Abdurrahman bin Auf berusaha sangat keras untuk menjadi orang miskin, sehingga
ketika selesai perang Tabuk banyak kurma para sahabat di Madinah menjadi busuk
dan harganya menjadi sangat rendah. Kemudian Abdurrahman bin Auf menjual
seluruh hartanya untuk membeli kurma busuk para sahabat dengan harga kurma
bagus. Kedua belah pihak sangat bergembira. Para sahabat gembira karena kurma
busuknya laku dengan harga normal dan Abdurrahman bin Auf pun gembira karena
berharap sudah jatuh miskin.
Namun, kehendak Allah tidak ada yang pernah tahu. Tiba-tiba ada utusan dari
Yaman membawa berita bahwa Raja Yaman mencari kurma busuk dikarenakan
sedang ada wabah penyakit menular dan obat yang bisa menyembuhkannya adalah
kurma busuk. Kemudian kurma busuk milik Abdurrahman bin Auf diborong semua
oleh utusan Yaman tersebut dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma bagus.
Orang lain berusaha keras untuk menjadi kaya namun sebaliknya Abdurrahman bin
Auf berusaha keras menjadi miskin tapi selalu gagal. Kemudian Abdurrahman bin
Auf pernah berkonsultasi kepada Rasulullah bertanya bagaimana caranya untuk bisa
masuk ke surga tidak dengan merangkak minimal berjalan kaki. Rasulullah menjawab
Perbanyak bersedekah niscaya kakimu akan menjadi ringan untuk masuk surga.
Kemudian Abdurrahman bin Auf semakin gencar untuk membelanjakan hartanya di
jalan Allah.
Abdurrahman bin Auf pernah memberikan dagangannya sebanyak 700 ekor unta
untuk dibagikan kepada penduduk Madinah. Beliau juga berwasiat agar setiap muslim
yang ikut perang Badar yang masih hidup akan diberi 400 dinar dari hartanya.
Namun, bukannya hartanya berkurang karena disedekahkan yang ada malah terus
bertambah. Bahkan tercatat saat Abdurahman bin Auf wafat masih meninggalkan
harta sebesar 2.560.000 dinar (setara Rp. 3.072 triliun).
Sahabat lain yang juga “gagal miskin” adalah Utsman bin Affan. Kekayaan menantu
Rasulullah SAW ini sangat fantastis. Bahkan hartanya masih terus bertambah
setelah 14 abad Beliau wafat.
Utsman bin Affan pernah mewaqafkan kebun beserta isinya 1.500 batang pohon
kurma. Kebun ini dikelola dengan baik dan terus menghasilkan sekalipun penguasa
wilayah Madinah silih berganti. Hingga saat ini kebun dan tanah waqaf tersebut
berada di bawah pengawasan Departemen Pertanian Arab Saudi. Sebagian dananya
dikelola menjadi hotel bintang lima di samping Masjid Utsman Bin Affan di Kawasan
Markaziyah. Dan hingga saat ini rekening atas nama Utsman bin Affan setiap tahun
nya mengalami pertambahan nilai 50 juta riyal atau setara dengan Rp 16 miliar per
tahunnya.
Mustahil Miskin
Obat Kemiskinan
1. Pergaulan
Perluas pergaulan dan akses. Terutama bergaul dengan orang yang bermental
kaya, orang yang selalu berfikir dan bertindak positif untuk masa depan.
Maaf, mungkin ini tidak mudah bagi si miskin. Tapi kalau kita supel dan ringan
tangan, insya Allah pergaulan dan akses kita akan meluas. Sikap optimis pada
orang di sekitar kita akan menular kepada diri kita.
2. Belajar
Belajar terkait dengan mindset, pengembangan diri, bisnis, dll. Di masa
pandemi saat ini ada banyak seminar dan training gratis yang bisa menjadi
tempat untuk kita menambah ilmu. Yang harus kita lakukan adalah mau dan
paksa diri kita untuk bisa menyisihkan waktu menjemput ilmu.
3. Bertanggung Jawab
Merasa bertanggung jawab atas keadaan dan nasib diri sendiri. Berhenti
menyalahkan orang tua, keadaan, sekolah, pemerintah, takdir dan faktor
eksternal lainnya.
4. Berbagi
Miskin kok berbagi? Yah begitu. Berbagi tidak harus menunggu kaya dan
lapang. Siapa yang disempitkan rezekinya, hendaklah ia menafkahkan sebagian
hartanya. Itu sudah dianjurkan dalam agama. Lagi sempit sekalipun tetaplah
berbagi biar bisa keluar dari kesempitan.
5. Berbisnis
Bisnis dimulai dari modal kecil dulu, tidak apa-apa. Insyaa Allah pelan-pelan
dibesarkan. Sekarang sudah banyak bisnis online yang bisa dijalankan dari
rumah. Biarpun di rumah tetap bisa menghasilkan.
Kenapa berbisnis? Yah karena dengan berbisnis kita bisa menghindar dari
kemiskinan. Bahkan Allah menjamin 9 dari 10 pintu rezeki ada dalam perniagaan
(bisnis/jualan). Jika niat dan caranya benar, insyaa Allah jualan juga bisa bernilai
ibadah.
Bahkan Rasulullah SAW dan sahabat nabi yang diceritakan sebelumnya juga
merupakan seorang pedagang. Rasulullah sendiri menjalani profesi pedagang ini lebih
lama dari masa kenabian. Lebih dari 25 tahun Rasulullah menjadi pedagang
sedangkan masa kenabian hanya sekitar 13 tahun saja. Jadi jangan malu untuk
menjadi seorang pedagang karena profesi ini termasuk sunnah Nabi.
Disini saya akan berbagi ilmu bagaimana cara bisnisnya Utsman bin Affan sehingga
bisa sukses. Berikut 5 tips bisnis ala Utsman bin Affan yang sudah terbukti
berhasil menjadikannya seorang yang gagal miskin.
Demikian sedikit sharing ilmu yang bisa saya sampaikan. Apapun bisnis yang teman-
teman jalankan semoga bisnisnya lancar dan berbuah manis. Semoga kita selalu
diberikan dan dilapangkan rezeki. Ingat yaa teman-teman bahwa rezeki itu
diberikan karena kasih sayang Allah kepada kita. Mengejar Rezeki jangan mengejar
jumlahnya tetapi berkahnya (Ali bin Abi Thalib). Bagi teman-teman yang belum mulai
bisnis, yuk dimulai dari sekarang dan saat ini juga. Kalau bisa cari bisnis yang ada
komunitas dan mentornya sehingga bisa meminimalisir kerugian.
Kalau mau gabung di komunitas bisnis saya juga boleh banget. Nama komunitas nya
adalah Pengusaha Pecinta Qur’an (PPQ) dengan visinya Makin Kaya Makin Takwa.
Peluang Usaha
Dibuka kemitraan menjadi mitra bisnis (agen dan reseller). Produknya adalah
Suplemen Kesehatan dari Inggris, bernama British Propolis. British Propolis adalah
salah satu propolis terbaik di dunia yang berasal dari Bridlington, East Yorkshire,
Inggris.
Kelebihan produk :
Kelebihan bisnisnya :
Jika berminat untuk jadi mitra silahkan transfer ko nomor rekening BCA :
25.100.50.749 a.n. Siti Dini Izzati atau hubungi no WA : 0857-2930-9207.
Profil Penulis