Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DI DINAS KESBANPOL

Disusun Oleh :
Nama : BUDI SANTOSO
NISN :
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

SMK NEGERI 1 TOBOALI


2019
DI DINAS KESBANPOL
LEMBAR PERSETUJUAN PERUSAHAAN
PRAKTIK KERJA DI DINAS KESBANPOL

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah,Uji kompetensi
Kejuruan dan Ujian Nasional TA 2020/2021

Disusun Oleh :
Nama : BUDI SANTOSO
NISN :
Program Keahlian : TeknikKomputerdanJaringan

Menyetujui :

Kepala,Manager Toboali, September 2019


Perusahaan / Industri Pembimbing Industri

(...................................) (.......................................)
NIP / NIK. NIP / NIK.
LEMBAR PERSETUJUAN SEKOLAH
PRAKTIK KERJA DI DINAS KESBANPOL

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah,Uji kompetensi
Kejuruan dan Ujian Nasional TA 2020/2021

Disusun Oleh :
Nama : BUDI SANTOSO
NISN :
Program Keahlian : TeknikKomputerdanJaringan

Menyetujui :

Toboali, September 2019


Ketua Pelaksana Prakerin Guru Pembimbing

(INDAR BISMOKO,S.P) (KHOIRUL ILZAM)


NIP. 199004122015021001 NIP.

Ketua Program
Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan

(INDAR BISMOKO,S.Pd)
NIP. 199004122015021001
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Dipertahankan di depan Guru Penguji dan diterima Sebagai salah satu syarat
mengikuti Ujian Sekolah,Uji kompetensi Kejuruan dan Ujian Nasional TA 2020/2021

Hari, Tanggal : ......................................................


Jam : ......................................................
Tempat : LAB Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
SMK Negeri 1 Toboali
JL Air Benar AMD Kel. Teladan Kec. Toboali

Wakil Kepala Sekolah Toboali, September 2019


Bidang Hubungan Guru Penguji
Masyarakat

FREEDY,S.T. ......................................
NIP :197506272008041002 NIP................................

Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Toboali

ARYANTO,S,Pd.
NIP.198002022006041008
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyusun laporan Praktik Kerja Industri ini
dengan baik. Tersusunnya laporan ini merupakan bukti bahwa penulis telah menyelesaikan
Pendidikan Sistem Ganda di PT pos indonesia (persero) Selama 6 bulan (01Aprils.d 30
September 2019).
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan ini, antara lain :
1. Kedua Orang Tua Yang Selalu memberi dukungan berupa materi dan doa
2. Bapak Drs.Suhaimi selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Toboali
3. BapakFreddy,S.T. selaku Waka Humas SMK Negeri 1 Toboali
4. Bapak/Ibu Indar Bismoko,S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan SMK Negeri 1 Toboali
5. Bapak Indar Bismoko,S.Pd selaku Ketua Prakerin tahun ajaran 2018 / 2019 SMK Negeri
1 Toboali
6. Ibu Sri Sumarni.S.KOM. Selaku Pembimbing Sekolah SMK Negeri 1 Toboali
7. Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 1 Toboali Yang telahmemberikanmotivasi.
Bapak/Ibu............................Selaku Personalia DI DINAS KESBANPOL
8. Bapak/Ibu............................Selaku Pembimbing DI DINAS KESBANPOL Teman-teman
yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a sehingga laporan prakerin selesai
dengan baik
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam laporan ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhirnya penulis mengharapkan laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca semua. Amin.
Penulis

BUDI SANTOSO
BAB I
PENDAHULUAN

SMK NEGERI 1 TOBOALI


KABUPATEN BANGKA SELATAN
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan pertolongan-Nya, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan telah
selesai melaksanakan revisi Modul Bimbingan Teknis dan Pendampingan Implementasi
Kurikulum 2013 SMK Hasil Revisi. Modul hasil revisi ini tentu disesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang ada pada Kurikulum 2013 SMK Hasil Revisi, baik yang terkait
dengan adanya perubahan substansi materi kurikulum maupun karena adanya perubahan
rancang-bangun kurikulum yang mengintergrasikan nilai-nilai karakter, Kecakapan Berfikir
Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills(HOST), dan kecakapan abad 21.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia, telah mendorong banyak pihak melakukan berbagai upaya untuk
mewujudkan semangat yang dikandung dalam Inpres tersebut, yaitu meningkatkan kualitas
proses dan hasil pendidikan pada SMK agar benar-benar menghasilkan lulusan yang
berkualitas seperti yang diharapkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan


Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) sebagai pihak yang paling bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan pendidikan pada SMK,merespon Inpres tersebut antara lain dengan
menerbitkan Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK), yang berisi tentang jenis-jenis program
pendidikan (Kompetensi Keahlian) yang diselenggarakan di SMK menggantikan Spektrum
Keahlian PMK yang berlaku sebelumnya. Penggantian spektrum tersebut didasarkan atas
hasil studi dan kajian yang merekomdasikan perlu adanya perubahan beberapa jenis program
pendidikan pada SMK. Melengkapi perubahan tersebut telah pula diterbitkan Keputusan
Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum SMK dan
Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran pada SMK. Keputusan-keputusan tersebut mulai
diberlakukan pada awal tahun pelajaran 2017/2018 dan biasa disebut sebagai Kurikulum
2013 SMK Hasil Revisi.

Implementasi Kurikulum 2013 SMK Hasil Revisi diawali dengan kagiatan Bimbingan
Teknis dan Pendampingan yang dilaksanakan secara berjenjang; Pertama, dilakukan
Penyegaran Instruktur yang merupakan gabungan dari Nara Sumber, Instruktur Nasional, dan
Instruktur Provinsi secara Nasional; Kedua, dilakukan Penyegaran Instruktur
Kabupaten/Kota/ Klaster (IK) di tiap-tiap provinsi; dan ketiga, dilakukan Bimbingan Teknis
dan Pendampingan langsung terhadap Guru Sasaran yang menerapkan langsung di sekolah.
Bimbingan Teknis dan Pendampingan tersebut menggunakan Modul Bimtek dan
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK yang telah disesuaikan dengan Edisi
Hasil Revisi.

Lahirnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan


Karakter semakin mempertegas tentang karakteristik sumber daya manusia yang ingin
dihasilkan melalui sistem pendidikan, khususnya bagi SMK yang lulusnya terutama
disiapkan untuk memasuki dunia kerja. Penguasaan kompetensi teknis dan kepribadian
(personality) yang diisi dengan nilai-nilai karakter positif sebagaimana yang diamanatkan
pada Peraturan Presiden itu, merupakan prsyarat utama untuk memasuki dunia kerja saat ini
dan menjadi kunci sukses dalam mengarungi kehidupan masa depan. Model Bimtek dan
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK Hasil Revisi ini telah dirancang dengan
menjadikan nilai-nilai karakter sebagai bagian yang tidak terpisahkan, mewarnai aspek-aspek
pengembangan perencanaan pembelajran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilain hasil
belajar, bahkan masuk dalam pertimbangan dalam memilih tempat dan memrogramkan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) peserta didik. Harapannya agar peserta Bimtek dan
Pendampingan, terutama para Guru Sarsaran dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013
SMK Hasil Revisi dengan dilandasi oleh semangat dan keyakinan akan pentingnya
mananamkan (internalizing) sikap dan nilai-nilai karakter pada peserta didik secara simultan.
1.2 LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimanatelah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunanm Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Karangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia.
8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan.
11. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Krmrndikbud
Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan.
12. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Krmrndikbud
Nomor 130/D/KEP/MK/2017 tentang Stuktur Kurikulum Pendidikan
Menengah Kejuruan.
1.3 TUJUAN PKL
Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi Institusi/Industri
Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi DUDI terhadap
upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK.
Tujuan PKL antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengembangkan kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai
positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja
yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
(SMK) dan progam pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja DUDI).

1.4 MANFAAT PKL


1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperbolehkan di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos kerja
yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan tuntutan
nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.

2. Manfaat bagi sekolah


a. Terjadinya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antar
sekolah dengan dunia kerja.
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung
selama PKL.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis
masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai
karakter budaya industri sebagai salah satu bentuk implrmentasi
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Peningkatan
Pendidikan Karakter.
e. Meningkatkan kualitas lulusan.

3. Manfaat bagi dunia kerja


a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DUDI.
c. Dunia Kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkonstribusi terhadap
dunia pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi Presiden Nomor
9 Tahun 2016.
1.5 RUANG LINGKUP PKL
Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase kegiatan yang membantu
mengartikulasikan peran peserta didik, guru pembimbing, dan pembimbing industri
selama proses PKL.
Ruang lingkup PKL yang diadaptasi dari Hansman (2001) meliputi:
1. Tahap I : Pengamatan

Peserta didik mengamati kinerja (pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan nilai-
nilai karakter budaya industri) dari suatu kegiatan di tempat PKL, kemudian
merencanakan mengartikulasikannya dalam suatu kegiatan nyata/riil.

2. Tahap II : Meniru Tindakan (Approximating)

Peserta didik meniru tindakan berupa keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter
budaya industri yang dilakukan oleh pekerja/staf DUDI/pembimbing industri. Peserta
didik mencoba kegiatan yang memungkinkan membandingkan apa mereka lakukan
dengan dilakukan oleh ahli.

3. Tahap III : Kerja dengan Bantuan dan Pengawasan

Peserta didik mulai bekerja/beroperasi secara lebih rinci di bawah pengawasan dan
bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai dengan standar tempat kerja.
Kemampuan peserta didik meningkatkan melalui bantuan ahli atau pembimbing industri.

4. Tahap IV : Bekerja Mandiri (Self-directed Learning)

Peserta didik hanya minta bantuan jika diperlukan. Perserta didik mencoba tindakan
nyata berupa keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter budaya industri di dunia
kerja (DUDI), namun tetap membatasi dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang
dipahami. Peserta didik melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari bantuan bila
diperlukan dari ahli.

5. Tahap V : Aktualisasi dan Eksplorasi

Peserta didik melakukan aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan,


keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai budaya industri yang sudah dimiliki. Dalam tahap
imi peserta didik memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja, prosedur
kerja, formula dan lain-lain yang digunakan di dunia kerja/DUDI.
1.6 KURIKULUM SMK KOMPETENSI KEAHLIAN

1.6.1 TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

1.6.2 VISI dan MISI SMK Negeri 1 Toboali

VISI

“Sebagai pusat pendidikan dan latihan yang mampu menciptakan sumber daya
manusia yang terampil ditingkat menengah serta mampu bersaing di Era Globalisasi
pada bidang Teknologi Industri”

MISI
Mempunyai komitmen untuk menghasilkan tamatan yang memiliki
keunggulan mutu, siap kerja mandiri, memiliki etos kerja tinggi, produktif dan
mampu mengembangkan dirinya secara berkelanjutan serta berorientasi pada masa
depan melalui upaya:
1. Memberikan system manajemen dan meningkatkan sumber daya yang
handal
2. Mengembangkan kurikulum dan meningkatkan mutu kegiatan belajar
mengajar
3. Melengkapi sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan peserta diklat
4. Meningkatkan kerja sama dengan DU/DI dan masyarakat
5. Meningkatkan dan mencari sumber dana
6. Mengembangkan unit produksi dan kewirausahaan
7. Meningkatkan pengelolahan lingkungan sekolah
1.6.3 MOTTO

“Beriman, Terampil, Berkarya, dan Berbudaya “ NILAI-NILAI PESERTA PKL


Nilai-nilai yang harus menjadi pedoman dan dijadikan acuan dalam bertindak
dan berprilaku adalah :

1. Akhlak : Semua warga sekolah memiliki akhlak yang baik serta mulia
2. Etika : Pembudayaan tata krama pada semua warga sekolah
3. Kebersamaan : Meningkatkan rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan
4. Saling Percaya dan Saling Menghargai : Menumbuhkan sikap saling percaya
kepada semua warga sekolah untuk mencapai kesuksesan serta setiap warga
sekolah harus saling menghormati tugas, fungsi dan tanggung jawab
masing-masing
5. Kreasi dan Inovasi : Tidak pernah merasa puas atas prestasi yang dicapai,
tetapi selalu mensyukuri dan selalu mengembangkan ide-ide baru dalam
melakukan pembaruan untuk keunggulan SMK Negeri 1 Toboali
6. Pelayanan Prima : Selalu memberikan pelayanan kepada semua Stakeholder
dengan sebaik-baiknya berdasarkan prinsip A3 :
a. Attitude ( Sikap )
b. Attention ( Perhatian )
c. Action ( Tindakan )
7. Transprasi : Adanya keterbukaan dalam pengambilan keputusan
(Kebijakan), dan hubungan antar sesama warga sekolah
8. Disiplin : Setiap warga sekolah harus menegakkan disiplin sesuai dengan
aturan yang berlaku
9. Budaya kerja : Menjalankan budaya kerja yang dilandasi kejujuran,
tanggung jawab, rasa saling memiliki serta siap dikritik demi kemajuan
10. Sinergi : Adanya kerjasama yang baik antar individu, kelompok, tim,
lembaga dalam menjalankan tugas untuk mencapai tujuan serta visi dan misi
sekolah.

1.6.4 TUJUAN SMK NEGERI 1 TOBOALI


2. Terciptanya manajemen sekolah yang tertata denan baik
3. Berlangsungnya kegiatan belajar mengajar/praktek yang optimal
4. Menghasilkan tamatan SMK 1 Toboali yang memiliki kompetensi yang memadai
5. Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif untuk pembelajaran
6. Mempererat kerjasama dengan dunia usaha dan industri
1.6.5 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
2. Berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
3. Mengembangkan diri secara optimal dengan memnfaatkan kelebihan
dari serta memperbaiki kekurangannya
4. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaanya
5. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
6. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan social
ekonomi dalam lingkup global
7. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
8. Menunjukkan kemampuan berpikir logis , kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan
9. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
10. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan yang
terbaik
11. Menunjukkan kemampuan menganalisi dan memecahkan masalah
kompleks
12. Menunjukkan kemampuan menganalisi gejala alam dan sosial
13. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
14. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratif dalam wajah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
15. Mengepresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
16. Mengapresiasi karya seni dan budaya
17. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
18. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
19. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan satuan
20. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
21. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
22. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sismetis dan estetis
23. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
24. Menguasai Kompetensi keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan
tinggi sesuai dengan kejuruannya.

1.7 PEDOMAN PELAKSANAAN PKL


1.7.1 TUJUAN UMUM PKL
2. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan lapangan kerja.
3. Memperkokoh keterkaitan dan kesesuaian (link and match) antara sekolah
dengan dunia usaha /industri.
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan guna menghasilkan
tenaga kerja yang berkualitas.
5. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
proses pendidikan.

1.7.2 TUJUAN KHUSUS PKL


SMK Negeri 1 Toboali, adalah sekolah dengan basis teknologi, sehingga
tujuan dari kegiatan PKL ini yaitu supaya siswa dapat :
1. Mengenal dan memahami perusahaan/ dunia kerja dengan semua aktifitasnya.
2. Menumbuhkan semangat dan jiwa kewirahusahaan
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
4. Melatih dan meningkatkan etos kerja sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
5. Menjembatani kesenjangan dan kekurangan sesuai pengetahuan dan
keterampilan yang di peroleh dari sekolah.
6. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya diri untuk terjun di dunia kerja.
1.7.3 RAMBU-RAMBU KEGIATAN PKL
2. Kegiatan siswa di industry sedapat mungkin mengacu pada profil kemampuan
tamatan sesuia dengan program studi masing-masing, namun dapat pula
menyesuaikan dengan kondisi perusahaan / industri tempat PKL.
3. Para siswa harus memperhatikan program kerja yang sudah dibuat dan di
sepakati oleh pembimbing disekolah dan pembimbing di industri tempat PKL,
agar kegiatan dilapangan lebih terarah dan lebih efektif.
4. Para siswa hendaknya melaksankan kegiatan dengan sungguh-sungguh penuh
dedikasi, disiplin menunjukkan etos kerja serta mentaati peraturan yang berlaku
di perusahaan tempat PKL.
5. Program kegiatan siswa yang telah disusun sewaktu-waktu, dapat berubah
dikarenakan situasi dan kondisi perusahaan.

1.8 KONSEP PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Pembelajaran kejuruan melalui praktik kerja lapangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
di rancang untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mapu
mengembangkan sikap professional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan menengah
kejuruaan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga
kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja.

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter


peserta didik sebagai hasil sinergi antara pendidikan yang berlangsung disekolah, keluarga,
dan masyarakat. Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama
semakin meningkatkan dalam sikap (sprtual dan social), pengetahuan, keterampilan, sikap
kerja dan nilai-nilai karakter yang di perlukan untuk kehidupan bermasyarakat pada
umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Guna merelisasikan poses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap satuan pendidikan
melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di dunia
kerja/DUDI. Pembelajaran yang secara khusus diprogramkan untuk diselenggarakan didunia
kerja disebut dengan praktik kerja lapangan. Praktik kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk penerapan,
pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang
berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan
langsung saat praktik kerja dilapangan. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan
institusi pasangan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana
bagi dunia kerja (DUDI) untuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya
manusia melalui pendidikan di SMK.

Pelaksanaan PKL sesuai dengann prinsip pendidikan menurut prosser dan Quigley dalam
bukunya vocational education in a democracy antara lain sebagai berikut.

a. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana peserta didik


dilatih merupakan replica lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
b. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas
latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang di
tetapkan ditempat kerja.
c. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan
berfikir dan bekerja seperti yang di perlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
d. Pendidikan kejuruan yang efektif jika dapat memampukan setipa individu
memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat
yang paling tinggi.
e. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau
pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya,
yang menginginkannya dan yang mendapat untung darinya.
f. Pendidikan kejuruan akan efektif jika penglaman latihan untuk membentuk
kebiassaan kerja dan kebiasaan berfikir yang benar diulang-ulang sehingga
sesuia seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya.
g. Pada setiap jabatan,, ada kemampuan minimum yang harus punyai oleh
seseorang agar dia tetap bekerja pada jabatan tersebut.
h. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan tercapai
jika pelatihan diibrikan pada pekerja yang nyata(pengalaman surat nilai).
i. Sumber yang dapatdipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada sesuatu
okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahhli okkupasi tersebut.
j. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri (body oof content) yang berbeda-beda
antara satu dengan lain.
PKL merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan yang akan
membentuk kompetensi peserta didik. National Training Board Australia
mendeskripsikan bahwa Competency Based Educational and Training (CBET)
adalah pendidikan dan pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan suatu
pengetahuan dan keterampilan khusus serta penerapannya dilapangan kerja.
Pengetahuan dan keterampilan ini harus dapat didemonstrasikan dengan standar
industri yang ada, bukan standar relatif yang ditentukan oleh keberhasilan
seseorang didalam suatu kelompok.

Pelaksanaan PKL dapat mengurangi ketidakselarasan pendidikan di SMK dengan


kebutuhan DUDI. Kendala yang menjadi factor penyebab ketidakselarasan pendidikan di
SMK dengan kebutuhan DUDI yang diadaptasi dari fishbone diagram dari kemendikbud
(Muslih, 2014) sebagai berikut.

a. Kemampuan beberapa pengajar disekolah dalam hard skill dan soft skill belum
sesuai standar industri.
b. Pembelajaran beberapa kompetensi masih bersifat simulasi dan bersifat
tradisional yang belum menggunakan standar dunia kerja.
c. Kurangnya sarana dan prasarana, terutama fasilitas peralatan praktik baik jenis
maupun jumlah.
d. Belum dilakukannya sinkronisasi dan validasi kurikulum di sekolah dengan
standar dunia kerja. Hal ini menyebabkan pendidikan formal belum sepenuhnya
memberikan bekal bagi lulusannya untuk dapat bekerja sesuai dengan bidang
keahlian.
e. Terdapat kesenjangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di SMK
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di DUDI.
f. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap dunia kerja sesungguhnya.
g. Banyak pencari kerja yang tidak mengetahui layanan bimbingan karir.
h. Kurangnya upaya penanaman jiwa kewirausaha bagi peserta didik.
i. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik SMK khususnya motivasi,
komunikasi, kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri yang menjadi
penyebab tidak bisa dan tidak biasa menghadapi tantangan yang ada didunia
kerja.
Melalui PKL peserta didik diharapkan dapat (1) merasakan langsung iklim kerja
didunia kerja, (2) memperoleh pengalam kerja meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter berbasis yang tumbuh dari
budaya industri, (3) mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya didunia
kerja, (4) mengetahui proses-proses kerja yang terdapat perusahaan (produk,
tenaga kerja, kedisiplinan, nilai-nilai karakter budaya industri dan keselamatan
kerja), (5) membandingkan ilmu dan keterampilan yang di peroleh disekolah
dengan ilmu dan keterampilan yang di peroleh selama pelaksanaan PKL
industri, (6) memperoleh pengetahuan terkini ditempat PKL, (7)
mengaplikasikan sikap dan nilai-nilai karakter, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperoleh dari sekolah di tempat PKL, dan (8) memiliki soft skill yang
lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja keras dan
kepercayaan diri.

Pelaksanaan PKL memiliki kesamaan karakteristik dengan program magang


sebagaimana diatur dalam peraturan menteri ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2016 tentang penyelenggaraan pemagangan di Dalam Negeri, yang menyebutkan
bahwa permagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara
langsung dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih
berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka
menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

2. Dukungan pelaksanaan PKL


Pelaksanaan PKL mendapat dukungan dari DUDI sesuia dengan
peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang
pembangunan Sumber Daya Industri, pada pasal 8 dinyatakan bahwa
“Kamar Dagang dan Industi, Asosiasi Industri, dan /atau perusahaan
kawasan Industri memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis Kompetensi dan/ atau pelatihan industry berbasis
kompetensi”. Kemudian pada bagian penjelasan dinyatakan pula bahwa
yang dimaksud dengan “memfasilitasi” antara lain berupa menyediakan
informasi kebutuhan kompetensi tenaga kerja industri, penyusun kurikulum
pendidikan vokasi dan pelatihan industri, pelaksanaan PKL, penempatan
lulusan , dan /atau memberikan bantuan beasiswa.
Peraturan menteri perindustri Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
“pedoman pembinaan dan pengembangan sekolah menengah kejuruan
berbasis kompetensi yang Link and match dengan industri” dijelaskan,
bahwa PKL adalah praktik kerja pada industri atau perusahaan kawasan
industri sebagai bagian kurikulum pendidikan kejuruan dalam rangka
menguasai keterampilan dan keahlian di bidang industri. Dukungan industri
sangat jelas dinyatakan pada peraturan tersebut sebagaimana dijelaskan
pada pasal 10 sebagai berikut.
a. Perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri memfasilitasi
PKL untuk siswa dan pemagangan industry untuk guru bidang studi
produktif.
b. PKL dan pemagangan industry sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuia dengan jenjang kualifikasi dan//atau kompetensi
yang akan di capai.
c. Dalam penyelenggaraan PKL sebagai mana dimaksud pada ayat (2)
perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri menyediakan
:
1) Teaching factory, work shop dan/atau laboratorium sebagai tempat
PKL dan atau pemagangan industri dan
2) Instruktur sebagai tenaga pembimbing.
d. Perusahaan industry dan perusahaan kawasan industry memberikan
sertifikat kepada siswa dan guru bidang studi produktif yang telah
menyelesaikan PKL dan/atau pemagangan industry.

1. POLA PENYELENGGARAAN
1. Fungsi PKL
Berdasarkan fungsinya, peleksanaan PKL di kelompokan menjadi dua sebagai
berikut.

a. Pemantapan kompetensi
PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik
mengingat pembelajaran di SMK sebagian baru diberikan secara simulasi
atau pembelajaran realita tetapi di berikan dengan kondisi kurang standar
dilihat dari ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar,
kondisi dan situasi belajar, belum nyata melayani pengguna produk atau jasa
(konsumen) dan lain-lain.
b. Realisasi Pendidikan System Ganda (PSG)
PKL berfugsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dilakukan pada
SMK yang telah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan
DUDI dalam pelaksanaan pembelajaran seperti, SMK PIKA semarang, SMK
Negeri 1 Sinngosari Malang yang membuka kelas ASTRA, SMK Negeri 3
Buduran Sidoarjo (stm perkapalan) dengan PT PAL Indonesia dan lain-lain.
Teori dasar dan praktik dasar dilakukan di industri. SMK melakukan analisis
kompetensi yang harus dikuasai disekolah dan yang harus dikuasai di DUDI
kemudian melakukan kesepakatan penjadwalan pembelajaran diantara kedua
belah pihak.
2. Pola penyelenggaraan PKL
Proses pembelajaran dalam bentuk PKL dapat dilakukan melalui berbagai pola
yang mendukung terhadap pelaksanaan proses dan keberhasilannya. Secara
konseptual berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL di SMK Negeri 1 Tobali
dapat dilakukan dengan pola sebagai berikut.
Pola bulanan (6-10 bulan).
Penyelenggaraan PKL dilakukan selama 6 sampai dengan 10 bulan. Pola
bulanan dilakukan dengan cara mendistribusikan 6-10 bulan peserta didik
mengikuti PKL ke dalam bulan efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam
satu tahun, peserta didik beberapa bulan berada di sekolah dan beberapa bulan
lainnya berada di DUDI. Pada pla bulanan ii dapat dilakukan dengan sistim blok
(6-10 bulan) atau dapat di pecah diselingi dengan pembelajaran disekolah.
PKL Pola bulanan SMKN 1 Toboali selama 6 bulan

BULAN S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
JANUARI BSK

FEBRUA BSK
RI
MARET BSK

APRIL BDK

MEI BDK

JUNI BDK

JULI BDK

AGUSTU BDK
S
SEMPEBE BDK
R
OKTOBE BSK
R
NOVEMB BSK
ER
DESEMB BSK
ER

Keterangan :

BDK = Bulan di DUDI dan BSK = Bulan di sekolah


2. METODE PENULISAN LAPORAN PKL
Dekomentasi portopolio PKL disusun oleh peserta didik di bawah pembinaan
pembimbing industri pasangan/DUDI. Pembuatan dekomentasi portopolio dilakukan
dengan cara mengompilasi catatan-catatan pengalaman belajar dari seluruh
pekerjaan/ kegiatan pembelajaran di institusi pasangan/DUDI yang berasal dari
jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi kemudian dituangkan dalam bentuk dokumen
portopolio.
Beberapa ,etode yang dilakukan untuk dekumentasi portopolio PKL dengan
cara mengumpulkan data, pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1. Interview
Metode ini dilakukan dengan bertanya langsung dengan karyawan/karyawati
terutama kepada pembimbing industri/instansi yang ada di perusahaan/ instansi
terkait.
2. Praktik
Dengan melakukan praktik dilapangan, penulis dapat secara langsung melihat
kenyataan yang terjadi pada perusahaan sehingga penulis dapat menarik
kesimpulan yang dibuat dalam bentuk laporan kegiatan.
3. Dokumentasi
Data dapat di peroleh dengan cara melihat langsung bukti-bukti atau dokumen
yang telah ada dan terjadi didunia usaha dan dunia industri.
4. Observasi
Salah satu teknik mengumpulkan data dalam observasi yaitu melalui
pengamatan atau penelitian terhadap situasi atau kondisi perusahaan.

Dokumentasi portopolio PKL sekurang-kurangnya memuat sebagai berikut.


 Halaman judul
 Halaman pengesahan
 Daftar isi
 Daftar gambar
 Daftar lampiran
 BAB I. PENDAHULUAN
 BAB II. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DUDI
 BAB III. PENUTUP
Dokumentasi portopolio hasil kegiatan PKL di institusi
pasangan/DUDI digunakan sebagai bahan penilaian peserta didik.

3. TATA CARA PENULISAN LAPORAN PKL


Huruf Laporan : Time New Roman
Spasi Tulisan : 1.5
Tinggi Huruf : 12
Margin
Top : 3cm
Left : 3,5cm
Right : 3cm
Bottom : 3cm
Ukuran kertas :A4
Warna cover
Prodi Teknik Sepeda Motor : Biru Tua
Prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Merah Tua
Prodi Teknik Gambar Bangunan :Kuning Muda
Prodi Teknik Komputer Jaringan :Hijau Muda
Logo : Logo SMK Negeri 1 Toboali
Gambar Lampiran : Diberi keterangan dibawah
Gambar Laporan : Dijilit sebanyak 3 Rangkap

4. Petunjuk Umum bagi Peserta PKL


Petunjuk umum bagi peserta PKL dimaksudkan sebagai acuan bagi peserta
didik selama mengikuti PKL. Petunjuk umum bagi peserta PKL dapat di
kembangkan oleh satuan pendidikan. Contoh petunjuk umum bagi perserta PKL
adalah sebagai berikut.
a. Peserta PKL memahami tata tertib/aturan yang berlaku di tempat PKL dan wajib
mengikuti tata tertib/aturan tersebut.
b. Perserta PKL menandatangani format tata tertib/aturan yang sudah di siapkan
selama melaksanakan PKL .
c. Peserta PKL harus mengisi jurnal PKL sesuai dengan format jurnal yang
ditetapkan satuan pendidikan. Pengisian jurnal di tulis tangan dengan rapih dan
jelas,serta memperhatikan saran-saran yang di sampaikan oleh pembimbing
industry. Selama berkonsultasi/pembimbing peserta PKL harus selalu menjaga
etika sopan santun.
d. Peserta PKL memahami identitas perusahaan, Riwayat singkat perusahaan dan
struktur organisasi perusahaan sebagai kelengkapan dari jurnal PKL.
e. Peserta PKL mengenal staf/ karyawan maupun deskripsi tugas dan tanggung-
jawabnya pada perusaan tempat PKL.
f. Peserta PKL harus mengetahui jenis peralatan, bahan yang di gunakan, proses
yang di pakai dan nilai-nilai karakter budaya industry yang berlaku di tempat
PKL.
g. Pada saat melaksanakan PKL agar memperhatikan hal-hal berikut.
1) Berkonsentrasi dengan pembimbing industry atau guru pembimbing dalam
melaksankan PKL .
2) Menjaga etika sopan santun dan tata tertib selama berkonsultasi maupun
mengikuti pembimbing PKL.
3) Selalu mematuhi jadwal PKL sesuai kesepakatan.
4) Mengikuti penjelasan dan arahan dari pembimbing industry.
5) Mencatat agenda kegiatan harian kerja praktik pada buku jadwal PKL dengan
jujur dan teliti, selanjutya di paraf oleh pembimbing industry.
6) Melaksanakan tugas yang di berikan pembimbing DUDI pada saat
melaksanakan PKL sengan sungguh-sungguh ,bertanggung
jawab,disiplin,bekerja keras dan penuh percaya diri;
7) Melaksakan seluruh insturksi dan atau arahan dari pembimbing industry,terkait
tugas-tugas PKL.

Anda mungkin juga menyukai