Anda di halaman 1dari 17

Lanjutan dasar-dasar

iman Kristen (5)


Meneladani Kristus
Kehidupan Yesus ditandai dengan tindakan :
meditasi, memberitakan Injil dan pelayanan penuh
kasih.
• Kitab Matius, Markus dan Yohanes melukiskan pola hidup dan pelayanan Yesus. Dalam
Markus 1:35-42 memberikan gambaran jelas kedalam kehidupan Yesus. Sangat berguna
bagi kita untuk membaca bagian ini dengan pelan dan berhati-hati, kemudian bertanya
pada diri sendiri, “Bila ini adalah pola kehidupan Tuhan Yesus, apa yang ingin saya
wujudkan pada pola hidup saya ?” Apakah ada hal-hal yang lebih baik dari orang yang
rajin melakukan meditasi (kegiatan spiritual) dan hasilnya (pelayanan) ?
• Dapat disimpulkan dari pembacaan Markus diatas gambaran ringkas dan tepat
kehidupan Yesus yaitu : meditasi, memberitakan Injil dan tindakan penuh kasih.
Pembelajaran bab ini akan mempelajarinya.
Identifikasi Masalah : Bagaimana
mengaplikasikan kehidupan Kristus dalam
kehidupan kita
• Seluruh aspek kehidupan manusia harus disentuh oleh Kasih Kristus agar berubah.
Bahkan dalam seluruh kegiatan-kegiatan keseharian. Bagaimana kita memperlakukan
binatang piaraan kitapun akan nampak kekristenan kita. Kita belajar hidup kekristenan
dengan meneladani Kristus. Tidak ada cara lain tanpa mengaplikasikan kehidupan Kristus
dalam kehidupan kita.
• Diskusi awal :
• 1. Apakah yang sesungguhnya dimaksud dengan ungkapan, bahkan hewan peliharaanmu
seharusnya tahu bahwa kamu adalah orang Kristen ?
• 2. Dengan cara apakah menurut saudara, kita harus meneladani Kristus ?
1. Meditasi sebagaimana Yesus lakukan.
• Pada abad pertama daerah Palestina bukankah suatu daerah yang tenang dan aman.
Yesus hidup pada saat tidak ada jaminan kesehatan, jaminan sosial, jaminan pensiun.
Bangsa itu sedang dalam penjajahan bangsa Romawi, yang memberikan pajak tinggi dan
menebar ketakutan bagi seluruh rakyat. Yesus masuk dalam pelayanan pada masyarakat
dalam keadaan demikian.
• Ditengah-tengah begitu banyaknya kebutuhan pelayanan, Yesus meninggalkan semua
untuk melakukan meditasi. Alkitab menjelaskan Yesus keluar pagi-pagi memisahkan diri
sendiri untuk berdoa. Yesus menyingkir sebelum matahari terbit, sebelum tekanan tugas
hari itu datang. Dia menyingkir ke suatu tempat sepi sebab Yesus menyadari sebelum
dipenuhi dengan tugas, Ia membutuhkan persekutuan pribadi dengan Allah. Yesus
membangun sebuah ritme, sebuah pola untuk kehidupan-Nya – menyendiri sebelum
bekerja ; retret sebelum menyerang ; memperbaharui diri sebelum maju keluar ;
meditasi sebelum memberitakan Injil.
• Mungkin kita akan berkata “tidak mungkin”, “saya terlalu sibuk !” tingggalkan pola mistik
seperti itu, itu bukan pola hidup modern dan logis. Itu pola bukan untuk orang Kristen
biasa, tapi bagi pendeta dan imam. Prinsip disiplin doa dan meditasi mudah dibicarakan
tetapi sulit dipelajari apalagi ditaati. Padahal kekuatan kehidupan “manusi roh” kita
tergantung pada momen-momen “sunyi” itu ditengah riuhnya kehidupan.
• Bagi seseorang yang kehidupannya harus dijalani dengan menghitung menit ke menit,
atau seorang ibu dengan banyak anak tanpa memiliki pembantu, atau pekerjaan yang
tidak pernah berhenti menuntut terus berpikir, maka waktu “teduh” dan tenang seperti
menjadi barang yang langka dan mahal. Benar, kita sangat membutuhkan waktu teduh,
diam. Dan ini adalah satu jalan untuk belajar bagaimana meneladani Yesus : “Pagi-pagi
benar Yesus bangun dan keluar. Dia pergi ditempat sepi dan diam disana untuk berdoa”.
Kita mungkin bisa mencari waktu yang berbeda setiap hari untuk melakukannya. Tetapi
yang sangat jelas adalah, kita harus menyadari hanya dengan itulah kita akan
mendapatkan kekuatan baru yang memampukan kita menghadapi segala beban
sepanjang hari itu.
• Hidup manusia saat ini seperti sudah menjadi ruang publik yang tidak lagi memiliki
privasi. Tidak ada kesempatan untuk menutup pintu dan menyendiri dari : telepon, sosial
media, televisi dan segala hal yang memaksa kita tidak bisa sendiri dengan Allah. Yesus
keluar dan membuat jarak dari segala hal dari segala waktu dan ruang, Ia menciptakan
secara konsisten sebuah waktu dan ruang bersama Allah. Keriuhan hidup, tidak akan bisa
melakukan, pemurnian, pembersihan, pembaharuan dan perlindungan.
• Saya menyarankan ditengah-tengah kesibukan apapun, lakukan Gerakan GPA Physical
Health selama minimal 30 meni 2x sehari dengan mengucapkan Doa Puja Yesus : “Yesus
Putra Allah, kasihanilah aku yang berdosa ini”. Dilanjutkan Doa Bapa kami dengan
pemahaman yang lengkap (baca tulisan saya tentang Doa Bapa Kami). Ini akan menolong
menyegarkan fisik, jiwa dan roh saudara. Serta olah nafas, untuk menenangkan jiwa kita.
Jaga pola minum (3 liter/hari) dan makan. Serta berusaha untuk berolah raga secara
rutin. Meditasi sebelum dan sesudah bangun tidur.
• Yesus melakukannya di Galilea. Kita bisa melakukannya dimana saja.
• Baca Markus 1:35-37.
• 1. Kapan waktu yang tepat untuk saudara, menyendiri bersaat teduh bersama Allah ?
Pagi, tengah hari atau sore ? Mengapa ?
• 2. Apa yang akan saudara lakukan saat sendiri bersama Allah ? Apakah saudara akan
menyampaikan permohonan ? Mendengarkan Dia ? Apakah menurut saudara yang Yesus
lakukan ?
• 3. Apakah arti bermeditasi ? Apa yang akan kita meditasikan ?
• 4. Bagaimana kebenaran Firman bekerja dalam meditasi ? Apakah bahayanya meditasi
tanpa pengenalan kebenaran Firman Allah ?
• Catatan : Apa yang kita meditasikan menjadi kunci perbedaan hasilnya. Kita hanya
memeditasikan kebenaran Firman Allah, jika tidak maka kita akan membawa diri kita
turun kedalam tipu daya di alam roh (berhati-hati !). Allah tidak pernah berbicara
bertentangan dengan Firman-Nya.
2. Memberitakan Injil seperti yang Yesus lakukan.
• Saat Petrus dan murid-murid lain mengatakan pada Yesus bahwa semua orang mencari-
cari Dia, Yesus berkata, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang
berdekatan ; supaya disana juga Aku memberitakan Injil” Markus 1:38-39.
• Didalam diri Yesus terdapat kerinduan yang sangat kuat untuk mewartakan Injil yang
merupakan kebutuhan terdalam manusia. Sehingga Yesus mengabarkan kabar kesukaan
(Injil) Bapa-Nya : kasih untuk menyentuh pada hati semesta ; Allah adalah Raja ; Hukum
dan aturan berlaku bagi semua ciptaan. Kasih dan hukum – adalah panggilan bagi
keluarga Allah untuk menyatakan kasih, dan tersedia Kerajaan untuk menjadi tempat
mereka yang taat pada perintah Allah.
• Yesus adalah pembawa kabar yang sangat penting. Dibandingkan dengan para Nabi PL
dan para pewarta di era gereja, Yesus sendirilah inti dari pesan yang disampaikan-Nya.
“Datanglah kepada-Ku”, dikatakan pada mereka yang letih dan lesu, “dan Aku akan
memberikan kelegaan. Pikulah kuk dan belajarlah kepadaKu”…. (Matius 11:28-29). Yesus
berbicara dengan otoritas, dan tidak ada seorangpun manusia yang mengatakan
sebelumnya. Pesan yang sangat esensial dalam pelayanan-Nya, mewartakan Injil.
• Kehidupan kekristenan seharusnya adalah pewartaan Injil “kabar sukacita” bagi dunia.
Apakah kita menyukai atau tidak, kita adalah pewarta, penyampai berita dari apa yang
kita Imani. Mungkin kita akan berkata, “Saya tidak pandai menyampaikan kebenaran”.
Mungkin itu benar, tetapi secara sadar ataupun tidak, kita akan selalu menunjukkan
melalui perkataan dan perilaku apa yang ada didalam keyakinan terdalam yang
menguasai diri kita.
• Pengalaman mereka yang kemudian menjadi pengikut Kristus dari kepercayaan yang
lama, kebanyakan bukan karena apa yang diterima melalui pengajaran tetapi lebih pada
pengamatan pola kehidupan para pengikut Kristus. Contoh nyata dalam perilaku
kehidupan adalah bentuk pewartaan yang paling mendasar dan kuat. Apalagi kita hidup
ditengah-tengah masyarakat yang haus dan lapar akan keteladanan kehidupan yang
kudus dan mulia.
• Saudara dan saya akan memiliki begitu banyak kesempatan mewartakan Injil dalam
sepanjang hari hidup kita. Akan selalu muncul kerinduan ini, apabila kita melekat pada
Roh Kudus, kita harus mewartakan, sebagaimana para murid Yesus, “apa yang aku lihat
dan dengar” itu yang kami wartakan.
• 1. Menurut Markus 1:38, untuk apa kedatangan Yesus ? Catatan : Untuk menjadi
pewarta.
• 2. Apakah kita setuju bahwa kehidupan umat Kristen adalah pewartaan ? Jelaskan.
• 3. Dalam area apa kita merasa cocok dalam mewartakan Kristus ?
• - melayani sesama (membantu sesama dalam kebutuhan praktis).
• - menjelaskan melalui pembicaraan.
• - mewartakan melalui tulisan.
• - Tindakan kasih (emosi yang terkendali, menjadi sahabat, dll).
• - hal lain, jelaskan.
• 4. Bagaimana kita bisa yakin mewartakan Yesus di area yang kita pilih diatas ?
• 5. Di area manakah kita merasa perlu berusaha lebih, keluar dari zona nyaman untuk
dapat mewartakan Kristus ? Misalnya, menceritakan kebaikan Kristus pada mereka yang
telah cukup dekat dengan kita ? Atau melakukan tindakan kasih yang nyata pada
seseorang yang sudah kita jelaskan tentang Kristus ?
3. Menyatakan perbuatan kasih seperti yang
Yesus lakukan.
• Bacaan : Markus 1:40-42.
• Melakukan perbuatan kasih adalah area yang membutuhkan dorongan paling besar baik
fisik maupun moral. Memegang orang sakit kusta bukan saja mengandung bahaya secara
fisik, tetapi juga merupakan pelanggaran hukum Musa. Namun saat Yesus menghadapi
kebutuhan terdalam manusia, belas kasihan dari dasar hati-Nya jauh lebih penting dari
ancaman penyakit maupun pelanggaran hukum. Ia mengulurkan tangan-Nya dan
menyentuh orang sakit lepra itu. Bagi Dia urusan manusia jauh lebih penting dari sekedar
hukum dan peraturan. Tindakan Yesus menyentuh, adalah sesuatu hal yang tidak bisa
dilakukan oleh kata-kata, hanya tangan yang terulur bisa. Itulah mengapa Firman harus
menjadi manusia, agar kehadiran-Nya bisa dirasakan dalam bentuk tindakan-tindakan
nyata oleh manusia dan semesta. Benarlah apa yang dikatakan, “Yang teragung tidak
akan pernah sanggup dikatakan, karena itu hanya bisa dilakukan dalam tindakan nyata”.
• Cerita berikut bisa menggambarkannya :
• Sepasang suami istri datang ke sebuah panti asuhan untuk memungut salah seorang
anak. Setelah ia berkonsultasi pada pengurus panti, ia kemudian bertemu dengan
seorang anak yang akan diadopsinya. Dengan sangat berhati-hati pasangan suami istri
itu menjelaskan pada si anak, akan apa saja yang akan diperolehnya apabila ia mau
menjadi anak mereka. Panjang lebar mereka mencoba meyakinkan anak itu.
• Setelah mereka selesai, anak itu dengan jelas dan tegas mengatakan, "Jika kalian tidak
memiliki yang lain kecuali, rumah besar, mainan, makanan, dan hal-hal lain yang
kebanyakan juga dimiliki anak-anak lain pada umumnya, maka lebih baik saya tinggal
disini saja". Mereka kebingungan dan bertanya pada anak itu, apakah yang
diinginkannya di dunia ini lebih dari hal-hal itu ? Anak itu menjawab, “Saya
menginginkan seseorang yang mengasihi saya”.
• Itulah yang tidak dimiliki oleh dunia yaitu KASIH. Banyak orang yang hidup kesepian,
dalam kesendirian menantikan uluran kasih dan belas kasihan yang mengalir dari dasar
hati yang tulus.
• Saat Tuhan Yesus menyentuh orang sakit lepra, itu adalah suatu tindakan spontan dari
belas kasihan dan simpati. Itulah hal-hal yang terus kita temukan dalam kisah Yesus :
fakta bahwa tidak ada hal lain dari pada perbuatan kasih pada sesama yang
membutuhkan pertolongan yang memuaskan Yesus.
• Meskipun kita hidup dalam zaman serba maju dalam pelayanan pendidikan, kesehatan
dan sosial. Tetapi tetap saja dibutuhkan tindakan-tindakan kasih yang menyentuh
langsung pada pribadi-pribadi manusia di sekitar kita. Suatu hal yang tidak bisa dilakukan
oleh organisasi apapun, karena hanya bisa dilakukan oleh manusia yang memiliki belas
kasihan dan aliran kasih sorgawi.
• Kasih Allah yang telah turun ke bumi dalam Kristus, sekarang diberikan oleh Roh Kudus
didalam hati umat percaya. Sehingga Kasih itu bisa mewujud menjadi tindakan hanya
oleh kerelaan setiap tangan dan kaki umat Allah mempersembahkan dirinya menjadi
tubuh Kristus. Firman yang menjadi manusia !
• Aliran kasih sayang adalah nama lain dari KASIH, dan kasih adalah pemeliharaan melalui
rasa simpati yang dalam dari Allah. Inilah yang dimaksud dengan aliran KASIH dari Allah
melalui umat Kristen untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan sesamanya dalam
keadaan tertindas. Yang kita butuhkan adalah kasih sayang yang dalam yang dibutuhkan
manusia, dan mewujudkan kepedulian kita itu dalam tindakan kasih.
• 1. Mengapa pemberitaan Injil menjadi kosong tanpa tindakan kasih ? Berikan
contohnya ?
• 2. Bagaimana memulai dengan meditasi yang memimpin pada perbuatan kasih sayang ?
• 3. Berikan contoh tindakan kasih yang dilakukan Yesus yang menunjukkan kedalaman
belas kasih-Nya. Bagaimana itu memberikan pengaruh pada pewartaan Injil-Nya ?
• 4. Sediakan waktu pengertian tentang perbuatan kasih sayang dengan lembut
memberikan pukulan kebenaran pada diri kita.
Penerapan
• Meskipun seolah kita tidak memiliki waktu untuk melakukan meditasi, kita tetap harus
berusaha memiliki waktu teduh hanya bersama Allah setiap hari. Seluruh kehidupan kita
adalah pewartaan Injil yaitu apa yang menguasai hidup kita, dan orang Kristen harus
menyatakan secara tulus iman mereka dalam seluruh keberadaan hidupnya. Orang
Kristen harus melakukan itu secara nyata tindakan kasih dan belas kasih pada mereka
yang membutuhkan.

• Jelaslah apa yang menjadi pola kehidupan Kristus yang harus kita teladani – meditasi,
pewartaan Injil dan tindakan kasih. Kiranya ini membuat kita bisa memahami sistematika
dan metode yang dilakukan Yesus sebagai teladan hidup kita. Sehingga inkarnasi, Firman
menjadi daging itu bisa pula kita nyatakan dalam hidup kita, melekat pada kebenaran
Firman, menghidupinya dan mewujudkan dalam tidakan nyata. Sehingga orang akan
menyaksikan Kristus yang hidup didalam dan melalui tindakan kita.
• Tindakan : Untuk membantu kita mengetahui bagaimana meneladani Yesus dalam
meditasi, pewartaan Injil dan tindakan kasih sayang, tuliskan apakah saudara bisa secara
konsisten melakukan meditasi setiap pagi, tengah hari atau malam hari. Tuliskan pula apa
yang akan saudara lakukan saat meditasi itu. Kita mungkin akan membaca Firman dan
berdoa dan merenungkan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan kita hari itu.
Tuliskan pewartaan yang bisa saudara lakukan dalam minggu ini dan tindakan kasih
sayang yang nyata bagi orang lain minggu ini.
• Mintalah beberapa anggota yang bersedia membagikan apa yang mereka tuliskan.

Anda mungkin juga menyukai