21.8%
34.5%
32.7%
10.9%
1. Public Goods (barang publik): barang-barang ini dapat digunakan oleh banyak
orang secara bersamaan atau secara bersama dikonsumsi sehingga tidak dapat
untuk mengecualikan mereka yang tidak membayar untuk menikmati barang-
barang tersebut, sehingga membuatnya sangat sulit bagi produsen barang publik
untuk mendapatkan penggantian atas biaya mereka.
2. Private Goods (barang privat): Barang-barang ini cocok untuk pasar, “excludable”
meyakinkan bahwa produsen barang-barang ini akan mendapatkan bayaran untuk
usaha mereka, dan “rival” dalam konsumsi mengurangi kemungkinan bahwa
konsumen akan mencoba untuk menikmati barang milik orang lain daripada
membeli barang sendiri. Sekaleng softdrink adalah contoh yang bagus untuk
menggambarkan barang privat. Seseorang yang sedang meminum softdrink akan
menghalangi orang lain untuk menikmati softdrink tersebut dalam waktu yang
sama. Sekaleng softdrink juga bersifat excludable, dimana mesin penjual otomatis
dapat dengan mudah mencegah orang yang tidak membayar untuk mendapatkan
softdrink.
3. Common Goods (barang semi-publik): barang ini berbeda dari public goods
karena “rival” dalam mengkonsumsinya. Meskipun barang ini luas dan terdapat di
berbagai lokasi, namun penggunaan barang ini oleh seorang individu mencegah
individu lain untuk menggunakannya. Istilah common goods tidaklah universal.
Barang tersebut biasa disebut juga sebagai “common pool resourses” atau
“common resources”. Misalnya, ikan di laut bersifat rivalry in consumption karena
ikan yang telah ditangkap oleh seseorang tidak akan tersedia untuk digunakan oleh
orang lain.
Barang publik untuk rakyat yang semestinya dinikmati secara gratis oleh masyarakat masih berupa
teori. Privatisasi yang terjadi akan membawa pergeseran makna barang publik yang berkarakteristik
non-excludable dan non-rival. Pemenuhan kebutuhan barang publik tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah namun juga pihak swasta. Kenyataannya kebijakan yang ada terkadang tidak berdasarkan
keadilan dan tidak berpihak kepada masyarakat dengan mengorbankan satu hal demi keuntungan yang
lebih besar. Pemenuhan barang publik oleh pemerintah menjadi salah satu cerminan tanggung jawab
pemerintah terhadap warganya. Apabila pengelolaan barang publik lebih besar dikelola oleh swasta dari
pada negara maka dapat dipastikan untuk mendapatkannya bukanlah gratis. Pemerintah tidak bisa
mengabaikan rasa keadilan kepada masyarakat sebagaimana yang tersirat pada pembukaan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 dan peraturan lainnya sebagai turunan (derivate) dari undang-undang.
Terima Kasih