Melakukan Perintah Bapa
Melakukan Perintah Bapa
Matius 21:28-32
Pendahuluan
Perikop Sebelumnya
Yesus masuk kedalam Bait Allah, untuk mengajar, lalu datang para imam-imam serta
kepala-tua-tua bangsa Yahudi, mereka menanyakan tentang dari mana kuasa Yesus
datangnya. Sehingga Yesus memberikan perumpamaan tentang dua orang anak.
Analisa Perikop
Prikop ini bercerita tentang dua orang anak yang mendapatkan perintah oleh bapanya,
namun hanya ada satu orang anak yang menjalankan perinyah tersebut. Ini juga
menggambarkan di kehidupan kita sehari-hari dimana kita di beri perintah namun belum
tentu kita menjadalankan perintah tersebut.
Kalimat peralihan
Pagi hari ini, kita akan belajar ada 3 point bagaimana kita menjalankan perintah yang
yang di berikan kepada kita.
Sering kali kita mengiyakan perintah yang di berikan kepada kita, namun tidak pernah di
lakukan, ini adalah perilaku yang salah yang harus kita buang dalam diri kita, perintah dari
bapa yang telah kita ia kan maka harus di jalankan. Jangan hanya ingin menyenangkan hati
bapa kita sehingga kita berlaku munafik seolah-olah menjalankan perintah tesebut, namun
kita tidak menjalankannya.
Hal ini lah yang terjadi kepada anak yang pertama tersebut dia hanya manis dibibir
saja dengan menuruti perintah bapanya, namun ia tidak pergi unuk bekerja di kebun anggur
tersebut.
Point. 2 Pergi Menjalankan perintah. ( 30 )
Ketika kita mendapatkan perintah, seharusnya kita pergi untuk menjalankannya, dalam ayat
ke 30 ini kita bisa melihat bahwa anak yang kedua ini awalnya menolak perintah ayahnya,
namun setelah ia menolak, ia memiliki penyesalan di dalam hatinya lalu ia pergi. Apakah kita
pernah menyesal dengan penolakan yang kita lakukan terhadap orang tua kita?
Ketika kita memiliki kepercayaan dengan iman, maka kita mendapat hasil yang indah, yaitu
sorga, sama halnya dengan apa yang Tuhan Yesus katakan dalam perumpamaan ini,
sesungguhnya orang-orang sundal dan pemungungut cukai lah yang akan terlebih dahulu
masuk surga, karena mereka yang terlib dulu percaya di banding kamu, itulah pernyataan
Yesus kepada para imam, dan tua-tua orang Yahudi.
Istilah "wanita sundal" dalam konteks Alkitab merujuk pada perempuan yang terlibat dalam
praktik prostitusi atau perilaku seksual yang dianggap tidak bermoral. Misalnya, dalam
Alkitab, istilah ini dapat ditemukan dalam beberapa kitab seperti Perjanjian Lama di Kitab
Yehezkiel dan Perjanjian Baru dalam Injil Matius. Penekanan utama Alkitab adalah tentang
moralitas dan kepatuhan terhadap ajaran agama.
Sedangkan pemungut cukai ini adalah orang yang menarik iuran pajak kepada masyarakat,
namun sering kali mereka memin berkali lipat dari pajak yng di tentukan oleh pemerintah.
Arti dari prumoamaan ini adalah, dimana anak yang pertama menggambarkan Imam-imam
dan penatua Yahudi. Kita tau mereka adalah ahli dalam mempelajari hukum taurat dan
mengerti tentang Firman Tuhan, namun tidak menjalankan dengar benar. Mereka terlihat
sangat suci namun mereka orang-orang munafik.
Dan gambaran anak kedua adalah, para wanita sundal dan pemungut cukai, mereka adalah
orang-orang berdosa, namun Tuhan lebih menghendaki mereka masuk kedalam surga dari
pada imam-imam dan tua-tua Yahudi yang terlihat suci dan taat.
Kesimpulan
Dari perumpamaan ini, dimanakah posisi anda dan saya? Apakah kita anak kedua atau justru
anak pertama? Hal ini lah yang terjadi pada saat ini, terkadang manusia merasa dirinya sudah
melakukan yang benar dan menganggap orang lain salah, padahal dirinya lah yang
melakukan kemunafikan tersebut.
Sebagai anak-anak Tuhan mari kita melakukan perintah Tuhan yang telah di berikan kepada
kita, yaitu melaksanakan Firman Tuhan dan juga melaksanakan Amanat Agung-Nya