Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR SEJARAH EKONOMI

“Barang Publik dan Sumber Daya Milik Bersama”

DISUSUN OLEH:
PUTRI NABILA
(F061201008)

PROGRAM STUDI IMU SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Barang Publik dan Sumber Daya Milik Bersama

Barang publik (public goods) yang biasa dimanfaatkan:


1. Jalan yang macet
2. Sumur bor umum
3. Kompleks perumahan
4. Cahaya matahari
5. Pertunjukan kembang api
6. Lapangan sepak bola
7. Taman wisata

Diantara barang publik (public goods) yang saya sebutkan saya memilih kompleks
perumahan sebagai barang commons atau tidak eksludabel tetapi rival. Sebelumnya saya akan
menjelaskan tentang apa itu barang public atau public goods. Barang public adalah barang yang
bersifat tidak eksludable dan barang yang bersifat tidak rival. Eksludable sendiri memiliki
pengertian sifat suatu barang yang menyebabkan orang dapat dicegah dari pemanfaatan barang
tersebut sedangkan rival adalah sifat suatu barang yang menyebabkan berkurangnya pemanfaatan
barang tersebut oleh seseorang saat barang yang sama sedang dimanfaatkan oleh orang lain.
Secara keseluruhan barang publik berarti barang yang tidak menyebabkan orang dapat dicegah
dari pemanfaatan barang dan juga tidak menyebabkan berkurangnya pemanfaatan barang
tersebut oleh seseorang saat barang yang sama dimanfaatkan oleh orang lain.

Untuk barang commons atau barang yang tidak eksludable dan bersifat rival merupakan
barang barang yang tidak menyebabkan orang dapat dicegah dari pemanfaatan barang dan
menyebabkan berkurangnya pemanfaatan barang tersebut oleh seseorang saat barang yang sama
dimanfaatkan oleh orang lain. Dalam hal ini contoh dari barang commons yang akan saya amati
adalah kompleks perumahan. Kompleks perumahan termasuk barang tidak eksludable dan
bersifat rival atau commons karena adanya keterbatasan unit perumahan dalam satu kompleks
tetapi siapa pun bisa menempati kompleks perumahan.
Eksternalitas negative dari kompleks perumahan tentunya ada. Contohnya saat
pembangunan komleks perumahan yang terbilang lebih murah dari perumahan yang lain dan ada
sebuah keluarga yang memang belum mempunyai rumah yang sebelumnya hanya tinggal
dikontrakan dimana keluarga ini sudah mengiming-imingkan untuk punya rumah sendiri tetapi
ekonomi keluarga ini dapat dikatakan ekonomi kelas rendah. Setelah adanya informasi mengenai
perumahan yang lebih murah dari perumahan biasanya akhirnya keluarga ini tertarik membeli
salah satu rumah di perumahan itu tetapi karena adanya persaingan keluarga ini tidak mendapat
kesempatan untuk membeli rumah di perumahan itu dikarenakan perumahan ini lebih murah
maka banyak peminat yang lebih dulu membeli rumah dari keluarga ini akhirnya keluarga ini
akan kehilangan kesempatan untuk mempunyai rumah sendiri. Jika dinilai secara umum
eksternalitas negative yang didapatkan berupa kesempatan karena dalam kasus ini mengalami
persaingan.

Anda mungkin juga menyukai