu penyedia layanan pendidikan dalam
memberikan layanan yang lebih baik (ISO, 2018). ISO 21001:2018 disarankan
penggunaannya (Eric Wibisono, 2018) (Vera V. Silaeva, et al, 2018) (S. M. Kovalenko,
et al, 2020). Penerapannya telah dilakukan pada berbagai organisasi pendidikan dan
penerapannya dimulai dengan menentukan tingkat kepatuhan organisasi pendidikan
terhadap ISO 21001:2018 (Marcel Costa Faura, et al, 2019) (Y Rohayati, et al, 2019)
JAS-PT
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (Jesus Vilchez-Sandoval, et al 2020). ISO 21001:2018 dan Peraturan Menteri
ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar
Volume 5 Nasional Pendidikan Tinggi memiliki bagian dan tujuan yang sama dalam sistem
Nomor 2
DESEMBER 2021
penjaminan mutu perguruan tinggi. Namun saat ini kesamaan tersebut belum di jabarkan
Hal 133 - 142 secara teknis. Sedangkan dalam penerapannya jika dilakukan akan menyebabkan
DOSEN INDONESIA SEMESTA
pemborosan dari berbagai aspek.
134 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | VOL. 5 NO. 2 2021, pp. 133-142
Menyikapi hal tersebut, dirasa perlu untuk menyelaraskan kedua buah sistem
penjaminan mutu tersebut. Selain itu peningkatan efektivitas dalam penerapannya,
penyelarasan juga diharapkan dapat menjadi guidelines bagi perguruan tinggi yang ingin
mengintegrasikan kedua sistem penjaminan mutu tersebut. Peraturan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi 3 Tahun 2020 pasal 2 ayat 1, menyatakan pada Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas tiga standar yaitu Standar Nasional Pendidikan, Standar
Penelitian, dan Standar Pengabdian Masyarakat. Sebagai langkah awal, penyelarasan
pada penelitian ini akan dilakukan pada standar nasional pendidikan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk keselarasan antara ISO 21001:2018 dengan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020. Jenis penelitian ini termasuk kedalam
penelitian eksploratif deskriptif. Tahap pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ini
adalah mencari atribut-atribut keselarasan antara ISO 21001:2018 dengan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020 menggunakan metode studi literatur
dan observasi. Atribut–atribut tersebut dimasukan kedalam daftar pertanyaan
wawancara informan kunci. Hasil dari wawancara kemudian diolah dan ditentukan,
atribut mana yang memiliki gap atau ketidak sesuaian dalam keselarasan.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data sekunder pada penelitian ini diperlukan
sebagai penunjang penelitian, diantaranya adalah Buku Manual ISO 21001:2018 dan
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dilakukan dengan
beberapa Satuan Penjaminan Mutu dan Satuan Penjaminan Internal Politeknik di bawah
naungan Kementerian Perindustrian. Selain itu dilakukan observasi secara langsung
pada salah satu Politeknik dibawah naungan Kementerian Perindustrian untuk
memperoleh penerapan secara langsung ISO 21001:2018. Jumlah sampel atau
responden berdasarkan metode pengumpulan data dengan mewawancarai informan
kunci adalah 5 orang (Adhi K dan Ahmad M, 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Peraturan Standar Nasional Pendidikan Tinggi 3 Tahun 2020 Terkait Standar Pendidikan
pasal 4 ayat 1, menyatakan pada Standar Nasional Pendidikan setiap standar menjadi
acuan dalam menyusun, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum untuk
mencapai tujuan pendidikan tinggi dengan kriteria yang ditetapkan. Pada penjaminan
mutu eksternal yaitu ISO 21001:2018 memiliki tujuan untuk meningkatkan kepuasan
pembelajar, penerima manfaat lain, dan staff organisasi pendidikan melalui penerapan
SMOP yang efektif. Dengan tujuan yang sama secara umum, maka akan terdapat proses
yang sama dalam mencapai tujuan tersebut. Proses yang sama pada subklausul ISO
21001:2018 dengan Peraturan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020 JAS-PT
Terkait Standar Pendidikan dapat dilihat pada tabel 1. JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718
Standar Kompetensi Lulusan dengan Subklausul 8.2 Persyaratan Produk dan Volume 5
Layanan Pendidikan ; serta Subklausul 8.5.2 Identifikasi Mampu Telusur Nomor 2
DESEMBER 2021
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan Hal 133 - 142
lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam DOSEN INDONESIA SEMESTA

VOL. 5 NO. 2 2021, pp.133-142 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | 135
rumusan capaian pembelajaran lulusan. Kriteria tersebut dapat dilihat melalui: (1) Profil
dan Standar Kompetensi Lulusan ; rumusan CPL mengacu kepada KKNI ; serta
Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang terdokumentasi dalam buku
panduan akademik. Ruang lingkup tersebut sesuai dengan subklausul 8.2.1 yang
memastikan persyaratan dari produk dan layanan seperti standar kompetensi lulusan
dan CPL yang dalam hal ini terdapat dalam buku panduan akademik untuk dimonitoring
melalui: (a) Prosedur pengembangan kurikulum; (b) Prosedur perkuliahan; (c) Prosedur
penerimaan mahasiswa baru; (2) Panduan dan mekanisme kegiatan Tracer Study.
Ruang lingkup tersebut sesuai dengan subklausul 8.5.2 terkait identifikasi dan mampu
telusur yang dimonitoring serta dievaluasi melalui: (a) Prosedur tracer study (b) Prosedur
data kemajuan mahasiswa (c) Pencapaian kompetensi lulusan di dunia kerja.
Tabel 1. Keselarasan antara Subklausul ISO 21001:2018 dengan Peraturan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020 Terkait Standar Pendidikan
Peraturan Standar Nasional Pendidikan
Subklausul ISO 21001:2018 Tinggi Nomor 3 Tahun 2020 Terkait Standar
Pendidikan
1. Subklausul 8.2 Persyaratan Produk dan
Standar Kompetensi Lulusan yang terdapat
Layanan Pendidikan
pada Pasal 5-7
2. Subklausul 8.5.2 identifikasi mampu telusur
Subklausul 8.3 Desain dan Pengembangan Standar Isi Pembelajaran yang terdapat pada
Produk dan Layanan Pendidikan Pasal 8-9
Subklausul 8.5 Penyediaan Produk & Layanan Standar Proses Pembelajaran yang terdapat
Pendidikan pada Pasal 10-20
1. Subklausul 8.5.1.4 Penilaian Sumatif
2. Subklausul 8.5.2 Identifikasi dan Mampu
Standar Penilaian Pembelajaran yang terdapat
telusur
pada Pasal 21-27
3. Subklausul 8.6 Pelepasan produk dan
layanan pendidikan
1. Subklausul 7.1.2 Sumber Daya Manusia
(Pegawai, Sukarelawan, Pegawai Magang,
Standar Dosen & Tenaga Kependidikan yang
Pegawai Penyedia Eksternal)
terdapat pada Pasal 28-32
2. Subklausul 7.2 Kompetensi
3. Subklausul 7.3 Kepedulian
1. Subklausul 7.1.3 Fasilitas
Standar Sarana Dan Prasarana Pembelajaran
2. Subklausul 7.1.4 Lingkungan untuk
yang terdapat pada Pasal 33-39
pengoperasian proses pendidikan
1. Subklausul 8.3 Desain dan Pengembangan
Produk dan Layanan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pembelajaran yang
2. Subklausul 4.4 SMOP dan prosesnya
terdapat pada Pasal 40-41
3. Klausul 9. Evaluasi kinerja
4. Klausul 10. Peningkatan
1. Subklausul 7.1.1 Sumber Daya (Penentuan
dan Pemantauan) Standar Pembiayaan Pembelajaran yang
2. Subklausul 8.2.2 Mengkomunikasikan terdapat pada Pasal 42-44
persyaratan produk dan layanan pendidikan
sumber: pengolahan data
Standar Isi Pembelajaran dengan Subklausul 8.3 Desain Dan Pengembangan
Produk dan Layanan Pendidikan
JAS-PT
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI Standar Isi Pembelajaran merupakan kriteria minimal terkait tingkat kedalaman dan
ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718 keluasan materi Pembelajaranyang didasarkan pada rumusan KKNI. Kriteria tersebut
Volume 5 dapat dilihat melalui: (1) Naskah kurikulum; (2) Penetapan mata kuliah (MK); (3)
Nomor 2
DESEMBER 2021 Rumusan tingkat kedalaman dan keluasan materi; (4) Dokumen RPS, yang didasarkan
Hal 133 - 142 atas naskah kurikulum; (5) Perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.
DOSEN INDONESIA SEMESTA

136 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | VOL. 5 NO. 2 2021, pp. 133-142
Kriteria tersebut sesuai dengan subklausul 8.3 terkait Desain & Pengembangan Produk
serta Layanan Pendidikan, dimana dilakukan: (1) Penetapan yang didasarkan pada
tahapan proses, persyaratan, sifat, durasi, kompleksitas kegiatan, verifikasi dan validasi
desain, sumber daya dan keterlibatan pembelajar dan penerima manfaat lainnya seperti
yang terdapat dalam naskah kurikulum serta dokumen RPS. Hal ini juga didukung melalui
prosedur pengembangan kurikulum/bahan ajar/lainnya; (2) Penerapan serta
pemeliharaan dilakukan memalui pengendalian seperti yang terdapat pada RPS.
Bagian-bagian pada standar isi pembelajaran dimonitoring dan dievaluasi untuk melihat
pencapaian. Hal ini sejalan dengan bagian pada subklausul 8.3 yang bertujuan
melakukan pemeliharaan proses desain atau persyaratan dalam isi pembelajaran.
Standar Proses Pembelajaran dengan Subklausul 8.5 Penyediaan Produk dan
Layanan Pendidikan
Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
Melalui penetapan karakteristik, perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, serta
beban belajar mahasiswa. Kriteria tersebut dapat dilihat melalui: (1) Buku Panduan
Akademik; (2) Buku panduan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS); (3)
Dokumen lain terkait dengan pencapaian standar proses pembelajaran; (4) Dokumen
perumusan karakteristik proses pembelajaran dan sudah dipahami oleh pendidik; (5)
Penelitian mahasiswa mengacu kepada Standar Nasional Penelitian serta Pengabdian
kepada masyarakat pada setiap Mata Kuliah terkait di setiap semester mengacu pada
Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. Dimana penelitian dan pengabdian
yang dilakukan merupakan salah satu layanan produk yang perlu ditentukan standar
proses pemebelajarannya. Namun kriteria ini tidak digunakan pada sistem pendidikan
vokasi (kecuali politeknik jenjang D4); (6) Dokumen lain terkait dengan pencapaian
standar proses pembelajaran
Pada subklausul 8.5 terkait penyediaan produk dan layanan pendidikan, organisasi
pendidikan diminta untuk menetapkan pengendalian dalam menyediakan produk dan
layanan pendidikan yang memastikan bahwa hasil yang diinginkan tercapai, dengan
mengurangi potensi keluaran yang tidak sesuai. Hal ini sejalan dengan standar proses
pembelajaran karena pengendalian didasarkan pada kriteria minimal tentang
pelaksanaan pembelajaran. Pada subklausul ini dimonitoring melalui: (1) Prosedur
Perkuliahan; (2) Prosedur Administrasi Mahasiswa.
Pada subklausul 8.5.4 terdapat pernyataan terkait perlindungan terhadap keluaran
produk dan jasa selama operasi sesuai tingkat kebutuhannya untuk meyakinkan
kesesuaian terhadap persyaratan. Subklausul sesuai dengan tujuan dari buku panduan
akademik pada standar proses pembelajaran yang disusun atas dasar perlindungan
sehingga keluaran produk dan layanan sesuai dengan persyaratan.
Subklausul 8.5.5 terkait metode untuk perlindungan dan transparansi data pembelajar
untuk menjaganya sebagai informasi yang terdokumentasi. Hal ini tertuang dalam
pedoman mutu yang merupakan dokumen lain terkait dengan pencapaian standar
proses pembelajaran. Selain dari pada itu, pada subklausul ini terdapat prosedur
pengolahan, perlindungan, dan transparasi data mahasiswa serta instruksi kerja JAS-PT
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
preservasi sebagai bentuk monitoring. ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718
Pada subklausul 8.5.6 terkait peninjuan atas pengendalian terhadap perubahan untuk Volume 5
penyediaan operasi dan jasa dilakukan untuk memastikan kesesuaian yang Nomor 2
DESEMBER 2021
berkesinambungan dengan persyaratan yang sama halnya dengan subklausul 8.5.5, Hal 133 - 142

DOSEN INDONESIA SEMESTA

VOL. 5 NO. 2 2021, pp.133-142 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | 137
dimana tertuang dalam pedoman mutu ataupun berdasarkan bukti tinjauan yang
merupakan dokumen lain terkait dengan pencapaian standar proses pembelajaran.
Alasan dilakukan perubahan dapat bermacam-macam, seperti: (1) Penundaan
penyediaan layanan pendidikan; (2) Keluaran tidak sesuai yang terjadi berulang; (3)
Persyaratan baru ataupun modifikasi dalam rangka pemeberian pelayanan pendidikan
untuk mahasiswa
Standar Penilaian Pembelajaran dengan Subklausul 8.5.1.4 Penilaian Sumatif ;
Subklausul 8.5.2 Identifikasi dan Mampu Telusur ; Subklausul 8.6 Pelepasan
Produk dan Layanan Pendidikan
Standar Penilaian Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses
dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa terdapat pada
dokumen buku panduan akademik. Pada teknik penilaian yang digunakan terdiri atas
observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Kemudian instrumen
penilaian yang digunakan terdiri atas penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau
penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Penilaian sikap dapat
menggunakan teknik penilaian observasi dan penilaian penguasaan pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau
kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian. Mekanisme penilaian terdiri atas:
(1) Menyusun; (2) Menyampaikan; (3) Menyepakati tahap: teknik, instrumen, kriteria,
indikator , bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana
pembelajaran; (4) Umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian
yang terdapat pada dokumen mekanisme penilaian.
Semua bagian dari mekanisme penilaian terdapat dalam dokumen buku panduan
penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS), dengan dokumentasi penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa harus bersifat akuntabel dan transparan. Prosedur
penilaian yang terdapat pada dokumen mekanisme penilaian mencakup: (1) Tahap
Perencanaan (penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang); (2) Kegiatan pemberian
tugas atau soal; (3) Observasi kinerja; (4) Pengembalian hasil observasi; (5) Pemberian
nilai
Kriteria standar ini sesuai dengan subklausul 8.5.1.4 terkait penilaian sumatif, dimana
penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa yang merupakan kriteria standar ini
memiliki makna yang sama dengan kegiatan verifikasi untuk menilai kemampuan atau
hasil pembelajaran pembelajar dari suatu kegiatan belajar mengajar berdasarkan
subklausul 8.5.1.4. Kegiatan penilian sumatif dapat dilakukan berdasarkan mekanisme
penilaian pada standar ini yang dapat dimonitoring melalui prosedur penilaian sumatif.
Pada pasal 26 pada standar penilaian pembelajaran, dilakukan pelaporan penilaian
berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah.
Kemudian dilanjutkan pada pasal 27, kelulusan menyatakan bahwasanya mahasiswa
telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian
pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol). Sehingga memiliki
JAS-PT tujuan yang sama dengan subklausul 8.5.2 dimana identifikasi dan mampu telusur
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
ISSN 2580 – 5339 tersebut minimal salah satunya terkait dengan perkembangan atau kemajuan pembelajar
eISSN 2620 – 5718
Volume 5
selama mendapatkan layanan pendidikan di organisasi yang dapat didapatkan melalui
Nomor 2 pelaporan penilaian. Dalam melakukan identifikasi dan ketelusuran dapat menggunakan
DESEMBER 2021
Hal 133 - 142
prosedur data kemajuan mahasiswa.
DOSEN INDONESIA SEMESTA

138 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | VOL. 5 NO. 2 2021, pp. 133-142
Standar Dosen & Tenaga Kependidikan dengan Subklausul 7.1.2 Sumber Daya
Manusia (Pegawai, Sukarelawan, Pegawai Magang, Pegawai Penyedia Eksternal) ;
7.2 Kompetensi ; 7.3 Kepedulian
Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
dan kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan
dalam rangka pemenuhan capaian Pembelajaran lulusan. Kriteria tersebut dapat dilihat
melalui: (1) Rencana Strategis; (2) Peraturan Pemerintah terkait Rekrutmen Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS); (3) Analisa Jabatan; (4) Panduan Rekrutmen Dosen dan
Tenaga Kependidikan, dan; (5) Dokumen lain terkait dengan pencapaian Standar Dosen
dan Tenaga Kependidikan.
Standar tersebut memiliki kesesuaian tujan dengan subklusul 7.1.2 terkait sumber daya
manusia (pegawai, sukarelawan, pegawai magang, pegawai penyedia eksternal) yang
bertujuan menentukan, dan menyediakan personil yang diperlukan dengan memastikan
bahwa pegawai ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kompetensinya. Kriteria terkait
pada subklausul ini adalah: (1) Penentuan dan penyediaan Sumber Daya manusia
(SDM); (2) Kriteria rekrutmen; (3) Dokumentasi proses yang digunakan untuk rekrutmen
atau seleksi serta hasil rekrutmen: (a) Prosedur rekruitasi dosen &Staff; (b) Kriteria dosen
& seluruh personil organisasi pendidikan; (c) Dokumentasi Hasil rekruitasi.
Dengan dilakukannya penyediaan SDM, maka melalui subklausul 7.2 diminta untuk
menentukan: (1) Persyaratan kompetensi (pendidikan, pelatihan, dan pengalaman)
untuk staff atau aktivitas yang didasarkan atas analisis jabatan pada stanadar dosen dan
tenaga kependidikan dengan monitoring yang dapat dilakukan melalui prosedur
kompetensi dosen dan pegawai; (2) Penilaian kompetensi yang termasuk ke dalam
dokumen lain terkait dengan pencapaian standar dosen dan tenaga kependidikan
dengan kegiatan: (a) Wawancara kerja; (b) Meninjau kembali resume mereka; (c)
Melakukan observasi; (d) Informasi terdokumentasi tentang pelatihan atau diploma yang
mereka miliki; (e) Pengamatan langsung terhadap kinerja orang-orang tersebut atau
dengan memeriksa hasil tugas yang mereka kerjakan.
Pada Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan dilakukan perencanaan, pelaksanaan,
dan evalusi semua proses yang berkaitan. Standar ini memiliki tujuan yang sama dengan
subklausul 7.2 terkait evalusasi serta kontrol, dimana pada sub klausul ini organisasi
pendidikan diminta untuk melakukan: (1) Evaluasi kompetensi, dengan dokumen
prosedur evaluasi kinerja dosen dan pegawai / tendik; (2) Kontrol dan pemantauan
tambahan untuk tenaga kerja yang disediakan oleh pihak eksternal (outsourcing); (3)
Dokumentasi informasi terkait bukti kompetensi karyawan, seperti: (a) Bukti evaluasi
kinerja; (b) Bukti peningkatan kompetensi & evaluasinya; (c) Bukti peningkatan
kompetensi & evaluasi; (d) Bukti kompetensi; (e) Daftar kompetensi dosen & pegawai.
Dalam menjalankan aktivitas, organisasi pendidikan melalui subklausul 7.3 Kepedulian,
memastikan SDM mengetahui kebijakan, sasaran, kontribusi yang dibutuhkan, dan
implikasi ketidaksesuaian melalui Komunikasi dengan bukti dokumen sosialisasi atau
komunikasi yang terdapat dalam dokumen lain terkait dengan pencapaian Standar
Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Standar Sarana Dan Prasarana Pembelajaran dengan Subklausul 7.1.3 Fasilitas & JAS-PT
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
7.1.4 Lingkungan Untuk Pengoperasian Proses Pendidikan ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718
Standar sarana dan prasarana Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana Volume 5
Nomor 2
dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses Pembelajaran dalam rangka DESEMBER 2021
pemenuhan capaian Pembelajaran lulusan. Kriteria tersebut dapat dilihat melalui: (1) Hal 133 - 142
Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana; DOSEN INDONESIA SEMESTA

VOL. 5 NO. 2 2021, pp.133-142 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | 139
(2) Bangunan perguruan tinggi memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara; (3)
Persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi
dengan instalasi listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik
maupun limbah khusus terpenuhi; (4) Ketersediaan dan kelayakan ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi, tempat berolahraga,
ruang unit kegiatan mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang
tata usaha dan fasilitas umum; (5) Ketersediaan dan kelayakan fasilitas pendukung dan
sarana system informasi; (6) Monitoring dan evaluasi terkait dengan pelaksanaan
kegiatan pencapaian standar sarana dan prasarana setiap pelaksanaan semester.
Monitoring dan evaluasi didukung dengan: (a) Peraturan pemerintah terkait pencatatan
dan pelaporan Barang Milik Negara (BMN); (b) Peraturan pemerintah terkait dengan
pengadaan; (c) Dokumen lain terkait dengan pencapaian Standar Sarana dan
Prasarana.
Pada subklausul 7.1.3 terkait Fasilitas (Bangunan, lahan, perangkat keras dan lunak,
utilitas) menyatakan penentuan, penyediaan, dan pemeliharaan fasilitas yang aman dan
memadai untuk persyaratan yang memiliki kesesuaian pembahasan dengan standar
sarana dan prasarana pembelajaran.Bagian tersebut didukung melalui: (1) Standar
Operasional Prosedur (SOP) Sarana dan Prasarana; (2) Rincian & spesifikasi fasilitas
kampus (Gedung, tanah, piranti keras & lunak, utilitas, tempat istirahat, cek persyaratan
minimal dari regulasi); (3) Standar ruang belajar & ruang kerja, misal : suhu ruangan,
pencahayaan.
Lahan yang berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat terdapat
dalam standar sarana dan prasarana pembelajaran, dimana memiliki kesesuaian
pembahasan dengan subklausul 7.1.4 yang tekait dengan lingkungan untuk
pengoperasian proses pendidikan dengan menciptakan lingkungan kerja dan
pembelajaran yang kondusif dari sisi psikososial maupun fisik. Bagian pada standar ini
dimonitoring melalui dokumen berupa tata tertib perkuliahan dan tempat kerja.
Standar Pengelolaan Pembelajaran dengan Subklausul 8.3 Desain Dan
Pengembangan Produk dan Layanan Pendidikan ; Subklausul 4.4 SMOP dan
Prosesnya ; Klausul 9. Evaluasi Kinerja ; Klausul 10. Peningkatan
Standar pengelolaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
Pembelajaran pada tingkat Program Studi. Kriteria tersebut dapat dilihat melalui: (1)
Tersedianya dan tersosialisasikan dokumen sebagai pedoman program studi
melaksanakan program pembelajaran, yaitu: (a) Kebijakan; (b) Rencana Strategis; (c)
Rencana Operasional; (2) Melakukan pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap
kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang dibuktikan
melalui pendokumentasian seperti: (a) Dokumen evaluasi proses pembelajaran; (b)
Dokumen monitoring proses pembelajaran; (c) Dokumen pelaksanaan yang terdiri dari
naskah akademik kurikulum, rencana pembelajaran setiap mata kuliah, laporan kinerja
program studi.
Terkait perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran memiliki tujuan yang sama dengan
JAS-PT subklausul Subklausul 8.3 Desain Dan Pengembangan Produk dan Layanan Pendidikan,
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
ISSN 2580 – 5339 dimana tujuan dari subklausul ini adalah menentapakan dan menerapakan proses
eISSN 2620 – 5718 desain.
Volume 5
Nomor 2 SMOP dan prosesnya pada subklausul 4.4.1 bertujuan untuk memastikan bahwa
DESEMBER 2021
Hal 133 - 142 organisasi pendidikan menentukan proses-proses yang dibutuhkan dalam penerapan
SMOP dengan melakukan kegiatan Check (periksa) pada klausul 9 terkait evaluasi dan
DOSEN INDONESIA SEMESTA
Act (tindakan) pada klausul 10 terkait peningkatan. Kegiatan check pada klausul 9
140 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | VOL. 5 NO. 2 2021, pp. 133-142
bertujuan untuk memastikan bahwa proses berjalan efektif (memberikan hasil sesuai
dengan yang direncanakan), dengan melakukan evaluasi terhadap proses serta
melaporkan apa saja hasilnya melalui kriteria penilaian proses dan metode pengendalian
yang dibutuhkan. Tujuan terebut memiliki kesesuain dengan standar pengelolaan
pembelajaran, dimana pada standar dan klausul melakukan kegiatan pengendalian dan
pemantauan melalui evaluasi. Kegiatan yang dilakukan, di monitoring melalui: (1)
Prosedur dan bukti pemantauan, pengukuran, analisis & evaluasi; (2) Prosedur dan bukti
penanganan keluhan dan banding; (3) Prosedur dan bukti Audit internal; (4) Prosedur
dan bukti Tinjauan Manajemen.
Pada klausul 10 terkait peningkatan merupakan kegiatan Act (tindakan) yang dilakukan
dengan tujuan menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi yang juga merupakan
ruang lingkup dari standar pengelolaan pembelajaran. Kegiatan dilakukan dengan tujuan
untuk membuat perbaikan (tingkat proses) yang diperlukan secara terus menerus
dilakukan oleh organisasi, sehingga memastikan bahwa hasil yang diharapkan dapat
tercapai. Kegiatan yang dilakukan, di monitoring melalui: (1) Sifat ketidaksesuaian dan
tindakan yang diambil berikutnya; (2) Hasil dari setiap tindakan korektif.
Standar Pembiayaan Pembelajaran dengan Subklausul 7.1.1 Sumber Daya
(Penentuan dan Pemantauan) ; Subklausul 8.2.2 Mengkomunikasikan Persyaratan
Produk dan Layanan Pendidikan
Standar pembiayaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan
besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan
capaian Pembelajaran lulusan. Kriteria terkait standar ini adalah: (1) Biaya investasi pada
Pendidikan Tinggi untuk: (a) Pengadaan sarana dan prasarana; (b) Pengembangan
Dosen, dan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan Tinggi, kriteria ini dapat dimonitoring
melalui sistem pencatatan biaya; (2) Biaya operasional Pendidikan Tinggi untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen dan biaya tenaga
kependidikan, kriteria ini dapat dimonitoring melalui analisis biaya operasional
Pendidikan Tinggi; (3) Biaya operasional Pendidikan Tinggi ditetapkan per mahasiswa
per tahun; (4) Penyusunanan rencana anggaran pendapatan dan belanja Perguruan
Tinggi tahunan dan menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Kriteria ini
dapat dimonitoring melalui: (a) Evaluasi tingkat ketercapaian; (b) Rencana anggaran
pendapatan dan belanja Perguruan Tinggi tahunan.
Pada subklausul 7.1.1 terkait sumber daya (penentuan & pemantauan), dimana
Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
menetapkan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan SMOP berkelanjutan,
sedemikian rupa sehingga terjadi peningkatan. Terkait penyediaan sumber daya, erat
kaitannya dengan pembiayaan baik investasi maupun operasional. Sehingga subklausul
terkait sumber data memiliki keterkaitan dengan standar pembiayaan pembelajaran.
Selama penentuan sumber daya, organisasi dapat mempertimbangkan analisis biaya
yang akan dikeluarkan dibandingkan dengan manfaat yang akan diterima dari
penyediaan sumber daya. Analisis ditentukan dalam rangka penyusunan besaran biaya
investasi dan biaya operasional.
Pada subklausul 8.2.2 terkait melakukan komunikasi persyaratan produk dan layanan JAS-PT
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
pendidikan, dilakukan sebelum penyampaian produk dan layanan pendidikan. ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718
Organisasi pendidikan harus memberi tahu pembelajar dan pihak berkepentingan terkait Volume 5
lainnya, dan jika perlu, memeriksa pemahaman mereka salah satunya tentang “segala Nomor 2
DESEMBER 2021
biaya terkait, seperti biaya sekolah, biaya ujian, dan pembelian bahan pembelajaran”. Hal 133 - 142
Kegiatan tersebut didapatkan setelah dilakukan penentuan biaya operasional pendidikan
DOSEN INDONESIA SEMESTA

VOL. 5 NO. 2 2021, pp.133-142 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | 141
tinggi pada standar pembiayaan pembelajaran melalui prosedur dan bukti komunikasi
pada penerimaan mahasiswa baru.
Bagian Yang Tidak Memiliki Kesesuaian dengan ISO 21001:2018 berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020
Pada subklausul ISO 8.3 tekait Prosedur pengembangan jurusan baru/layanan baru tidak
diatur dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020. Karena standar
ini mengatur terkait pembelajaran yang sudah berjalan. Untuk pengembangan jurusan
baru/layanan baru terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi
Swasta.

PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan terdapat
keselarasan antara 8 Standar Nasional Pendidikan pasal 5 sampai dengan pasal 44
dengan subklausul ISO 21001:2018. Namun terdapat bagian yang tidak selaras yaitu
subklausul ISO 8.3 tekait Prosedur pengembangan jurusan baru/layanan baru tidak
diatur dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020.

DAFTAR PUSTAKA
Faura, M. C., Sanchez-Ruiz, D., Tello, P., Tullume, J., & Vilchez-Sandoval, J. (2019, September).
Compliance Assessment of ISO 21001: 2018 Clause 8.5 in the Systems Engineering
Program of Universidad Autónoma del Perú. In 2019 International Symposium on
Engineering Accreditation and Education (ICACIT) (pp. 1-5). IEEE.
ISO.(2018).ISO 21001:2018 Educational organizations — Management systems for educational
organizations — Requirements with guidance for use.https://www.iso.org/standar/66266.html
Kovalenko, S. M., Romelashvili, O. S., Zborovska, T. V., & Blagun, O. D. (2020). General aspects of
introduction of management systems in educational organizations in pursuance of ISO
21001: 2018. Management, economy and quality assurance in pharmacy, (4 (64)), 4-9.
Kusumastuti, Adhi & Ahmad Mustamil Khoiron. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Lembaga Pendidikan
Sukarno Pressindo: Semarang.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
Rohayati, Y., & Delvika, R. H. (1978). Preparation for the Implementation of ISO 21001: 2018 using
Assistance Program: Case study of Telkom Vocational High School. In Proceeding of 12th
International Seminar on Industrial Engineering and Management ISSN (p. 774X).
Silaeva, V. V., & Semenov, V. P. (2018, September). Internal Education Quality Assurance through
Standarization of Educational Organization Management System. In 2018 IEEE International
Conference" Quality Management, Transport and Information Security, Information
Technologies"(IT&QM&IS) (pp. 70-73). IEEE.
Vilchez-Sandoval, J., Vasquez-Paragulla, J., Andrade-Arenas, L., & Cortez-Maldonado, W. (2020, March).
Appraisal of the provision of educational products and services according to the ISO-21001
standar in the faculty of sciences and engineering from the Sciences and Humanities
JAS-PT University. In 2020 IEEE World Conference on Engineering Education (EDUNINE) (pp. 1-4).
JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI IEEE.
ISSN 2580 – 5339
eISSN 2620 – 5718 Wibisono, E. (2018). The new management system ISO 21001: 2018: What and why educational
Volume 5 organizations should adopt it. In Proceeding of 11th International Seminar on Industrial
Nomor 2
DESEMBER 2021
Engineering and Management (pp. 66-73).
Hal 133 - 142

DOSEN INDONESIA SEMESTA

142 | JURNAL ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN TINGGI | VOL. 5 NO. 2 2021, pp. 133-142

Anda mungkin juga menyukai